Pseudo mitologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Dampak positif: (QuickEdit) |
|||
(9 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Pseudo mitologi''', atau dalam Bahasa Rusia, кабинетная мифология, atau ''kabinetnaya mifologiya'', "mitologi kantor", secara harfiah disebut juga "mitologi kabinet", adalah
Karena mitos tetaplah mitos, dianggap karangan manusia dan sulit ditentukan otentik atau tidaknya, maka istilah yang tepat adalah "mitologi miskin" atau "mitologi hambar", daripada "pseudo-mitologi".<ref>[[ ==Penyebab== Mitologi ini bisa jadi dibuat sendiri oleh para peneliti yang secara longgar menginterpretasikan sumber-sumber yang langka.<ref>Топорков А. Л. Кабинетная мифология // Славянская мифология: Энциклопедический словарь. Изд. 2-е, испр. и доп. М., 2002.</ref><ref>[[H. J. Rose]], "Italian Pseudo-mythology", Dalam: ''A Handbook of Greek Mythology'', Routledge. *''Kutipan'': "Para ahli mitologi <...> harus merasakan kebencian dari sejarawan ketika dia menyadari bahwa sebagian besar mitos tersebut sama sekali bukan tradisi asli rakyat yang sah, melainkan cerita buatan yang relatif terlambat, yang disusun baik oleh orang Yunani atau di bawah pengaruh Yunani"</ref> <!-- Istilah ini juga bisa merujuk pada fantasi sastra yang disajikan sebagai mitos.<ref>[https://en.glosbe.com/en/en/pseudomythology "Pseudomythology"] </ref> ---- sumber yang lebih baik dibutuhkan untuk makna ini --> Pseudo mitologi tidak boleh secara serampangan disamakan dengan istilah "mitologi palsu" dalam arti merendahkan "kepercayaan palsu" atau "cerita palsu/rekayasa". Istilah ini juga tidak berlaku untuk elemen mitologi dalam karya sastra yang diciptakan untuk alasan artistik.{{cn}} ==Dalam Budaya Slavia dan Baltik==
Terdapat kekurangan sumber yang dapat dipercaya untuk mitologi dalam kepercayaan atau agama di Slavia atau Baltik.<ref name=reiter>Norbert Reiter, "Mythologie der alten Slaven", Dalam: ''Die Mythologie der alten Kulturvölker. Band 2: Das alte Europa'', Klett-Cotta, Stuttgart 1973, ISBN 3-12-909820-8, hlm. 163–208.</ref> [[Daftar pseudo-dewa Slavia|Sejumlah besar dewa Slavia yang diragukan]] telah dijelaskan sejak abad ke-16 hingga saat ini. Para kronikus Polandia pada abad ke-16 dan ke-17 juga menciptakan banyak pseudo-dewa berdasarkan model dari zaman kuno.<ref name=reiter/>
===
Sebagian besar dewa dan roh yang tidak ada sebenarnya diciptakan oleh {{ill|Pavel Shpilevsky|ru|Шпилевский, Павел Михайлович}} (juga dikenal dengan nama P. Drevlyansky) dalam tulisannya tentang mitologi Belarus; khususnya, dalam karyanya ''{{ill|Belarusian Folk Legends|ru|Белорусские народные предания}}'' (bagian pertama: 1846, bagian kedua dan ketiga: 1852), di mana dia menggambarkan 52 karakter mitologis Belarus yang hanya sekadar diduga ada, dan sebagian besar dipertanyakan oleh ilmu pengetahuan modern. Meskipun tulisan-tulisannya banyak dikritik oleh para sezamannya (misalnya, oleh [[Alexander Potebnja]]), karya-karya tersebut terlanjur dianggap sebagai referensi yang dapat dipercaya oleh beberapa generasi peneliti.<!--dan banyak terdapat di Wikipedia--> Meskipun Shpilevsky mengumpulkan cerita rakyat Belarus, dia dengan bebas menambahkan interpretasinya sendiri tanpa membedakan antara cerita rakyat yang otentik.<ref>Viktor Korbut, "Вечнае змаганне за містыфікацыі" ("Pertempuran Abadi untuk Mitos"), ''Arche'', edisi 1 (30), 2004, hlm.188-191</ref><ref>А. Богдан, А. Бразгуноў, С. Гаранін, Л. Гедзімін, Л. Ляўшун, В. Чамярыцкі (editor), Editor ilmiah: В. Чамярыцкі.''Анталогія даўняй беларускай літаратуры: XI — першая палова XVIII ст.'', Minsk, Беларуская навука (Ilmu Belarus), 2003.</ref><ref>Топорков А. [http://krotov.info/libr_min/14_n/eb/ylo2.htm#44 О «Белорусских народных преданиях» и их авторе]. Dalam: Рукописи, которых не было. Подделки в области славянского фольклора, Moscow, Ладомир, 2002.</ref><ref>Левкиевская Е. Е. [http://ruthenia.ru/folklore/levkievskaya3.htm Механизмы создания мифологических фантомов в «Белорусских народных преданиях» П. Древлянского] Dalam: Рукописи, которых не было. Подделки в области славянского фольклора, Moscow, Ладомир, 2002.</ref>
===
[[Jan Łasicki]] dalam karyanya, ''Concerning the gods of [[Samogitia|Samagitians]], and other [[Sarmatism|Sarmatians]] and false Christians'' (''De diis Samagitarum caeterorumque Sarmatarum et falsorum Christianorum'',<ref>[https://archive.org/details/dediissamagitar00manngoog/page/n9/mode/2up ''De diis Samagitarum...''] di arsip internet</ref> ditulis {{circa|1582}} dan diterbitkan pada 1615) memuat daftar 78 dewa dan roh. Namun, dia sebenarnya sudah dikritik pada abad ke-19, misalnya oleh Antoni Julian Mierzyński, yang juga mempertanyakan keaslian mitologi [[Teodor Narbutt]], yang populer selama kebangkitan nasional Lithuania.<ref>{{ill|Antoni Julian Mierzyński|pl}}, 'Jan Łasicki : źródło do mytologii litewskiej'', Krakow, 1870 ([https://books.google.com/books?id=uA_PMdRt9UUC&dq=Lasicki+%C5%BAr%C3%B2d%C5%82o+do+mytologie+litewski%C3%A9j&pg=PA366 ulasan buku], dalam Bahasa Polandia)</ref> Hanya beberapa dewa dari Łasicki yang sekarang dianggap asli. <!--<ref> Jonas Balys, {{ill|Haralds Biezais|lt}}, "Baltische Mythologie", Dalam: ''Die Mythologie der alten Kulturvölker. Band 2: Das alte Europa'', Klett-Cotta, Stuttgart 1973, ISBN 3-12-909820-8, hlm. 373–454</ref> -->
===
Setelah penghapusan perbudakan di [[Latvia]], identitas nasional baru mulai terbentuk dan para penulis berusaha membuktikan bahwa tradisi budaya Baltik memiliki kedalaman yang sama dengan bangsa lain.<ref name="neopagans">{{cite encyclopedia |last=Muktupāvels |first=Valdis |author-link=Valdis Muktupāvels |editor-last =Jones |editor-first=Lindsay |title=Baltic religion: New religious movements| encyclopedia =Encyclopedia of Religion |volume=2 |pages=762–767 | publisher =Thomson Gale| year =2005|edition=2nd}}</ref> Hal ini dilakukan tujuan ditemukan sebuah epik besar dapat dibangun menggunakan potongan-potongan yang dipertahankan dalam cerita rakyat. Juga diyakini bahwa agama kuno, yang terlupakan selama 700 tahun penindasan, dapat dibangun kembali. Namun, sumber-sumber cerita rakyat terbukti tidak cukup untuk tujuan besar tersebut.<ref name="reshist">{{cite encyclopedia| last =Kursīte |first =Janīna | editor-last =Jones | editor-first =Lindsay | title =Baltic Religion: History of study | encyclopedia =Encyclopedia of Religion | volume =2 | pages =767–771 | publisher =Thomson Gale| year =2005|edition=2nd}}</ref> Beberapa berusaha untuk merekonstruksi panteon agar setara dengan [[mitologi Yunani]], yang menyebabkan beberapa dewa hanya diciptakan dengan mengarang beba.<ref name="neopagans" /> Selain anggapan bahwa dewa-dewa bangsa Baltik lainnya seharusnya juga berasal dari Latvia namun hilang seiring waktu, banyak dewa baru yang dimodelkan setelah dewa-dewa Yunani dan [[Roman Mythology|Romawi]].<ref name="reshist" /> Contoh tren ini adalah puisi epik ''[[Lāčplēsis]]'' oleh [[Andrejs Pumpurs]], yang menampilkan panteon dewa-dewa Latvia dan Prusia serta beberapa dewa yang diciptakan oleh penulis itu sendiri. Begitu pula karya-karya [[Juris Alunāns]] dan penyair [[Miķelis Krogzemis]] yang menampilkan panteon dewa-dewa yang diciptakan.
===
Aivar Põldvee menulis bahwa panteon Estonia mulai terbentuk pada abad ke-19 selama periode kebangkitan nasional. Sumber-sumber yang lebih lama mengenai dewa-dewa kuno Estonia sangat terbatas dan ambigu, sementara penelitian abad ke-19 cenderung tidak kritis. Meskipun demikian, tulisan-tulisan abad ke-19 membentuk interpretasi modern dari [[mitologi Estonia]]. Oleh karena itu, Põldvee menulis bahwa istilah "pseudo-mythology" dapat diterapkan di sini.<ref>{{ill|Aivar Põldvee|et}},[https://www.researchgate.net/publication/333911820_Agricola's_List_1551_and_the_Formation_of_the_Estonian_Pantheon "Agricola’s List (1551) and the Formation of the Estonian Pantheon"], Dalam: ''Re-Forming Texts, Music, and Church Art in the Early Modern North'', hlm.449-474, {{doi|10.2307/j.ctt1gsmw8v.20}}. *''Kutipan'': "Sangat tepat untuk menggunakan istilah pseudo-mythology di sini, karena informasi yang lebih lama tentang dewa-dewa dan kepercayaan kuno bangsa Estonia sangat terbatas dan ambigu, sementara catatan abad ke-19 dalam banyak kasus tidak kritis dan juga terlalu terlambat. Sebagian besar materi yang mewakili mitologi Estonia sebaiknya digambarkan dengan istilah fakelore"</ref> Secara khusus, dapat dilacak bagaimana dewa Estonia, [[Vanemuine]], direkonstruksi oleh intelektual Estonia dari [[Väinämöinen]] versi Finlandia, yang keasliannya (setidaknya keseluruhan mitologi sekitarnya) juga dipertanyakan.<ref>Aivar Põldvee, "The Birth of [[Vanemuine]]. Additions to the History of Estonian Pseudo-Mythology" ([https://www.researchgate.net/publication/291312758_The_Birth_of_Vanemuine_Additions_to_the_History_of_Estonian_Pseudo-Mythology abstrak])</ref>
==Dampak negatif==
Beberapa klaim pseudo mitologi dan pseudo arkeologi bisa saja digunakan untuk membenarkan pandangan rasis atau xenofobik, dengan mengklaim bahwa kelompok tertentu memiliki asal-usul atau warisan yang lebih superior. Hal ini dapat memperburuk ketegangan sosial dan diskriminasi antar kelompok.<ref>[https://hima.fib.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1268/Majalah-Artefak-2023-Digital-Ver..pdf ''Majalah Artefak''.] dari situs ugm.ac.id</ref> Selain itu secara umum, pengetahuan dan informasi palsu yang tersebar luas, bisa membuat masyarakat mulai meragukan keakuratan sumber sejarah yang sahih, yang dapat mengurangi penghargaan terhadap penelitian ilmiah dan metode kritis dalam memahami sejarah.<ref>Thung Ju Lan. [https://penerbit.brin.go.id/press/catalog/download/853/995/24491?inline= ''Sains dan Kultur: Memahami Pseudosains di Indonesia''.] dari situs BRIN</ref>
==Dampak positif==
Sekalipun pemalsuan mitologi dan arkeologi sangat tidak dianjurkan dalam sudut pandang keilmuwan, namun pada kenyataannya aktivitas ini mungkin saja dilakukan karena dirasa membawa keuntungan. Pseudo mitologi dapat mendorong individu untuk berpikir kreatif dan imajinatif, mengembangkan cerita dan narasi yang menarik. Hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan seni, sastra, dan budaya populer. Pseudo mitologi juga bisa saja memicu rasa ingin tahu dan minat masyarakat terhadap sejarah dan budaya tertentu. Ini dapat mendorong individu untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mencari sumber informasi yang lebih terpercaya. Bahkan di titik tertentu, kreasi baru bisa saja menimbulkan ketertarikan pendengar dan membuka perspektif baru dalam mengamati budaya atau karya seni.{{cn}}
==Referensi==
{{reflist|2}}
[[Kategori:Budaya]]
[[Kategori:Disinformasi]]
|