Peluit anjing (politik): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Indonesia: sedikit.
Indonesia: 2014-->2024
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(23 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
 
Dalam politik, '''peluit anjing''' atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai '''''dog whistle''''' adalah sebuah [[istilah]] yang merujuk pada penggunaan bahasa berkode untuk berkomunikasi dengan kelompok tertentu, tanpa secara terang-terangan menyatakan pesan yang ingin disampaikan.<ref name=":1">{{Cite web|last=Ridhoi|first=Ahsan|date=10 April 2023|title=Kenapa Megawati Belakangan Suka Ngeselin?|url=https://jurno.id/kenapa-megawati-belakangan-suka-ngeselin|website=Jurno|access-date=15 Desember 2024}}</ref>
 
== Istilah ==
[[Berkas:Hundepfeife01.JPG|jmpl|Peluit anjing.]]
Istilah politik ini dinamai berdasarkan peluit anjing [[ultrasonik]], yang mana memiliki frekuensi yang sangat tinggi. Bunyinya tidak dapat terdengar oleh manusia dan hanya dapat ditangkap oleh indera pendengaran anjing. Sama dengan benda tersebut, politikus dapat mengeluarkan pernyataan yang secara [[Terjemahan harfiah|harfiah]] bermakna netral. Namun, sebenarnya memiliki [[konotasi]] tersembunyi yang hanya dapat dimengerti oleh kelompok tertentu.<ref name=":2">{{Cite web|last=Tjiadarma|first=Eduard|date=26 Oktober 2017|title=Peluit Anjing Anies Baswedan|url=https://www.remotivi.or.id/headline/esai/427|website=Remotivi|access-date=20 Desember 2024}}</ref>
 
William Safire dalam bukunya ''Safire’s Political Dictionary'' memperkirakan bahwa istilah tersebut berasal dari pembuat [[jajak pendapat]]. Ia mengutip tulisan Richard Morin, direktur jajak pendapat di surat kabar ''[[The Washington Post]]'', pada tahun 1988.{{Sfn|Safire|2008|p=190}}
 
{{Quote|Sedikit perubahan dalam susunan pertanyaan terkadang memberikan hasil yang sangat berbeda.... para peneliti menyebutnya sebagai "Efek Peluit Anjing"{{--}}para responden menangkap sesuatu dalam pertanyaan tersebut, tetapi para peneliti tidak dapat menangkapnya.{{Sfn|Safire|2008|p=190}}}}
 
== Tujuan dan dampak ==
Umumnya, peluit anjing digunakan untuk menarik [[simpati]] sebuah kelompok tertentu melalui pesan yang [[Diskriminasi|diskriminatif]] atau [[Ujaran kebencian|penuh kebencian]]. Namun, pesan ini disembunyikan dalam kata-kata yang bermakna luas sehingga pengujar tidak dapat di[[persekusi]].<ref name=":2" />
 
Dampaknya, peluit anjing membuat pernyataan diskriminatif semakin sulit dikenali. Ia juga membuat tindakan diskriminatif semakin sulit untuk dipermasalahkan.<ref name=":2" /> Selain itu, muatan [[Rasisme|rasis]] dan menyudutkan kelompok tertentu pada peluit anjing berpeluang menciptakan polarisasi [[politik identitas]]. Lebih jauh lagi, ia bisa mengakibatkan ketidakstabilan nasional berkelanjutan dan merugikan rakyat.<ref name=":1" />
 
== Contoh ==
 
=== Indonesia ===
[[Berkas:Megawati Sukarnoputri as Chairman of BPIP.png|jmpl|Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.]]
Contoh penggunaan peluit anjing dalam [[politik Indonesia]], dapat dilihat dari salah satu pernyataan [[Megawati Soekarnoputri]] dalam sebuah acara mengenai pencegahan [[Hambatan pertumbuhan|stunting]] dan peran ibu terhadap perkembangan anak.<ref name=":0">{{Cite web|last=Agne|first=Yolanda|date=24 Februari 2023|title=Kritikan Megawati kepada Ibu-ibu Pengajian, Siapa Saja Tokoh yang Merespons?|url=https://www.tempo.co/politik/kritikan-megawati-kepada-ibu-ibu-pengajian-siapa-saja-tokoh-yang-merespons--215347|website=[[Tempo.co]]|access-date=18 Desember 2024}}</ref> Acara itu disiarkan oleh [[Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia|Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional]] (BKKBN) di [[YouTube|Youtube]] pada 16 Februari 2023.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=22 Februari 2023|title=Pidato Lengkap Megawati Sorot Ibu-ibu Senang Ikut Pengajian|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230222071531-32-916165/pidato-lengkap-megawati-sorot-ibu-ibu-senang-ikut-pengajian|website=CNN Indonesia.com|access-date=18 Desember 2024}}</ref>
 
{{Quote|Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-''bully'', kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf. Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ''ki'' sampai kapan ''to yo'', ''anakke arep diapake'' (anaknya mau diapain)?<ref name=":0" />}}Pada acara tersebut Megawati hadir sebagai Ketua Dewan Pengarah [[Badan Pembinaan Ideologi Pancasila]] (BPIP) dan [[Badan Riset dan Inovasi Nasional]] (BRIN). Namun, untuk memahami pernyataan di atas perlu melihatnya sebagai seorang politikus dan Ketua Umum [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDIP), karena peluit anjing berkaitan dengan kepentingan politikus dalam politik praktis.<ref name=":1" />

Menurut Ahsan Ridhoi dalam [[media daring]] ''Jurno'', pernyataan Megawati di atas tentu terkesan merendahkan bagi [[Muslim|kelompok Islam]]. Namun, bagi [[Nasionalisme|kelompok nasionalis]], pernyataan tersebut dapat menunjukkan bahwa ia adalah seorang nasionalis sejati yang berada di pihak mereka. Lebih lanjut, hal tersebut dapat meningkatkan perolehan suara dari kalangankelompok nasionalis bagiuntuk [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDIP) dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 20142024|pemilihan umum 2024]].<ref name=":1" />
 
=== Amerika Serikat ===
Salah satu contoh peluit anjing terdapat dalam penggalan pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat [[George W. Bush]] pada 2003, “Namun ada kekuatan, kekuatan yang bekerja luar biasa, dalam kebaikan dan idealisme serta keyakinan rakyat Amerika.” Menurut Jennifer Saul, profesor filsafat [[Universitas Sheffield|Universitas Sheffield,]] tujuan dari pernyataan tersebut ialah untuk menarik kelompok [[Fundamentalisme Kristen|Kristen Fundamentalis]] demi meraih dukungan politik mereka pada [[Pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2004|pemilihan umum 2004]].<ref name=":1" />
 
Frasa “kekuatan yang bekerja luar biasa” terasa biasa bagi masyarakat umum. Namun, [[frasa]] tersebut sangat dekat bagi kelompok Kristen Fundamentalis karena secara gamblang selaras dengan [[idiolek]] mereka tentang [[Kristus]].<ref name=":1" />
 
== Referensi ==
 
=== Catatan kaki ===
<references />
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Safire|first=William|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=Dt3QCwAAQBAJ&pg|title=Safire's Political Dictionary|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-534061-7|ref=harv|url-status=live}}
 
[[Kategori:Teknik kampanye politik]]