(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 2:
== Algoritma ==
Berbagai konten telah banyak muncul di [[media sosial]], dan hal ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak dengan menggunakan jejaring sosial dan mesin pencari untuk mengumpan dan menyesuaikan konten yang ingin dilihat atau dicari pengguna. Manipulasi algoritma salah satu cara mengatur data konten untuk pengguna internet.<ref name="ALGORITMA">{{cite web|url=https://www.metrotvnews.com/read/bzGCzOvZ-dianggap-berbahaya-4-alasan-media-sosial-harus-dipisah-dengen-e-commerce|title=Dianggap Berbahaya, 4 Alasan Media Sosial Harus Dipisahkan Dengan E-Commerce|website=www.metrotvnews.com|accessdate=13 Desember 2024}}</ref> Namun, algoritmealgoritma juga dapat mencegah pengguna melakukan pencarian terhadap suatu sudut pandang dan konten. Hal ini akhirnya menimbulkan [[Ruang gema (media)|ruang gema]] atau gelembung filter, pengguna semakin yakin pada apa yang diinginkan sebelumnya.<ref>{{Cite journal|last=Sacasas|first=L. M.|date=2020|title=The Analog City and the Digital City|url=https://www.jstor.org/stable/26898497|journal=The New Atlantis|issue=61|pages=3–18|jstor=26898497|lang=en|issn=1543-1215|accessdate=10 Desember 2024}}</ref> Ruang gema dapat diartikan sebagai fenomena sosial yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang untuk memperkuat opininya dan dapat mengarahkannya menjadi lebih ekstrem terhadap hal tersebut.<ref>{{cite web|url=https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/memahami-echo-chamber-atau-ruang-gema-dalam-media-sosial-20vtCrN8jk7/2|title=Memahami Echo Chamber atau Ruang Gema dalam Media Sosial|date=23 Agustus 2023|website=kumparan.com|accessdate=10 Desember 2024}}</ref>
AlgoritmeAlgoritma akan mengolah, memilah dan menyajikan data. AlgortimeAlgortima bekerja dibalik teknologi mesin pencari, aplikasi dan media sosial. Data riwayat pencarian pada [[laptop]] atau [[komputer]] dan [[telepon seluler]] secara otomatis terkumpul dan kemudian terbentuk suatu pola yang sudah tersusun. Ketika pengguna melakukan pencarian data, data baru yang tersaji mengikuti atau mirip pada riwayat pencarian sebelumnya, seolah-olah internet mengetahui apa yang dicari pengguna. Roby Muhamad, dosen [[Psikologi]] di [[Universitas Indonesia]] mengatakan, algoritmealgoritma dapat membantu manusia, akan tetapi juga dapat mengancam.<ref>{{cite web|url=https://theconversation.com/bagaimana-algoritme-mengendalikan-pilihan-di-internet-93187|title=Bagaimana Algoritme Mengendalikan Pilihan di Internet|first=Ahmad|last=Nurhasim|date=19 Maret 2018|website=theconversation.com|accessdate=15 Desember 2024}}</ref>