Stadion Internasional Jakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh 110.136.128.170 (bicara) ke revisi terakhir oleh Mita Yuwono Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 31:
Secara historis, proyek pembangunan JIS diawali pada 2008 saat Jakarta berada dibawah pemerintahan [[Fauzi Bowo]].<ref>{{Cite web|first=Nursita|last=Sari|editor-first=Sandro|editor-last=Gatra|date=22 November 2019|title=Riwayat Proyek Jakarta International Stadium sejak Era Foke hingga Anies|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/22/14163041/riwayat-proyek-jakarta-international-stadium-sejak-era-foke-hingga-anies?page=all|access-date=6 Mei 2022|website=[[Kompas.com]]}}</ref> Tercatat [[Fauzi Bowo|e]][[Joko Widodo|m]][[Basuki Tjahaya Purnama|p]][[Anies Baswedan|at]] [[Gubernur DKI Jakarta]] memiliki peran masing-masing dalam pembangunan stadion ini. Stadion JIS ini menggantikan [[Stadion Lebak Bulus]] yang dirobohkan untuk membangun [[Stasiun MRT Lebak Bulus|Depo MRT Lebak Bulus]].
Lahan yang kini menjadi stadion sepak bola, sebelumnya merupakan kawasan Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW) dengan luas total 66,6 hektar. Kawasan tersebut merupakan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berasal dari utang penyediaan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum oleh tujuh perusahaan swasta. Stadion ini juga menjadi kandang bagi tim sepakbola, Persija Jakarta
== Sejarah ==
|