Futur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Inuse}} '''Futur''' ({{lang-ar|الفتور|translit=Al-Futūr}}) adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada kondisi kelemahan atau kemalasan dalam menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Allah setelah sebelumnya giat dan bersemangat. Futur sering kali dialami oleh seseorang akibat berbagai faktor, seperti keletihan fisik, gangguan hati, atau godaan duniawi. == Definisi == Secara bahasa, '''futur''' berasal dari kata Arab ''fa-ta-ra'' (ف ت ر), yang ber...' Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Menambah Kategori:Istilah Islam menggunakan HotCat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(4 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Futur''' ({{lang-ar|الفتور|translit=Al-Futūr}}) adalah [[istilah]] dalam [[Islam]] yang merujuk pada kondisi kelemahan atau kemalasan dalam menjalankan [[ibadah]] dan ketaatan kepada [[Allah (Islam)|Allah]] setelah sebelumnya [[giat]] dan bersemangat. Futur sering kali dialami oleh seseorang akibat berbagai faktor, seperti keletihan [[fisik]], [[gangguan]] [[hati]], atau [[godaan]] [[Dunia|duniawi]].<ref>{{Cite web|last=Hawari|first=Hanif|title=Kenali Apa Itu Futur, Penyakit yang Harus Dijauhi Muslim|url=https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6852272/kenali-apa-itu-futur-penyakit-yang-harus-dijauhi-muslim/amp|website=detikhikmah|language=en|access-date=2024-12-25}}</ref><ref>{{Cite web|date=2019-01-22|title=Penuntut Ilmu Tidak Boleh Futur, Putus Asa Dan Bosan Dalam Menuntut Ilmu {{!}} Almanhaj|url=https://almanhaj.or.id/10913-penuntut-ilmu-tidak-boleh-futur-putus-asa-dan-bosan-dalam-menuntut-ilmu.html|website=almanhaj.or.id|language=en-US|access-date=2024-12-25}}</ref>
== Definisi ==
Secara bahasa, '''futur''' berasal dari kata Arab ''fa-ta-ra'' (ف ت ر), yang berarti "melemah" atau "mengendur." Dalam istilah syariat, futur merujuk pada keadaan di mana seseorang kehilangan semangat dalam menjalankan amal ibadah yang sebelumnya dilakukan dengan penuh antusias.<ref>{{Cite journal|last=Hakami|first=Fauzan|last2=Kalimatun Nabil|first2=Muaz|last3=Ramadhany|first3=Maghrevian|last4=Zikra|first4=Laka|last5=Khoiri Rahman|first5=Subhan|date=2023-11-30|title=Transformasi Makna Kata Serapan Bahasa Arab Pada Bahasa Indonesia Dalam Istilah Agama Islam dari Aspek Bahasa dan Budayanya|url=https://doi.org/10.22236/jpba/3113330|journal=Riyahuna: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab|volume=3|issue=1|pages=1–18|doi=10.22236/jpba/3113330|issn=2828-5336}}</ref>
== Dalil dalam Al-Qur'an dan Hadis ==
Allah Berfirman:
{{quote
| “Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
|(QS. Al-Qasas: 56)
}}
Allah berfirman dalam sebuah hadis qudsi,
{{quote
|“Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah tersesat, kecuali yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu petunjuk.”
|(HR. Muslim no. 2577, dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu)
}}
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Istilah Islam]]
|