Godzilla (film 1954): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BONE2024 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 74:
Dalam film tersebut, Godzilla melambangkan [[holokaus nuklir]] dari sudut pandang Jepang dan sejak itu secara budaya diidentifikasi sebagai metafora yang kuat untuk senjata nuklir.<ref name="Brian">{{cite web |last=Merchant |first=Brian |date=August 25, 2013 |title=A Brief History of Godzilla, Our Never-Ending Nuclear Nightmare |url=https://www.vice.com/en_us/article/8gd4e3/a-brief-history-of-godzilla-our-never-ending-nuclear-nightmare |work=[[Vice (magazine)|Vice]] |access-date=June 9, 2018 |archive-date=June 12, 2018 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180612143920/https://www.vice.com/en_us/article/8gd4e3/a-brief-history-of-godzilla-our-never-ending-nuclear-nightmare |url-status=live }}</ref> Produser [[Tomoyuki Tanaka]] menyatakan, "Tema film ini, sejak awal, adalah teror bom. Umat manusia telah menciptakan bom, dan sekarang alam akan membalas dendam pada umat manusia."<ref name="footprint"/> Sutradara [[Ishirō Honda]] memfilmkan amukan Godzilla di Tokyo untuk mencerminkan [[serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki]] dan menyatakan, "Jika Godzilla adalah dinosaurus atau hewan lain, ia akan dapat dibunuh hanya dengan satu peluru meriam. Tapi jika ia setara dengan bom atom, kita tidak akan tahu apa yang harus dilakukan. Jadi, saya mengambil karakteristik bom atom dan menerapkannya pada Godzilla."<ref name="footprint"/>
 
Pada 1 Maret 1954, hanya beberapa bulan sebelum film dibuat, [[kapal penangkap ikan]] Jepang ''[[Daigo Fukuryū Maru]]'' ("Lucky Dragon No. 5") telah dihujani dengan radioaktif yang jatuh dari uji coba bom hidrogen "[[Castle Bravo]]" 15 megaton militer AS di dekat Bikini[[Atol AtollBikini]].{{sfn|Kapur|2018|p=16}} Tangkapan kapal terkontaminasi, memicu kepanikan di Jepang tentang keselamatan mengonsumsi ikan, dan awak kapal jatuh sakit, dengan seorang anggota awak akhirnya meninggal karena penyakit radiasi.{{sfn|Kapur|2018|p=16}} Peristiwa tersebut menyebabkan munculnya [[gerakan anti-nuklir]] yang besar dan bertahan lama dengan mengumpulkan 30 juta tanda tangan untuk petisi anti-nuklir pada Agustus 1955 dan akhirnya dilembagakan sebagai [[Dewan Jepang melawan Bom Atom dan Hidrogen]].{{sfn|Kapur|2018|p=16}} Pembukaan film adegan Godzilla menghancurkan kapal Jepang merujuk langsung pada peristiwa tersebut dan berdampak kuat pada pemirsa Jepang, dengan peristiwa baru-baru ini masih segar di benak publik.{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2006|loc=00: 02:08}}
 
Akademisi [[Anne Allison]], Thomas Schnellbächer, dan Steve Ryfle mengatakan bahwa ''Godzilla'' mengandung nada politik dan budaya yang dapat dikaitkan dengan peristiwa yang dialami Jepang dalam [[Perang Dunia II]] dan bahwa penonton Jepang dapat terhubung secara emosional dengan monster. Mereka berteori bahwa penonton melihat Godzilla sebagai korban dan merasa bahwa latar belakang makhluk itu mengingatkan mereka pada pengalamannya dalam Perang Dunia II. Para akademisi juga menyatakan bahwa karena pengujian bom atom yang membangunkan Godzilla dilakukan oleh Amerika Serikat, film tersebut dapat terlihat menyalahkan Amerika Serikat atas masalah dan perjuangan yang dialami Jepang setelah Perang Dunia II berakhir. Mereka juga merasa bahwa film tersebut dapat berfungsi sebagai metode penanggulangan budaya untuk membantu masyarakat Jepang bangkit dari peristiwa perang.<ref>{{Cite book |title=Millennial Monsters |url=https://archive.org/details/millennialmonste0000alli |last=Allison|first=Anne|publisher=University of California Press|date=June 30, 2006|isbn=9780520245655|pages=[https://archive.org/details/millennialmonste0000alli/page/45 45]–69}}</ref><ref>{{cite journal |last1=Schnellbächer |first1=Thomas|title=Has the Empire Sunk Yet?: The Pacific in Japanese Science Fiction|journal=[[Science Fiction Studies]]|date=November 2002 |volume=29 |issue=3 |pages=382–396}}</ref><ref name="footprint">{{cite journal|last1=Ryfle|first1=Steve|title=Godzilla's Footprint|journal=Virginia Quarterly Review|date=Winter 2005 |volume=81 |issue=1 |pages=44–68}}</ref>
Baris 82:
Mark Jacobson dari situs web majalah ''[[New York (majalah)|New York]]'' mengatakan bahwa Godzilla "melampaui gumaman kemanusiaan. Sangat sedikit konstruksi yang secara sempurna mewakili ketakutan utama pada zaman tertentu. Ia adalah simbol dunia yang salah, upaya manusia yang pernah dibuat tidak dapat ditarik kembali atau dihapus. Ia muncul dari laut sebagai makhluk tanpa sistem kepercayaan tertentu, terlepas dari versi evolusi dan taksonomi yang paling elastis sekalipun, [[Id, ego dan super-ego|id]] reptil yang hidup di relung terdalam dari ketidaksadaran kolektif yang tidak dapat dibantahkan, seorang pembantai tanpa belas kasihan yang menyinggung ketidaksepakatan." Mengenai film tersebut, Jacobson menyatakan, "Godzilla pertama Honda... sejalan dengan film-film pasca-perang yang berbalik hati dan mungkin paling benar-benar kejam di antaranya. Penembusan dosa yang diliputi rasa malu berada dalam keteraturan, dan siapa yang lebih baik untuk memberikan hukuman psikis berjas karet daripada raksasa berbentuk [[Tes Rorschach|Rorschach]] itu sendiri?"<ref>{{cite web|url=https://vulture.com/2014/05/godzilla-meaning-monster-metaphors.html|title=What Does Godzilla Mean? The Evolution of a Monster Metaphor|first=Mark|last=Jacobson|work=Vulture|date=May 16, 2014|access-date=June 9, 2018|archive-date=June 12, 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180612145929/http://www.vulture.com/2014/05/godzilla-meaning-monster-metaphors.html|url-status=live}}</ref>
 
Tim Martin dari ''[[The Daily Telegraph]]'' (London) mengatakan bahwa film asli tahun 1954 "jauh berbeda dari [[film B]] penerusnya. Hal itu merupakan alegori yang bijaksana dari sebuah film dengan ambisi sebesar anggaran tiga kali normalnya, dirancang untuk mengejutkan dan menakuti penonton dewasa. Deretan gambaran yang mengerikan—kota terbakar, rumah sakit penuh sesak, anak-anak terkena radiasi—akan sangat familiar bagi para pembuat film dengan kenangan tentang Hiroshima dan Nagasaki yang masih berusia kurang dari satu dekade, sementara naskahnya dengan sengaja menimbulkan pertanyaan yang menghasut tentang keseimbangan kekuatan pascaperang dan pengembangan energi nuklir." Martin juga berkomentar bagaimana tema film tersebut dihilangkan dalam versi Amerika dengan menyatakan, "Ketertarikan tematiknya dengan energi nuklir terbukti malah kurang dapat diterima oleh distributor Amerika yang, setelah membeli film tersebut, memulai syuting ulang dan pemotongan ekstensif untuk pasar Barat."<ref>{{cite web|url=https://www.telegraph.co.uk/culture/film/10788996/Godzilla-why-the-Japanese-original-is-no-joke.html|title=Godzilla: why the Japanese original is no joke|first=Tim|last=Martin|work=The Daily Telegraph|date=May 15, 2014|access-date=June 9, 2018|archive-date=June 14, 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180614032134/https://www.telegraph.co.uk/culture/film/10788996/Godzilla-why-the-Japanese-original-is-no-joke.html|url-status=live}}</ref>
 
==Produksi==
Baris 111:
Selama penerbangannya, Tanaka menulis garis besar berjudul {{nihongo|''The Giant Monster from 20,000 Miles Beneath the Sea''|海底二万哩から来た大怪獣|Kaitei Niman Mairu kara kita Daikaijū}} dan mengajukannya kepada produser eksekutif Iwao Mori. Mori menyetujui proyek itu pada pertengahan April 1954 setelah direktur efek khusus Eiji Tsuburaya setuju untuk mengerjakan efek film itu dan mengonfirmasi bahwa film itu layak secara finansial.{{sfn|Ryfle|1998|p=21}} Mori juga merasa proyek itu sempurna sebagai wahana untuk Tsuburaya dan untuk menguji sistem papan cerita yang ia adakan saat itu.{{sfn|Ragone|2007|p=34}} Mori juga menyetujui pilihan Tanaka agar Ishirō Honda mengarahkan film itu dan mempersingkat judul produksi menjadi Proyek G (G untuk ''Giant''), serta memberikan status rahasia produksi dan memerintahkan Tanaka untuk meminimalkan perhatiannya pada film lain dan lebih berfokus pada ''Project G''.{{sfn|Ragone|2007|p=34}}{{sfn|Ryfle|1998|p=21}}
 
TohoPada awalnya, menginginkanToho ingin agar film tersebut disutradarai supayaoleh [[Senkichi Taniguchi]] menyutradarai film tersebut, karena ia awalnyasebelumnya terikat untuk menyutradarai ''In the Shadow of Glory''., Namun,namun Taniguchi menolak penugasan tersebut.{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2006|loc=00:05:50}} Honda bukanlah pilihan pertama Toho untuk sutradara film tersebut, tetapi pengalaman masa perang membuatnya menjadi kandidat ideal untuk tema film anti-nuklir.{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2006|loc=00:06:05}} Beberapa sutradara lain melewatkan proyek tersebut, merasa idenya "bodoh", tetapi Honda menerima penugasan tersebut karena minatnya pada sains dan "hal-hal yang tidak biasa" dan menyatakan, "Saya tidak masalah menganggapnya serius."{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2017|p=86}} Selama produksi ''Godzilla'', Honda bekerja dengan asisten sutradara Kōji Kajita untuk pertama kalinya.{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2017|p=84}} Setelah itu, Kajita akan berkolaborasi dengan Honda sebagai asisten sutradara utama untuk 17 film selama 10 tahun.{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2017|p=83}} Pada saat itu, [[Filmfilm fiksi ilmiah]] kurang mendapat rasa hormat dari kritikus film sehingga Honda, Tanaka, dan Tsuburaya setuju untuk menggambarkan serangan monster seolah-olah hal itu adalah peristiwa nyata, dengan nada serius dari sebuah film dokumenter.{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2017|p=85}}
 
===Penulisan===
Baris 124:
Godzilla dirancang oleh Teizō Toshimitsu dan [[Akira Watanabe (sutradara seni)|Akira Watanabe]] di bawah pengawasan Eiji Tsuburaya.{{sfn|Ryfle|1998|p=27}} Sejak awal, Tanaka mempertimbangkan untuk menjadikan monster itu memiliki desain seperti gorila atau paus karena nama "Gojira" (kombinasi kata Jepang untuk "gorila", {{lang|ja|ゴリラ}} {{transliteration|ja|gorira}}, dan "paus", {{lang|ja|クジラ}} {{transliteration|ja|kujira}}), tetapi ia akhirnya menetapkan desain seperti dinosaurus.{{sfn|Ryfle|1998|p=23}} Kazuyoshi Abe dipekerjakan sebelumnya untuk mendesain Godzilla, tetapi idenya kemudian ditolak karena Godzilla terlihat terlalu humanoid dan mamalia, dengan kepala berbentuk seperti awan jamur;{{sfn|Ryfle|1998|p=27}} namun, Abe dipertahankan untuk membantu menggambar papan cerita film.{{sfn|Ragone|2007|p=38}}
 
Toshimitsu dan Watanabe memutuskankemudian untukmemutuskan mendasarkanagar desain Godzilla didasarkan pada dinosaurus dan, dengan menggunakan buku dan majalah dinosaurus sebagai referensi, menggabungkan elemen dari [[Tyrannosaurus]], [[Iguanodon]] dan sirip punggung [[Stegosaurus]]. Mereka menggunakan buku-buku dan majalah dinosaurus sebagai referensi desain.{{sfn|Ryfle|1998|p=27}} Meskipun ingin menggunakan animasi [[gerak henti]], Tsuburaya dengan enggan memilih [[suitmation]].{{sfn|Ryfle|1998|p=27}} Toshimitsu membentuk tiga model tanah liat yang menjadi dasar setelan itu. Dua model yang pertama ditolak, tetapi model ketiga disetujui oleh Tsuburaya, Tanaka, dan Honda.{{sfn|Ryfle|1998|p=27}}
 
Setelan Godzilla dibentuk oleh Kanju Yagi, Yasuei Yagi, dan Eizo Kaimai, yang menggunakan batang bambu tipis dan kawat untuk membuat kerangka interior setelan dan menambahkan jaring logam dan bantalan di atasnya untuk memperkuat strukturnya dan akhirnya menerapkan lapisan lateks.{{sfn|Ryfle|1998|p=27}} Lapisan karet cair juga diaplikasikan, diikuti dengan lekukan ukiran dan strip lateks yang direkatkan pada permukaan setelan untuk membuat kulit bersisik Godzilla.{{sfn|Ryfle| 1998|p=27}} Versi pertama setelan ini memiliki berat 100 kilogram (220 pon). Untuk tampilan jarak dekat, Toshimitsu membuat boneka kecil yang dioperasikan dengan tangan dan mekanis yang menyemburkan aliran kabut dari mulutnya sebagai nafas atom Godzilla.{{sfn|Ragone|2007|p=39}}
Baris 130:
[[Haruo Nakajima]] dan [[Katsumi Tezuka]] dipilih untuk tampil dalam setelan Godzilla karena kekuatan dan daya tahan mereka.{{sfn|Ryfle|1998|p=27}} Saat pemasangan kostum pertama, Nakajima terjatuh di dalam setelan{{sfn|Ryfle|1998|p=29}} karena dibuat dengan menggunakan lateks berat dan bahan yang tidak fleksibel.{{sfn|Ryfle|1998|p=27}} Versi pertama setelan ini dipotong menjadi dua bagian dan digunakan untuk adegan yang hanya memerlukan pengambilan sebagian gambar Godzilla atau tampilan jarak dekat, dengan bagian bawah dilengkapi dengan suspender tali untuk dipakai Nakajima.{{sfn|Ryfle|1998|p=29}}{{sfn|Ragone|2007 |p=39}} Untuk ambilan seluruh tubuh, setelan identik kedua dibuat, yang dibuat lebih ringan dari setelan pertama, tetapi Nakajima masih bisa berada di dalam hanya selama tiga menit sebelum pingsan.{{sfn|Ryfle|1998|p=29}} Nakajima kehilangan 20 pon selama produksi film.{{sfn|Ragone|2007|p=42}} Nakajima terus memerankan Godzilla dan monster lainnya hingga pensiun pada tahun 1972.{{sfn|Ryfle|1998|p=178}} Tezuka melakukan syuting adegan dalam setelan Godzilla, tetapi tubuhnya yang lebih tua membuatnya tidak dapat sepenuhnya memenuhi tuntutan fisik yang dibutuhkan oleh peran tersebut. Akibatnya, hanya sedikit adegannya yang berhasil mencapai potongan terakhir, karena sangat sedikit adegan yang dianggap dapat digunakan.{{sfn|Kalat|2010|p=17}} Tezuka menggantikan Nakajima ketika ia sedang tidak ada atau perlu bantuan dari peran yang menuntut fisik.{{sfn|Ragone|2007|p=39}}
 
Nama Godzilla juga menjadi sumber kekhawatiran para pembuat film. KarenaPada awalnya, monster itu tidak memiliki nama, dan draf pertama film tersebut tidak berjudul ''Gojira'', melainkan berjudul ''G'', juga dikenal sebagai ''Kaihatsu keikaku G'' ("''Pengembangan Rencana G''" ), tetapi "''G''" pada judulnya berarti "''Giant''". Nakajima mengonfirmasi bahwa Toho mengadakan kontes untuk menamai monster tersebut.{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2006|loc=00:24:43}} Monster tersebut akhirnya diberi nama ''Gojira''.{{sfn|Lees|Cerasini| 1998|p=12}} Sebuah penjelasan yang melegenda adalah atribut fisik karyawan Toho Studios yang besar membuatnya dijuluki ''Gojira''.{{sfn|Lees|Cerasini|1998|p=12}} Dalam film dokumenter [[BBC]] tahun 1998 tentang Godzilla, Kimi Honda, janda dari sutradara, menolak cerita nama karyawan sebagai dongeng panjang dan menyatakan bahwa ia percaya Honda, Tanaka, dan Tsuburaya memberikan "pemikiran yang cukup" untuk nama monster itu: "anak-anak di belakang panggung di Toho suka bercanda dengan cerita-cerita panjang, tapi saya tidak percaya yang satu itu."{{sfn|Ryfle|1998|p=23}} Pada tahun 2003, sebuah acara khusus televisi Jepang menyatakan telah mengidentifikasi karyawan Toho besar anonim sebagai Shiro Amikura, seorang aktor kontrak Toho dari tahun 1950-an.{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2006|loc=00:24:06}}
 
===Efek khusus===
Baris 147:
 
==Musik dan efek suara==
SkorMusik filmlatar disusundigubah oleh Akira Ifukube. Setelah bertemu dengan Tanaka, Tsuburaya, dan Honda, Ifukube dengan antusiaspenuh semangat menerima pekerjaantugas tersebutini. Setelah mengetahuidiberitahu bahwa karakter utamanya adalah monster, Ifukube berkata, "Saya tidak bisa duduk diam saat mendengar bahwa dikarakter utama dalam film ini karakter utamanya adalah seekor reptil yang akan mengamuk di seluruh kota." Ifukube tidakhanya diperlihatkandiberikan filmwaktu finalsatu danminggu hanyauntuk memilikimenggubah waktumusik seminggutanpa untukditunjukkan menggubahversi akhir dari musiknyafilm. DalamSelama kurunperiode waktu itutersebut, ia hanya diperlihatkandapat versimelihat model dari Godzilla danserta membaca skenarionya. TsuburayaDalam secarabeberapa singkatkesempatan, Tsuburaya menunjukkan beberapa cuplikan kepada Ifukube tetapi dengantanpa efek yang hilangkhusus dan Tsuburaya mencoba menjelaskan bagaimana adegan itu akan terungkapberlangsung. IfukubeMeskipun mengenang, "Saya sangatmerasa bingung., JadiIfukube sayaberusaha mencoba membuatmenciptakan musik yang akanmenggambarkan mengingatkansesuatu Andayang padabesar sesuatu yangdan luar biasa." IfukubeIa menggunakan instrumen seperti alat tiup danlogam senar nadabernada rendah dan alat gesek.{{sfn|Ryfle|1998|p=32}}
 
HalIde itumembuat adalahGodzilla idemengaum Hondaberasal untukdari membuatIshirō Godzilla mengaumHonda, meskipun reptil umumnya tidak memiliki pita suara. Pada awalnya, hanya Shimonaga dan Minawa awalnyayang ditugaskan untuk membuat raungan, tetapi Ifukube kemudian terlibat setelah ia tertarik untuk membuat efek suara. Ifukube dan Honda membahas jenis suara apa yang akan digunakan dalam adegan tertentu dan detail lainnya mengenai suara. Minawa pergi ke kebun binatang dan merekam berbagai auman binatang dan memutarnya kembali dengan kecepatan tertentu. Namun, suaranya terbukti tidak memuaskan dan tidak digunakan. Ifukube meminjam sebuah kontrabas dari departemenDepartemen musikMusik Universitas Seni Jepang. danSenar menciptakanalat raunganmusik Godzillaitu dengandilonggarkan, melonggarkanlalu senardigesek dan menggosoknya denganmenggunakan sarung tangan kulit. Suara direkam dan diputar dengan kecepatan rendah, yang menghasilkan efek raungan yang digunakan dalam film. Teknik tersebut akan diadopsi oleh Toho sebagai metode standar dalam membuat raungan monster di tahun-tahun berikutnya.{{sfn|Ryfle|1998|p=32}}
 
Ada laporan yang saling bertentangan tentang bagaimana langkah kaki Godzilla dibuat. Salah satu klaim menyatakan bahwa mereka membuatnya dengan simpul tali memukul drum ketel yang direkam dan diproses melalui kotak gema. Beberapa teks Jepang menyatakan bahwa langkah kaki bersumber dari ledakan dengan bagian akhir yang dipotong dan diproses melalui unit reverb elektronik. Namun, Ifukube memberi tahu ''Cult Movies'' bahwa langkah kaki dibuat menggunakan pengeras primitif yang membuat tepukan keras saat dipukul. Peralatan perekam optik berisi empat trek audio: satu trek untuk dialog utama, satu trek untuk obrolan latar belakang, suara bising sekitar, tank, pesawat, dan satu trek lagi untuk raungan dan langkah kaki. Trek audio independen digunakan untuk mencegah kerusakan pada audio lain.{{sfn|Ryfle|1998|p=32–33}}
Baris 242:
Dari tahun 1955 hingga 1960-an, Godzilla diputar di bioskop yang melayani [[orang Jepang-Amerika]] di lingkungan yang didominasi Jepang di Amerika Serikat. Versi teks bahasa Inggris ditampilkan di festival film di New York, Chicago, dan kota-kota lain pada tahun 1982.{{sfn|Ryfle|1998|p=55}} Potongan 84 menit dari versi Jepang dirilis secara teatrikal di Jerman Barat pada 10 April 1956, sebagai Godzilla. Versi itu menghapus argumen Parlemen Jepang, pengakuan Godzilla sebagai "anak dari bom-H", referensi pada Hiroshima dan Nagasaki, dan terjemahan yang diubah dari ibu yang menggendong anak-anaknya.{{sfn|Kalat|2010|pp= 29–30}} Film tersebut dirilis ulang secara teatrikal di Jepang pada 21 November 1982, untuk memperingati ulang tahun ke-50 Toho.{{sfn|Galbraith IV|2008|p=375}} Sejak dirilis, film tahun 1954 tetap tidak tersedia secara resmi di Amerika Serikat hingga tahun 2004.{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2006|loc=00:00:42}}
 
Bertepatan dengan ulang tahun ke-50 film tersebut, distributor rumah seni [[Rialto Pictures]] memberikan film tersebut rilisan terbatas bergaya tur keliling, dari pantai- ke- pantai, di seluruh Amerika Serikat, pada 7 Mei 2004. Film itu diputar tanpa dipotong dengan teks bahasa Inggris hingga 19 Desember 2004.<ref name="Rialto 2004">{{cite web|url=http://www.scifijapan.com/articles/2007/12/06/godzilla-50th-anniversary-pressbook/|title=Godzilla 50th Anniversary Pressbook|last1=Ryfle|first1=Steve|last2=Goldstein|first2=Bruce|work=SciFi Japan|date=December 6, 2007|access-date=April 6, 2018|archive-date=April 7, 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180407115934/http://www.scifijapan.com/articles/2007/12/06/godzilla-50th-anniversary-pressbook/|url-status=dead}}</ref> Film ini tidak pernah diputar di lebih dari enam layar pada titik tertentu selama rilis terbatasnya. Film tersebut diputar di sekitar enam puluh bioskop dan kota di seluruh Amerika Serikat selama {{frac|7|1|2}}bulan perilisannya. Pada bulan Oktober 2005, [[British Film Institute]] secara teatrikal merilis versi Jepangnya di [[Britania Raya]].<ref name="BFI"/>
 
Pada 18 April 2014, Rialto merilis ulang film tersebut di Amerika Serikat, pantai ke pantai, menggunakan tur keliling gaya terbatas lainnya. Hal itu bertepatan dengan peringatan 60 tahun Godzilla tetapi juga merayakan film Amerika Godzilla, yang dirilis pada tahun yang sama. Untuk menghindari kebingungan dengan fitur Hollywood, rilisan Rialto diberi takarir ''The Japanese Original''.<ref name="Rialto 2014">{{cite web|url=http://www.scifijapan.com/articles/2014/02/26/restored-original-godzilla-gets-us-theatrical-release/|title=Restored Original Godzilla Gets US Theatrical Release|last1=Goldstein|first1=Bruce|last2=Franklin|first2=Dave|work=SciFi Japan|date=February 26, 2014|access-date=April 6, 2018|archive-date=March 16, 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180316155639/http://www.scifijapan.com/articles/2014/02/26/restored-original-godzilla-gets-us-theatrical-release/|url-status=dead}}</ref> Film itu diputar di 66 bioskop di 64 kota dari 18 April hingga 31 Oktober 2014.<ref>{{cite web |url=http://www.rialtopictures.com/godzilla.html |title=Godzilla: The Japanese Original theatrical schedule |publisher=Rialto Pictures |access-date=2014-05-08 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20140506075742/http://www.rialtopictures.com/godzilla.html |archive-date=May 6, 2014 |df=mdy}}</ref>
Baris 269:
==Penerimaan==
===Box office===
Selama pemutaran teater Jepang pertamanya, film tersebut mencetak rekor pembukaan dengan penjualan tiket hari pertama tertinggi di Tokyo, sebelum terjual {{nowrap|9,69 juta}} tiket;.<ref>{{cite book |last1=Forrest |first1=Jennifer |title=The Legend Returns and Dies Harder Another Day: Essays on Film Series |date=12 August 2008 |publisher=[[McFarland, Incorporated, Publishers]] |isbn=978-0-7864-3943-0 |page=214 |url=https://books.google.com/books?id=GscbAQAAIAAJ |access-date=21 April 2022 |quote=''Gojira'' dibuka pada tanggal 3 November 1954 dan penerimaannya kuat: film tersebut mencatat penjualan tiket hari pembukaan terbaik yang pernah ada di Tokyo dan akhirnya meraup {{¥|152 juta}} dari {{nowrap|9,69 juta}} tiket masuk berbayar |archive-date=2023-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230807021700/https://books.google.com/books?id=GscbAQAAIAAJ |dead-url=no }}</ref> Film itu adalah film dengan penonton terbaik kedelapan di Jepang tahun itu.{{sfn|Ryfle|1998|p=34}} Film ini menghasilkan {{¥|183 juta}} (kurang dari $510.000) di [[Box office|sewa distributor]] selama proses awalnya,{{sfn|Ryfle|Godziszewski|2017|p=105}} dengan total penerimaan kotor seumur hidup sebesar {{US$|2.25 juta|long=no}}.{{sfn|Ryfle|1998|p=34}}<ref name="tohokingdom">{{cite web |title=Godzilla |url=https://www.tohokingdom.com/movies/godzilla_1954.htm |website=Toho Kingdom |access-date=19 April 2022 |archive-date=2023-08-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230801111929/https://www.tohokingdom.com/movies/godzilla_1954.htm |dead-url=no }}</ref> Disesuaikan dengan inflasi, film box office asli Jepang yang diputar pada tahun 1954 setara dengan {{¥|13,7 miliar}} pada tahun 1998.<ref name="Nippon">{{cite book |last=Takarada |first=Akira |author-link=Akira Takarada |title=Nippon Godzilla Golden Legend |date=10 August 1998 |publisher=[[Fusosha Publishing]] |isbn=978-4-594-02535-9 |url=https://books.google.com/books?id=31hLAAAACAAJ |language=ja |quote=「ゴジラ」の観客動員数、960万人。現在の入場料に換算すれば、興行収入は137億円となる。 |trans-quote=Jumlah penonton "Godzilla" adalah {{nowrap|9,6 juta}}. Ketika dikonversi ke dalam biaya masuk saat ini, pendapatan box office akan menjadi {{¥|13.7 miliar}}. |access-date=2023-06-05 |archive-date=2023-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230807021620/https://books.google.com/books?id=31hLAAAACAAJ |dead-url=no }}</ref>
 
Selama rilis teatrikal terbatas tahun 2004 di Amerika Utara, film tersebut meraup $38.030 pada akhir pekan pembukaannya dan meraup $412.520 pada akhir penayangan terbatasnya. Untuk perilisan ulang terbatas tahun 2014 di Amerika Utara, film ini meraup $10.903 setelah diputar di sebuah teater di New York dan meraup $150.191 pada akhir penayangannya.<ref name="Rialto Release">{{cite web|url=https://www.boxofficemojo.com/title/tt0047034/?ref_=bo_se_r_6|title=Godzilla – Rialto Release|publisher=Box Office|access-date=February 14, 2019|archive-date=July 25, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200725090152/https://www.boxofficemojo.com/title/tt0047034/?ref_=bo_se_r_6|url-status=live}}</ref> Di Britania Raya, film ini menjual 3.643 tiket dari rilis terbatas pada tahun 2005{{ndash}}2006 dan 2016{{ndash}}2017.<ref>{{cite web |title=Film #24565: Gojira |url=http://lumiere.obs.coe.int/web/film_info/?id=24565 |website=[[Lumiere (database)|Lumiere]] |publisher=[[European Audiovisual Observatory]] |access-date=20 June 2020 |archive-date=June 22, 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200622112127/http://lumiere.obs.coe.int/web/film_info/?id=24565 |url-status=live}}</ref>
Baris 281:
 
===Tanggapan kritis secara internasional===
''Godzilla'' menerima sebagian besar pujian kritis dari pengulas Barat. Dalam [[reviewagregator aggregatorpengulas]] [[Rotten Tomatoes]], film ini mendapat peringkat persetujuan 93% berdasarkan 76 ulasan, dengan skor rata-rata 7,60/10. Konsensus situs menyatakan, "Lebih dari tarif film monster biasa, Gojira menawarkan komentar pascaperang yang kuat dan menenangkan."<ref>{{Cite Rotten Tomatoes|title=Godzilla (1954)|id=godzilla_1956|type=m|access-date=October 16, 2021}}</ref> Di [[Metacritic]], film ini mendapat skor 78/100, berdasarkan 20 kritik, menunjukkan "ulasan yang umumnya disukai".<ref>{{Cite Metacritic|id=godzilla|type=movie|title=Godzilla|access-date=October 16, 2021}}</ref>
 
[[Owen Gleiberman]] dari ''[[Entertainment Weekly]]'' mencatat film ini lebih "serius" daripada potongan Amerika tahun 1956, tetapi "nadanya semakin mendekati klise B-horor Amerika yang serius seperti ''[[Them!]]'' Perbedaan sebenarnya adalah metafora terkenal dari film untuk pengeboman Hiroshima dan Nagasaki terlihat lebih masokis daripada sebelumnya.<ref>{{cite magazine|url=https://ew.com/article/2004/05/06/godzilla-2/|title=Godzilla|first=Owen|last=Gleiberman|magazine=Entertainment Weekly|access-date=July 24, 2020|url-status=live|archive-date=December 3, 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20171203063457/http://ew.com/article/2004/05/06/godzilla-2/}}</ref> Luke Y. Thompson dari ''Dallas Observer'' membela efek film sebagai produk pada masanya dan merasa pemirsa akan "terkejut dengan apa yang mereka lihat". Ia menyatakan, "Hal ini bukan amukan monster konyol standar Anda."<ref>{{cite web|url=https://www.dallasobserver.com/film/burning-japanese-6385294|title=Burning Japanese|first=Luke Y.|last=Thompson|work=Dallas Observer|date=June 17, 2004|access-date=July 24, 2020|url-status=live|archive-date=July 25, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200725003147/https://www.dallasobserver.com/film/burning-japanese-6385294}}</ref> [[Peter Bradshaw]] dari ''[[The Guardian]]'' menganugerahi film itu empat dari lima bintang, memuji pengisahan cerita sebagai "berotot" dan tema nuklir sebagai "bergairah dan sangat ambigu", dan menyatakan, "Kesungguhan belaka film ini membuatnya melampaui hiburan yang luar biasa dari sebagian besar film laris, kuno dan modern."<ref>{{cite web|url=https://www.theguardian.com/culture/2005/oct/14/6|title=Godzilla|first=Peter|last=Bradshaw|work=The Guardian|date=October 13, 2005|access-date=July 24, 2020|url-status=live|archive-date=July 25, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200725011655/https://www.theguardian.com/culture/2005/oct/14/6}}</ref> David Nusair dari Reel Film Reviews menganugerahkan film satu setengah dari empat bintang dan menyatakan hal itu berubah menjadi "narasi yang sangat tidak menentu yang lebih membosankan daripada mengasyikkan." Nusair mengkritik Honda karena "ketidakmampuannya untuk menampilkan satu pun karakter manusia yang menarik", menganggap akhir film itu "antiklimaks dan tidak berguna", dan menyimpulkan "film tersebut sama sekali tidak memiliki elemen yang dirancang untuk menarik dan mempertahankan perhatian penonton yang berkelanjutan."<ref>{{cite web|url=https://www.reelfilm.com/mini139.htm|title=Godzilla|first=David|last=Nusair|work=Reel Film Reviews|date=January 9, 2014|access-date=July 24, 2020|url-status=live|archive-date=May 6, 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190506190906/https://reelfilm.com/mini139.htm}}</ref>