Agus Subiyanto: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 89:
'''Agus Subiyanto''' ({{lahirmati||5|8|1967}}) adalah seorang [[Perwira Tinggi|perwira tinggi]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]] yang menjabat sebagai [[Panglima Tentara Nasional Indonesia]] sejak tanggal 22 November 2023, menggantikan Laksamana TNI [[Yudo Margono]], berdasarkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 102/TNI/Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.<ref name=":1">{{Cite news|last=Luthfia|first=Allisa|date=2024-12-11|editor-first=Suryanto|title=Profil Panglima TNI Agus Subiyanto beserta karier militernya|url=https://www.antaranews.com/berita/4524898/profil-panglima-tni-agus-subiyanto-beserta-karier-militernya|work=[[Antara]]|access-date=2024-12-25}}</ref><ref name=":2">{{Cite news|date=2023-11-22|title=Presiden Jokowi Lantik Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI|url=https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/presiden-jokowi-lantik-agus-subiyanto-sebagai-panglima-tni/|work=Presiden RI|access-date=2024-12-25}}</ref>
Agus merupakan lulusan [[Akademi Militer]] (1991
==Riwayat Hidup==
Baris 95:
==== Masa kecil ====
Agus lahir di daerah [[Baros, Cimahi Tengah, Cimahi|Baros]], [[Cimahi Tengah, Cimahi|Cimahi Tengah]] pada tanggal 5 Agustus 1967.<ref>{{Cite web|date=29 Oktober 2023|title=Jenderal TNI Agus Subiyanto: Prajurit Professional Pemimpin yang Berintegritas|url=https://www.tempo.co/info-tempo/jenderal-tni-agus-subiyanto-prajurit-professional-pemimpin-yang-berintegritas-819443|website=Tempo|language=id|access-date=2024-12-26}}</ref> Ia merupakan anak ke-2 dari 6 bersaudara dari pasangan Dedi Unadi dan Cicih Gunasih yang berasal dari [[Cijulang, Pangandaran]].<ref>{{Cite web|last=|date=2024-07-30|title=Pembangunan Masjid Unik Selain Penuh Kenangan, Juga Untuk Bekal Hidup di Akhirat
==== Masa remaja ====
Semenjak bersama Ibu tirinya, ayahnya bertugas sebagai
Setelah lulus dari SMPN 2, Cimahi, ia masuk ke [[SMA Negeri 13 Bandung|SMA Cimindi (sekarang menjadi SMA Negeri 13 Bandung)]] dan di masa itu, ia mulai berkenalan dengan minuman beralkohol yang sering membuatnya mabuk, yang dilakukan untuk meredakan gundah gulana di hatinya karena kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Saat ia mabuk, ia sering bertandang ke rumah temannya, Sonson (Sonny Chandra Santika) hingga sadar dan diantarkan pulang ke rumahnya oleh Sonson.{{Sfn|Subiyanto, S.E., M.Si.|2021|p=17-30}}
Baris 130:
Pertemuannya dengan [[Prabowo Subianto]] terjadi beberapa kali dalam kehidupannya. Pertemuan pertama keduanya terjadi ketika [[Prabowo Subianto]] yang kala itu masih berpangkat [[Letnan Kolonel|Letnan Kolonel Inf.]]<nowiki/>dan menjabat sebagai [[Batalyon Infanteri 328|Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 (Yonif Para Raider 328)]], ke [[Pussenif]] dalam rangka mencari para perwira muda untuk bergabung dengan [[Kostrad]], dan Agus terpilih sebagai salah satunya. Merekapun langsung digembleng ke [[Cilodong, Depok|Cilodong]] untuk menjalani latihan Syiwa Yudha selama tidak kurang dari sembilan bulan. Latihan ini bertujuan membekali para prajurit dengan kualifikasi pemburu atau dikenal juga dengan julukan "pasukan pemburu" dan juga memiki kualifikasi anti teror dan gerilya. Setelah menjalani pelatihan ini, Agus dan pasukannya dikirimkan ke garis depan di [[Kepulauan Natuna]] dengan misi penerjunan.{{Sfn|Subiyanto, S.E., M.Si.|2021|p=115-132}}<ref name=":3" />
Setelah menyelesaikan misi dan pelatihan tersebut, Agus bergabung dengan pasukan khusus dengan sandi '''"Rajawali'''", dengan materi utama penajaman dari pelatihan anti teror dan gerilya. Perang gerilya adalah perang si lemah melawan si kuat, sebagaimana disampaikan oleh [[Jenderal Besar (Indonesia)|Jenderal Besar]] [[Abdul Haris Nasution|A. H. Nasution]], dimana kata gerilya sendiri berasal dari [[Bahasa Spanyol]] yang berarti perang kecil.{{Sfn|Subiyanto, S.E., M.Si.|2021|p=115-132}}{{Sfn|Nasution|1980|p=}}
==== Penugasan [[Timor Timur]] ====
Pada tahun 1995, Agus memulai tugas pertamanya di bumi Lorosae, [[Timor Timur]] dengan menaiki [[KRI Teluk Amboina (503)]], mereka mendarat di [[Pelabuhan Dili]]. Pada saat itu pasukannya bertugas untuk melumpuhkan salah seorang tokoh [[Front Revolusi Independen Timor Leste]] dengan timah panas. Dan sebagai hadiah atas keberhasilanya bersama pasukannya dalam menyelesaikan tugasnya, Agus mendapatkan hadiah, berupa pelatihan [[Komando Pasukan Khusus]] dan Selapa (Sekolah Lanjutan Perwira).{{Sfn|Subiyanto, S.E., M.Si.|2021|p=115-132}}
==== Menjabat Kasad ====
|