Klordiazepoksida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(18 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 63:
Klordiazepoksida dipatenkan pada tahun 1958 dan disetujui untuk penggunaan medis pada tahun 1960.<ref name=Fis2006>{{cite book | vauthors = Fischer J, Ganellin CR |title=Analogue-based Drug Discovery |date=2006 |publisher=John Wiley & Sons |isbn=9783527607495 |page=535 |url=https://books.google.com/books?id=FjKfqkaKkAAC&pg=PA535 |language=en}}</ref> Obat ini merupakan benzodiazepin pertama yang disintesis dan penemuan klordiazepoksida terjadi secara tidak disengaja.<ref>{{cite journal | vauthors = Ban TA | title = The role of serendipity in drug discovery | journal = Dialogues in Clinical Neuroscience | volume = 8 | issue = 3 | pages = 335–44 | year = 2006 | doi = 10.31887/DCNS.2006.8.3/tban | pmid = 17117615 | pmc = 3181823 }}</ref> Klordiazepoksida dan benzodiazepin lainnya awalnya diterima dengan persetujuan publik yang luas, tetapi kemudian mendapat penolakan publik yang luas dan rekomendasi untuk pedoman medis yang lebih ketat terkait penggunaannya.<ref name="Marshall-2009">{{cite journal | vauthors = Marshall KP, Georgievskava Z, Georgievsky I | title = Social reactions to Valium and Prozac: a cultural lag perspective of drug diffusion and adoption | journal = Research in Social & Administrative Pharmacy | volume = 5 | issue = 2 | pages = 94–107 | date = June 2009 | pmid = 19524858 | doi = 10.1016/j.sapharm.2008.06.005 }}</ref>
==Sejarah==
Klordiazepoksida (awalnya disebut metaminodiazepoksida) adalah benzodiazepin pertama yang disintesis pada pertengahan tahun 1950-an. Sintesis ini berasal dari penelitian pada golongan pewarna kuinazolina-3-oksida.<ref>{{cite journal | vauthors = Sternbach LH | title = The discovery of librium | journal = Agents and Actions | volume = 2 | issue = 4 | pages = 193–6 | date = June 1972 | pmid = 4557348 | doi = 10.1007/BF01965860 | s2cid = 26923026 }}</ref> Zat ini ditemukan secara tidak sengaja ketika pada tahun 1957 pengujian menunjukkan bahwa senyawa tersebut memiliki efek hipnotis, anksiolitik, dan pelemas otot. "Kisah pengembangan kimia Librium dan Valium diceritakan oleh Sternbach. Keberuntungan yang terlibat dalam penemuan golongan senyawa ini diimbangi oleh percobaan dan kesalahan para farmakologis dalam penemuan aktivitas penenang benzodiazepin. Penemuan klordiazepoksida pada tahun 1957 sebagian besar disebabkan oleh kerja keras dan kemampuan observasi seorang teknisi berbakat, Beryl Kappell. Selama sekitar tujuh tahun ia telah menyaring senyawa dengan uji hewan sederhana untuk aktivitas relaksan otot menggunakan mianesin sebagai standar dan kemudian [[meprobamat]] dan [[klorpromazin]] ketika tersedia. Semua senyawa yang diserahkan oleh staf kimia untuk aktivitas saraf pusat disaring. Serangkaian uji inilah yang menemukan RO 5-0690 (klordiazepoksida) sebagai senyawa yang serupa tetapi lebih manjur daripada meprobamat."<ref>{{cite web |url=http://garfield.library.upenn.edu/classics1980/A1980KP91000001.pdf |title=Pharmacological and clinical-studies on valium: a new psychotherapeutic agent of the benzodiazepine class |date=1980-11-24 |access-date=2019-05-23 }}</ref> Tiga tahun kemudian klordiazepoksida dipasarkan sebagai obat benzodiazepin terapeutik dengan merek dagang Librium. Setelah klordiazepoksida, pada tahun 1963 [[diazepam]] beredar di pasaran dengan nama merek Valium, dan diikuti oleh banyak senyawa benzodiazepin lainnya selama beberapa tahun dan dekade berikutnya.<ref>{{cite book|url=http://www.etfrc.com/benzos1.htm|title=The Complete Story of the Benzodiazepines | vauthors = Cooper JR, Bloom FE, Roth RH |date=January 15, 1996|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-510399-8|edition=seventh|location=USA|access-date=7 Apr 2008 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20080315230230/http://www.etfrc.com/benzos1.htm |archive-date=2008-03-15 }}</ref>
Pada tahun 1959, diazepam digunakan oleh lebih dari 2.000 dokter dan lebih dari 20.000 pasien. Obat ini digambarkan sebagai "berbeda secara kimia dan klinis dari obat penenang, pemberi energi psikis, atau obat psikoterapi lain yang tersedia saat ini." Selama penelitian, klordiazepoksida menyebabkan relaksasi otot dan efek menenangkan pada hewan laboratorium seperti tikus, mencit, kucing, dan anjing. Rasa takut dan agresi dihilangkan dalam dosis yang jauh lebih kecil daripada yang diperlukan untuk menghasilkan hipnosis. Klordiazepoksida mirip dengan [[fenobarbital]] dalam sifat [[antikejang|antikonvulsan]]. Namun, obat ini tidak memiliki efek hipnotis seperti [[barbiturat]]. Uji coba pada hewan dilakukan di Kebun Binatang Boston dan [[Kebun Binatang San Diego]]. Empat puluh dua pasien rumah sakit yang dirawat karena [[alkoholisme]] akut dan kronis, dan berbagai [[psikosis]] dan [[neurosis]] diobati dengan klordiazepoksida. Pada sebagian besar pasien, kecemasan, [[stres|ketegangan]], dan kegembiraan motorik "berkurang secara efektif". Hasil paling positif diamati di antara pasien penderita [[alkoholisme]]. Dilaporkan bahwa tukak dan masalah dermatologis, yang keduanya melibatkan faktor emosional, berkurang dengan klordiazepoksida.<ref>{{cite news | author=The New York Times | title = Help For Mental Ills (Reports on Tests of Synthetic Drug Say The Results are Positive) | work=[[The New York Times]]| location = USA | page = E9 | date = 28 February 1960 }}</ref>
Pada tahun 1963, persetujuan penggunaan diberikan kepada diazepam, versi "sederhana" dari klordiazepoksida, terutama untuk mengatasi gejala kecemasan. Masalah terkait tidur diobati dengan [[nitrazepam]] yang diperkenalkan pada tahun 1972, [[temazepam]] yang diperkenalkan pada tahun 1979, dan [[flurazepam]] yang diperkenalkan pada tahun 1975.<ref>{{cite journal | vauthors = Sternbach LH | title = The discovery of librium | journal = Agents and Actions | volume = 2 | issue = 4 | pages = 193–6 | date = June 1972 | pmid = 4557348 | doi = 10.1007/BF01965860 | s2cid = 26923026 }}</ref>
==kegunaan dalam medis==
Klordiazepoksida diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek (2–4 minggu) untuk kecemasan yang parah dan melumpuhkan atau membuat orang tersebut mengalami tekanan yang tidak dapat diterima. Obat ini juga diindikasikan sebagai pengobatan untuk mengatasi sindrom putus alkohol akut.<ref name=UKlabelGeneric>{{cite web|title=Chlordiazepoxide 10mg Capsules - Summary of Product Characteristics|url=https://www.medicines.org.uk/emc/medicine/26299|publisher=UK Electronic Medicines Compendium|access-date=23 April 2017|language=en|date=19 December 2012|archive-date=23 April 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20170423152643/https://www.medicines.org.uk/emc/medicine/26299|url-status=dead}}</ref>
Obat ini terkadang dapat diresepkan untuk meredakan gejala [[sindrom iritasi usus]] besar yang dikombinasikan dengan [[klidinium bromida]] sebagai obat dosis tetap.<ref>{{cite web|title=Chlordiazepoxide|url=https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682078.html|publisher=MedlinePlus Drug Information|language=en|date=February 15, 2017}}</ref>
==Kontraindikasi==
Penggunaan klordiazepoksida harus dihindari pada individu dengan kondisi berikut:
*[[Miastenia gravis]]
*Keracunan akut akibat [[alkohol]], [[narkotika]], atau zat psikoaktif lainnya
*[[Ataksia]]
*Hipoventilasi berat
*[[Glaukoma]] sudut sempit akut
*Defisiensi hati berat ([[hepatitis]] dan [[sirosis]] hati menurunkan eliminasi hingga 2 kali lipat)
*[[Apnea tidur]] berat
*[[Hipersensitivitas]] atau [[alergi]] terhadap obat apa pun dalam golongan [[benzodiazepin]]
Klordiazepoksida secara umum dianggap sebagai benzodiazepin yang tidak tepat untuk lansia karena [[Waktu paruh biologis|waktu paruh eliminasi]]nya yang lama dan risiko akumulasi.<ref>{{cite journal | vauthors = Liu GG, Christensen DB | title = The continuing challenge of inappropriate prescribing in the elderly: an update of the evidence | journal = Journal of the American Pharmaceutical Association | volume = 42 | issue = 6 | pages = 847–57 | year = 2002 | pmid = 12482007 | doi = 10.1331/108658002762063682 }}</ref> Benzodiazepin memerlukan tindakan pencegahan khusus jika digunakan pada lansia, wanita hamil, anak-anak, individu yang kecanduan alkohol atau obat-obatan terlarang, dan individu dengan [[gangguan jiwa]] [[komorbiditas|komorbid]].<ref>{{cite journal | vauthors = Authier N, Balayssac D, Sautereau M, Zangarelli A, Courty P, Somogyi AA, Vennat B, Llorca PM, Eschalier A | title = Benzodiazepine dependence: focus on withdrawal syndrome | journal = Annales Pharmaceutiques Françaises | volume = 67 | issue = 6 | pages = 408–13 | date = November 2009 | pmid = 19900604 | doi = 10.1016/j.pharma.2009.07.001 }}</ref>
===Pada kehamilan===
Penelitian tentang keamanan benzodiazepin selama [[kehamilan]] terbatas dan direkomendasikan bahwa penggunaan benzodiazepin selama kehamilan harus didasarkan pada apakah manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Jika klordiazepoksida digunakan selama kehamilan, risikonya dapat dikurangi dengan menggunakan dosis efektif terendah dan untuk waktu sesingkat mungkin. Benzodiazepin secara umum harus dihindari selama trimester pertama kehamilan. Klordiazepoksida dan [[diazepam]] dianggap sebagai benzodiazepin yang lebih aman untuk digunakan selama kehamilan dibandingkan dengan benzodiazepin lainnya. Kemungkinan efek samping dari penggunaan benzodiazepin selama kehamilan meliputi keguguran, malformasi, retardasi pertumbuhan intrauterin, defisit fungsional, [[karsinogenesis]], dan mutagenesis. Kehati-hatian juga disarankan selama [[menyusui]] karena klordiazepoksida masuk ke dalam [[air susu ibu|ASI]].<ref>{{cite journal | vauthors = Iqbal MM, Aneja A, Fremont WP | title = Effects of chlordiazepoxide (Librium) during pregnancy and lactation | journal = Connecticut Medicine | volume = 67 | issue = 5 | pages = 259–62 | date = May 2003 | pmid = 12802839 }}</ref><ref>{{cite journal | vauthors = Iqbal MM, Sobhan T, Ryals T | title = Effects of commonly used benzodiazepines on the fetus, the neonate, and the nursing infant | journal = Psychiatric Services | volume = 53 | issue = 1 | pages = 39–49 | date = January 2002 | pmid = 11773648 | doi = 10.1176/appi.ps.53.1.39 }}</ref>
==Efek samping==
[[Sedatif]] dan pil tidur termasuk klordiazepoksida telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian.<ref>{{cite journal | vauthors = Kripke DF | title = Mortality Risk of Hypnotics: Strengths and Limits of Evidence | journal = Drug Safety | volume = 39 | issue = 2 | pages = 93–107 | date = February 2016 | pmid = 26563222 | doi = 10.1007/s40264-015-0362-0 | s2cid = 7946506 | url = https://escholarship.org/content/qt08d9f3d5/qt08d9f3d5.pdf?t=nz1gjv | doi-access = free }}</ref> Penelitian tersebut memiliki banyak keterbatasan, seperti kemungkinan kecenderungan untuk melebih-lebihkan risiko, kemungkinan adanya faktor risiko lain yang membingungkan berdasarkan indikasi, dan membingungkan obat hipnotik dengan obat yang memiliki indikasi lain.
Efek samping umum klordiazepoksida meliputi:<ref>{{cite web|url= https://www.drugs.com/pdr/chlordiazepoxide.html|title= Chlordiazepoxide patient advice including side-effects|access-date= April 7, 2008|author= drugs|publisher= drugs.com}}</ref>
*Konfusi
*[[Sembelit]]
*Somnolensi
*[[Pingsan]]
*[[Libido]] yang berubah
*Masalah hati
*Kurangnya koordinasi otot
*Menstruasi tidak teratur ringan
*Mual
*Ruam kulit atau [[erupsi kulit]]
*Pembengkakan karena retensi cairan
*Mata dan kulit menguning
Penelitian klordiazepoksida pada mencit laboratorium mengganggu pembelajaran laten. Benzodiazepin mengganggu pembelajaran dan memori melalui aksinya pada reseptor benzodiazepin, yang menyebabkan disfungsi pada sistem saraf kolinergik pada mencit.<ref>{{cite journal | vauthors = Nabeshima T, Tohyama K, Ichihara K, Kameyama T | title = Effects of benzodiazepines on passive avoidance response and latent learning in mice: relationship to benzodiazepine receptors and the cholinergic neuronal system | journal = The Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics | volume = 255 | issue = 2 | pages = 789–94 | date = November 1990 | pmid = 2173758 }}</ref> Kemudian ditemukan bahwa gangguan dalam pembelajaran disebabkan oleh peningkatan aktivitas benzodiazepin/[[Asam aminobutirat gamma|GABA]] (dan bahwa benzodiazepin tidak terkait dengan sistem kolinergik).<ref>{{cite journal | vauthors = McNamara RK, Skelton RW | title = Assessment of a cholinergic contribution to chlordiazepoxide-induced deficits of place learning in the Morris water maze | journal = Pharmacology Biochemistry and Behavior | volume = 41 | issue = 3 | pages = 529–38 | date = March 1992 | pmid = 1316618 | doi = 10.1016/0091-3057(92)90368-p | s2cid = 42752576 }}</ref> Dalam pengujian berbagai senyawa benzodiazepin, klordiazepoksida ditemukan menyebabkan penurunan paling besar dalam pergantian 5HT ([[serotonin]]) pada tikus. Serotonin terlibat erat dalam pengaturan suasana hati dan mungkin menjadi salah satu penyebab perasaan depresi pada tikus yang menggunakan klordiazepoksida atau benzodiazepin lainnya.<ref>{{cite journal | vauthors = Antkiewicz-Michaluk L, Grabowska M, Baran L, Michaluk J | title = Influence of benzodiazepines on turnover of serotonin in cerebral structures in normal and aggressive rats | journal = Archivum Immunologiae et Therapiae Experimentalis | volume = 23 | issue = 6 | pages = 763–7 | year = 1975 | pmid = 1241268 }}</ref>
Pada bulan September 2020, [[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat]] (FDA) mewajibkan peringatan kotak untuk semua obat benzodiazepin diperbarui untuk menjelaskan risiko penyalahgunaan, penggunaan yang salah, kecanduan, ketergantungan fisik, dan reaksi penarikan secara konsisten di semua obat dalam kelas tersebut.<ref>{{cite web | title=FDA expands Boxed Warning to improve safe use of benzodiazepine drug | website=U.S. [[Food and Drug Administration]] (FDA) | date=23 September 2020 | url=https://www.fda.gov/drugs/drug-safety-and-availability/fda-requiring-boxed-warning-updated-improve-safe-use-benzodiazepine-drug-class | access-date=23 September 2020}} {{PD-notice}}</ref>
===Toleransi dan ketergantungan===
====Toleransi====
Penggunaan benzodiazepin seperti klordiazepoksida secara kronis menyebabkan timbulnya toleransi, dengan penurunan jumlah tempat pengikatan benzodiazepin di otak depan mencit.<ref>{{cite journal | vauthors = Crawley JN, Marangos PJ, Stivers J, Goodwin FK | title = Chronic clonazepam administration induces benzodiazepine receptor subsensitivity | journal = Neuropharmacology | volume = 21 | issue = 1 | pages = 85–9 | date = January 1982 | pmid = 6278355 | doi = 10.1016/0028-3908(82)90216-7 | s2cid = 24771398 | author-link = Jacqueline Crawley }}</ref> Komite Tinjauan Obat-obatan, yang melakukan tinjauan ekstensif terhadap benzodiazepin termasuk klordiazepoksida, menemukan dan setuju dengan Institut Kedokteran AS dan kesimpulan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kantor Kebijakan Obat-obatan Gedung Putih dan Institut Nasional Penyalahgunaan Obat-obatan AS, bahwa terdapat sedikit bukti bahwa penggunaan benzodiazepin jangka panjang bermanfaat dalam pengobatan [[insomnia]] karena timbulnya toleransi. Benzodiazepin cenderung kehilangan khasiatnya dalam meningkatkan tidur dalam waktu 3 hingga 14 hari penggunaan terus-menerus, dan dalam pengobatan kecemasan, komite menemukan bahwa hanya ada sedikit bukti yang meyakinkan bahwa benzodiazepin mempertahankan khasiatnya dalam pengobatan kecemasan setelah empat bulan penggunaan terus-menerus karena adanya perkembangan toleransi.<ref>{{cite journal | author = Committee on the Review of Medicines | title = Systematic review of the benzodiazepines. Guidelines for data sheets on diazepam, chlordiazepoxide, medazepam, clorazepate, lorazepam, oxazepam, temazepam, triazolam, nitrazepam, and flurazepam. | journal = British Medical Journal | volume = 280 | issue = 6218 | pages = 910–2 | date = March 1980 | pmid = 7388368 | pmc = 1601049 | doi = 10.1136/bmj.280.6218.910 }}</ref>
====Ketergantungan====
Klordiazepoksida dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan apa yang dikenal sebagai sindrom putus zat benzodiazepin. Penghentian penggunaan klordiazepoksida atau benzodiazepin lainnya sering kali menyebabkan gejala putus zat yang mirip dengan yang terlihat pada alkohol dan [[barbiturat]]. Semakin tinggi dosis dan semakin lama obat dikonsumsi, semakin besar risiko mengalami gejala putus zat yang tidak menyenangkan. Namun, gejala putus zat dapat terjadi pada dosis standar dan juga setelah penggunaan jangka pendek. Pengobatan benzodiazepin harus dihentikan sesegera mungkin melalui pengurangan dosis yang lambat dan bertahap.<ref>{{cite journal | vauthors = MacKinnon GL, Parker WA | title = Benzodiazepine withdrawal syndrome: a literature review and evaluation | journal = The American Journal of Drug and Alcohol Abuse | volume = 9 | issue = 1 | pages = 19–33 | year = 1982 | pmid = 6133446 | doi = 10.3109/00952998209002608 }}</ref>
Klordiazepoksida yang dikonsumsi selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom penarikan benzodiazepin saat [[masa nifas]].<ref>{{cite journal | vauthors = Moretti M, Montali S | title = [Fetal defects caused by the passive consumption of drugs] | journal = La Pediatria Medica e Chirurgica | volume = 4 | issue = 5 | pages = 481–90 | date = September 1982 | pmid = 6985425 }}</ref>
===Overdosis===
Orang yang mengonsumsi klordiazepoksida secara berlebihan dapat menunjukkan beberapa gejala berikut:
*Somnolensi (kesulitan untuk tetap terjaga)
*Kebingungan mental
*[[tekanan darah rendah|Hipotensi]]
*Hipoventilasi
*Gangguan fungsi motorik
**Gangguan refleks
**Gangguan koordinasi
**Gangguan keseimbangan
**[[Pusing]]
**Kelemahan otot
*Koma
Klordiazepoksida biasanya digunakan dalam kondisi terkontrol untuk sindrom tertentu dan penggunaannya jauh lebih jarang dibandingkan dengan obat-obatan baru dari golongan yang sama dan dengan demikian tidak mungkin ditemui dalam keadaan darurat klinis sebagai obat tunggal yang menyebabkan masalah yang mengancam jiwa. Seperti obat-obatan lain di golongannya, klordiazepoksida bersama benzodiazepin lain memiliki potensi yang lebih rendah untuk menyebabkan cedera yang mengancam jiwa, meskipun hal ini tidak menghalangi penemuan kontaminan bersama obat-obatan depresan lain yang disalahgunakan, atau kemampuannya untuk berkontribusi pada episode depresi pernapasan yang sudah berpotensi fatal. Dalam kasus dugaan overdosis, perawatan suportif dan observasi paling sering diindikasikan dan diberikan secara bertahap sesuai dengan tingkat keparahan dan durasi gejala. [[Flumazenil]] secara unik dianggap sebagai "penawar" yang secara khusus menangkal efek merusak [[sistem saraf pusat]] yang disebabkan oleh mekanisme kerja benzodiazepin, meskipun umumnya tidak diindikasikan sesuai dengan tingkat keparahan gejala jika ada pilihan pengobatan lain, dan sering kali memiliki banyak konsekuensi yang merusak yang harus dipertimbangkan secara cermat sebelum pemberian potensial apa pun.<ref>Kang M, Galuska MA, Ghassemzadeh S. Benzodiazepine Toxicity. [Updated 2023 Jun 26]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482238/
</ref>
==Farmakologi==
Klordiazepoksida bekerja pada situs alosterik benzodiazepin yang merupakan bagian dari kompleks reseptor/saluran ion GABA<sub>A</sub>, dan ini menghasilkan peningkatan pengikatan [[neurotransmiter]] penghambat [[Asam aminobutirat gamma|GABA]] ke reseptor GABA<sub>A</sub> sehingga menghasilkan efek penghambatan pada [[sistem saraf pusat]] dan tubuh yang mirip dengan efek benzodiazepin lainnya.<ref>{{cite journal | vauthors = Skerritt JH, Johnston GA | title = Enhancement of GABA binding by benzodiazepines and related anxiolytics | journal = European Journal of Pharmacology | volume = 89 | issue = 3–4 | pages = 193–8 | date = May 1983 | pmid = 6135616 | doi = 10.1016/0014-2999(83)90494-6 }}</ref> Klordiazepoksida juga merupakan [[antikejang|antikonvulsan]].<ref>{{cite journal | vauthors = Chweh AY, Swinyard EA, Wolf HH, Kupferberg HJ | title = Effect of GABA agonists on the neurotoxicity and anticonvulsant activity of benzodiazepines | journal = Life Sciences | volume = 36 | issue = 8 | pages = 737–44 | date = February 1985 | pmid = 2983169 | doi = 10.1016/0024-3205(85)90193-6 }}</ref>
Klordiazepoksida lebih disukai disimpan di beberapa organ termasuk jantung neonatus. Penyerapan melalui rute pemberian apa pun dan risiko akumulasi secara signifikan lebih tinggi pada neonatus. Penghentian klordiazepoksida selama [[kehamilan]] dan [[menyusui]] dianjurkan, karena klordiazepoksida dengan cepat melewati [[plasenta]] dan juga diekskresikan dalam ASI.<ref>{{cite journal | vauthors = Olive G, Dreux C | title = [Pharmacologic bases of use of benzodiazepines in peréinatal medicine] | journal = Archives Françaises de Pédiatrie | volume = 34 | issue = 1 | pages = 74–89 | date = January 1977 | pmid = 851373 }}</ref> Klordiazepoksida juga menurunkan pelepasan prolaktin pada tikus.<ref>{{cite journal | vauthors = Grandison L | title = Suppression of prolactin secretion by benzodiazepines in vivo | journal = Neuroendocrinology | volume = 34 | issue = 5 | pages = 369–73 | year = 1982 | pmid = 6979001 | doi = 10.1159/000123330 }}</ref> Benzodiazepin bekerja melalui tempat pengikatan benzodiazepin mikro[[molaritas|molar]] sebagai penghambat saluran [[kalsium dalam biologi|Ca2+]] dan secara signifikan menghambat penyerapan kalsium yang sensitif terhadap depolarisasi dalam sediaan terminal saraf hewan.<ref>{{cite journal | vauthors = Taft WC, DeLorenzo RJ | title = Micromolar-affinity benzodiazepine receptors regulate voltage-sensitive calcium channels in nerve terminal preparations | journal = Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America | volume = 81 | issue = 10 | pages = 3118–22 | date = May 1984 | pmid = 6328498 | pmc = 345232 | doi = 10.1073/pnas.81.10.3118 | bibcode = 1984PNAS...81.3118T | url = http://www.pnas.org/cgi/reprint/81/10/3118.pdf | type = PDF | doi-access = free }}</ref> Klordiazepoksida menghambat pelepasan [[asetilkolina]] dalam sinaptosom hipokampus mencit secara ''[[in vivo]]''. Hal ini telah ditemukan dengan mengukur penyerapan [[kolina]] afinitas tinggi yang bergantung pada natrium secara ''[[in vitro]]'' setelah praperawatan mencit secara ''in vivo'' dengan klordiazepoksida. Hal ini mungkin berperan dalam sifat antikonvulsan klordiazepoksida.<ref>{{cite journal | vauthors = Miller JA, Richter JA | title = Effects of anticonvulsants in vivo on high affinity choline uptake in vitro in mouse hippocampal synaptosomes | journal = British Journal of Pharmacology | volume = 84 | issue = 1 | pages = 19–25 | date = January 1985 | pmid = 3978310 | pmc = 1987204 | doi = 10.1111/j.1476-5381.1985.tb17368.x }}</ref>
==Farmakokinetik==
Klordiazepoksida adalah obat benzodiazepin yang bekerja lama. Waktu paruh klordiazepoksida berkisar antara 5 hingga 30 jam, tetapi memiliki metabolit benzodiazepin aktif, yakni [[nordiazepam]], yang memiliki waktu paruh 36 hingga 200 jam.<ref>{{cite web | url = http://www.bcnc.org.uk/equivalence.html | title = Benzodiazepine equivalency table | access-date = September 23, 2007 | author = Ashton CH. | date = April 2007 | archive-date = September 28, 2007 | archive-url = https://web.archive.org/web/20070928121055/http://www.bcnc.org.uk/equivalence.html | url-status = dead }}</ref> Waktu paruh klordiazepoksida meningkat secara signifikan pada orang tua, yang dapat mengakibatkan kerja obat yang lama serta akumulasi obat selama pemberian berulang. Pembersihan tubuh yang tertunda dari metabolit aktif dengan waktu paruh yang lama juga terjadi pada mereka yang berusia di atas 60 tahun, yang selanjutnya memperpanjang efek obat dengan akumulasi tambahan setelah pemberian dosis berulang.<ref>{{cite journal | vauthors = Vozeh S | title = [Pharmacokinetic of benzodiazepines in old age] | journal = Schweizerische Medizinische Wochenschrift | volume = 111 | issue = 47 | pages = 1789–93 | date = November 1981 | pmid = 6118950 }}</ref>
Meskipun namanya klordiazepoksida, klordiazepoksida bukanlah [[epoksida]].
==Penggunaan rekreasional==
Pada tahun 1963, Carl F. Essig dari Pusat Penelitian Kecanduan di Institut Kesehatan Mental Nasional menyatakan bahwa [[meprobamat]], [[glutetimid]], [[etinamat]], [[etklorvinol]], [[metiprilon]], dan klordiazepoksida adalah obat-obatan yang kegunaannya “hampir tidak dapat diragukan lagi.” Akan tetapi, Essig melabeli “produk-produk baru” ini sebagai “obat-obatan yang dapat menimbulkan kecanduan”, seperti [[barbiturat]] yang kualitas pembentuk kebiasaannya sudah dikenal luas. Ia menyebutkan sebuah penelitian selama 90 hari tentang klordiazepoksida, yang menyimpulkan bahwa tingkat kecelakaan mobil di antara 68 pengguna adalah 10 kali lebih tinggi dari biasanya. Dosis harian peserta berkisar antara 5 hingga 100 miligram.<ref>{{cite news | author =The New York Times | title = Warning Is Issued On Tranquilizers | work=The New York Times| location = USA | page = 23 | date = 30 December 1963 }}</ref>
Klordiazepoksida adalah obat yang berpotensi disalahgunakan dan sering terdeteksi dalam sampel urin pengguna [[narkoba]] yang tidak diberi resep obat tersebut.<ref>{{cite journal | vauthors = Garretty DJ, Wolff K, Hay AW, Raistrick D | title = Benzodiazepine misuse by drug addicts | journal = Annals of Clinical Biochemistry | volume = 34 | issue = Pt 1 | pages = 68–73 | date = January 1997 | pmid = 9022890 | doi = 10.1177/000456329703400110 | s2cid = 42665843 | doi-access = free }}</ref>
===Status hukum===
Secara internasional, klordiazepoksida adalah obat yang dikendalikan Jadwal IV berdasarkan [[Konvensi Psikotropika]].<ref>{{Cite book|title=Psychotropic Substances |publisher=United Nations International Narcotics Control Board|year=2016|isbn=978-92-1-048165-6|location=New York|pages=27}}</ref>
==Toksisitas==
===Pada hewan===
Uji laboratorium yang menilai toksisitas klordiazepoksida, [[nitrazepam]], dan [[diazepam]] pada [[spermatozoid]] mencit menemukan bahwa klordiazepoksida menimbulkan toksisitas pada sperma, termasuk kelainan yang melibatkan bentuk dan ukuran kepala sperma. Namun, nitrazepam menyebabkan kelainan yang lebih parah daripada klordiazepoksida.<ref>{{cite journal | vauthors = Kar RN, Das RK | title = Induction of sperm head abnormalities in mice by three tranquilizers | journal = Cytobios | volume = 36 | issue = 141 | pages = 45–51 | year = 1983 | pmid = 6132780 }}</ref>
==Bentuk sediaan==
Klordiazepoksida tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, baik tunggal maupun dalam kombinasi dengan obat lain di seluruh dunia. Dalam kombinasi dengan [[Klidinium bromida]] sebagai NORMAXIN-CC, dalam kombinasi dengan disiklomina sebagai NORMAXIN untuk IBS, dan dengan [[antidepresan]] [[amitriptilin]] sebagai Limbitrol.<ref>Drugs.com [https://www.drugs.com/international/chlordiazepoxide.html Drugs.com: International availability of chlordiazepoxide] Page accessed April 24, 2015
</ref>
==Referensi==
{{Reflist}}
==Pranala luar==
* [https://web.archive.org/web/20060219083219/http://www.rxlist.com/cgi/generic/chlordia.htm Rx-List.com - Chlordiazepoxide]
* [http://www.inchem.org/documents/pims/pharm/pim321.htm Inchem.org - Chlordiazepoxide]
* [http://druginfo.nlm.nih.gov/drugportal/dpdirect.jsp?name=Chlordiazepoxide U.S. National Library of Medicine: Drug Information Portal - Chlordiazepoxide]
[[Kategori:Oksida amina]]
[[Kategori:Benzodiazepina]]
[[Kategori:Kloroarena]]
[[Kategori:Obat yang dikembangkan oleh Hoffmann-La Roche]]
|