Iklan rokok di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
Baris 15:
Iklan rokok Indonesia di masa-masa awal masih diperbolehkan menampilkan batang rokok dan kemasannya sebelum benar-benar dilarang penuh.<ref>{{Cite journal|author=Catherine Reynolds|date=1999|title=Tobacco Advertising in Indonesia: "The Defining Characteristics for Success"|journal=Tobacco Control|language=en|volume=8|issue=1|pages=85–88|doi=10.1136/tc.8.1.85|pmc=1763925|pmid=10465824|doi-access=free}}</ref> Saat ini, iklan rokok lebih banyak menampilkan pesan motivasi, kritik sosial, dan bahkan petualangan (seperti Djarum Super), serta animasi logo merek.
 
=== Contoh ===
A Mild, dikenal dengan jargonnya "''Go Ahead''" dan "Bukan Main", banyak memuat kritik sosial dan pesan motivasi. Sementara itu, iklan [[Djarum 76]] menampilkan karakter Om Jin (diperankan oleh [[Totos Rasiti]]).<ref>{{Cite news|date=September 7, 2019|title=Memgenal Sosok Totos Rasiti, Pemeran Om Jin 'Wani Piro'|url=https://www.jpnn.com/news/mengenal-sosok-totos-rasiti-pemeran-om-jin-wani-piro|work=JPNN.com|language=id|access-date=November 12, 2021}}</ref> Iklan [[Djarum Super]] dan Gudang Garam International, memuat aksi-petualangan. Iklan Sampoerna Hijau memuat persahabatan antaranggota Geng Hijau.