Kurkuminoid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
[[Image:Bisdemethoxycurcumin.png|thumb|right|200px|[[Bisdemetoksikurkumin]]]]
'''Kurkuminoid''' adalah diarilheptanoid linier, golongan metabolit sekunder tanaman yang relatif kecil yang meliputi [[kurkumin]], [[demetoksikurkumin]], dan [[bisdemetoksikurkumin]], yang semuanya diisolasi dari [[kunyit]] (''curcuma longa''). Senyawa-senyawa ini adalah fenol alami dan menghasilkan warna kuning mencolok yang sering digunakan untuk mewarnai makanan dan obat-obatan. Kurkumin diperoleh dari
Kurkuminoid [[kelarutan|larut]] dalam [[dimetil sulfoksida]] (DMSO), [[aseton]], dan [[etanol]],<ref name="Tiyaboonchai">{{cite journal |vauthors=Tiyaboonchai W, Tungpradit W, Plianbangchang P |title=Formulation and characterization of curcuminoids loaded solid lipid nanoparticles |journal=Int J Pharm |volume=337 |issue=1–2 |pages=299–306 |date=June 2007 |pmid=17287099 |doi=10.1016/j.ijpharm.2006.12.043}}</ref> tetapi sulit larut dalam [[lipid]]. Kelarutan kurkuminoid dalam [[fase benda|fase]] air dapat ditingkatkan dengan [[surfaktan]] atau ko-surfaktan.<ref name="Jayaprakasha">{{cite journal |vauthors=Jayaprakasha GK, Rao LJ, Sakariah KK |title=Antioxidant activities of curcumin, demethoxycurcumin and bisdemethoxycurcumin |journal=Food Chemistry |volume=98 |issue=4 |pages=720–4 |year=2006 |doi=10.1016/j.foodchem.2005.06.037}}</ref> Sebagian besar turunan umum memiliki [[substituen]] yang berbeda pada [[gugus fenil]].<ref name="Tiyaboonchai"/> Permintaan terhadap demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan kurkuminoid lainnya meningkat karena aktivitas biologisnya.<ref name="Jayaprakasha"/>▼
▲Kurkuminoid larut dalam dimetil sulfoksida (DMSO), aseton, dan etanol,<ref name="Tiyaboonchai">{{cite journal |vauthors=Tiyaboonchai W, Tungpradit W, Plianbangchang P |title=Formulation and characterization of curcuminoids loaded solid lipid nanoparticles |journal=Int J Pharm |volume=337 |issue=1–2 |pages=299–306 |date=June 2007 |pmid=17287099 |doi=10.1016/j.ijpharm.2006.12.043}}</ref> tetapi sulit larut dalam lipid. Kelarutan kurkuminoid dalam fase air dapat ditingkatkan dengan surfaktan atau ko-surfaktan.<ref name="Jayaprakasha">{{cite journal |vauthors=Jayaprakasha GK, Rao LJ, Sakariah KK |title=Antioxidant activities of curcumin, demethoxycurcumin and bisdemethoxycurcumin |journal=Food Chemistry |volume=98 |issue=4 |pages=720–4 |year=2006 |doi=10.1016/j.foodchem.2005.06.037}}</ref> Sebagian besar turunan umum memiliki substituen yang berbeda pada gugus fenil.<ref name="Tiyaboonchai"/> Permintaan terhadap demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan kurkuminoid lainnya meningkat karena aktivitas biologisnya.<ref name="Jayaprakasha"/>
==Siklodekstrin==
Kurkuminoid membentuk kompleks yang lebih stabil dengan larutan yang mengandung siklodekstrin terhadap degradasi hidrolitik.<ref>{{cite journal |author= Tønnesen, H |author2= Mássonb, M |author3= Loftsson, T |date=September 2002 |title= Studies of curcumin and curcuminoids. XXVII. Cyclodextrin complexation: solubility, chemical and photochemical stabilit |journal= International Journal of Pharmaceutics |volume= 244 |issue= 1–2 |pages= 127–135 |doi= 10.1016/S0378-5173(02)00323-X }}</ref> Stabilitas berbeda antara ukuran dan karakterisasi siklodekstrin yang digunakan. Pelarutan demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan kurkumin paling besar dalam rongga hidroksipropil-γ-siklodekstrin (HPγCD). Kurkuminoid yang memiliki substituen yang terhubung ke gugus fenil menunjukkan afinitas yang lebih besar terhadap senyawa HPγCD. Laju degradasi bergantung pada pH larutan dan seberapa banyak perlindungan yang diberikan siklodekstrin terhadap kurkuminoid. Turunan ini biasanya lebih stabil daripada kurkumin terhadap hidrolisis dalam larutan siklodekstrin. Tidak ada [[ikatan kovalen]] yang ada antara siklodekstrin dan kurkuminoid sehingga mereka mudah dilepaskan dari kompleks dengan efek pelarut sederhana.<ref name="Tiyaboonchai"/>
==Komposisi dan produksi==
Turunan kurkumin yakni demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin mungkin memiliki aktivitas [[antioksidan]] yang berguna dalam menjaga [[umur simpan]] produk pangan. Bahan kimia murni kurkumin dan turunannya tidak tersedia di pasaran terbuka. Kurkumin yang tersedia secara komersial mengandung 77% kurkumin, 17% demetoksikurkumin dan 3% bisdemetoksikurkumin dari [[herba]] kunyit.<ref name="Jayaprakasha"/>
Kurkumin terutama diproduksi dalam industri sebagai [[pigmen]] dengan menggunakan oleoresin kunyit sebagai bahan awal yang dapat digunakan untuk mengisolasi kurkuminoid. Setelah kurkuminoid diisolasi, [[ekstrak]] yang mengandung sekitar 75% [[minuman keras]] terutama mengandung [[minyak]], [[resin]], dan lebih banyak kurkuminoid yang dapat diisolasi lebih lanjut.<ref name="Jayaprakasha"/>
==Penelitian==
Studi laboratorium dan klinis belum mengonfirmasi manfaat medis kurkumin, yang sulit dipelajari karena sifatnya yang tidak stabil dan [[bioavailabilitas]]nya buruk, dan tidak mungkin menghasilkan senyawa utama yang berguna untuk [[pengembangan obat]]. Kurkumin, yang menunjukkan hasil positif dalam sebagian besar uji penemuan obat, dianggap sebagai senyawa utama yang keliru yang oleh ahli [[kimia medisinal]] dimasukkan ke dalam "senyawa interferensi pan-assai". Hal ini menarik perhatian eksperimental yang tidak semestinya sementara gagal untuk maju sebagai senyawa utama terapeutik atau obat yang layak.<ref name="nelson">{{cite journal | vauthors = Nelson KM, Dahlin JL, Bisson J, Graham J, Pauli GF, Walters MA | title = The Essential Medicinal Chemistry of Curcumin | journal = Journal of Medicinal Chemistry | volume = 60 | issue = 5 | pages = 1620–1637 | date = March 2017 | pmid = 28074653 | pmc = 5346970 | doi = 10.1021/acs.jmedchem.6b00975 }}<br> See also: {{cite journal | vauthors = Nelson KM, Dahlin JL, Bisson J, Graham J, Pauli GF, Walters MA | title = Curcumin May (Not) Defy Science | journal = ACS Medicinal Chemistry Letters | volume = 8 | issue = 5 | pages = 467–470 | date = May 2017 | pmid = 28523093 | pmc = 5430405 | doi = 10.1021/acsmedchemlett.7b00139 }}</ref><ref name="baker">{{cite journal | vauthors = Baker M | title = Deceptive curcumin offers cautionary tale for chemists | journal = Nature | volume = 541 | issue = 7636 | pages = 144–145 | date = January 2017 | pmid = 28079090 | doi = 10.1038/541144a | bibcode = 2017Natur.541..144B | doi-access = free }}</ref><ref>{{cite journal | vauthors = Bisson J, McAlpine JB, Friesen JB, Chen SN, Graham J, Pauli GF | title = Can Invalid Bioactives Undermine Natural Product-Based Drug Discovery? | journal = Journal of Medicinal Chemistry | volume = 59 | issue = 5 | pages = 1671–90 | date = March 2016 | pmid = 26505758 | pmc = 4791574 | doi = 10.1021/acs.jmedchem.5b01009 }}</ref>
== Referensi ==
{{Reflist}}
|