Kesultanan Singora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BONE2024 (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Pranala sama dengan teksnya)
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 32:
 
=== Kemerdekaan ===
[[File:万国来朝图 Sultanate of Singora 宋腒𦛨国 delegates in Beijing, China, in 1761.jpg|thumb|Delegasi Kesultanan Singora (宋腒𦛨国) hadir di Beijing [[Beijing]], [[China|Tiongkok]], pada tahun 1761. ''[[万国来朝图]]'']]
Pada Desember 1641, Jeremias van Vliet, Direktur Pos Perdagangan Perusahaan Hindia Timur Belanda di Ayutthaya, meninggalkan Siam menuju [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]]. Dalam perjalanannya, ia singgah di Singora pada Februari 1642. Di sana, van Vliet menyampaikan surat pengantar dari [[Kementerian Urusan Luar Negeri Thailand|Phra Khlang]] (disebut ''Berckelangh'' oleh orang Belanda), pejabat tinggi Siam yang menangani urusan luar negeri. Namun, tanggapan Sultan Sulaiman Shah terhadap surat tersebut menunjukkan sikapnya yang tegas terhadap kedaulatan negaranya:
 
{{blockquote|Pada tanggal 3 Februari, delegasi van Vliet mendarat di Sangora dan diterima oleh gubernur. Gubernur tersebut marah dengan surat Berckelangh, seraya menyatakan bahwa negaranya terbuka bagi orang Belanda tanpa pengantar dari Siam dan bahwa surat tersebut tidak diperlukan. Sikap angkuh ini dan tindakan lainnya membuat Hon. van Vliet kecewa.|''Dutch Papers: Extracts from the "Dagh Register" 1624–1642''.{{sfnm|Dutch Papers: Extracts from the "Dagh Register" 1624–1642||1pp=103–105}}}}
Baris 67:
 
=== Makam Sultan Sulaiman Shah ===
Makam ini terletak di pemakaman Muslim yang berjarak sekitar 1 kilometer di sebelah utara Pegunungan Khao Daeng. Makam ini berada di dalam sebuah paviliun kecil bergaya arsitektur Thai, yang dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang rimbun.<ref name=tomb_sultan_sulaiman>[http://www.m-culture.in.th/album/123392 ''Makam Sultan Sulaiman Shah''] Kementerian Kebudayaan Thai {{th icon}}</ref> Pemakaman ini disebutkan dalam ''Sejarah Kerajaan Melayu Patani'', sebuah naskah [[aksara Jawi|Javi]] yang banyak merujuk pada ''[[Hikayat Patani|]]''Hikayat Patani'']].<ref name=montesano_p84>Montesano, p. 84.</ref> Dalam teks tersebut, Sultan Sulaiman digambarkan sebagai seorang raja Muslim yang wafat dalam pertempuran, sementara pemakamannya digambarkan sebagai "hutan belantara."<ref name=syukri_10>Syukri, p. 10.</ref> Makam Sultan Sulaiman Shah kini menjadi tujuan ziarah di wilayah selatan Thailand. Sultan Sulaiman dihormati oleh masyarakat dari berbagai latar belakang, baik Muslim maupun Buddhis, yang memandangnya sebagai figur sejarah dan spiritual yang penting.<ref name=montesano_p20>Montesano, p. 20. See also pp. 282–283.</ref>
 
=== Pemakaman Belanda ===
Sekitar {{convert|300|m}} dari Makam Sultan Sulaiman terdapat sebuah pemakaman Belanda yang dikenal secara lokal sebagai ''Vilanda Graveyard'' (Makam Vilanda).{{sfnm|The Dutch Cemetery (Ministry of Culture, Thailand)|}}{{efn|The sign in front of the Dutch cemetery reads "The old Songkhla or Singkhora was an important international entrepôt during the 17th century A.D. for several reasons. For example, located on the eastern coast of Thailand it provided foreign ships with an efficient access to exchange markets. Furthermore, the duty-free economic policy proposed by the governor had attracted numerous merchants from various countries. Dutch merchants were among those foreigners who conducted business with Songkhla. Those Dutch merchants had even set up a company (...) to sell their pepper, which was a principal trade item. Evidence of Dutch's [sic] economic contact and settlement at Songkhla is a cemetery known locally as Vilanda Graveyard and remains of Dutch wares found in the area."}} Pemakaman ini terletak di dalam kompleks milik perusahaan minyak [[PTT PCL|PTT]], sehingga akses ke lokasi memerlukan izin khusus. Pada tahun 1998, dilakukan investigasi terhadap pemakaman ini menggunakan teknologi radar penembus tanah. Penelitian tersebut menghasilkan citra radar yang menunjukkan keberadaan peti jenazah berbahan kapur yang terkubur di bawah permukaan tanah. Peti-peti tersebut berasal dari komunitas Belanda yang tinggal di Singora pada abad ke-17. Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam pertemuan keempat ''[[Environmental and Engineering Geophysical Society|]]''Environmental and Engineering Geophysical Society'']] (Komunitas Geofisika Teknik dan Lingkungan) di Barcelona pada bulan September 1998.{{sfnm|Phattanaviriyapisarn, Lohawijarn and Srisuchat (1998)||1pp=727–730}}
 
== Meriam Singora ==
Baris 84:
* Kutipan dari ''Dutch Papers: Extracts from the "Dagh Register" 1624–1642'' diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dari ''Dagh-Register Gehouden int Casteel Batavia 1641–1642''. Kutipan aslinya (dalam bahasa Belanda) dapat ditemukan pada halaman 154.{{sfnm|Colenbrander (1900)||1p=154}}
* Surat-surat Samuel Potts yang dikirim dari Singora kepada koleganya di Perusahaan Hindia Timur Britania di Ayutthaya dihimpun dalam ''Syam Coppy Booke of Letters Received from Severall Places.'' Dokumen ini adalah bagian dari koleksi ''Factory Records: Siam (1678–1683)'' di Perpustakaan Inggris, dengan referensi IOR/G/33/1 ff.1–18.
* Memo Prancis yang membahas kehancuran Singora dan tipu muslihat yang digunakan pasukan Siam berjudul ''Lettre de Veret aux Directeurs de la Compagnie (12 Décembre 1685).'' Dokumen ini disimpan di ''[[Archives Nationales d'Outre-Mer|]]''Archives Nationales d'Outre-Mer'']], Prancis.
* Daftar meriam yang dipersembahkan kepada keluarga kerajaan Britania, perwira senior, dan institusi militer oleh Jenderal Prendergast adalah bagian dari koleksi ''Proceedings of the Government of India Military Department: Burma 1885–86'' di Perpustakaan Inggris. Referensinya adalah IOR/L/MIL/17/19/30. Ringkasan persenjataan yang direbut selama kampanye di Burma, termasuk 158 meriam kuningan dan perunggu yang diambil dari Istana Mandalay, diterbitkan dalam ''The London Gazette'' edisi 22 Juni 1886.<ref name=Gazette>{{London Gazette|date=22 June 1886|issue=25599|page=2972}}</ref>