Umar bin Hafidz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Referensi sebelum tanda baca)
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 82:
Negara Oman menjadi fase berikutnya dalam pergerakan menuju pembaruan abad ke-15. Setelah menyambut baik undangan dari sekelompok muslim yang ingin belajar kepadanya, ia meninggalkan tanah kelahirannya dan tidak kembali hingga beberapa tahun kemudian. Ia juga memperluas pengaruhnya di Kota [[Shihr]] di Yaman Timur, kota pertama yang disinggahinya ketika kembali ke Hadramaut, Yaman. Di sana ajaran-ajaran dia mulai mengakar dan dibangunlah Ribat al-Mustafa, sekolah miliknya. Hal ini adalah realisasi dan bukti konkritnya dalam menyebarkan pengajarannya.<ref name="MR" />
 
=== Pulang ke Tarim ===
Kepulangan Habib Umar ke [[Tarim]] menjadi tanda sebuah perubahan mendasar dari tahun-tahun yang dia habiskan untuk belajar, mengajar, membangun mental agamis orang-orang di sekelilingnya, menyebarkan seruan dan menyerukan doktrin benar atau salah berdasarkan hal yang ia yakini.<ref name=MR/> Pada tahun 1993 M atau sekitar 1414 H, Umar mengabadikan ajaran-ajarannya dengan membangun [[Dar-al Musthafa]] atau Pondok Pesantren Darul Musthafa.<ref name=pustakabasmap18>{{harvnb|Tim Pustaka Basma|2012|p=18}}.</ref> Pesantren ini didirikan dengan tiga tujuan, yaitu nengajarkan berbagai disiplin ilmu keislaman secara bertatap muka (t''alaqqi'') dan para pengajarnya adalah para ahli yang memiliki sanad keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan.<ref name=pustakabasmap18/>, menyucikan diri dan memperbaiki akhlak.<ref name=pustakabasmap18/> serta menyebarkan ilmu yang bermanfaat serta berdakwah menyeru kepada jalan yang diridhai Allah swt dan sesuai dengan apa-apa yang diajarkan oleh Muhammad serta para salaf.<ref name=pustakabasmap18/>
Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim menyaksikan berkumpulnya pada murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota.<ref name=MR/><ref name=pustakabasmap18/> Murid-murid dari [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Kepulauan Komoro]], [[Tanzania]], [[Kenya]], [[Mesir]], [[Inggris]], [[Pakistan]], [[Amerika Serikat]] dan [[Kanada]], juga negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh Umar.<ref name=MR/><ref name=pustakabasmap18/> Mereka ini akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yang kini telah menjadi perjuangan Umar.<ref name=MR/> Berdirinya berbagai institusi islami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan kesempatan bagi orang-orang awam.
Baris 108:
Tahun 2009, ''New York Times'' menampilkan al-Habib Umar dan Darul Musthafa dalam salah satu pemberitaannya<ref name=Alqadripviii/>
 
Al-Habib Umar bin Hafizh termasuk salah satu dari 50 Urutan teratas dari ''[[The 500 Most Influential Muslims|The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims]]'', yang diterbitkan oleh Center for Muslim-Christian Understanding, Georgetown University, [[Amerika Serikat]], yang dipimpin oleh sarjana studi Islam ternama John Esposito.<ref>{{harvnb|Al Qadri|2012|p=vii}}</ref><ref name=themuslim500>{{harvnb|themuslim500.com|2013}}.</ref>.
 
=== WasiatKekaryaan dan Nasihat ===
# Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu, niscaya akan menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah<sup>[10]</sup>
# Barang siapa semakin mengenal kepada Allah niscaya akan semakin takut kepada-Nya.<sup>[10]</sup>
# Barang siapa yang tidak mau duduk dengan orang-orang yang beruntung, bagaimana mungkin ia akan menjadi orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang duduk dengan orang-orang yang beruntung, bagaimana mungkin ia tidak akan menjadi orang yang beruntung.<sup>[10]</sup>
# Barang siapa menjadikan kematiaannya sebagai pertemuan dengan Sang Kekasih (Yaitu Allah swt dan Rasul-Nya), maka kematian itu merupakan hari raya baginya.<sup>[10]</sup>
# Barang siapa percaya dan yakin pada risalah diutusnya Nabi Muhammad saw, maka ia akan mengabdi dan menannggung sabar karenanya. Dan barang siapa percaya yang membenarkan risalah kerasulan Muhammad saw, maka ia akan mengorbankan harta dan jiwa untuknya.<sup>[10][11]</sup>
# Kedekatan seseorang dengan para nabi pada hari kiamat menurut kadar perhatiannya terhadap dakwah saat orang tersebut berada di alam dunia.<sup>[11]</sup>
# Betapa anehnya penduduk bumi ini, semua yang berada di bumi ini adalah pelajaran, namun mengapa mereka tidak mau belajar darinya. Kukira tidak ada sejengkal tanahpun di muka bumi, kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila mau mempelajarinya.<sup>[11]</sup>
# Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.<sup>[11]</sup>
# Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia sama sekali tidak akan sampai pada Tuhannya. Ketahuilah bahwa kedekatan manusia terhadap Allah swt menurut kadar kebersihan jiwanya.<sup>[11]</sup>
# Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya.<sup>[12]</sup>
# Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu, kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut.<sup>[12]</sup>
# Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian), lebih baik daripada melihat Arsy(singgasana Allah swt) dan seisinya seribu kali.<sup>[12]</sup>
# Menyatunya seorang murid dengan gurunya, merupakan permulaan di dalam menyatunya dengan Rasulullah SAW. Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah SAW, merupakan permulaan untuk lupa kepada yang selain Allah swt<sup>[12]</sup>
# Manusia di setiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan. Golongan pertama adalah, golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud. Sedangkan golongan kedua adalah, golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.<sup>[12][13]</sup>
# Barang siapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap pengorbanan.<sup>[13]</sup>
# Sesungguhnya di dalam sujud terdapat hakikat, yang mana apabila cahanya turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan mengangkat kepala dari sujudnya.<sup>[13]</sup>
# Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi da’i(menyampaikan apa yang kita ketahui) dan tidak harus menjadi qodli(hakim/orang yang memutuskan suatu perkara dalam agama) ataupun mufti (orang yang memberikan fatwa)<sup>[13]</sup>
# Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah swt dan dari keberpalingan kembali menuju Allah swt, serta dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik<sup>[13]</sup>
# Syetan itu mencari sahabat-sahabatnya dan Allah pula yang menjaga kekasih-kekasih-Nya.<sup>[14]</sup>
# Apabila semakin agung nilai ibadah dalam hati seseorang maka ringanlah semua kebiasaan baginya dan akan keluar keagungan kebiasaan dari dirinya.<sup>[14]</sup>
# Apabila benar keluarnya seseorang di dalam berdakwah, maka ia akan naik ke derajat yang tinggi.<sup>[14]</sup>
# Keluarkanlah rasa takut kepada makhluk dari dalam hatimu, niscaya engkau akan tenang dengan rasa takut kepada Sang Khaliq (Allah swt yang Maha Pencipta). Dan keluarkanlah rasa berharap pada makhluk dari dalam hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan hanya berharap pada Sang Khaliq.<sup>[14]</sup>
# Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah swt dan merupakan tanda-tanda dari lemahnya keimanan seseorang.<sup>[14]</sup>
# Hakikat tauhid adalah membaca Al Qur’an dengan merenungi artinya(Tadabbur) dan bangun diwaktu malam(untuk mengisi kemuliaan diwaktu malam dengan berbagai ibadah yang mendatangkan keridhaan Allah swt).<sup>[15]</sup>
# Tidak akan naik pada derajat yang tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat).<sup>[15]</sup>
# Barang siapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka Allah.<sup>[15]</sup>
# Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis dalam keheningan malam.<sup>[15]</sup>
# Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah swt, maka Allah swt akan memenuhi hatinya dengan rahmat-Nya di setiap waktu.<sup>[15]</sup>
# Janganlah urusan dunia kita mengalahkan urusan akhirat kita.<sup>[16]</sup>
# Carilah dunia sebanyak mungkin, namun janganlah urusan duniamu mengalahkan urusan akhiratmu.<sup>[16]</sup>
# Selalulah bersyukur kepada segala pemberian Allah, baik yang besar maupun yang kecil. Contoh yang telah diajarkan Rasulullah SAW. Seperti menjilati tangan sehabis makan adalah salah satu bentuk perwujudan syukur kita kepada Allah swt.<sup>[16]</sup>
# Tidak menyisakan nasi dalam piring bidangan kita juga merupakan bentuk rasa syukur kita, mengambil sebutir nasi yang terjatuh dari piring kita untuk dimakan adalah juga suatu bentuk perwujudan syukur kita kepada Allah swt.<sup>[16]</sup>
# Kita harus bersyukur walau hanya dapat makan dengan nasi putih saja. Karena Allah swt telah berfirman: "Barangsiapa bersyukur atas nikmat-Ku, maka Aku akan tambahkan nikmat kepadanya"(QS.Ibrahim-14:7). Wahai para hadirin, kata"Aku" disini adalah Allah, jadi Allah sendiri yang akan menambahkan dan memberi tambahan nikmat-Nya atas orang yang mau bersyukur.""<sup>[16]</sup>
# Sungguh agung dan suci anugrah-Nya. Dikatakan bahwa barangsiapa yang taat dan patuh kepada Allah, maka memerintahkan dunia untuk tunduk dan mendatanginya serta melayani hamba-Nya itu.<sup>[17]</sup>
-->
 
== Daftar kitab ==
Umar juga merupakan ulama yang produktif dalam menulis, di antara kitab karangan ia adalah:
# Is'af at Thalibi<ref name=rabithah/><ref name=pustakabasmap20>{{harvnb|Tim Pustaka Basma|2012|p=20}}.</ref>