Gunung Awu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k listing |
k Menambah Kategori:Gunung berapi aktif di Indonesia menggunakan HotCat |
||
(33 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Bukan|Gunung Lawu}}
{{Infobox Mountain
|
| photo = Mount Awu Crater.jpg
| Photo = ▼
|
| Caption = ▼
▲| Elevation = {{convert|1320|m|ft|0}}<ref name="gvp">{{cite web|title=Awu|work=Global Volcanism Program|publisher=[[Smithsonian Institution]]|accessdate=2006-12-31|url=http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0607-04=}}</ref>
▲| Location = [[Pulau Sangihe]], [[Kepulauan Sangihe]], [[Indonesia]]
|
▲| Coordinates = {{coord|3.67|N|125.50|E|type:mountain}}
| type = [[Gunung berapi kerucut]]
▲| Topographic map =
| Type = [[Stratovolcano]]▼
| last_eruption = [[Juni]] [[2004]]
▲| Age = 100,000
|
|
| map = Indonesia#Sulawesi
▲| Listing = [[Ribu|Ribu]]
| range_coordinates =
| map_alt =
| map_size =
| label_position = right
| coordinates = {{coord|3|40|N|125|30|E|type:mountain_region:ID_scale:100000|format=dms|display=inline,title}}
| coordinates_ref =
| age = 100,000
| last_eruption = 2004
| first_ascent =
| easiest_route =
}}
Dikutip dari vsi.esdm.go.id, berdasarkan catatan sejarah yang diketahui, dari tahun 1640 sampai dengan 1966 telah terjadi 5 kali erupsi yang menelan korban serta kerugian yang cukup besar. Tahun 1711 erupsi mengakibatkan daerah antara Tabukan dan Tahuna hancur. Sekira 3.000 orang, 2.030 orang di Kendar, di antaranya raja Syamsialam, 70 orang di Koloza dan 408 orang di Tahuna menjadi korban.
Tahun 1812 terjadi erupsi besar dan akibat serupa dengan yang terjadi pada tahun 1711. Pohon kelapa hancur di seluruh pantai. 2.806 jiwa penduduk Tabukan, Kendar dan Kolongan menjadi korban. Erupsi disertai awan panas, lahar erupsi dan lahar hujan. Kampung Tariang, pondok Pembalarian, Labakassin, Patung dan Hilang sama sekali hancur.
Tahun 1892 terjadi erupsi besar Hampir semua kampung sebelah pantai utara hancur. Kampung yang paling parah adalah yang terletak antara Sawang dan Tabukan. Jumlah korban semuanya 1.532 orang, antara lain dari daerah Mala, Akembuala, Angges, Mitung, Kolongan, Meti, Kendar dan Tariang. Selain awan panas, lahar juga mengakibatkan banyak korban berjatuhan di Gereja Sawang dan Kalasuge.
Pada 1966 pukul 08.20 tiba-tiba kelihatan asap tebal membubung naik dari kawah Gunung Awu, kemudian berekspansi jauh ke udara menyerupai awan ledakan sebuah bom atom. Kepulan asap tebal ini segera disusul suara gemuruh yang kemudian berhenti beberapa saat.
Kira-kira satu jam kemudian terdengar suara ledakan yang lebih kuat, segera disusul asap tebal dan abu yang menutupi seluruh daerah puncak. Peristiwa ini berlangsung sampai dengan pukul 13.30.
Akibat erupsi, daerah yang dilanda awan panas meliputi daerah lingkaran keliling kawah Gunung Awu dengan jari-jari maksimum 5 km dari kawah, dan di beberapa lembah sungai sampai tepi laut sejauh 7 km. Daerah tersebut musnah sama sekali dan tertimbun endapan awan panas.
Daerah yang dilanda lahar erupsi. Meliputi daerah sungai yang berhulu di daerah puncak. Daerah yang tertutup bahan lepas. Terutama di sekitar Kendar yang punah sama sekali, dan daerah lainnya. Korban 39 orang, terdiri dari 2 orang petugas gunungapi, 13 orang di Kendar , 1 orang di Sawang, 5 orang di Baku, dan 18 orang di Mala.
Karakteristik erupsi Gunung Awu dapat bersifat magmatik eksplosif, efusif maupun freatik. Erupsi terakhirnya pada Juni 2004 menghasilkan kolom erupsi setinggi 2 km di atas puncak dan menyisakan kubah lava di dalam kawahnya yang memiliki diameter sekitar 370 meter dan tinggi sekitar 30 meter.
.<ref name="gvp" />
== Lihat pula ==
* [[Daftar gunung berapi di Indonesia|Daftar gunung di Indonesia]]
* [[Daftar gunung]]
Baris 26 ⟶ 58:
{{Gunung di Indonesia}}
{{Gunung-di-indonesia-stub}}▼
{{DEFAULTSORT:Awu, Gunung}}
[[Kategori:Gunung berapi di Sulawesi Utara]]▼
[[Kategori:Gunung berapi aktif di Indonesia]]
▲[[Kategori:Gunung di Sulawesi Utara]]
|