Barabai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k ←Mengganti halaman dengan '#ALIHBarabai, Hulu Sungai Tengah'
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH[[Barabai, Hulu Sungai Tengah]]
Silakan klik www.hulusungaitengahkab.go.id
 
'''Barabai''' adalah ibu kota [[Kabupaten Hulu Sungai Tengah]] yang secara geografis terletak di utara [[Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]]. Jaraknya 160 km dari Banjarmasin, sekitar 4 jam mengendarai mobil. Barabai adalah kota yang agak sejuk karena berada di kaki [[Gunung Pagat]] yang merupakan salah satu bukit di [[Pegunungan]] [[Meratus]] yang membujur dari selatan ke utara. [[Apam]] Barabai adalah makanan khas yang cukup terkenal di kota ini. Barabai memiliki penduduk sekitar 48 ribu jiwa, sedangkan Kab. Hulu Sungai Tengah memiliki penduduk 252 ribu jiwa.
 
{{indo-geo-stub}}
<!--
 
Sumber :
Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Jl. Bhakti Nomor 9 Barabai 71311
Telepon (0517) 41836 Facimile (0517) 41836
 
 
 
MAKNA LAMBANG
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
 
 
1. Lambang Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdiri dari ”Sebuah Perisai” yang berbentuk :
a. Bersudut tiga ;
b. Berarti sanggup mempertahankan daerahnya dan konsekwen ”Batapung tali salawar dan tahan pidakan” ;
c. Konsekwensi disini adalah seperti yang telah dikemukakan dalam bahasa daerahnya ”Batapung Tali Salawar” berarti segala hasil keputusan yang seia sekata itu tadi dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggng jawab dengan tiada akan berkhianat satu sama lainnya. Tidak akan mundur, jemu atau putus asa dikarenakan rintangan dan lain sebagainya. Itulah pula dikemukakan dengan bahasa daerahnya ”Tahan Pidakan”.
 
 
2. Didalam perisai tersebut terdapat lukisan-lukisan :
a. Pohon Karet
1) Melambangkan sumber kehidupan rakyat Daerah Hulu Sungai Tengah ;
2) Tiga garis yang terdapat pada pohon karet menunjukkah menuju satu garis tegak memberi arti tiga wilayah Kewedanan bersatu padu membentuk satu Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah ;
3) Tiga akar dari pohon karet ini mengandung arti kesuburan tanahnya yang terdapat disekitar tiga sungai yaitu Sungai Batang Alai, Sungai Barabai dan Sungai Labuan Amas.
 
b. Buah Padi
1) Melambangkan sumber penghidupan rakyat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah ;
2) Setangkai padi yang telah masak mengandung arti penghidupan rakyat Kabupaten Hulu Sungai Tengah juga memberikan kesan kepad apribadi yang sopan santun, tidak gembar-gembor tetapi bekerja dan berhasil (berkata-kata rendahan, bekerja disesuaikan denga kemampuan dan martabatnya) dengan menimbang-nimbang kekuatan yang potensial untuk mencapai hasil yang seimbang ;
 
3) Dua Puluh Empat Butir padi yang terdapat pada setangkai padi bersatu padu memberikan arti sebagai kenang-kenangan historis (sejarah daerah) sejak aktifnya Kabupaten Hulu Sungai Tengah menjadi Daerah Otonom tepat tanggal 24 Desember 1959.
 
c. Pita Putih berlukiskan tulisan ”MURAKATA”
1) Pita Putih mengandung arti sesuatu apa yang dirasa mendatangkan kebaikan menghendaki untuk dibicarakan dengan mengadakan musyawarah antara pejabat-pejabat Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (diikat satu rasa bekerjasama secara jujur dan bertanggung jawab) ;
2) Lukisan pada pita putih yang bertuliskan ”MURAKATA” diartikan Mufakat dengan seia sekata baik dalam pemikiran maupun dalam pelaksanaan.
 
d. Lukisan yang bertuliskan ”BARABAI”
Berartikan atau diambil untuk mengingatkan bahwa Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah wilayah Kewedanan Barabai dahulunya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
VISI DAN MISI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
TAHUN 2005 - 2010
 
 
 
VISI :
 
“TERWUJUDNYA PEMBAHARUAN MELALUI KESINAMBUNGAN DAN PENINGKATAN MUTU PEMBANGUNAN SECARA TERPADU MENUJU PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG BERNAFASKAN RELIGIUS”.
 
 
MISI :
1. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN BERAGAMA KHUSUSNYA AGAMA ISLAM.
2. MENGEMBANGKAN EKONOMI DAERAH YANG BERBASIS PERTANIAN (PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA, PETERNAK AN, PERIKANAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN) MENUJU AGRI BISNIS DAN AGROINDUSTRI.
3. MENGEMBANGKAN EKONOMI DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH, PERDAGANGAN, KOPERASI SERTA SEKTOR JASA LAINNYA.
4. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA.
5. MENINGKATKAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DAN MUTU PELA YANAN PUBLIK
6. MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DAN KELUARGA
7. MENGEMBANGKAN BIROKRASI YANG PROFESIONAL DAN BERDEDI KASI
8. MENGEMBANGKAN SENI DAN BUDAYA DAERAH
 
 
 
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
 
 
 
A. SEJARAH SINGKAT
 
Sebagai awal perjuangan pada tanggal 2 ke 3 September 1953 para tokoh masyarakat bermusyawarah untuk menuntut agar Barabai menjadi daerah otonom sendiri. Dari pertengahan tahun 1953 sampai dengan 27 Maret 1954 atau selama kurang lebih 9 bulan, membentuk panitia agar Kewedanan Barabai dijadikan Daerah Otonom yang berdiri sendiri yang dahulunya sebelum Perang Dunia II bernama Barabai Plaatslijke.
Pada tanggal 28 Maret 1954 berbagai hasil permusyawaratan telah dapat membentuk Panitia. Periode Pelaksana dimulai tanggal 12 Pebruari 1956 sampai dengan 23 Desember 1954, selama periode pelaksanaan ini dimana oleh Partai Politik dianjurkan resolusi agar daerah yang dahulunya disebut Kewedanan Barabai (Plaastslijke Road Barabai) menuntut untuk dijadikan Kabupaten Daerah Tingkat II.
Disamping itu banyak diterima dukungan dari berbagai pihak :
a. Pernyataan DPRD Sementara Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Kandangan tanggal 28 Juni 1956
b. Pernyataan DPRD Sementara Kabupaten Hulu Sungai Utara di Amuntai tanggal 28 Juni 1956
c. Pernyataan Kerukunan Keluarga Kewedanan Barabai di Banjarmasin tanggal 4 Juli 1956
d. Surat Desakan Gubernuh Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan tanggal 6 September 1956 Nomor Des-637/IV/I/IV kepada Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
e. Resolusi DPRD Sementara Tingkat I Kalimantan Selatan tanggal 4 Maret 1957.
 
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, atas nama Menteri Dalam Negeri tanggal 14 Februari 1957 Nomor : Pem-20/2/II ditetapkan Barabai menjadi Kabupaten Administratif Barabai.
Dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 Kabupaten Administratif ditetapkan sejak Bapak H.Basri, BA sebagai Pejabat Kabupaten Administratif Barabai. Akhirnya dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan atas nama Menteri Dalam Negeri tanggal 5 Desember 1959 Nomor : Des-575-1-9 pada tanggal 23 Desember 1959 dilaksanakan serah terima antara Pejabat Bupati Hulu Sungai Selatan dengan Daerah Swatantra Tingkat II Hulu Sungai Tengah. Sejak tanggal 24 Desember 1959 itulah Kabupaten Daerah Tingkat II Hulu Sungai Tengah berdiri sendiri, terpisah dari Daerah Tingkat II Hulu Sungai Selatan di Kandangan.
 
B. GEOGRAFIS
Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), dengan luas wilayah 1.472 Km², merupakan kabupaten terkecil ketiga dari 13 kabupaten/kota dalam wilayah Propinsi Kalimantan Selatan. Letak geografisnya berada pada 2º.27' – 2º.46' Lintang Selatan dan 115º.5' – 115º.31' Bujur Timur.
Secara administratif, Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kab. Balangan
- Sebelah Timur : Kab. Kotabaru
- Sebelah Selatan : Kab. Hulu Sungai Selatan
- Sebelah Barat : Kab. Hulu Sungai Utara
 Secara topografi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdiri dari 3 (tiga) yakni : kawasan rawa, dataran rendah, dan wilayah pegunungan Meratus.
 Ketinggian antara ± 9,53 m sampai ± 1.894 m di atas permukaan laut, dengan kemiringan tanah bervariasi antara 0 - 40%.
 Jenis tanah terdiri dari podsolik merah kuning, orgonosol gley humus, litosol dan latosol. Jumlah curah hujan tahunan rata-rata 179 ml dengan jumlah hari hujan 85 hari/tahun dan intensitas suhu antara 21,19ºC sampai dengan 32,93º
 
 
C. PEMERINTAHAN UMUM
 Pada saat ini, wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdiri dari 11 kecamatan, 161 desa dan 8 kelurahan.
 Kecamatan-kecamatan tersebut adalah :
1. Kecamatan Barabai ( Ibukota Kabupaten )
2. Kecamatan Pandawan
3. Kecamatan Batu Benawa
4. Kecamatan Hantakan
5. Kecamatan Haruyan
6. Kecamatan Labuan amas Utara
7. Kecamatan Labuan Amas Selatan
8. Kecataman Batang Alau Utara
9. Kecamatan Batang Alai Selatan
10. Kecamatan Batang Alai Timur (Pemekaran)
11. Kecamatan Limpasu ( Pemekaran).
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Suasana Kota Barabai yang bernuansa religius dan semarak dengan adanya billboard Asma’ul Husna di sepanjang jalan utama dalam kota Barabai
 
 
 
 
 
D. PEREKONOMIAN DAERAH
 
PDRB KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
TAHUN 1995-2004 (ADHK dan ADHB)
Tahun PDRB (ADHK) pertumbuhan PDRB (ADHK) PDRB (ADHB) pertumbuhan PDRB (ADHB)
1995 223.210.007 259.903.728
1996 241.298.980 8,10% 296.169.694 13,95%
1997 245.256.137 1,64% 335.251.058 13,20%
1998 200.978.429 -18,05% 442.284.557 31,93%
1999 208.380.983 3,68% 532.699.469 20,44%
2000 221.690.714 6,39% 618.488.346 16,10%
2001 234.006.622 5,56% 708.798.597 14,60%
2002 244.168.488 4,34% 788.158.603 11,20%
2003 254.477.854 4,22% 879.911.868 11,64%
2004 264.472.510 3,93% 947.893.562 7,73%
Sumber : BPS Kab. HST.
Perkembangan PDRB Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Tahun 1995-2004 (ADHK)
 
 
 
 
 
 
 
 
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Tahun 1995-2003 ( PDRB ADHK 1993)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Struktur Perekonomian Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Tahun 2002-2004
 
 
PDRB Perkapita ADHK 1993
(Tahun 1995-2004)
 
Tahun PDRB Perkapita pertumbuhan
1995 990.293
1996 1.067.279 7,77%
1997 1.068.218 0,09%
1998 874.199 -18,16%
1999 905.217 3,55%
2000 991.317 9,51%
2001 1.044.465 5,36%
2002 1.083.176 3,71%
2003 1.104.255 1,95%
2004 1.119.257 1,36%
 
 
Perkembangan PDRB Perkapita ADHK 1993
(Tahun 1995-2004)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
KONSUMSI RIIL PERKAPITA PENDUDUK
KAB. HST DAN PROP. KALSEL (TAHUN 2003)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
E. SOSIAL BUDAYA
1. Demografi
Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada bulan Juni tahun 2005 tercatat berjumlah 234.136 orang, terdiri dari 114.732 laki-laki dan 121.562 perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata adalah 159 jiwa per km2.
 
 
 
 
2. Pendidikan
Jumlah Sekolah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Jenis Sekolah TK
(RA) SD
(MI) SMP
(MTs) SMU
(MA) SMK
Negeri 1
(-) 288
(24) 18
(9) 5
(4) 1
(1)
Swasta 109
(8) 2
(15) 0
(7) 2
(4) 2
(-)
Sumber data : Kab. HST Dalam Angka
 
 Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 97,0 %, berada pada urutan ketiga di Propinsi Kalimantan Selatan setelah Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin.
 Rata-rata Lama Sekolah penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar 8,3 tahun, berada pada urutan ketiga di Propinsi Kalimantan Selatan setelah Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin
 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
 
Pencapaian APK dan AMK
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Sekolah SD/MI (%) SLTP (%) SLTA (%)
Indikator/Th 2000 2004 2000 2004 2000 2004
APK 102,69 111,03 58,13 84,15 21,02 57,46
APM 91,29 94,81 39,57 62,46 17,01 46,58
 
3. Kesehatan :
 Sarana Kesehatan
NO UNIT PELAYANAN JUMLAH
1. Rumah Sakit Umum 1
2. Puskesmas 19
3. Puskesmas Pembantu 45
4. Balai Pengobatan 1
5. BKIA 18
Jumlah 84
Sumber data: Kab. HST Dalam Angka
 
 
 
 
 
 
 
RSUD H. Damanhuri dijadikan RS Type B Non Pendidikan,
RS rujukan sebenua lima plus
 Umur Harapan Hidup (AHH) penduduk Kabupaten HST berada sebesar 62,2 Tahun, diatas rata-rata AHH Penduduk Propinsi Kalsel yang hanya 61,3 tahun.
 
 
]
 
 
Indikator Pembangunan Kesehatan
 
 
 
 
 
 
 
 
Indikator Pembangunan Kesehatan Lainnya
 
Indikator HST Nasional
Angka Kematian Bayi 14/1000 52/1000
Angka Kematian Ibu 233/100.000 334/100.000
Angka Kesakitan 18,7 % 25,4 (Kal-Sel)
 
 
4. Prasarana dan Sarana Daerah
 
 Jalan
 
 Jembatan
 Saluran irigasi sepanjang 134,715 km, yang berfungsi secara baik sepanjang 92,355 km (68,56%). Sedangkan jumlah bangunan air yang ada adalah berupa tanggul sebanyak 30.546 meter, bendungan 8 buah dan bagi/sadap sebanyak 83 buah, semua itu mampu mengairi luas areal 12.938 Ha.
 Pembangunan bendungan air irigasi pertanian terus ditingkatkan, 1 (satu) buah bendungan yang cukup besar dan akan dapat mengairi persawahan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah saat ini sedang dalam tahap penyelesaian, yaitu Bendungan Batang Alai yang terletak di Kecamatan Batang Alai Selatan.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pembangunan Irigasi Batang Alai sebagai upaya meningkatkan produksi pertanian, mampu mengairi sawah seluas ± 6.000 Ha
POTENSI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
 
A. PARIWISATA
1. Wisata Alam
Wisata alam banyak terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah seperti wisata alam Pagat, Lok Laga, Pemandian Kolam Air Panas, Goa Liang Hadangan, Goa Kukup, Goa Berangin, dll.
 
 
 
 
 
Air yang jernih dan menyegarkan dan fasilitas Wisata Alam Pagat yang sudah terkenal di Prop. Kalsel merupakan tempat rekreasi yang menyenangkan bagi keluarga
 
 
 
 
 
 
 
 
Salah satu pemandangan alam di lokasi wisata Lok Laga
2. Kerbau Rawa
Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu sentra kerbau rawa, yang menjadi salah satu tempat wisata yang sangat menarik dikunjungi.
 
 
 
 
 
 
 
3. Wisata Petualangan Pegunungan Meratus
Kawasan Hutan Lindung terdiri dari dua lokasi : Kawasan Hutan Lindung Meratus di Kecamatan Batang Alai Timur seluas 43.782 Ha, telah dikuatkan dengan SK Menteri Kehutanan No. 2828 tahun 2002. selain itu juga terdapat kawasan hutan lindung lainnya di sekitar Gunung Titi kecamatan Limpasu, dipenuhi dengan beragam flora dan fauna (biodiversity) diantara banyak terdapat pohon meranti yang berdiameter lebih dari 100 cm.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Wisata Pegunungan Meratus menawarkan kondisi hutan alam yang masih perawan dan budaya masyarakat dayak Meratus
 
 
4. Wisata religius ( Mesjid, makam, panji-panji dll)
Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah juga terdapat tempat wisata religius seperti Mesjid Karamat Palajau, Panji-panji Mesjid Jatuh, makam wali dan lain-lain.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
B. PERINDUSTRIAN
Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah berkembang industri kecil, menengah dan rumah tangga seperti las dan deco, industri kopiah haji, batu bata dll.
 
 
 
 
 
 
 
Bebarapa produk industri kecil antara lain ; Kopiah haji, sapu ijuk, kerajinan dan produk dari kayu, arang kayu, serta karoseri dan berbagai macam penganan yang sudah dikenal masyarakat luas. Semua produk tersebut sudah menembus pasar baik nasional maupun ekspor ke Timur Tengah, Malaysia, Brunei Darussalam dll.
C. PERTAMBANGAN
1. Batu Bara
Potensi tambang batu bara di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang diketahui mencapai 5.946.435 ton
2. Marmer
Potensi tambang marmer di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang diketahui mencapai 8.496.000.215 ton.
 
 
 
 
 
 
 
 
Marmer produksi dari Tambang Marmer
di Kecamatan Batang Alai Timur
 
3. Andesit
Potensi tambang Andesit di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang diketahui mencapai 500.000.000 m3.
4. Batu Gamping
Potensi tambang Batu Gamping di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang diketahui mencapai 704.000.000 ton
5. Granit
Potensi tambang Granit di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang diketahui mencapai 316.520.000 ton.
 
 
 
D. PERDAGANGAN
Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan pusat perdagangan dimana banyak perusahaan perdagangan yang membuka cabang di kota Barabai. Dengan dibangunnya Pusat Perbelanjaan Murakata dan Sub Terminal Agribisnis menambah ramainya perdagangan.
 
 
 
 
 
 
 
Beberapa perusahaan perdagangan besar membangun depo di Barabai
yang melayani wilayah Banua Lima Plus dan Propinsi Kalteng
 
 
 
 
 
 
 
Pasar Sentra Sayur-mayur dan buah-buahan
 
Kegiatan perdagangan hasil pertanian dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tidak heran di Terminal Agribisnis Murakata ini jika ditemui sayur dan buah baik dari Kab. HST sendiri maupun Kabupaten lain ( Balangan, HSS, Tapin, Banjar, Tala dll) untuk dikirim ke Palangkaraya, Sampit, Muara Teweh, Buntok, Kota Baru serta Kalimantan Timur.
Pasar Hasil Kerajinan Anyaman
 
Demikian sekilas informasi tentang Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dengan harapan informasi ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.
 
Barabai, 28 April 2006.
-->
 
[[Kategori:Ibukota kabupaten di Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Kota di Kalimantan Selatan]]