Terminal bandar udara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →top: clean up |
||
(22 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:
Di terminal, penumpang membeli tiket, menitipkan bagasinya, dan diperiksa pihak keamanan. Bangunan yang menyediakan akses ke pesawat (melalui [[gerbang]]) disebut '''concourse''.
Bandara kecil memiliki sebuah terminal sementara bandara besar memiliki beberapa terminal dan/atau concourse. Di bandara kecil, bangunan terminal tunggal melayani semua fungsi sebuah terminal dan concourse.
Beberapa bandara besar memiliki terminal yang terhubung dengan banyak concourse melalui jalan setapak, jembatan layang, atau terowongan bawah tanah (seperti [[Bandar Udara Internasional Denver]]. Beberapa bandara besar memiliki lebih dari satu terminal, masing-masing dengan satu concourse atau lebih (seperti [[Bandar Udara La Guardia]] New York). Bandar udara besar lainnya memiliki terminal ganda
Kebanyakan terminal bandara dibangun dengan gaya biasa.
Terminal bandar udara awalnya terbuka langsung menuju [[landasan pacu|landasan]]: penumpang dapat berjalan atau menumpang bus menuju pesawatnya, dan bahkan banyak bandara besar memiliki "gerbang bus" untuk melayani pesawat di terminal utama.
Baris 16 ⟶ 15:
Sebuah rancangan '''pier''' menggunakan bangunan panjang dan sempit dengan pesawat yang diparkir di kedua sisi. Salah satu ujungnya terhubung dengan area tiket dan [[pengklaiman bagasi]]. Pier memberikan kapasitas pesawat yang tinggi dan bentuknya yang sederhana, tetapi sering menghasilkan jarak yang jauh dari counter pendaftaran ke gerbang (lebih dari setengah mil di [[Bandar Udara Internasional Kansai]]). Kebanyakan bandara internasional besar memiliki pier, termasuk [[Bandar Udara Internasional O'Hare]] Chicago, [[Bandar Udara Internasional Frankfurt]], [[Bandar Udara London Heathrow]], [[Bandar Udara Amsterdam Schiphol]], [[Bandar Udara Internasional Bangkok]] dan [[Bandar Udara Internasional Miami]].
Suatu '''terminal satelit''' merupakan sebuah bangunan yang dihubungkan dari bangunan bandara lain, sehingga pesawat dapat parkir di sekitar jangkauannya. Bandara pertama yang menggunakan terminal satelit adalah [[Bandar Udara London Gatwick]]. Fasilitas ini menggunakan sebuah terowongan pejalan kaki bawah tanah untuk menghubungkan satelit dengan terminal utama. Ini juga pertama kalinya di [[Bandar Udara Internasional Los Angeles]], tetapi telah
[[Berkas:Mumbai Airport.jpg|
Beberapa bandara menggunakan sebuah '''terminal semisirkuler''', dengan pesawat yang diparkir di satu sisi dan kendaraan di sisi lainnya. Bentuk ini mengakibatkan perjalanan panjang untuk menghubungkan penumpang, tetapi hebatnya mengurangi waktu perjalanan antara pendaftaran dan pesawat. Bandar udara yang dirancang dengan model ini adalah [[Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle]] (Terminal 2), [[Bandar Udara Internasional Mumbai]] (Terminal 2), [[Bandar Udara Internasional Dallas/Fort Worth]], [[Bandar Udara Internasional Incheon]] Seoul, dan [[Bandar Udara Chitose Baru]] Sapporo.
Bentuk terminal yang jarang ditemui adalah '''lounge mobile''',
Tampilan hibrid juga masih ada. [[Bandar Udara Internasional San Francisco]] menggunaakan bentuk pier-semisirkuler hibrid (Terminal 3) dan sebuah pier untuk sisanya.
Baris 28 ⟶ 27:
[[Hong Kong]] memiliki terminal tunggal terbesar di dunia (570.000 m²) di [[Bandar Udara Internasional Hong Kong]].
Terminal 3 [[Bandar Udara Internasional Beijing Capital]], [[Beijing]], [[Republik Rakyat
== Transportasi darat ==
Baris 53 ⟶ 52:
[[Kategori:Bandar udara]]
[[Kategori:Istilah penerbangan]]
[[pt:Aeródromo#Conceitos]]
|