Perilaku menyimpang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
NikolasKHF (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(214 revisi perantara oleh 100 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Perilaku menyimpang''' yang juga biasa dikenal dengan nama [[penyimpangan sosial]] adalah [[perilaku]] yang tidak sesuai dengan [[norma (sosiologi)|norma sosial]] di masyarakat atau suatu kelompok atau aturan yang telah diinstitusikan, yaitu aturan yang telah disepakati bersama dalam sistem sosial.<ref>{{cite journal|title= Begal Motor Sebagai Perilaku Menyimpang|author= Fatimah Tola, Suardi|journal= Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi|volume= 4|number= 1|year= 2016|issn= 2339-2401|url= http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/581197|page= 2|access-date= 2020-09-11|archive-date= 2020-08-03|archive-url= https://web.archive.org/web/20200803204655/http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/581197|dead-url= yes}}</ref> Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] perilaku menyimpang diartikan sebagai [[tingkah laku]], perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap [[lingkungan]] yang bertentangan dengan [[Norma sosial|norma]]-norma dan [[hukum]] yang ada di dalam [[masyarakat]].<ref>'''Kamus Lengkap Bahasa Indonesia''', Tim Prima Pena, Gita Media Press</ref>
'''Perilaku menyimpang''' secara [[sosiologi]]s diartikan sebagai setiap perilaku yang tidak sesuai dengan [[norma sosial|norma-norma]] dan [[hukum]] yang ada di dalam [[masyarakat]]. Perilaku seperti ini terjadi karena seseorang mengabaikan norma atau tidak mematuhi patokan baku dalam masyarakat sehingga sering dikaitkan dengan istilah-istilah negatif. Namun, perlu diingat bahwa perilaku penyimpang yang keluar dari norma-norma kepatutan tidak berlaku hanya dibebankan kepada individu saja, melainkan bisa saja terjadi pada kelompok masyarakat itu sendiri, sebagai misal sesuatu yang salah kaprah.
 
Dalam kehidupan [[masyarakat]], semua [[tindakan]] [[manusia]] dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Apabila tindakan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat disebut perilaku menyimpang (nonkonformitas atau antisosial).<ref>{{Cite book|last=|first=Suhardi|last2=Sunarti|first2=Sri|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Suhardi_Sri_Sunarti_2009.pdf|title=Sosiologi 1 untuk SMA/MA kelas X|location=Jakarta|publisher=Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-208-5|pages=133|url-status=live|access-date=2020-11-16|archive-date=2020-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200930003138/http://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Suhardi_Sri_Sunarti_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Sebagai contoh, di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang [[siswa]] menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
== Lihat pula ==
* [[Sosiologi]]
* [[Norma sosial]]
* [[Konflik]]
* [[Masyarakat]]
* [[Kebudayaan]]
 
Penyimpangan terhadap norma-norma atau [[Nilai sosial|nilai]]-nilai masyarakat disebut deviasi (''deviation''), sedangkan pelaku atau [[individu]] yang melakukan penyimpangan disebut devian (''deviant''). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan [[konformitas]]. Konformitas adalah bentuk [[interaksi sosial]] yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan [[kelompok]].
{{psikologi-stub}}
 
== Definisi menurut ahli ==
[[Kategori:Psikologi]
{{unreferenced section|date=Oktober 2013}}
penyimpangan nya yaitu dalam masyarakat
; Bruce J. Cohen:Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.<ref name=":0">{{Cite book|last=|first=Ruswanto|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Ruswanto_2009.pdf|title=Sosiologi untuk SMA/MA kelas X|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-746-2|pages=104|url-status=live|access-date=2020-11-16|archive-date=2020-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20201107094644/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Ruswanto_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
; Gillin:Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok.
; Lewis Coser:Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
; James Vander Zenden:Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.<ref name=":0" />
; Paul B. Horton:Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.<ref> {{Cite news|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/09/190000869/teori-penyimpangan-sosial-dan-bentuk-perilakunya|title=Teori Penyimpangan Sosial dan Bentuk Perilakunya|first=Serafica|last=Gischa|work=[[Kompas.com]]}} </ref>
; Robert M.Z. Lawang:Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.<ref name=":0" />
; Nasution:Penyimpangan sosial menurut adalah perbuatan yang menyimpang dan bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan yang berlaku di dalam masyarakat.<ref>{{Cite journal|last=Widodo|first=Arif|date=2020-06-05|title=Penyimpangan Perilaku Sosial Ditinjau dari Teori Kelekatan Bowlby (Studi Kasus Terhadap Anak Tenaga Kerja Wanita di Lombok Barat)|url=http://www.ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/entita/article/view/3187|journal=ENTITA: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial|language=en|volume=2|issue=1|pages=46|doi=10.19105/ejpis.v1i2.3187|issn=2716-1226|access-date=2020-11-16|archive-date=2020-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20200808143409/http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/entita/article/view/3187|dead-url=yes}}</ref>
; Ronald A. Hardert:Perilaku menyimpang adalah setiap tindakan yang melanggar keinginankeinginan bersama sehingga dianggap menodai kepribadian kelompok yang akhirnya si pelaku dikenai sanksi.<ref>{{Cite book|last=Dwi Laning|first=Vina|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Vina_Dwi_Laning_2009.pdf|title=Sosiologi untuk kelas X SMA/MA|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-210-8|pages=96|url-status=live|access-date=2020-11-16|archive-date=2021-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210122155109/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Vina_Dwi_Laning_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Penyebab ==
Menurut Wilnes dalam bukunya ''Punishment and Reformation'' sebab-sebab penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
# Faktor [[subjektif]] adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir).
# Faktor [[objektif]] adalah faktor yang berasal dari luar ([[lingkungan]]). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak [[serasi]].
 
Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa penyebab terjadinya penyimpangan seorang [[individu]] (faktor objektif), yaitu
# Ketidaksanggupan menyerap norma-norma [[kebudayaan]]. Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu terjadi akibat dari proses [[sosialisasi]] yang tidak sempurna, misalnya karena seseorang tumbuh dalam [[keluarga]] yang retak (''broken home''). Apabila kedua orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna, maka anak itu tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggota [[keluarga]].
# Proses [[belajar]] yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang [[perilaku]] menyimpang. Hal itu merupakan bentuk perilaku menyimpang yang disebabkan karena proses [[belajar]] yang menyimpang. Karier penjahat kelas kakap yang diawali dari kejahatan kecil-kecilan yang terus meningkat dan makin berani/nekad merupakan bentuk [[proses]] belajar menyimpang.
# Ketegangan antara kebudayaan dan [[struktur sosial]]. Terjadinya ketegangan antara [[kebudayaan]] dan [[struktur sosial]] dapat mengakibatkan [[perilaku]] yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang.
# [[Ikatan sosial]] yang berlainan. Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa [[kelompok]]. Jika pergaulan itu mempunyai [[pola]]-pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku menyimpang.
# Akibat proses [[sosialisasi]] nilai-nilai sub-kebudayaan yang menyimpang. Seringnya media massa menampilkan [[berita]] atau [[tayangan]] tentang tindak kejahatan (perilaku menyimpang). Hal inilah yang dikatakan sebagai proses [[belajar]] dari sub-kebudayaan yang menyimpang.
<!---
Penyebab perilaku menyimpang disebabkan oleh beberapa sudut pandang diantaranya
 
*Sudut pandang sosiologi
 
Perilaku menyimpang karena sosialis,asi perilaku menyimpang kareaa An, mi perilaku menyimpang karena differential Association.
 
*Sudut pandang psikologi
 
Teori konflik: konflik budaya dan konflik kelas sosial. Teori pengendalian.
--->
== Ciri-ciri ==
Menurut Paul B. Horton, perilaku menyimpang memiliki enam ciri, yaitu:<ref name= "Ciri">{{cite book|title= Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA|author= Atik Catur Budiati|publisher= Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|year= 2009|isbn= 978-979-068-219-1|page= 94-96|url= https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_Budiati_2009.pdf|access-date= 2020-11-05|archive-date= 2021-01-22|archive-url= https://web.archive.org/web/20210122163105/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_Budiati_2009.pdf|dead-url= yes}}</ref>
 
* '''Penyimpangan harus dapat didefinisikan '''
Suatu perilaku disebut menyimpang bila perilaku tersebut dinyatakan sebagai perilaku yang menyimpang. Perilaku menyimpang juga harus bisa dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya.<ref>{{Cite book|last=Sudarmi|first=Sri|last2=Indriyanto|first2=W|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Sri_Sudarmi_W_Indriyanto_2009.pdf|title=Sosiologi untuk Kelas X SMA dan MA|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-209-2|pages=94|url-status=live|access-date=2020-11-16|archive-date=2021-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210122145915/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Sri_Sudarmi_W_Indriyanto_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Menurut Becker, bukanlah kualitas dari suatu tindakan yang dilakukan orang melainkan konsekuensi dari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap pelaku tindakan tersebut. Penilaian apakah suatu perilaku termasuk menyimpang atau tidak didasarkan pada kriteria tertentu yang diketahui penyebabnya.<ref name= "Ciri" />
 
* ''' Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak '''
Sebagian [[Sosiolog|ahli sosiologi]] menyebutkan bahwa penyimpangan tidak selalu berdampak negatif. Ada beberapa perilaku menyimpang yang dapat diterima oleh masyarakat, misalnya saja pendapat peserta diskusi yang bertentangan dengan pendapat umum. Tetapi para ahli sosiologi belum banyak melakukan studi menyangkut bentuk-bentuk penyimpangan yang diterima. Untuk semua tujuan praktis, studi [[sosiologi]] mengenai penyimpangan merupakan studi mengenai penyimpangan yang ditolak. Banyak perilaku menyimpang yang melanggar hukum. Dalam banyak hal studi terhadap perilaku menyimpang merupakan studi terhadap perilaku kriminal.<ref name= "Ciri" />
 
* ''' Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak '''
Pada [[masyarakat]] modern, kebanyakan orang tidak termasuk dalam kategori patuh seutuhnya maupun dalam kategori penyimpangan seutuhnya. Sedangkan seseorang yang menyimpang sepenuhnya akan mengalami kesulitan besar dalam kehidupannya. Hampir semua orang dalam masyarakat kita melakukan penyimpangan pada batas-batas tertentu. Beberapa diantaranya lebih sering melakukan penyimpangan yang lebih tinggi kadar penyimpangannya dan beberapa yang lainnya melakukan penyimpangan yang lebih tersembunyi. Batas-batas tertentu disini dimaksudkan dikatakan bahwa seorang penyimpang adalah orang yang melakukan penyimpangan secara terbuka yang oleh orang lain hal tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi.<ref name= "Ciri" />
 
* ''' Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal '''
[[Budaya]] ideal terdiri dari kepatuhan terhadap segenap peraturan hukum, namun dalam kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan hukum. Kesenjangan nilai-nilai utama antara budaya ideal (apa yang diucapkan) merupakan masalah penting. Pada setiap diskusi menyangkut kesenjangan yang dianggap penting tersebut, diperlukan adanya landasan normatif yang berupa budaya ideal atau budaya nyata yang dipegang secara tersirat ataupun dinyatakan secara tegas.<ref name= "Ciri" />
 
* ''' Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan sosial'''
Apabila nilai adat atau peraturan hukum melarang perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang maka kemungkinan besar norma-norma penghindaran akan muncul. Norma penghindaran merupakan pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.<ref name= "Ciri" />
 
* ''' Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan) '''
Penyimpangan merupakan ancaman tetapi juga merupakan alat pemeliharaan [[stabilitas sosial]]. Disatu pihak masyarakat hanya dapat melakukan kegiatannya secara efisien bila terdapat ketertiban dan kepastian dalam kehidupan sosial. Kita harus mengetahui sampai batas tertentu perilaku apa yang kita harapkan dari orang lain, apa yang orang lain inginkan dari kita, serta wujud masyarakat seperti apa yang pantas bagi sosialisasi anggotanya. Dilain pihak perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. Tidak ada masyarakat yang mampu bertahan dalam kondisi statis untuk jangka waktu lama. Masyarakat yang terisolasi sekalipun akan mengalami perubahan ledakan penduduk, perubahan teknologi serta hilangnya kebudayaan lokal dan tradisi yang mengharuskan banyak orang untuk menerapkan norma-norma baru.<ref name= "Ciri" />
 
<!--- Di atas sudah ada penyebab, saya rasa tidak perlu ada faktor penyebab lagi di bawah ini. Tapi, saya tidak menghapusnya, barangkali ada yang ingin menggunakan bagian ini kembali.
== Faktor penyebab ==
Faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial
* Faktor dari dalam adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan kedudukan seseorang dalam keluarga. Misalnya: seseorang yang tidak normal dan pertambahan usia.
* Faktor dari luar adalah kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan dan media massa maupun masalah psikologis. Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan atau narkoba. Pergaulan individu yang berhubungan teman-temannya, media massa, media cetak, media elektronik.
--->
== Bentuk ==
Bentuk-bentuk perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan sifat dan pelaku.
=== Berdasarkan sifat ===
Bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
* '''Penyimpangan bersifat positif'''
:Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur [[inovatif]], [[kreatif]], dan memperkaya [[wawasan]] seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier.
* '''Penyimpangan bersifat negatif'''
:Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk seperti pencurian, perampokan, pelacuran, dan pemerkosaan.
:Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:
:* '''Penyimpangan primer''' ('''''primary deviation''''')
::Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Misalnya seorang siswa yang terlambat masuk sekolah karena ban sepeda motornya bocor, seseorang yang menunda pembayaran pajak karena alasan keuangan yang tidak mencukupi, atau pengemudi kendaraan bermotor yang sesekali melanggar rambu-rambu lalu lintas.
:* '''Penyimpangan sekunder''' ('''''secondary deviation''''')
::Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan sering kali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk.
 
=== Berdasarkan pelakunya ===
Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
* '''Penyimpangan individual''' ('''''individual deviation''''')
:Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan. Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
# Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.
# Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang.
# Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya.
# Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain.
# Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak membela.
 
* '''Penyimpangan kelompok''' ('''''group deviation''''')
:Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, sekelompok orang menyelundupkan narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya.
 
* '''Penyimpangan campuran''' ('''''combined deviation''''')
:Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, remaja yang putus sekolah dan pengangguran yang frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah pimpinan seorang tokoh mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia yang menyimpang dari norma umum (geng).
 
== Penggolongan Perilaku Menyimpang ==
* Tindakan ''non-conform'', yaitu tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku. Contohnya: mengenakan sandal jepit ke sekolah, meninggalkan jam-jam pelajaran, merokok di area larangan merokok, membuang sampah bukan pada tempatnya dan sebagainya.
* Tindakan antisosial, yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum. Bentuk tindakan itu antara lain: menarik diri dari pergaulan, tidak mau berteman, keinginan untuk bunuh diri, minum-minuman keras, menggunakan narkotika, dan lain-lain.
* Tindakan kriminal, yaitu tindakan yang nyata-nyata telah melanggar hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain. Misalnya: pencurian, perampokan, perkosaan, pembunuhan, korupsi dan lain-lain.
 
== Jenis-jenis Penyimpangan Sosial ==
Jenis-jenis penyimpangan sosial terdiri dari 4 jenis
* Tawuran atau perkelahian antarpelajar
Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksnya kehidupan kota yang disebabkan karena masalah sepele.
* Penyalahgunaan narkotika, obat-obat terlarang dan minuman keras
Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan narkotika dan narkoba tanpa izin dengan tujuan hanya untuk memperoleh kenikmatan. Penyimpangan sosial yang timbul adalah pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan.
* Hubungan seksual
Hubungan seks di luar nikah, pelacuran dan HIV/AIDS merupakan penyimpangan sosial karena menyimpang norma sosial maupun agama.
* Tindak kriminalitas
Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan orang lain dan melanggar norma hukum, norma sosial dan norma agama. Misalnya: mencuri, menodong, menjambret, membunuh, dan lain-lain. Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi. Dan merupakan profesi atau pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal. Ada 5 jenis kejahatan:
# '''Kejahatan tanpa korban''' ('''''crime without victim''''') adalah kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contohnya berjudi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.
# '''Kejahatan terorganisir''' ('''''organized crime''''') adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contohnya komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
# '''Kejahatan kerah putih''' ('''''white collar crime''''') adalah kejahatan yang mengacu pada kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Contohnya korupsi, kolusi.
# '''Kejahatan kerah biru''' ('''blue collar crime''') adalah kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang golongan rendah. Contohnya mencuri jemuran, sandal di masjid dan sebagainya.
# '''Kejahatan korporat''' ('''''corporate crime''''') adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Contohnya, suatu perusahaan membuang limbah beracun ke sungai yang mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagai jenis penyakit.
 
== Pencegahan Penyimpangan Sosial ==
Pencegahan penyimpangan sosial. Antara lain
* Keluarga
Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak. Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga yang baik begitu sebaliknya.
* Lingkungan tempat tinggal dan teman teman bermain
Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam lingkungan tempat tinggal yang baik, warganya taat dalam melakukan ibadah agama dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik maka keadaan ini akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik sehingga terhindar dari penyimpangan sosial dan begitu juga sebaliknya.
* Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak terpengaruh akibat media massa adalah apbila kamu ingin menonton acara di televisi dengan memilih acara yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa pengaruh tidak baik.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Sosiologi-stub}}
 
[[Kategori:Sosiologi]]
[[Kategori:Kepercayaan]]