''''''Post Power Syndrome'''''' atau dalam terjemahan bebasnya sindrom pasca [[pensiun]], adalah gejala atau tanda-tanda yang memperlihatkan kondisi seseorang mengalami ketidaksiapan mental di dalam menghadapi [[kenyataan]] yang tengah dan bakal ia hadapi. Di mana, situasi dan kondisi ini terjadi, pada umumnya menimpa mereka orang-orang yang sebelumnya aktif dalam satu institusi sipil maupun militer dengan segala bentuk fasilitas dan kemampanannya. Kemudian, secara tiba-tiba saja dan seolah olah "dipaksakan", ia harus "rela" melepaskan [[kemapanan]] yang selama ini senantias melekat dan menjadi kebanggaan pada dirinya.
[[Sindrom]] ini tidak hanya berlaku pada mereka yang berpangkat tinggi saja, terhadap orang-orang yang berpangkat atau [[golongan]] rendahpun dapat terjadi hal demikian, terlebih lagi mengingat pada jabatan dan posisinya yang disandangnya. Hal ini, menurut [[Hery Santoso]], seorang penulis, peneliti dan psikoterapis, secara empiris semakin tinggi dan "enak" [[pangkat]] maupun [[jabatan]] yang di sandangnya akan memberikan kontribusi besar dalam menjadikan orang tersebut terjebak dalam sindrom ini.
Mereka yang tidak siap pada kondisi ini akan mengalami tanda-tanda emosional, yang bilamana tidak dapat terkendalikan bisa menggiringnya ke arah fobia --> depresi --> stress --> manusia gagal.