Rasyid Ridha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: ja:ラシード・リダー |
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Menambah Kategori:Cendekiawan Muslim Sunni menggunakan HotCat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(41 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Infobox Muslim scholar
|honorific_prefix = Muhammad Rasyid Ridha
'''Rasyid Ridha''' ([[1865]]-[[1935]]) adalah seorang intelektual muslim dari [[Suriah]] yang mengembangkan gagasan modernisme Islam yang awalnya digagas oleh [[Jamaluddin al-Afghani]] dan [[Muhammad Abduh]]. Ridha mempelajari kelemahan-kelemahan masyarakat muslim saat itu, dibandingkan masyarakat kolonialis Barat, dan menyimpulkan bahwa kelemahan tersebut antara lain kecenderungan umat untuk mengikuti tradisi secara buta (taqlid), minat yang berlebihan terhadap dunia sufi dan kemandegan pemikiran ulama yang mengakibatkan timbulnya kegagalan dalam mencapai kemajuan di bidang sains dan teknologi. Ia berpendapat bahwa kelemahan ini dapat diatasi dengan kembali ke prinsip-prinsip dasar Islam dan melakukan ijtihad dalam menghadapi realita modern.▼
|caption = Rasyid Ridha
|title =
|image = MohammedRachidRidaAvant1935.jpg
|birth_name = محمد رشید رضا
|birth_date = 23 September 1865<ref name=EI2/> atau 17 Oktober 1865<ref name=Goldschmidt/>
|birth_place = [[Suriah Utsmaniyah]], [[Kesultanan Utsmaniyah]] (sekarang [[Suriah]])
|death_date = 22 Agustus 1935<ref name=Goldschmidt/> (umur 69)
|death_place = [[Kairo]], [[Mesir]]
|death_cause =
|resting_place =
|other_names =
|nationality = [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]]
|ethnicity =
|era =
|region =
|denomination = [[Salafiyah|Salafi]]<ref>David Gauvain, Salafi Ritual Purity: In the Presence of God, p33</ref>
|jurisprudence =
|creed =
|movement =
|notable_ideas =
|notable_works = ''[[Tafsir al-Manar]]''
|alma_mater =
|Sufi_order =
|disciple_of =
|awards =
|influences = [[Muhammad Abduh]], [[Jamal-al-Din Afghani|Jamal al-Din al-Afghani]]
|influenced = [[Muhammad Nashiruddin al-Albani]],<ref>"He began to specialize in the field of Hadith and its related sciences by the age of 20 -- being influenced by articles in Al-Manar magazine." Prophet's Prayer (Sallallaahu 'Alaihi Wasallam) Described from the Beginning to the End as Though You See it, introduction, p4.</ref> [[Muhammad Asad]]
|module =
|website =
}}
▲'''Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin Syamsuddin bin Baha'uddin Al-Qalmuni Al-Husaini''' ({{lang-ar|محمد رشيد رضا}}; [[
Mulai tahun [[1898]] hingga wafat(1935), Ridha menerbitkan surat kabar yang bernama [[Al-Manar (jurnal)|Al-Manar]].
Nasabnya sampai kepada [[Ahlul Bait]].
=== Bersama Tarekat [[Syadziliyyah]] ===▼
Beliau mulai mempelajari [[tasawuf]] dari gurunya, [[Husain Al-Jisr]]. Setelah beliau menggali dan memperdalam ilmu dan [[ushuluddin]], sadarlah ia bahwa membaca [[Wirid]] tersebut termasuk bid’ah. Karena itu, ia pun meninggalkannya dan lebih memilih untuk membaca dan mempelajari al-Qur’an.▼
== Ide-ide Pemikiran dalam Bidang Agama ==
=== Bersama Tarekat [[Naqsyabandiyyah]] ===▼
Dalam bidang agama, Rasyid Ridha berpendapat umat Islam lemah dikarenakan tidak lagi mengamalkan ajaran agama yang murni seperti yang diterapkan pada masa Rasulullah SAW. Sebab, ajaran pada saat itu sudah tercampur [[Bidah|bid'ah]] dan [[khurafat]]. Rasyid Ridha juga menegaskan, jika umat Islam ingin maju, mereka harus kembali berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW tanpa terikat oleh pendapat-pendapat ulama terdahulu yang tidak sesuai dengan tuntutan hidup modern. Ia kemudian mengamati paham [[fatalisme]] yang menyelimuti umat Islam pada waktu itu. Rasyid Ridha berpendapat ajaran Islam itu seharusnya mengandung paham [[dinamika]], bukan fatalisme. Idenya yang lain ialah toleransi dalam bermazhab. Menurutnya, timbulnya perpecahan pada kalangan umat Islam dikarenakan adanya sikap [[fanatisme]] terhadap [[mazhab]]. Oleh karena itu, menurut Rasyid Ridha perlu menghidupkan toleransi dalam bermazhab. Bahkan, termasuk dalam bidang hukum, walaupun ia sendiri dikenal sebagai pengikut Mazhab Hanbali.<ref>Musdah Mulia, ''Ensiklopedi Islam,'' Jilid 6, ed. Nina M. Armando, et. al. (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2005), hal. 45.</ref>
▲
Mengenai hal ini, Syaikh Rasyid menyebutkan bahwa yang membuatnya gandrung mempelajar Tasawuf adalah pesona kitab ‘Ihya’ ‘Ulum ad-Diin’ karya Imam [[Al-Ghazali]].
Kemudian
Setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan sebagai Sufi,
Dan yang lebih banyak mempengaruhinya lagi adalah
== Referensi ==
{{reflist}}
{{lifetime|1865|1935|Rasyid Ridha}}
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = Rasyid Ridha
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m =
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m =
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 1865
|tempat_lahir =
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = Mesir
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m = 22
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m = Agustus
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 1935
|tempat_makam =
}}
[[Kategori:Kelahiran 1865|Ridha]]▼
[[Kategori:Cendekiawan Muslim|Ridha]]
[[Kategori:Tokoh Suriah|Ridha]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim Sunni]]
|