Keletihan mental: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: fa:فرسودگی شغلی |
Tag: Pengembalian |
||
(44 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox medical condition (new)
| name = Keletihan mental
| synonyms = Kelelahan, gangguan kelelahan, neurasthenia
| symptoms = [[Kelelahan emosional]], [[Empati|depersonalisasi]], mengurangi pencapaian pribadi, [[Kelelahan|fatigue]].
| complications =
| onset =
| duration =
| types =
| causes =
| risks =
| diagnosis =
| differential = [[Gangguan depresi mayor]]
| prevention =
| treatment =
| medication =
| prognosis =
| frequency =
| deaths =
| image = File:Headache-1557872 960 720.jpg
| image_size = 300px
| caption = Seseorang yang mengalami [[stres psikologis]]
}}
'''Keletihan mental''' , '''tumpas tenaga''' atau '''kelelahan kerja''' (bahasa Inggris: '''''burnout''''' atau '''''occupational burnout''''') adalah istilah [[psikologi]] yang digunakan untuk menggambarkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebankan [[tenaga]] dan kemampuan seseorang.<ref>{{Cite web|title=Mengenal Letih Mental Atau Burnout Saat Pandemi, Gejala & Penyebab|url=https://tirto.id/mengenal-letih-mental-atau-burnout-saat-pandemi-gejala-penyebab-f3ug|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-01-02}}</ref> Kelelahan kerja merupakan gejala yang muncul karena lelah dan letih.<ref>{{Cite book|last=Ahn|first=Juyeon|date=2021|url=https://renebook.com/mengapa-aku-mengalami-burnout-karya-ahn-juyeon/|title=Mengapa Aku Mengalami Burnout?|location=Jakarta|publisher=Rene Book|pages=11|translator-last=Gitta|translator-first=Ananda Lestari|url-status=live}}</ref> Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Freudenberger pada tahun [[1974]]. Penelitian mengenai topik ini awalnya dilakukan dibidang [[pendidikan]], terutama pada [[guru]] yang mengalami penurunan [[kinerja]] yang disebabkan oleh keletihan mental.
== Defenisi ==
Stamm, B (2005) dalam ProQUOL Manual menjelaskan ''burn out'' dalam [[perspektif]] [[penelitian]], yaitu diasosiasikan dengan perasaan tanpa [[harapan]] dan kesulitan untuk melakukan [[pekerjaan]] atau kesulitan mengerjakan pekerjaan secara [[efektif]]. Selanjutnya Stamm menjelaskan bahwa biasanya perasaan [[negatif]] itu muncul secara perlahan-lahan. [[Pekerja]] akan merasa bahwa usaha yang dilakukan tidak membawa perubahan apapun.▼
Menurut [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) kelelahan kerja adalah [[sindrom]] yang dihasilkan dari [[Stres pekerjaan|stres terkait pekerjaan]] kronis, dengan gejala yang ditandai dengan "perasaan kehabisan energi atau kelelahan; peningkatan jarak mental dari pekerjaan seseorang, atau perasaan negatif atau sinisme yang terkait dengan pekerjaan seseorang; dan mengurangi kemanjuran profesional". Meskipun kelelahan dapat memengaruhi [[kesehatan]] dan dapat menjadi alasan orang menghubungi [[Pelayanan kesehatan|layanan kesehatan]], hal itu sendiri tidak diklasifikasikan oleh WHO sebagai [[Penyakit|kondisi medis]] atau gangguan mental. WHO juga menyatakan bahwa "Burn-out merujuk secara khusus pada fenomena dalam konteks pekerjaan dan tidak boleh diterapkan untuk menggambarkan pengalaman di bidang kehidupan lain".<ref name="WHO-2019">{{Cite web|date=28 May 2019|title=Burn-out an "occupational phenomenon": International Classification of Diseases|url=https://www.who.int/mental_health/evidence/burn-out/en/|website=WHO|access-date=31/5/2023}}</ref>
▲Stamm, B (2005) dalam ProQUOL Manual menjelaskan
{{psikologi-stub}}▼
[[Organisasi Kesehatan Dunia]] mempublikasikan definisi baru tentang kelelahan kerja sebagai sebuah [[sindrom]], per Januari 2022.<ref>[https://www.npr.org/sections/health-shots/2019/05/28/727637944/who-redefines-burnout-as-a-syndrome-linked-to-chronic-stress-at-work WHO Redefines Burnout As A 'Syndrome' Linked To Chronic Stress At Work]</ref> Deskripsi '''kelelahan kerja''' menurut OKD adalah:
{{quote|''Burnout'' adalah sindrom yang dikonseptualisasikan sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola. Hal ini ditandai dengan tiga dimensi: 1) perasaan kehabisan energi atau kelelahan; 2) peningkatan jarak mental dari pekerjaan seseorang, atau perasaan negativisme atau sinisme yang terkait dengan pekerjaan seseorang; dan 3) rasa ketidakefektifan dan kurangnya pencapaian. ''Burn-out'' mengacu secara khusus pada fenomena dalam konteks pekerjaan dan tidak boleh diterapkan untuk menggambarkan pengalaman di bidang kehidupan lainnya.
<!--
Burnout is a syndrome conceptualized as resulting from chronic workplace stress that has not been successfully managed. It is characterised by three dimensions: 1) feelings of energy depletion or exhaustion; 2) increased mental distance from one’s job, or feelings of negativism or cynicism related to one's job; and 3) a sense of ineffectiveness and lack of accomplishment. Burn-out refers specifically to phenomena in the occupational context and should not be applied to describe experiences in other areas of life.
-->
}}
== Penanggulangan ==
Keletihan mental merupakan masalah psikologis, dan bisa kita atasi dengan mudah, asalkan kita disiplin untuk melakukannya. Beberapa cara mengatasi keletihan mental yang bisa dipraktikkan adalah:<ref>{{Cite news|url=http://health.kompas.com/read/2010/01/10/05495918/Mengatasi.Burnout.di.Tempat.Kerja|title=Mengatasi "Burnout" di Tempat Kerja|editor-last=Jimbon|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
# Buat jadwal reguler aktivitas sosial.
# Olahraga rutin.
# Nikmati hobi.
# Jadilah sukarelawan.
# Tulis tujuan hidup.
# Jangan malu untuk minta bantuan.
# Buat orang lain tertawa.
# Keluarlah dari kebiasaan.
# Ciptakan ritual pagi.
# Berhenti beralasan.
# Bertanggung jawab.
== Skala Keletihan mental ==
Sulit untuk membahas penelitian tentang burnout tanpa mempertimbangkan pengukurannya. Selama bertahun-tahun, konstruksi teoritis dan penelitian tentang ''burnout'' hampir identik dengan satu kuesioner khusus yang mengukurnya, ''Maslach Burnout Inventory'' (MBI). Meskipun MBI mungkin masih menjadi kuesioner yang paling banyak digunakan untuk mengukur burnout, yang lain umum digunakan saat ini. Mengikuti deskripsi dimensi ''burnout'' yang diukur oleh MBI asli dan revisinya, entri ini mengeksplorasi penyebab ''burnout'' dan konsekuensinya, dan diakhiri dengan ikhtisar upaya terbaru untuk memperluas pemahaman tentang ''burnout'' dan meningkatkan efektivitas intervensi untuk mengurangi efeknya.<ref>{{Cite web|last=Lokasi:|title=Burnout: Kelelahan Emosional Di Saat Bekerja|url=https://literasi-psikologi.blogspot.com/2022/10/burnout-kelelahan-emosional-di-saat.html|language=id|access-date=2022-11-26}}</ref>
Subskala asli MBI mengukur tiga dimensi kelelahan yang diasumsikan mencakup fenomena: kelelahan emosional, pencapaian pribadi (berkurang), dan depersonalisasi. Kelelahan emosional biasanya diakui sebagai inti dari kelelahan dan cukup banyak seperti yang disiratkan labelnya: perasaan lelah, kekurangan energi, dan umumnya emosi negatif dan tidak aktif. Kelelahan emosional sering digunakan dengan sendirinya dalam penelitian, kadang-kadang dengan label kelelahan tetapi di lain waktu disebut kelelahan emosional atau diberi label yang lebih umum. Kelelahan sering dianggap sebagai kesusahan atau ketegangan, dalam bahasa literatur stres kerja—yaitu, dilihat sebagai reaksi permusuhan yang berbahaya yang dihasilkan dari stresor lingkungan. Sentralitas aspek kelelahan emosional dari ''burnout'' mungkin merupakan alasan utama untuk pandangan ini, karena secara konseptual dan empiris menyerupai ketegangan psikologis lain dalam literatur itu seperti variasi kecemasan dan terutama depresi.<ref name=":0">{{Cite web|last=Lokasi:|title=Tiga Dimensi Burnout dalam Skala Maslach Burnout Inventory (MBI)|url=https://literasi-psikologi.blogspot.com/2022/10/tiga-dimensi-burnout-dalam-skala.html|language=id|access-date=2022-11-26}}</ref>
Prestasi pribadi yang berkurang adalah perasaan bahwa seseorang tidak atau bahkan tidak dapat melakukan pekerjaan yang baik dan penting dalam pekerjaan. Pada MBI, khususnya, dimensi ini telah berganti nama dalam beberapa tahun terakhir sebagai rasa ketidakefektifan, dan beberapa item yang mengukurnya memang menyerupai item efikasi diri yang berhubungan dengan pekerjaan. Ini cenderung paling tidak berkorelasi kuat dengan dimensi lain dari ''burnout''.<ref name=":0" />
Depersonalisasi mengacu pada fenomena di mana pekerja layanan manusia melampaui objektivitas profesional yang sering direkomendasikan tentang klien mereka ke titik di mana mereka menganggap klien lebih sebagai objek daripada sebagai manusia, dan karenanya mereka mungkin kurang peduli tentang klien mereka. Depersonalisasi ini mungkin berasal dari beban psikologis terus-menerus bekerja dengan orang-orang yang memiliki masalah yang sulit dipecahkan. Depersonalisasi bahkan bisa menjadi cara untuk mencoba mengatasi jenis pekerjaan ini. Meskipun depersonalisasi secara teknis dapat terjadi hanya untuk orang-orang yang pekerjaannya mengharuskan bekerja dengan klien, konsep ''burnout'' secara intuitif diterapkan pada jenis pekerjaan lain juga, dan dalam beberapa tahun terakhir versi baru MBI dikembangkan yang dimaksudkan untuk digunakan dengan pekerjaan pada umumnya (tidak harus pekerjaan layanan manusia). Versi baru memiliki subskala berlabel sinisme, bukan subskala depersonalisasi. Jadi, untuk pekerjaan non-pelayanan manusia, ''burnout'' mungkin terdiri dari kelelahan emosional, perasaan tidak efektif, dan sinisme. Arti dasar sinisme dalam bahasa Inggris adalah kurangnya kepercayaan pada kebajikan motif dan kemampuan orang lain. Di tempat kerja, ini mungkin berarti kurangnya keyakinan atau kepercayaan pada niat dan kemampuan orang untuk melakukan hal-hal yang baik atau pantas; oleh karena itu, penggunaannya untuk menggantikan konstruksi depersonalisasi yang berorientasi pada orang untuk pekerjaan non-manusia-pelayanan tampak logis.<ref name=":0" />
== Referensi ==
{{reflist}}
▲{{psikologi-stub}}
[[Kategori:Psikologi]]
|