Ular: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 2404:C0:5C10:0:0:0:2011:BAC3 (bicara) ke revisi terakhir oleh MITGATVM Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(230 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{lindungidarianon}}
{{Automatic taxobox
|
| item = Q25537662
| taxon = Serpentes
| image = Snakes_Diversity.jpg
| authority = [[Carolus Linnaeus|Linnaeus]], [[Systema Naturae|1758]]
| fossil_range = Senomanium–Sekarang<ref name=snake_origin_ecology>{{cite journal |vauthors=Hsiang AY, Field DJ, Webster TH, Behlke AD, Davis MB, Racicot RA, Gauthier JA |title=The origin of snakes: revealing the ecology, behavior, and evolutionary history of early snakes using genomics, phenomics, and the fossil record |journal=BMC Evolutionary Biology |volume=15 |pages=87 |date = May 2015 |issue=1 |pmid=25989795 |pmc=4438441 |doi=10.1186/s12862-015-0358-5 |bibcode=2015BMCEE..15...87H |doi-access=free }}</ref>{{br}}{{fossil range|94|0|earliest=112}}
| subdivision_ranks = Infraordo
| subdivision =
* [[Alethinophidia]] <small>Nopcsa, 1923</small>
* [[Scolecophidia]] <small>Cope, 1864</small>
}}
'''Ular''' adalah kelompok [[reptilia]] tidak berkaki dan bertubuh panjang yang tersebar luas di dunia. Secara ilmiah, semua jenis ular dikelompokkan dalam satu sub-ordo, yaitu '''Serpentes''' dan juga merupakan anggota dari ordo [[Squamata]] (reptilia bersisik) bersama dengan [[kadal]]. Akan tetapi, ular (Serpentes) sendiri diklasifikasikan pada cabang klade ([[Ophidia]]), yaitu segolongan reptilia-reptilia dengan atau tanpa kaki, bertubuh panjang, dan memiliki fisiologis yang sangat berbeda dengan [[kadal]].
== Asal-usul ==
Ular diperkirakan telah berevolusi dari [[kadal]] tanah sejak pertengahan zaman Jurassic (174,1-163,5 juta tahun yang lalu). Fosil ular tertua yang diketahui, ''[[Eophis underwoodi]]'', adalah ular kecil yang hidup di daratan Inggris selatan sekitar 167 juta tahun yang lalu.<ref name="Britannica">{{cite web |url=http://www.britannica.com/animal/snake |title=Snake |accessdate=5 Agustus 2015}}</ref>
== Morfologi ==
Ciri-ciri utama ular adalah bertubuh panjang dan tidak memiliki kaki. Akan tetapi, ciri-ciri tersebut juga dimiliki oleh beberapa jenis kadal, misalnya ([[kadal-pensil Burton]]). Ciri-ciri selanjutnya adalah ular tidak memiliki indera pendengaran sama sekali. Akan tetapi, ular bisa merasakan getaran melalui rahang bawahnya saat menempel di tanah atau di permukaan. Ular tidak memiliki kelopak mata yang dapat di buka-tutup, dan matanya selalu terbuka selama hidupnya. Walaupun begitu, mata ular dilapisi oleh sisik bening yang melindunginya dari kotoran. Ciri utama lainnya adalah, lidah ular bercabang dua dengan masing-masing cabangnya berukuran panjang dan runcing, dan dapat dijulurkan ke luar melalui rongga di tengah bibirnya. Dengan kata lain, ular dapat menjulurkan lidahnya dalam keadaan mulut tertutup rapat. Ular menjulurkan lidahnya untuk mendeteksi bau di udara, sementara hidung ular hanya digunakan untuk bernafas. Setiap cabang lidah ular dilengkapi dengan kelenjar yang dapat menangkap partikel bau di udara, lalu ular akan menarik lidahnya kembali ke mulut. Selanjutnya, partikel-partikel bau yang menempel di lidahnya itu disalurkan ke sebuah organ pengenal bau yang terletak di langit-langit rahang atasnya. Organ tersebut disebut Organ Jacobson. Setelah diidentifikasi, organ tersebut mengirimkan informasi ke otak ular. Otak akan memprosesnya dan menentukan hal selanjutnya yang akan dilakukan oleh ular, berdasarkan hasil identifikasi bau tersebut, misalnya memburu sumber bau yang berupa mangsanya. Beberapa jenis ular memiliki organ khusus untuk mengidentifikasi temperatur lingkungannya. Alat ini disebut Termoreseptor, dan berguna bagi ular untuk mengetahui dan melacak keberadaan hewan berdarah panas seperti [[burung]] dan [[mamalia]]. Organ ini dapat berupa sepasang lubang yang terletak di antara mata dan lubang hidung (misalnya pada ular-ular [[mura|Crotalidae]]), atau berupa lapisan yang terletak di sela-sela sisik bibir atas (misalnya pada jenis-jenis [[Boidae]] dan [[sanca|Pythonidae]]).
== Habitat ==
[[Berkas:Callos rhodos 120610-0642 krw.jpg|jmpl|kiri|200px|[[Ular tanah]], ''Calloselasma rhodostoma'', salah satu contoh ular yang hidup di tanah (ular terestrial)]]
[[Berkas:Dendre pict 080410-6980 tdp.jpg|jmpl|kiri|200px|[[Ular tambang]], ''Dendrelaphis pictus'', salah satu contoh ular yang hidup di pohon (ular arboreal)]]
Ular merupakan salah satu reptilia yang paling sukses berkembang di dunia. Mereka dapat ditemukan di semua tipe habitat: hutan, padang rumput, gurun/padang pasir, sungai, danau, dataran tinggi, perkebunan, persawahan, laut, dan juga di pemukiman manusia. Akan tetapi, seperti halnya [[reptilia]] lainnya, ular tidak terdapat dan tidak bisa ditemukan di daerah dingin seperti di puncak gunung dan di daerah lingkar kutub (beberapa spesies ada yang mampu hidup di daerah dekat kutub utara). Ular juga tidak terdapat dan tidak ditemukan di [[Irlandia]], [[Selandia baru]], [[Greenland]], pulau-pulau terisolasi di Pasifik seperti [[Hawaii]], serta di [[Samudera Atlantik]].
Sebagian besar ular hidup dan tinggal di tanah, sebagian lagi hidup dan tinggal di atas pohon atau tanaman. Walau begitu,sebagian besar spesies ular di tanah dapat memanjat pohon. Selain di tanah dan pohon, ular juga hidup di perairan, bahkan ada golongan ular yang hidup di air dan tidak pernah berkelana di darat samasekali, misalnya ular-ular golongan [[Ular laut|Hydrophiidae]].
== Makanan ==
Ular merupakan reptil [[karnivora]] dengan pemangsaan yang efisien. Mangsa ular terdiri dari berbagai jenis hewan yang lebih kecil dari tubuhnya. Ular pohon dan ular darat memangsa [[burung]], [[mamalia]], kodok, jenis-jenis [[reptilia|reptil]] yang lain, termasuk telur-telurnya. Ular-ular besar seperti [[ular sanca kembang]] dapat memangsa [[kambing]], [[kijang]], [[rusa]] dan bahkan manusia. Ular-ular yang hidup di perairan memangsa [[ikan]], [[kodok]], berudu, dan bahkan telur ikan.
Ular memakan seluruh mangsanya tanpa sisa dan mampu mengkonsumsi mangsa tiga kali lebih besar dari diameter kepala mereka. Hal ini dikarenakan rahang mereka lebih rendah dan dapat terpisah dari rahang atas. Selain itu ular memiliki gigi menghadap kebelakang yang menahan mangsanya tetap di mulut mereka. Hal ini mencegah mangsa melarikan diri.<ref name="fact">{{cite web |url=http://www.defenders.org/snakes/basic-facts |title=Basic Facts About Snakes |accessdate=5 Agustus 2015}}</ref>
== Perilaku ==
Ular memakan mangsanya bulat-bulat, tanpa dikunyah menjadi keping-keping yang lebih kecil. Gigi di mulut ular tidak memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan sekadar untuk memegang mangsanya agar tidak mudah terlepas. Agar lancar menelan, ular biasanya memilih menelan mangsa dengan kepalanya lebih dahulu.
Beberapa jenis ular, seperti sanca dan [[ular tikus]], membunuh mangsa dengan cara melilitnya hingga tak bisa bernapas. Ular-ular berbisa membunuh mangsa dengan bisanya, yang dapat melumpuhkan sistem saraf pernapasan dan jantung (neurotoksin), atau yang dapat merusak peredaran darah (hemotoksin), dalam beberapa menit saja. Bisa yang disuntikkan melalui gigitan ular itu biasanya sekaligus mengandung enzim pencerna, yang memudahkan pencernaan makanan itu apabila telah ditelan.
Seperti kebanyakan reptilia lain, untuk menghangatkan suhu tubuh dan juga untuk membantu kelancaran pencernaan, ular kerap kali berjemur (''basking'') di bawah sinar matahari. Sebagai hewan [[eksoterm]], berjemur merupakan salah cara ular mempertahankan suhu tubuhnya secara eksternal.
Ular yang hidup didaerah sub-tropis selalu [[hibernasi|berhibernasi]] selama musim dingin. Ular juga harus berganti kulit tiga sampai enam kali per tahun.<ref name="fact"/>
== Perkembangbiakan ==
Sekitar 70% dari semua jenis ular berkembang biak dengan bertelur (ovipar).<ref name="livescience">{{cite web |url=http://m.livescience.com/27845-snakes.html |title=Snake Facts & Types of Snakes |accessdate=5 Agustus 2015 |archive-date=2015-09-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150906070625/http://m.livescience.com/27845-snakes.html |dead-url=yes }}</ref>
Jumlah telurnya bisa beberapa butir saja, hingga puluhan dan ratusan butir. Ular meletakkan telurnya di lubang-lubang tanah, gua, lubang kayu lapuk, atau di bawah timbunan daun-daun kering. Beberapa jenis ular diketahui menunggui telurnya hingga menetas; bahkan ular sanca ‘mengerami’ telur-telurnya.
Sebagian ular, seperti [[ular kadut belang]], [[ular pucuk]] dan [[ular bangkai laut]] ‘melahirkan’ anak. Sebetulnya, ular-ular ini tidak melahirkan seperti halnya mamalia, melainkan telurnya berkembang dan menetas di dalam tubuh induknya (''[[ovovivipar]]''), lalu keluar sebagai ular kecil-kecil. Sejenis ular primitif, yakni ular buta atau [[ular kawat]] (''Indotyphlops braminus''), sejauh ini hanya diketahui yang betinanya. Ular yang mirip cacing kecil ini diduga mampu bertelur dan berbiak tanpa ular jantan (''[[partenogenesis]]'').
== Ular dan manusia ==
Dalam kitab-kitab suci dari beberapa agama, ular kebanyakan dianggap sebagai musuh manusia. Dalam Kitab Yudaisme dan Kristen [[Alkitab]] ([[Perjanjian Lama]]) diceritakan bahwa [[Iblis]] menjelma dalam bentuk ular, dan membujuk [[Hawa]] dan [[Adam]] sehingga terperdaya dan harus keluar dari Taman Eden. Dalam kisah [[Mahabharata]], [[Kresna]] kecil sebagai penjelmaan Dewa [[Wisnu]] mengalahkan ular berkepala lima yang jahat. Dalam salah satu [[Hadits]] [[Muhammad|Rasulullah saw.]] pun ada anjuran untuk membunuh "ular hitam yang masuk/berada di dalam rumah".
Anggapan-anggapan ini turut berpengaruh dan menjadikan kebanyakan orang merasa benci (jika bukan takut) kepada ular. Meskipun sesungguhnya ketakutan itu kurang beralasan, atau lebih disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orang umumnya terhadap sifat-sifat dan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh ular. Pada kenyataannya, kasus gigitan ular yang sampai menyebabkan kematian sangat jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kasus kecelakaan di jalan raya, atau kasus kematian oleh penyakit akibat gigitan [[nyamuk]].
Pada pihak yang lain, ular telah ratusan atau ribuan tahun dieksploitasi dan dimanfaatkan oleh manusia. Ular kobra yang amat berbisa dan ular sanca pembelit kerap digunakan dalam pertunjukan-pertunjukan keberanian. Empedu, darah dan daging beberapa jenis ular dianggap sebagai obat berkhasiat tinggi, terutama di [[Tiongkok]] dan daerah Timur lainnya. Sementara itu kulit beberapa jenis ular memiliki nilai yang tinggi sebagai bahan perhiasan, sepatu dan tas. Seperti halnya [[biawak]], kulit ular (terutama [[sanca|ular sanca]], [[ular karung]], dan [[ular anakonda]]) yang diperdagangkan di seluruh dunia mencapai ratusan ribu hingga jutaan helai kulit mentah per tahun.
Dalam kenyataannya, ular justru kini semakin punah akibat berbagai penangkapan, pembunuhan yang tidak berdasar, serta kerusakan habitat dan lingkungan hidupnya. Ular-ular yang dulu turut serta berperan dalam mengontrol populasi [[tikus]] di sawah dan kebun, kini umumnya telah habis atau menyusut jumlahnya. Maka tidak heran, di tempat-tempat yang sawah dan padinya rusak dilanda gerombolan tikus, seperti di beberapa tempat di [[Kabupaten Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], petani setempat kini memerlukan untuk melepaskan kembali (reintroduksi) berbagai jenis ular sawah dan melarang pemburuan ular di desanya.
Manusia sebenarnya tidak usah takut pada ular karena ular sendiri yang sebenarnya takut pada manusia. Ular tidak dapat mengejar manusia, gerakannya yang lamban bukan tandingan manusia. Rata rata ular bergerak sekitar 1,6 km per jam, jenis tercepat adalah [[ular mamba]] dari Afrika yang bisa lari dengan kecepatan 11 km per jam. Sedangkan manusia, sebagai perbandingan, dapat berlari antara 16–24 km per jam.
== Klasifikasi ular ==
{{utama|Daftar suku dan genus ular}}
[[Berkas:Coelognathus subradiatus.jpg|jmpl|ka|200px|[[Ular-tikus Nusa Tenggara]], ''Coelognathus subradiatus'']]
[[Berkas:Fierce Snake-Oxyuranus microlepidotus.jpg|jmpl|ka|200px|[[Taipan pedalaman]] (''Oxyuranus microlepidotus''), ular yang paling mematikan di dunia]]
[[Berkas:Echis carinatus sal.jpg|jmpl|ka|200px|[[Beludak sisik gergaji]] (''Echis carinatus''), sejenis [[Beludak]]]]
[[Berkas:Crotale diamantin 40.JPG|jmpl|ka|200px|[[Ular derik]], ''Crotalus sp.'']]
[[Berkas:Aipysurus laevis.jpg|jmpl|ka|200px|[[Ular zaitun]] (''Aipysurus laevis''), sejenis [[Ular laut]] yang sangat berbisa]]
Sejauh ini, diketahui terdapat lebih dari 2.900 spesies ular di dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 375 spesies merupakan ular berbisa.<ref name="fact"/>
Ular berbisa adalah sebutan umum bagi ular-ular yang memiliki [[venom]]. Jenis ular berbisa paling mematikan adalah [[ular taipan]] dari Australia.{{fact}} Dari kebanyakan ular yang berbisa, kebanyakan bisanya tidak cukup berbahaya bagi manusia. Umumnya, ular berusaha menghindar bila bertemu manusia.
Ular-ular primitif, seperti [[ular kawat]], ular karung, ular kepala dua, dan [[ular sanca kembang|ular sanca]], adalah jenis-jenis ular yang tidak berbisa. Ular-ular yang berbisa kebanyakan termasuk suku ''Colubridae'', tetapi bisanya pada umumnya memiliki kadar venom yang lemah. Ular-ular yang berbisa kuat di Indonesia biasanya termasuk ke dalam salah satu suku ''Elapidae'' seperti [[ular sendok]], ular belang, dan ular cabai. Kemudian yang termasuk dalam suku ''Hydrophiidae'' seperti [[ular laut]], dan ''Viperidae'' seperti [[ular tanah]], [[ular bangkai laut]], dan [[ular bandotan]].
Berikut adalah klasifikasi ular berdasarkan nama familia/suku:
* '''''[[Alethinophidia]]'''
** ''[[Acrochordidae]]
** ''[[Aniliidae]]
** ''[[Anomochilidae]]
** ''[[Boidae]]
** ''[[Bolyeriidae]]
** ''[[Colubridae]]
** ''[[Cylindrophiidae]]
** ''[[Elapidae]]
** ''[[Homalopsidae]]
** ''[[Ular laut|Hydrophiidae]]
** ''[[Lamprophiidae]]
** ''[[Loxocemidae]]
** ''[[Natricidae]]
** ''[[Pareatidae]]
** ''[[Pseudoxenodontidae]]
** ''[[Sanca|Pythonidae]]
** ''[[Tropidophiidae]]
** ''[[Uropeltidae]]
**
** ''[[Dipsadidae|Xenodontidae]]
** ''[[Xenopeltidae]]
* '''''[[Scolecophidia]]'''
** ''[[Anomalepididae]]''
** ''[[Gerrhopilidae]]''
** ''[[Leptotyphlopidae]]''
** ''[[Typhlopidae]]
** ''[[Xenotyphlopidae]]''
== Referensi ==
{{reflist}}
* Wawancara Majalah Rona dengan Drs. Boedi, biolog lulusan Akadei Biologi Ciawi tahun 1959. Majalah Rona volume II. no. 08 - hal. 83. Agustus 1988.
== Pranala luar ==
{{commons
{{Wikispecies|Serpentes|Ular}}
* {{en}} [http://www.itis.usda.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=174118 Integrated Taxonomic Information System] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060828220236/http://www.itis.usda.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=174118 |date=2006-08-28 }}
* {{en}} [http://www.itmonline.org/arts/snakes.htm The medicinal use of snakes in China]
[[Kategori:
[[Kategori:Hewan]]
[[Kategori:Squamata]]
[[Kategori:Serpentes]]
[[Kategori:Kemunculan pertama Senomanium yang masih hidup]]
[[Kategori:Hewan di Al-Qur'an]]
{{reptil-stub}}
{{hewan-stub}}
|