Kota Semarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arisnb (bicara | kontrib)
 
Baris 1:
{{redireksiIndoKabKota|Semarang|Kabupaten|1|1}}
{{rapikan}}
{{Dati2
{{redireksiIndoKabKota|Semarang|Kabupaten}}
|settlement_type = Ibu kota
{{Ibukota provinsi
|nama = Kota Semarang
|translit_lang1_type = [[Hanacaraka]]
|pulau = Jawa
|translit_lang1_type1 = [[Abjad Pegon|Pegon]]
|provinsi = Jawa Tengah
|translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
|foto = Becak Tugu Muda Semarang Central Java.jpg
|translit_lang1_info = {{jav|ꦯꦼꦩꦫꦁ​}}
|caption = [[Tugu Muda]] Semarang
|translit_lang1_info1 = سماراڠ
|logo = Lambang Kota Semarang.png
|translit_lang1_info2 = Samarang
|peta = Lokasi Kota Semarang.png
|provinsi = [[Jawa Tengah]]
|motto = Semarang Kota ATLAS
|foto = {{multiple image|border=infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|berdiri = [[2 Mei]] [[1547]]
|perrow=1/2/2
|wilayah = 373,67 [[km²]]<ref>[http://semarang.go.id/cms/index.php?option=com_content&task=view&id=44&Itemid=62 Situs Pemerintah Kota Semarang]</ref>
|image1=Lawang Sewu in Semarang City.jpg
|penduduk = 1.268.292 <ref>[http://jateng.bps.go.id/2006/web06bab103/web06_103010104.htm BPS Prov. Jateng]</ref>
|image2=Great Mosque of Central Java, aerial view.jpg
|tglpend = 2006
|image3=Exterior of Blenduk Church, Semarang, 2014-06-18.jpg
|kepadatan = 3.929 jiwa/km&sup2;
|image4=Gedung Batu Temple Semarang.jpg
|suku = [[suku Jawa|Jawa]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Arab-Indonesia|Arab]], dll.
|image5=Pagoda (8093127992).jpg
|bahasa = [[bahasa Jawa|Jawa]], [[bahasa Indonesia|Indonesia]]
}}
|agama = [[Islam]], [[Protestan]], [[Katolik]], [[Hindu]], [[Buddha]]
|caption = '''Dari atas ke bawah, kiri ke kanan''': [[Tugu Muda]] dan [[Lawang Sewu]], [[Masjid Agung Jawa Tengah]], [[GPIB Immanuel Semarang|Gereja Blenduk]], [[Vihara Buddhagaya Watugong]], [[Kelenteng Sam Poo Kong]].
|jenis admin = Kecamatan
|bendera = Flag of Semarang City.png
|jumlah admin = 16
|logo = Seal of the City of Semarang.svg
|jenis pemimpin = Walikota
|peta = Locator kota semarang.png
|pemimpin = [[H.Sukawi Sutarip, SH, SE]]
|Julukan = {{hlist|Semarang Semakin Hebat|Kota Atlas|Kota Lumpia|''Venetië van Java''}}
|kode = 024
Motto = '''SEMARANG ATLAS'''<br>('''A'''man, '''T'''ertib, '''L'''ancar, '''A'''sri, dan '''S'''ehat)<ref>{{Cite web
|zona = WIB
|url=https://m.liputan6.com/jateng/read/4993190/tak-melulu-lumpia-ini-sederet-julukan-untuk-kota-semarang |title=Salinan arsip |access-date=2022-10-21 |archive-date=2022-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221021223954/https://m.liputan6.com/jateng/read/4993190/tak-melulu-lumpia-ini-sederet-julukan-untuk-kota-semarang |dead-url=no }}</ref>
|situs = http://www.semarang.go.id
|slogan =
|semboyan = Semarang ATLAS{{br}}{{small|"Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat"}}
|pushpin_map = Indonesia Java#Indonesia
|berdiri = {{start date and age|1547|05|02|df=yes}}
|wilayah = 373,70
|wilayahref = <ref>{{Cite web |url=http://semarang.go.id/cms/index.php?option=com_content&task=view&id=44&Itemid=62 |title=Situs Pemerintah Kota Semarang |access-date=2009-08-20 |archive-date=2009-08-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090822191139/http://semarang.go.id/cms/index.php?option=com_content&task=view&id=44&Itemid=62 |dead-url=yes }}</ref>
|kecamatan = 16
|kelurahan = 177
|nama_walikota = [[Hevearita Gunaryanti Rahayu]]
|nama_wakil_walikota = ''Lowong''
|sekretaris daerah = Iswar Aminuddin
|ketua DPRD = Kadar Lusman
|penduduk = 1699585
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{Cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan Indonesia Dukcapil 2024|website=gis.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=15 September 2024|format=Visual}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|87,59% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 11,73% [[Kekristenan]]
** 6,80% [[Protestan]]
** 4,93% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,58% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,07% [[Hindu]] |0,03% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia]], [[bahasa Jawa Semarang|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 84,08 ([[2022]])<br>{{fontcolor|blue|<small>sangat tinggi</small>}}<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2022|publisher=Badan Pusat Statistik|accessdate=22 Februari 2023|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
|dau = Rp 1.299.131.994.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite document|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|publisher=Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan|date=(2020)|accessdate=15 Juni 2021}}</ref>
|kode = +62 24
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|50100 – 50200]]
|nomor_polisi = H
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|SNI = SMG
|flora = [[Asam jawa]]
|fauna = [[Kuntul perak]]
|web = {{URL|http://www.semarangkota.go.id}}
}}
[[Berkas:Jalan Pahlawan Kota Semarang.JPG|right|thumb|200px|Kawasan Jalan Pahlawan Semarang pada tahun 2008.]]
'''Kota Semarang''' adalah [[ibukota]] [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Semarang merupakan [[kota]] yang dipimpin oleh [[walikota]] [[H.Sukawi Sutarip, SH, SE]]. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur [[Jakarta]], atau 312 km sebelah barat [[Surabaya]]. Semarang berbatasan dengan [[Laut Jawa]] di utara, [[Kabupaten Demak]] di timur, [[Kabupaten Semarang]] di selatan, dan [[Kabupaten Kendal]] di barat.
 
'''Kota Semarang''' ({{lang-jv|[[Hanacaraka]]: {{jav|ꦯꦼꦩꦫꦁ​}}, [[Pegon]]: سماراڠ|Samarang}}) adalah [[ibu kota]] provinsi [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Kota ini adalah [[Daftar kota di Indonesia menurut jumlah penduduk|kota metropolitan]] terbesar kelima di Indonesia setelah [[Jakarta]], [[Surabaya]], [[Kota Medan|Medan]], dan [[Kota Bandung|Bandung]]. Kota Semarang memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.699.585 jiwa, pada pertengahan tahun [[2024]].<ref name="DUKCAPIL"/>
== Sejarah ==
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari [[kerajaan Mataram Kuno]]. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana [[Cheng Ho]] bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut [[Kelenteng Sam Po Kong]] (Gedung Batu).
 
Kawasan ''mega-urban'' Semarang yang tergabung dalam [[wilayah metropolitan]] [[Kedungsepur]] ([[Kabupaten Kendal]], [[Kabupaten Demak]], [[Ungaran]] [[Kabupaten Semarang]], [[Kota Salatiga]], Kota Semarang, dan [[Purwodadi]] [[Kabupaten Grobogan]]) berpenduduk mencapai 7,3 juta jiwa, sekaligus sebagai wilayah metropolitan berpenduduk terbanyak keempat di Indonesia, setelah [[Jabodetabek]] ([[Jakarta]]), [[Gerbangkertosusilo]] ([[Surabaya]]), dan [[Bandung Raya]] ([[Bandung]]).
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai [[Ki Ageng Pandan Arang|Pangeran Made Pandan]], untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.
 
Kota Semarang dipimpin oleh [[wali kota]] [[Hevearita Gunaryanti Rahayu]] sejak 30 Januari 2023. Kota ini terletak sekitar 477&nbsp;km sebelah timur [[Jakarta]], 312&nbsp;km sebelah barat [[Surabaya]], 363&nbsp;km sebelah timur laut [[Kota Bandung]], atau 621&nbsp;km sebalah barat daya [[Banjarmasin]] (via udara). Semarang berbatasan dengan [[Laut Jawa]] di sebelah utara, [[Kabupaten Demak]] di sebelah timur, [[Kabupaten Semarang]] di sebelah selatan, dan [[Kabupaten Kendal]] disebelah barat. Kota Semarang memiliki luas wilayah administratif sebesar 373,70&nbsp;km persegi, sekaligus merupakan administrasi kotamadya terluas di [[Pulau Jawa]].
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar [[Kyai Ageng Pandan Arang I]]. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai [[Sunan Bayat]]). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan [[Hadiwijaya]] dari [[Pajang]]. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan [[Kabupaten]]. Pada tanggal [[2 Mei]] [[1547]] bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan [[Hadiwijaya]]setelah berkonsultasi dengan [[Sunan Kalijaga]]. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.
 
Secara etimologis, nama "Semarang" berasal dari kata "asem", yang berarti "asam/pohon asam", dan kata "arang", yang berarti "jarang", yang digabungkan menjadi "asam yang jarang-jarang". Penamaan "Semarang" ini bermula ketika [[Ki Ageng Pandan Arang|Ki Ageng Pandanaran I]] datang ke sebuah pulau bernama [[Pulau Tirang]] (dekat pelabuhan Bergota) dan melihat pohon asam yang jarang-jarang tumbuh berdekatan. Penamaan Kota Semarang ini sempat berubah saat [[kolonialisme|zaman kolonialisme]] [[Hindia Belanda]] menjadi "Samarang". Kota Semarang merupakan satu dari tiga pusat pelabuhan (Jakarta dan Surabaya) penting bagi [[Hindia Belanda]] sebagai pemasok [[hasil bumi]] dari wilayah pedalaman [[Jawa]].
Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
 
Seperti kota besar lainya, Kota Semarang mengenal sistem pembagian wilayah kota yang terdiri atas: Semarang Tengah atau Semarang Pusat, Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Barat, dan Semarang Utara. Pembagian wilayah kota ini bermula dari pembagian wilayah sub-residen oleh Pemerintah [[Hindia Belanda]] yang setingkat dengan kecamatan. Namun saat ini, pembagian wilayah kota ini berbeda dengan pembagian administratif wilayah [[kecamatan]]. Meskipun pembagian kota ini jarang dipergunakan dalam lingkungan Pemerintahan Kota Semarang. Namun pembagian kota ini digunakan untuk mempermudah dalam menerangkan suatu lokasi menurut letaknya terhadap pusat kota Semarang. Pembagian kota ini juga digunakan oleh beberapa instansi di lingkungan Kota Semarang untuk mempermudah jangkauan pelayanan, seperti [[PLN]] dan [[PDAM]].
Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang.
 
== Geografi ==
Pada masa [[Jepang]] terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang di kepalai [[Militer]] (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama [[Pertempuran lima hari di Semarang]].
=== Batas wilayah ===
Batas wilayah administrasi Kota Semarang meliputi:
{{Batas_USBT
|utara = [[Laut Jawa]]
|selatan = [[Kabupaten Semarang]]
|barat = [[Kabupaten Kendal]]
|timur = [[Kabupaten Demak]]
}}
 
Kota Semarang adalah salah satu kota penting yang terletak di pesisir utara Jawa dan sebagai ''hub'' utama penghubung Jakarta–Surabaya dan kota–kota di pedalaman selatan Jawa (Surakarta dan Yogyakarta). Kota Semarang memiliki ketinggian dari 2 meter bawah permukaan laut hingga 340 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan lereng 0%–45%. Kota Semarang merupakan kota yang memiliki kondisi topografi yang unik berupa wilayah dataran rendah yang sempit dan wilayah perbukitan yang memanjang dari sisi barat hingga sisi timur Kota Semarang. Wilayah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit.{{cn}}
Tahun 1946 [[lnggris]] atas nama [[Sekutu]] menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda.Ini terjadi pada tangga l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, [[walikota Semarang]] sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Narnun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian diluar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti dimasa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan. Sejak tahun 1945 para walikota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut:
 
<!-- BAGIAN INI DISEMBUNYIKAN KARENA TIDAK ADA REFERENSI SAMA SEKALI
* Mr. Moch.lchsan
Wilayah dataran rendah pada wilayah barat Kota Semarang hanya memiliki lebar 4 kilometer dari garis pantai, sedangkan pada wilayah timur Kota Semarang wilayah dataran rendah semakin melebar hingga 11 kilometer dari garis pantai. Wilayah dataran rendah ini merupakan dataran banjir dari sungai-sungai besar yang mengalir di Kota Semarang, seperti Kali Garang (Banjir Kanal Barat), Kali Pengkol, dan Kali Bringin. Wilayah dataran rendah ini membentang di sisi utara Kota Semarang dan hampir mencakup 40% total wilayah Kota Semarang. Wilayah dataran rendah ini dikenal sebagai kota bawah (''Semarang Ngisor''), sekaligus sebagai pusat aktivitas perekonomian kota. Dengan kondisi demikian, wilayah kota bawah sering kali dilanda banjir tahunan dan puncaknya ketika musim penghujan. Sejumlah wilayah khususnya Semarang Utara, banjir ini kadang juga disebabkan luapan air pasang laut (banjir rob). Wilayah perbukitan di Kota Semarang ini membentang di sisi selatan. Perbukitan ini merupakan bagian dari rangkaian formasi pegunungan utara Jawa yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Wilayah perbukitan di Kota Semarang dikenal sebagai kota atas (''Semarang Dhuwur''). Wilayah perbukitan ini juga merupakan kawasan hulu dari sungai-sungai besar yang mengalir di Kota Semarang. Wilayah kota atas juga bagian dari bentang kaki gunung api Ungaran, yang terletak pada sisi selatan Kota Semarang.
* Mr. Koesoebiyono (1949 - 1 Juli 1951)
* RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo ( 1 Juli 1951 - 1 Januari 1958)
* Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat ( 7Januari 1958 - 1 Januari 1960)
* RM Soebagyono Tjondrokoesoemo ( 1 Januari 1961 - 26 April 1964)
* Mr. Wuryanto ( 25 April 1964 - 1 September 1966)
* Letkol. Soeparno ( 1 September 1966 - 6 Maret 1967)
* Letkol. R.Warsito Soegiarto ( 6 Maret 1967 - 2 Januari 1973)
* Kolonel Hadijanto ( 2Januari 1973 - 15 Januari 1980)
* Kol. H. Imam Soeparto Tjakrajoeda SH ( 15 Januari 1980 - 19 Januari 1990)
* Kolonel H.Soetrisno Suharto ( 19Januari 1990 - 19 Januari 2000)
* H. Sukawi Sutarip SH. ( 19 Januari 2000 - sekarang )
 
Kota bawah ini meliputi Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur, Gayamsari, Pedurungan, Genuk, dan Semarang Utara. Kota bawah ini merupakan kawasan pusat kota dan jantung perekonomian Semarang. Kota bawah juga berperan sebagai ''downtown'', antara lain untuk pusat hiburan, perdagangan, pelayanan publik, dan pemerintahan. Kondisi topografi kota bawah yang mendukung, mendorong pertumbuhan ekonomi sangat cepat dan timbul perluasan wilayah perkotaan. Kota atas ini meliputi Kecamatan Gajahmungkur, Candisari, Banyumanik, Tembalang, Gunung Pati, Ngaliyan dan Mijen. Kini, wilayah kota atas merupakan pusat pertumbuhan baru di Kota Semarang. Salah satu sektor wilayah yang memiliki pertumbuhan yang spesifik terhadap differensiasi pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk adalah sektor Banyumanik–Tembalang. Sarana prasara yang mendukung, sangat mendorong pertumbuhan dan minat investasi pada wilayah tersebut. Pertumbuhan pada wilayah ini ditandai dengan berkembangnya permukiman, munculnya pusat perekenomian baru, dan eksistensi gedung pencakar langit. Salah satu alasan wilayah ini berkembang juga merupakan hasil kebijakan Pemerintah Kota Semarang memindahkan UNDIP dari Pleburan ke Tembalang, sebagai upaya pemerataan penduduk di Kota Semarang. Strategi ini juga dilakukan pada pemindahan kampus UNNES dari Kelud Raya ke Gunung Pati.
Penguasa Semarang:
Dibawah Pajang dan Mataram
 
Kota Semarang dialiri oleh beberapa sungai/kali, meliputi Sungai Garang (Kanal Barat), Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Sringin, Sungai Plumbon, Sungai Karanganyar, Sungai Bringin, Sungai Cilandak, dan Sungai Siangker. Beberapa sungai ini difungsikan sebagai sistem drainase untuk pengendali banjir di Kota Semarang, meliputi Sungai Garang, Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Plumbon, dan Sungai Bringin. Sistem hidro-drainase di Kota Semarang sudah mengenali sistem kanalisasi seperti kota-kota di Belanda. Sistem kanalisasi ini dilatarbelakangi oleh Pemerintah Hindia Belanda yang melakukan kanalisasi di Sungai Semarang dengan menyudet Sungai Semarang dengan Sungai Garang, untuk keperluan drainase banjir kota dan jalur lalu lintas kapal dagang. Sungai Semarang ini merupakan sungai yang mengalir ke wilayah pusat kota. Sungai Semarang mengalir dari kaki Bukit Bergota sisi barat–selatan Lawang Sewu–jalur inspeksi Batan Miroto–Pecinan–Kota Lama–Muara Baru.
* Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586)
* Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659)
* Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666)
* Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670)
* Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674)
* Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701)
 
Pada tahun 1885, kanalisasi telah rampung dibangung oleh Pemerintah Hindia Belanda pada Sungai Garang (sisi barat kota). Sungai Garang ini merupakan Banjir Kanal Barat yang letaknya tepat di tengah wilayah Kota Semarang dan membagi Kota Semarang menjadi dua sisi, yaitu sisi barat dan sisi timur. Tahun 1895, Kanalisasi baru telah diselesaikan oleh Pemerintah Belanda sebagai upaya pencegahan banjir yang semakin parah di Kota Semarang kala itu, yaitu dengan membangun Banjir Kanal Timur. Pembangunan Banjir Kanal Timur ini dilakukan dengan menyudet Sungai Plumbon yang mengalir di wilayah timur Kota Semarang. Pembangunan kanalisasi di Kota Semarang merupakan pembangunan kanalisasi pertama di Indonesia. Keberhasilan kanalisasi Kota Semarang ini mendorong pembangunan kanalisasi di kota-kota lain, seperti Jakarta, Surabaya, dan Padang. Hingga kini, ketiga sungai kanal tersebut masih menjadi sorotan Pemerintah Kota Semarang untuk melakukan normalisasi dan pengerukan, agar drainase perkotaan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Dibawah VOC:
 
Kota Semarang memiliki kemiripan karakteristik kondisi fisik dengan kota-kota di Belanda. Kemiripan ini berupa cekungan bawah laut, karena adanya depresi daratan sehingga membentuk ledokan yang tidak begitu luas. Depresi daratan ini disebabkan karena penurunan muka tanah dan ''land subsidence'' akibat eksploitasi airtanah berlebih. Jenis tanah aluvial juga berpengaruh dalam penurunan muka tanah di wilayah Kota Semarang. Adanya cekungan ini juga efek yang ditimbulkan karena aktivitas reklamasi pada pantai-pantai di Kota Semarang yang membentuk tanggul-tanggul laut. Beberapa wilayah di Kota Semarang, khususnya Semarang Utara memiliki ketinggian dibawah permukaan laut. Kondisi seperti ini memungkinkan timbulnya banjir cukup parah pada wilayah cekungan tersebut.
* Raden Martoyudo atau Raden Sumimngrat (1743-1751)
* Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau Surohadmienggolo (1751-1773)
* Surohadimenggolo IV (1773-?)
* Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?)
 
Kota Semarang memiliki garis pantai sepanjang 20 kilometer dengan tipologi pantai yang tidak beraturan. Pengaruh aktivitas manusia berperan dalam perubahan tipologi pantai, seperti aktivitas reklamasi dan sedimentasi oleh sungai. Salah satu kawasan reklamasi yang cukup dikenali oleh masyarakat Kota Semarang adalah Pantai Marina. Pertumbuhan Kota Semarang tidak lepas dari kondisi geografis Semarang yang merupakan wilayah pesisir dengan adanya pelabuhan. Pelabuhan menjadi cikal bakal pertumbuhan Kota Semarang hingga menjadi wilayah perkotaan saat ini. Bermula dari aktivitas perdagangan di pelabuhan menjadikan Kota Semarang merupakan wilayah strategis dalam pengembangan perekonomian dan kontribusi distribusi barang jasa sejak zaman pra-kolonialisme. Sungai-sungai yang mengalir di pusat kota dahulu merupakan kawasan pelabuhan. Salah satu sungai tersibuk sebagai jalur lalu lintas kapal dan perahu adalah sungai Semarang. Akibat sedimentasi sungai, sungai Semarang sudah tidak memungkinkan untuk jalur lalu lintas, kemudian pelabuhan direlokasi ke Muara Baru. -->
Pemerintahan Hindia Belanda:
 
=== Iklim & cuaca ===
* Raden Tumenggung Surohadiningrat (?-1841)
Kota Semarang memiliki kondisi iklim tropis dengan tipe iklim menurut [[Klasifikasi iklim Köppen|klasifikasi Koppen]] adalah Am (tropikal monsunal). Iklim tropis monsunal ini dipengaruhi oleh letak lintang yang cukup jauh dari khatulistiwa sehingga efek ITCZ (hujan tahunan) kurang berpengaruh di Kota Semarang. Iklim monsunal ini juga berpengaruh terhadap pola musim di Kota Semarang secara periodik, yaitu musim kering/kemarau dan musim basah/penghujan. Pola musim di Kota Semarang disebabkan oleh pergerakan tahunan matahari yang menyebabkan perubahan dan perbedaan tekanan pada wilayah permukaan bumi.
* Putro Surohadimenggolo (1841-1855)
* Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860)
* RTP Suryokusurno (1860-1887)
* RTP Reksodirjo (1887-1891)
* RMTA Purbaningrat (1891-?)
 
Musim basah/penghujan memiliki periode 6 bulan (Oktober–Maret) meskipun keadaan sering berubah-ubah. Bulan Januari merupakan puncak musim basah dengan rata-rata curah hujan 430&nbsp;mm dengan suhu rata-rata 27 derajat. Musim basah di Kota Semarang memiliki karakteristik dengan kondisi udara yang hangat dan basah. Musim basah ini terjadi karena adanya aliran massa udara dingin dari Benua Asia bertemu dengan massa udara hangat di sepanjang khatulistiwa, sehingga menimbulkan gumpalan awan dengan kandungan uap air tinggi di kawasan ekuator. Bulan-bulan basah juga merupakan periode penyinaran matahari lebih panjang daripada periode bulan-bulan kering. Puncaknya pada tanggal 22 Desember dimana terjadi ''December Solstice'' (titik balik selatan matahari), yang mana lama panjang hari di Kota Semarang adalah 12 jam 30 menit (lebih panjang 30 menit).
Pemerintahan dibagi 2 : Kota Praja dan Kabupaten. Penguasa pribumi kemudian menjadi Bupati Semarang:
 
Musim kering/kemaru memiliki periode 6 bulan (April–September) meskipun keadaan dan awal musim sering berubah-ubah. Bulan Agustus merupakan puncak musim kering dengan rata-rata curah hujan 60&nbsp;mm dengan suhu rata-rata 28 derajat. Musim kering ini memiliki karakteristik kondisi udara yang kering dan terik. Terdapat fenomena yang terjadi ketika musim kering berlangsung di Kota Semarang, yaitu fenomena penurunan suhu udara. Fenomena penurunan suhu udara ini terjadi akibat adanya aliran massa udara dingin dari Australia menuju ke Benua Asia.
* Raden Cokrodipuro (?-1927)
* RM Soebiyono (1897-1927)
* RM Amin Suyitno (1927-1942)
* RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945)
 
Aliran massa udara dingin ini terjadi karena adanya pembentukan sistem tekanan tinggi di Australia dan pusat tekanan rendah di Asia sepanjang periode musim kering. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh pergerakan tahunan matahari dan letak matahari yang saat periode musim kering berada di belahan bumi utara. Suhu udara terendah yang pernah terekam pada bulan Juli 2015 mencapai 18&nbsp;°C. Periode bulan-bulan kering merupakan periode penyinaran matahari lebih singkat dibandingkan bulan-bulan basah. Puncaknya pada tanggal 21 Juni dimana terjadi ''June Solstice'' (titik balik utara matahari), yang mana lama panjang hari di Kota Semarang adalah 11 jam 35 menit (lebih singkat 25 menit).
Pemerintahan Republik Indonesia:
 
Musim peralihan merupakan periode dimana terjadi pergantian musim, baik basah ke kering maupun sebaliknya. Musim peralihan ini terjadi pada bulan-bulan awal dan akhir baik musim basah maupun kering, yaitu bulan September, Oktober, Maret, dan Aprl. Musim peralihan ini ditandai dengan bulan-bulan lembap yang mana curah hujan bulanan lebih dari 100&nbsp;mm, namun kurang dari 200&nbsp;mm. Karakteristik musim peralihan ini ditandai dengan kondisi udara yang sangat lembap, sehingga menimbulkan efek gerah pada tubuh. Kondisi udara pada musim peralihan sangat ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme, sehingga banyak muncul penyakit, seperti flu, demam, dan penyakit kulit. Bulan-bulan musim peralihan ini disebabkan oleh fenomena kulminasi yang terjadi di Kota Semarang. Fenomena kulminasi terjadi pada bulan Oktober akhir dan bulan Februari pertengahan di Kota Semarang.
* R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945), hanya berlangsung satu bulan
* M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946)
 
Kota Semarang memiliki iklim basah dengan rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2.780&nbsp;mm. Meskipun demikian, curah hujan di Kota Semarang bervariasi, karena pengaruh dari efek topografi yang ada di Kota Semarang. Kota bawah memiliki rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2.500&nbsp;mm, sedangkan Kota atas memiliki rata-rata curah hujan tahunan lebih tinggi sebesar 3.000&nbsp;mm. Perbedaan curah hujan ini disebabkan karena efek topografi yang menimbulkan hujan konveksi pada wilayah Kota Semarang. Rata-rata suhu tahunan di Kota Semarang sebesar 28&nbsp;°C, dengan fluktuasi suhu tidak begitu signifikan dalam setahun. Suhu tertinggi yang pernah terjadi di Kota Semarang adalah 39&nbsp;°C, dan suhu terendah yang pernah terjadi adalah 18&nbsp;°C. Fenomena suhu panas ini juga dikarenakan adanya fenomena ''[[Urban heat island (UHI)|urban heat island]]'' di Kota Semarang.
Pemerintahan RIS:
 
{{Semarang weatherbox}}
* RM.Condronegoro hingga tahun 1949
 
== Sejarah ==
Setelah Pengakuan Kedaulatan:
[[Berkas:Samarang10.jpg|jmpl|220px|ka|Gambar Semarang pada tahun 1859 oleh C. Buddingh]]
[[Berkas:Coat of arms of Semarang (1827).svg|jmpl|220px|ki|Lambang ''Staadsgemeente'' Semarang pada zaman Hindia Belanda, ditetapkan pada tahun 1827.]]
 
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari [[kerajaan Mataram Kuno]]. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan.<ref>{{Cite book|url=http://worldcat.org/oclc/1055213430|title=KOTA KOLONIAL LAMA SEMARANG (Tinjauan Umum Sejarah Perkembangan Arsitektur Kota)|last=Purwanto, L.M.F.|date=2005-08-03|publisher=Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University|oclc=1055213430|access-date=2020-07-18|archive-date=2021-01-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210108153817/https://www.worldcat.org/oclc/1055213430|dead-url=no}}</ref> Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana [[Cheng Ho]] bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut [[Kelenteng Sam Po Kong]] (Gedung Batu).
* M. Sumardjito (1946-1952)
* R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956).
 
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh [[Kesultanan Demak|Kerajaan Demak]], dikenal sebagai [[Ki Ageng Pandan Arang|Pangeran Made Pandan]] (''Sunan Pandanaran I''), untuk menyebarkan agama [[Islam]] dari perbukitan Bergota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu tumbuhlah pohon [[asam jawa|asam]] yang berjarak antara satu sama lain (jarang-jarang) (bahasa Jawa: ''asem arang''), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang.<ref>{{Cite journal|last=Sutanto|first=Dewi Hermin|date=2016-06-30|title=PENTINGNYA PROMOSI GUNA MENINGKATKAN MINAT WISATAWAN WISATA SEJARAH DI KOTA LAMA SEMARANG|url=http://dx.doi.org/10.26905/jpp.v1i1.372|journal=Jurnal Pariwisata Pesona|volume=1|issue=1|doi=10.26905/jpp.v1i1.372|issn=2541-5859|access-date=2020-07-18|archive-date=2023-03-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230307124514/https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpp/article/view/372|dead-url=no}}</ref>
Utuk Bupati selanjutnya buka halaman [[Kabupaten Semarang]]
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kantoorgebouw van de Koninklijke Paketvaart Maatschappij te Semarang TMnr 60047997.jpg|jmpl|ka|Kantor KPM ([[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]]) di Semarang (1918-1930)]]
[[Kotamadya]] Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi [[Jawa Tengah]].
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar [[Kyai Ageng Pandan Arang I]]. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai [[Sunan Bayat]] atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan [[Hadiwijaya]] dari [[Kesultanan Pajang]]. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, Sultan pun memutuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan [[Kabupaten]], pada tanggal [[2 Mei]] [[1547]] bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 954 H, setelah berkonsultasi dengan [[Sunan Kalijaga]]. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang. Seiring dengan jatuhnya Pajang ke tangan [[Kesultanan Mataram]], wilayah Semarang masuk dalam wilayahnya.
 
Pada tanggal [[15 Januari]] [[1678]] Amangkurat II dari [[Kesultanan Mataram]] di Kartasura, menggadaikan Semarang dan sekitarnya kepada [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] sebagai bagian pembayaran hutangnya.<ref name=Graaf>Graaf, H.J. de. 1989. ''Terbunuhnya Kapetn Tack: Kemelut di Kartasura abad XVII''. Penrj. Dick Hartoko. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. p. 16.</ref> Dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun [[1705]] akhirnya Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut kembali Keraton Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] dan kemudian Pemerintah [[Hindia Belanda]].
[[Berkas:Java Mall Kota Semarang.JPG|right|thumb|200px|Java Mall di Kota Semarang pada tahun 2008.]]
 
[[File:Topography chart semarang residency.jpg|thumb|220px|ki|Residentie Semarang sebagai cikal-bakal [[Kedungsepur|Metropolitan Semarang Raya]].]]
== Geografi ==
Pada tahun 1906 dengan Stadblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah pemerintah [[Gemeente]]. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangnya pemerintahan pendudukan [[Jepang]].
 
Pada masa [[Jepang]] terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai [[Militer]] (''Shico'' (kanji: 市長 )) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (''Fuku Shico'' (kanji: 副市長)) yang masing-masing dari [[Jepang]] dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai [[Pertempuran Lima Hari]].
Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan ''kota bawah''. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob).
Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan ''kota atas'', di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati, dan Banyumanik.
 
Tahun 1946 [[Inggris]] atas nama [[Sekutu]] menyerahkan kota Semarang kepada pihak [[Belanda]]. Ini terjadi pada tanggal 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan [[Belanda]] tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, [[Kota Salatiga|Salatiga]], dan akhirnya di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawotosudibyo dan Mr. Ichsan.
== Pembagian administratif ==
 
Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesbiyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.
Kota Semarang terdiri atas 16 [[kecamatan]], yang terbagi lagi dalam sejumlah [[kelurahan]] dan [[desa]].
 
== Ekonomi ==
[[Berkas:Peta smg.jpg|thumb|rigt|250px|Peta Semarang. Keterangan nomor lihat teks]]
[[Berkas:Johar market Semarang2.jpg|jmpl|220px|ka|Presiden [[Joko Widodo]], dalam peresmian revitalisasi Pasar Johar Semarang]]
 
Selain sebagai pusat pemerintahan [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]] dan Kotamadya Semarang, Kota Semarang juga merupakan pusat perekonomian (perdagangan dan bisnis) yang termasuk dalam kawasan strategis nasional (KSN). Peranannya sebagai pusat perdagangan dan bisnis, dimana kontribusi ekonomi Kota Semarang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Menurut data [[BPS]] 2020, PDRB Kota Semarang atas dasar harga berlaku mencapai angka Rp 189 triliun.<ref name="bps" />{{rp|38-39}} Sebagian besar sektor kegiatan perekonomian yang mendominasi adalah sektor perindustrian dan sektor perdagangan.<ref name="bps">{{cite web |url=http://semarangkota.bps.go.id/ebook/pdrblapus2012/index.html |title=Produk Domestik Regional Bruto Kota Semarang 2012 |publisher=Badan Pusat Statistik Kota Semarang |year=2013 |access-date=2015-03-10 |archive-date=2015-04-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150402143412/http://semarangkota.bps.go.id/ebook/pdrblapus2012/index.html |dead-url=yes }}</ref>{{rp|43}}
# [[Semarang Tengah, Semarang|Semarang Tengah]]
# [[Semarang Utara, Semarang|Semarang Utara]]
# [[Semarang Timur, Semarang|Semarang Timur]]
# [[Gayamsari, Semarang|Gayamsari]]
# [[Genuk, Semarang|Genuk]]
# [[Pedurungan, Semarang|Pedurungan]]
# [[Semarang Selatan, Semarang|Semarang Selatan]]
# [[Candisari, Semarang|Candisari]]
# [[Gajahmungkur, Semarang|Gajahmungkur]]
# [[Tembalang, Semarang|Tembalang]]
# [[Banyumanik, Semarang|Banyumanik]]
# [[Gunungpati, Semarang|Gunungpati]]
# [[Semarang Barat, Semarang|Semarang Barat]]
# [[Ngaliyan, Semarang|Ngaliyan]]
# [[Mijen, Semarang|Mijen]]
# [[Tugu, Semarang|Tugu]]
 
Dari tahun ke tahun, pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi ini ditandai dengan meningkatnya jumlah [[migrasi]] masuk, penurunan angka pengangguran, dan meningkatnya pembangunan infrastruktur di Kota Semarang. Meskipun pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang masih kalah saing dengan pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan Surabaya, namun iklim bisnis yang kondusif memungkinkan pertumbuhan secara bertahap dan berkelanjutan. Kini, kondisi perekonomian Kota Semarang juga mulai ditandai dengan munculnya gedung-gedung pencakar langit yang tersebar di seluruh penjuru Kota Semarang. Menurut data skyscraper, Kota Semarang memiliki 50 gedung dengan ketinggian minimal 12 lantai dan 85 gedung berkisar 7–11 lantai. Gedung-gedung pencakar langit ini difungsikan sebagai perkantoran, hotel, dan apartemen. Gedung-gedung pencakar langit ini terkonsentrasi pada wilayah Semarang Pusat (Kawasan CBD Golden Triangle) dan Semarang Selatan (Tembalang dan Banyumanik). Berikut adalah daftar gedung-gedung pencakar langit yang sudah ada, tahap konstruksi, maupun direncanakan: [[Daftar gedung tertinggi di Semarang]].
== Penduduk ==
 
=== Kawasan bisnis terpadu ===
[[Berkas:Semarang 1770.JPG|right|thumb|200px|Semarang pada tahun 1770.]]
Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian regional Jawa Tengah, Kota Semarang telah bertransformasi dan berdinamika menuju kearah yang lebih baik lagi. Dalam kurun waktu perkembanganya, Kawasan metropolitan Semarang terus berkontribusi dan turut andil dalam finansial dan moneter yang vital di Indonesia. Sektor perdagangan dan perindustrian yang berkembang pesat menjadi kunci dasar pembangunan Kota Semarang. Pertumbuhan kota yang sangat tinggi juga dikarenakan berkembangnya sektor jasa dalam arus perekonomian Kota Semarang dan akan terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan perekonomian ini sangat mendorong meningkatnya daya beli masyarakat, arus modal, indeks kepercayaan konsumen, dan minat investasi. Semakin kondusifnya iklim bisnis di Kota Semarang menyebabkan tumbuhnya kawasan perkantoran dan perdagangan. Sebagai upaya regionalisasi dan keperluan tata ruang wilayah, berkembang kawasan bisnis terpadu atau ''CBD ([[Distrik bisnis pusat|Central Business District]])'' di Kota Semarang yang diperuntukan untuk kawasan ekonomi terpadu.
 
Kota Semarang memiliki kawasan CBD utama, yaitu ''Golden Triangle Business District''. ''Golden Triangle Business District'' merupakan kawasan bisnis terpadu yang terletak di Semarang Pusat yang memiliki tiga segmen sub-CBD, meliputi: ''Simpang Lima City Center'' (SLCC), ''Pemuda Central Business District'' (PCBD), dan ''Gajahmada Golden Triangl''e (GGT). Selain Golden Triangle Business District, Kota Semarang juga memiliki kawasan CBD yang masih berkembang tersebar di beberapa lokasi, meliputi: Kawasan CBD Peterongan, Kawasan CBD Majapahit, Kawasan CBD Setiabudi, Kawasan CBD Tembalang, dan Kawasan CBD [[Jenderal Sudirman]] – Kalibanteng. Pengembangan kawasan CBD ini disebabkan karena kondisi pusat kota mulai menunjukan kejenuhan, sehingga terjadi perluasan pusat bisnis.
Penduduk Semarang umumnya adalah [[suku Jawa]] dan menggunakan [[Bahasa Jawa]] sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritas yang dianut adalah [[Islam]]. Semarang memiliki komunitas [[Tionghoa]] yang besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur dengan penduduk setempat dan menggunakan [[Bahasa Jawa]] dalam berkomunikasi.
 
== Pemerintahan ==
{{Kota besar di Indonesia|image=Blenduk Church.jpg}}
=== OlahragaWali kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Semarang}}
 
Wali kota Semarang saat ini dijabat oleh [[Hevearita Gunaryanti Rahayu]]. Sebelumnya, ia adalah wakil wali kota Semarang mendampingi wali kota, [[Hendrar Prihadi]]. Hendrar dan Rahayu merupakan pemenang dua periode pemilu, yakni pada [[Pemilihan umum Wali Kota Semarang 2015|pemilihan umum wali kota Semarang 2015]] dan [[Pemilihan umum Wali Kota Semarang 2020|pemilihan umum wali kota Semarang 2020]]. Pada 10 Oktober 2022, masa tugas periode kedua [[Hendrar Prihadi|Hendrar]], ia ditunjuk menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP), sehingga jabatannya sebagai wali kota Semarang berakhir. Selanjutnya, Rahayu menjadi wali kota Semarang, dilantik oleh gubernur Jawa Tengah, [[Ganjar Pranowo]], pada 30 Januari 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Prajapada kota Semarang.<ref>{{cite press release|url=https://semarangkota.go.id/p/4370/san_hendi_kepada_ita_usai_dilantik_jadi_wali_kota_semarang|title=Pesan Hendi Kepada Ita Usai Dilantik Jadi Wali Kota Semarang|publisher=Dinas Komunikasi, Statistik, Informatika, dan Persandian Kota Semarang|location=Semarang|accessdate=25 Agustus 2023|archive-date=2023-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230825113504/https://semarangkota.go.id/p/4370/san_hendi_kepada_ita_usai_dilantik_jadi_wali_kota_semarang|dead-url=no}}</ref>
[[PSIS]] merupakan satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS berhasil menjadi juara Liga Indonesia, namun pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 bermain di [[Divisi Utama Liga Indonesia|Divisi Utama Liga Djarum]] Wilayah 1 dan meraih juara kedua setelah dalam final kalah 0-1 oleh [[Persik Kediri]]
Pada tahun ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League tanpa dana bantuan APBD sama sekali.
 
{|class="wikitable" style="background:#ffffef; float:center; text-align:center;"
== Transportasi ==
|-
! {{Abbr|No.|Number}}
! colspan=2|Wali Kota
! Awal menjabat
! Akhir Menjabat
! Prd.
! Wakil Wali Kota
|-
!style="background:#BD2016; color:white"| 15
|[[Berkas:Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.png|100px]]
|[[Hevearita Gunaryanti Rahayu]]
|30 Januari 2023
|''Petahana''
|([[Pemilihan umum Wali Kota Semarang 2020|2020]])
|''Lowong''
|}
 
=== Dewan perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang#Komposisi DPRD}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Semarang}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Semarang}}
 
== Demografi ==
{{See also|Suku Jawa}}
 
Penduduk Semarang umumnya adalah [[suku Jawa]] (94,24%) dan menggunakan [[bahasa Jawa Semarang|Bahasa Jawa]] sebagai bahasa sehari-hari. Kemudian [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] (3,48%) dan suku-suku lainnya seperti [[Arab-Indonesia|Arab]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Batak|Batak]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] (2,28%). Sementara untuk agama yang dianut mayoritas menganut agama [[Islam]]. Adapun banyaknya penduduk kota Semarang menurut agama yang dianut yakni [[Islam]] (87,59%), kemudian [[Kekristenan]] (11,73%), dengan rincian [[Kristen Protestan]] (6,80%) dan [[Kristen Katolik]] (4,93%). Penduduk kota Semarang yang beragama [[Agama Buddha|Buddha]] (0,58%), kemudian [[Hindu]] (0,07%), sebagian kecil lainnya menganut [[Aliran kepercayaan]] dan [[Konghucu]] (0,03%).<ref name="DUKCAPIL"/>
Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui jalur [[pantura]] yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Saat ini telah dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan [[Kota Surakarta|Solo]], kota terbesar kedua di Jawa Tengah. Angkutan bus antarkota dipusatkan di [[Terminal Terboyo]]. Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi [[TransSemarang|Bus Rapid Transit]] (BRT),sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway di Jakarta.
 
== APBD ==
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
[[Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah]] atau yang biasa disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD merupakan salah satu instrumen kebijakan yang digunakan pemerintah daerah sebagai alat untuk membiayai pelaksanaan pemerintahan, pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Secara umum APBD terbagi dalam 3 akun besar yaitu akun Pendapatan, akun Belanja dan akun Pembiayaan. Akun Pendapatan dalam APBD berisi sumber-sumber pendapatan pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan (Daper) dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Belanja adalah seluruh belanja pemerintah daerah yang dialokasikan untuk satu tahun anggaran. Pembiayaan adalah sejumlah pembiayaan dikelola pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran digunakan untuk menutup defisit anggaran.
 
APBD Kota Semarang dapat kita jabarkan sebagai berikut
{| class="wikitable sortable"
|+Sejarah APBD Kota Semarang
!Tahun
!Pendapatan
!Belanja
!Pembiayaan
|-
|2016
|3.425.203.229.000
|4.187.918.414.000
|762.715.185.000
|-
|2017
|3.950.141.353.000
|4.550.157.704.000
|600.016.351.000
|-
|2018
|4.301.858.632.218
|5.170.158.970.218
|868.300.338.000
|-
|2019
|4.749.249.080.000
|5.134.427.774.000
|385.178.694.000
|-
|2020
|5.093.441.461.000
|5.256.092.789.000
|162.651.328.000
|}
 
== Kesehatan ==
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah per-usahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua [[stasiun kereta api]]: [[Stasiun Semarang Tawang]] untuk kereta api kelas bisnis dan eksekutif, serta [[Stasiun Semarang Poncol]] untuk kereta api kelas ekonomi dan angkutan barang. Kereta api di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang.
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Semarang}}
 
Terdapat beberapa rumah sakit besar di Semarang antara lain [[Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi]], [[Rumah Sakit Nasional Diponegoro]] (RSND), [[Rumah Sakit Telogorejo]], [[RSU PKU Muhammadiyah Roemani]], Rumah Sakit Elizabeth, RSUD KRMT Wongsonegoro, Rumah Sakit William Booth, Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Rumah Sakit Columbia Asia Semarang, dan lainnya.
Angkutan udara dilayani di [[Bandara Ahmad Yani]], menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. [[Pelabuhan Tanjung Mas]] menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.
 
== Pendidikan ==
[[Berkas:GERBANG SMA NEGERI 7 SEMARANG.jpg|jmpl|ka|220px|SMA Negeri 7 Semarang]]
 
Sebagai [[ibu kota]] provinsi di [[Jawa Tengah]], berbagai sekolah negeri dan swasta, dari jenjang [[Taman Kanak-Kanak]] hinga perguruan tinggi, banyak berlokasi atau dibangun di kota Semarang. Data dari [[Badan Pusat Statistik]], dalam buku Statistik Pendidikan Kota Semarang 2022 mencatat, jumlah sekolah di kota Semarang pada tahun 2022 sebanyak 1.850 sekolah. Jenjang [[Taman Kanak-Kanak|TK]] sebanyak 668 sekolah, 9 diantaranya negeri dan 659 lainnya swasta. Untuk jenjang [[Sekolah Dasar]] sebanyak 506 sekolah, 325 negeri dan 181 swasta. Jenjang [[Sekolah Menengah Pertama]] sebanyak 191 sekolah, 45 negeri dan 146 swasta. Kemudian, jenjang [[Sekolah Menengah Atas]] sebanyak 74 sekolah, 16 negeri dan 58 swasta. Dan jenjang [[Sekolah Menengah Kejuruan]] sebanyak 86 sekolah, 12 negeri dan 74 swasta. Untuk perguruan tinggi sebanyak 26 sekolah, 9 negeri dan 17 swasta.<ref name="SEKOLAH">{{cite report|url=https://semarangkota.bps.go.id/publication/2023/08/02/51bf89767b50d50029171126/statistik-pendidikan-kota-semarang-2022.html|title=Statistik Pendidikan Kota Semarang 2022|format=pdf|pages=12|publisher=Badan Pusat Statistik Kota Semarang|location=Semarang|accessdate=25 Agustus 2023|archive-date=2023-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230825103919/https://semarangkota.bps.go.id/publication/2023/08/02/51bf89767b50d50029171126/statistik-pendidikan-kota-semarang-2022.html|dead-url=no}}</ref>
Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta.
 
[[Berkas:Dekanat ft undip.jpg|jmpl|ki|220px|Fakultas Teknik [[Universitas Diponegoro]] Semarang]]
Perguruan Tinggi tersebut adalah
Beberapa perguruan tinggi yang ada di kota Semarang yakni [[Akademi Kepolisian]], [[Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang]], Politeknik Kesehatan Semarang, [[Universitas Diponegoro]], [[Universitas Negeri Semarang]], [[UIN Walisongo]], [[Politeknik Negeri Semarang]], [[Politeknik Negeri Semarang|Politeknik Maritim Negeri]] Indonesia, [[Universitas Islam Sultan Agung]], [[Universitas Katolik Soegijapranata]], [[Universitas Dian Nuswantoro]], [[Universitas Stikubank Semarang]], [[Universitas Muhammadiyah Semarang]], [[Universitas Semarang]], [[Universitas Wahid Hasyim]], [[Universitas Ivet]], [[Universitas Pandanaran]], [[Universitas 17 Agustus 1945 Semarang]], [[Universitas PGRI Semarang]], [[Universitas STEKOM]], [[STIE Bank BPD Jateng]], [[STIE Totalwin Semarang]], [[STIE Widya Manggala]], [[STIE Dharma Putra]], [[Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang]] (Stikom), [[Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia (STBI)]], dan lainnya.
 
== Transportasi ==
* [[Universitas Diponegoro]] (Undip)
[[Berkas:Koridor 2 - Nucleus.jpg|jmpl|220px|ka|Bus Koridor 2 [[Trans Semarang]]]]
* [[Universitas Negeri Semarang]] (Unnes)
* [[Politeknik Negeri Semarang]] ([[POLINES]])
* [[UIN Walisongo]]
* [[Akademi Kepolisian]]
 
Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, maupun udara karena kota ini adalah titik tengah dari jalur utara [[Pulau Jawa]] menghubungkan kedua kota besar, yakni [[Jakarta]] dan [[Surabaya]]. Selain itu, untuk memperlancar jalur transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah bagian selatan, DI [[Yogyakarta]] dan [[Jawa Timur]], saat ini telah dioperasikan ruas [[Jalan Tol Semarang-Solo]] yang beroperasi penuh sejak tahun 2018, dan untuk menghubungkan Semarang dengan kota-kota di Jawa Tengah bagian barat, [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]], dan Jakarta, telah dioperasikan [[Jalan Tol Semarang-Batang]] yang beroperasi sejak tahun 2018.{{cn}}
*P3B/BPLP/PIP [Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang]
Perguruan tinggi swasta antara lain
 
Angkutan [[bus antarkota]] dipusatkan di [[Terminal Mangkang]], [[Tugu, Semarang|Kecamatan Tugu]]. Angkutan dalam kota dilayani oleh [[bus kota]], [[angkot]], dan [[becak]]. Pada tahun 2009 [[Trans Semarang]] mulai beroperasi, yang juga dikenal dengan [[Bus Rapid Transit]] (BRT), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway ([[Transjakarta]]) di [[Jakarta]]. Pada tahun 2019, mulai beroperasi [[Koridor Pengumpan Trans Semarang|Feeder Trans Semarang]] yang merupakan angkutan pengumpan dengan armada [[bus kecil|bus mikro]] seperti merk ''Isuzu ELF seri long chasis'' yang dapat menjangkau kawasan permukiman yang tidak dapat dilewati oleh BRT. Feeder ini juga memiliki koridor dan halte tersendiri, sehingga dapat memperluas akses transportasi umum di Kota Semarang.
* [[Kolese PIKA]] [[meliputi Sekolah Menengah Teknik Industri Kayu - SMTIK PIKA, dan Akademi PIKA dengan jurusan Teknik Industri Kayu (D3) dan Desain Interior (D3)]]
* [[Universitas Dian Nuswantoro]]
* [[Universitas 17 Agustus 1945]]
* [[Universitas Islam Sultan Agung]]
* [[Universitas Wahid Hasyim Semarang]]
* [[Universitas Katolik Soegijapranata]]
* [[Universitas Stikubank]]
* [[Universitas Semarang]]
* [[Universitas AKI Semarang]]
* [[Universitas Muhammadiyah Semarang]]
* [[Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang]]
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Elektronika dan Komputer (STEKOM) Semarang]]
* [[STMIK ProVisi IT College]]
* [[AKABA 17 Agustus 1945]]
 
[[Berkas:SemarangAirportTerminal.jpg|jmpl|220PX|ki|[[Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani]]]]
Selain itu di Semarang juga terdapat beberapa Sekolah Menengah Atas baik swasta maupun negeri terkemuka,antara lain:
Angkutan udara dilayani di [[Bandara Ahmad Yani]], menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negeri, contohnya ke [[Singapura]] dan [[Kuala Lumpur|Kuala Lumpur, Malaysia]]. Ada juga [[Pelabuhan Tanjung Mas]], menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia. Pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.
* [[SMA Kolese Loyola]]
* [[SMA Karangturi]]
* [[SMA Semesta]]
* [[SMA Negeri 3 Semarang]]
 
[[Berkas:Semarang Tawang 2019.jpg|jmpl|220px|ka|[[Stasiun Semarang Tawang]].]]
== Media ==
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah [[kereta api]] Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api [[Hindia Belanda]] dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435&nbsp;mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
 
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta ''Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij'' (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen–Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang–Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua [[stasiun kereta api]] utama, yaitu [[Stasiun Semarang Tawang]] yang melayani layanan kereta api antarkota kelas eksekutif serta sebagian besar kelas campuran jalur utara Jawa dan [[Stasiun Semarang Poncol]] hanya memberhentikan sebagian kecil kereta api antarkota kelas campuran beserta seluruh kelas ekonomi lintas utara.
 
== Olahraga ==
Sebagai ibu kota provinsi, Kota Semarang memiliki banyak fasilitas olahraga yang lengkap diantaranya Komplek Olahraga Jatidiri yang terdapat [[Stadion Jatidiri]], markas dari klub sepak bola [[PSIS Semarang]]. Selain itu Kota Semarang juga memiliki fasilitas stadion dalam ruang seperti GOR Jatidiri, GOR Sahabat dan Knight Stadium. Kota Semarang juga memiliki fasilitas olahraga balap yaitu Sirkuit Mijen yang sering digunakan untuk balap motor.
 
== Julukan ==
Surat kabar yang terbit di Semarang antara lain: [[Radar Semarang]] dan [[Meteor (surat kabar)|Meteor]] (Grup Jawa Pos), [[Suara Merdeka]], [[Wawasan]] (Suara Merdeka Grup). Televisi lokal di Semarang adalah [[TV Borobudur]], [[Pro TV]], [[TVKU]], dan [[Cakra TV]]. Radio di kota Semarang banyak diantaranya adalah GAJAHMADA, POPFM, CFM, 90.2 TRAX FM, RCT, IBC, SMARTFM, TRIJAYAFM, PASFM dll.
Kota Semarang mempunyai mempunyai beberapa julukan, antara lain sebagai ''Venetië van Java''<ref>{{Cite web |url=http://www.visitsemarang.com/artikel/menjelajah-semarang-dalam-satu-hari |title=Menjelajah Semarang dalam satu hari |access-date=2012-10-10 |archive-date=2012-11-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121122025741/http://www.visitsemarang.com/artikel/menjelajah-semarang-dalam-satu-hari |dead-url=no }}</ref> karena Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di [[Venesia]] ([[Italia]]), sehingga [[Belanda]] menyebut demikian. Kemudian dijuluki sebagai ''Kota Lumpia'', [[Lumpia Semarang|Lumpia]] adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Lumpia sendiri diambil dari kata ''lun pia'' (hokkien : 润餅).
 
== Pariwisata ==
[[Berkas:Lawang sewu semarang.jpg|ka|jmpl|220px|ka|Objek wisata [[Lawang Sewu]].]]
[[Berkas:Semarang at night.jpg|jmpl|ki|220px|[[Masjid Agung Jawa Tengah]] Semarang]]
[[Berkas:Gereja Blenduk Kota-Lama Semarang.jpg|jmpl|ka|220px|ka|[[Gereja Blenduk]] Semarang]]
 
Pariwisata menjadi salah satu pendukung [[ekonomi|perekonomian]] kota Semarang. Bangunan lama peninggalan masa penjajahan [[Belanda]], terdapat di beberapa sudut kota. Pariwisata dan kuliner juga menjadi suatu simbol atau kekhasan dari kebanyakan wilayah di [[Indonesia]], termasuk di kota Semarang. Selain bangunan lama, wisata religi juga bisa ditemukan di kota ini. Perpaduan budaya [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Tionghoa]] juga menjadi salah satu keunikan kota Semarang.
[[Berkas:Semarang lawangsewu.jpg|right|thumb|Obyek Wisata Lawang Sewu]]
 
Salah satu tempat wisata di kota Semarang ialah [[Lawang Sewu]], yang berasal dari [[bahasa Jawa]], artinya seribu pintu. Ini merupakan bangunan peninggalan [[Belanda]], yang digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api yang memiliki banyak pintu, sehingga disebut Lawang Sewu. Bangunan ini dibangun secara bertahap dari 1904 hingga 1918. Kini dijadikan sebagai museum tempat menyimpan koleksi kereta api di [[Indonesia]].<ref name="WISATA">{{cite web|url=https://travel.kompas.com/read/2022/03/18/131300427/15-wisata-semarang-yang-wajib-dikunjungi|title=15 Wisata Semarang Yang Wajib Dikunjungi|first=Muhammad|last=Yuroka|date=11 September 2022|6=|website=travel.kompas.com|accessdate=25 Agustus 2023|archive-date=2023-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230825124503/https://travel.kompas.com/read/2022/03/18/131300427/15-wisata-semarang-yang-wajib-dikunjungi|dead-url=no}}</ref>
* Semarang memiliki seni budaya [[warak ngendhog]] dan [[dhugdheran]] yang diadakan menjelang datangnya bulan ramadhan.
* Semarang memiliki brand wisata [[Semarang pesona Asia]] yang dimulai pada pertengahan 2007
* Semarang memiliki kota tua Little Netherland yang mencakup kawasan Polder, [[Stasiun Semarang Tawang]], Jembatan berok dan [[Lawang Sewu]]
* Komunitas [[Tionghoa]] di Semarang, melalui perkumpulan Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata), mengadakan [[Waroeng Semawis]], yakni arena wisata kuliner yang menjual berbagai makanan & oleh-oleh khas Semarang, di daerah [[pecinan]] Semarang (daerah Gang Pinggir) setiap akhir minggu (Jumat - Minggu) dan hari libur nasional. Kopi Semawis juga rutin menggelar [[Pasar Imlek Semawis]] selama beberapa hari setiap menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di Pecinan Semarang.
* Shopping center di Semarang antara lain:
** Ciputra Mall di kawasan [[Simpang Lima]]
** Simpang Lima Plaza di kawasan [[Simpang Lima]]
** Java Mall di kawasan Jangli, MT Haryono dengan Hypermart dan Matahari sebagai anchor tenant
** Sri Ratu Dept Store di Jalan Pemuda dan kawasan Peterongan MT Haryono
** Ramayana Dept Store di kawasan [[Simpang Lima]]
** Ada Dept Store Siliwangi, Majapahit, Setiabudi dan Fatmawati
** DP Mall dengan [[Carrefour]]-nya yang terletak di Jalan Pemuda.
* Hotel berbintang yang terkenal di Semarang adalah Grand Candi, Ciputra, Horizon, Graha Santika, Patra Jasa, Novotel, Gumaya, Ibis.
 
Tempat wisata keagamaan dapat ditemukan di kota Semarang. Bangunan masjid yang besar seperti [[Masjid Agung Jawa Tengah]], [[Masjid Baiturrahman Semarang]], dan [[Masjid Kauman Semarang]], menjadi wisata keagamaan yang banyak dikunjungi wisatawan di kota Semarang. Kemudian, [[Gereja Blenduk]] dan [[Gereja Katedral Semarang]] dengan bangunan khas [[Belanda]] juga menjadi salah satu wisata keagamaan di Semarang. Kemudian [[Klenteng Sam Po Kong]] dengan nuansa [[Tionghoa]] menjadi wisata keagamaan lainnya di kota Semarang.<ref name="WISATA"/> Berbagai macam wisata lainnya dapat ditemukan di kota ini.
== Kota kembar ==
 
== Kuliner ==
* {{negara|Australia}} [[Brisbane]], [[Australia]] ([[Januari]] [[1993]])
[[Berkas:Loenpia Semarang with sauce.JPG|jmpl|220px|ka|[[Lumpia Semarang]].]]
 
Kuliner yang dikenal dari Semarang yakni [[Lumpia Semarang]], sehingga kota Semarang disebut sebagai kota Lumpia. Kuliner lain yang bisa ditemukan di kota ini ialah [[Soto Semarang]], Mangut Kepala Manyung, Babat Gongso, [[Bandeng presto]], Tahu Petis, Gudeg Koyor, [[Mie Kopyok]], Sega Becak, Mie Tite, Sega Lunyu, Nasi Gandul, Sego Ayam, Nasi Pindang, Tahu Pong, Pisang Plenet, Pecel Koyor, Petis Kangkung, Sego Goreng Babat Semarang, Tahu Petis, Soto Daging Sapi, [[Tahu Gimbal]], Swiekee Kuah, Tahu Telur, Kupat tahu, dan lainnya.<ref>{{cite web|url=https://makananoleholeh.com/makanan-khas-semarang/|title=Makanan Khas Semarang|website=makananoleholeh.com|accessdate=25 Agustus 2023|archive-date=2023-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230825124459/https://makananoleholeh.com/makanan-khas-semarang/|dead-url=no}}</ref>
== Lain-lain ==
 
* Makanan khas Semarang antara lain adalah [[lunpia Semarang]], [[tempe mendoan]], [[soto Bangkong]], [[tahu petis]], [[tahu gimbal]], [[bandeng presto]], [[wingko babat]], [[tahu pong]] dan [[nasi kucing|sega kucing]].
== Kota kembar ==
* Semarang memiliki slogan sebagai ''Kota ATLAS'' (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat).
* {{flagicon|Vietnam}} [[Đà Nẵng]], [[Vietnam]]<ref>{{Cite web|last=Hawari|first=Hanif|date=2023-04-06|title=7 Makanan Khas Semarang yang Wajib Dicoba|url=http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/06/m9wg7g-kerja-sama-sister-city-semarangda-nang-akan-ditingkatkan|website=https://food.detik.com|archive-url=https://food.detik.com/info-kuliner/d-6658798/7-makanan-khas-semarang-yang-wajib-dicoba|archive-date=2017-06-30|access-date=2024-07-18}}</ref>
* Di antara rumah sakit besar di Semarang antara lain: [[RSUP Dr. Karyadi]], [[Rumah Sakit Tlogorejo]], [[Rumah Sakit Elizabeth]], [[Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum]], [[Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto]], [[RSU PKU Muhammadiyah Roemani]] dan [[Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA)]].
* Perusahaan Farmasi antara lain [[Phapros]], [[Saka Farma]], [[DGPharm]],Zenith
* Pabrik Jamu antara lain Jamu Leo, [[Jamu Jago]], Sido Muncul
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Semarang}}
*[ {{id}} {{resmi|http://www.semarang.go.id www.semarang.go.id]}}
 
 
{{Kota Semarang}}
{{Kedungsepur}}
{{Jawa Tengah}}
{{ibu kota provinsi di Indonesia}}
{{Kota besar di Indonesia|image=Semarang at night.jpg}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kota Semarang| ]]
[[Kategori:Ibu kota provinsi di Indonesia|Semarang]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Semarang]]
[[Kategori:Kota di Jawa Tengah|Semarang]]
[[Kategori:Kota Pusaka di Indonesia|Semarang]]
[[Kategori:Kota Semarang| ]]
 
[[af:Semarang]]
[[bg:Семаранг]]
[[de:Semarang]]
[[en:Semarang]]
[[eo:Semarang]]
[[et:Semarang]]
[[fi:Semarang]]
[[fr:Semarang]]
[[it:Semarang]]
[[ja:スマラン]]
[[jv:Kutha Semarang]]
[[lt:Semarangas]]
[[map-bms:Semarang]]
[[ms:Kota Semarang]]
[[nl:Semarang (stad)]]
[[no:Semarang]]
[[pl:Semarang]]
[[pt:Semarang]]
[[ro:Semarang]]
[[sv:Semarang]]
[[war:Semarang]]
[[wuu:三宝垄]]
[[zh:三寶瓏]]
[[zh-yue:三孖冷]]