Curut, Penawangan, Grobogan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Referensi: clean up
 
(14 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
|nama dati2 =Grobogan
|kecamatan =Penawangan
|kode pos =58161
|nama pemimpin =Eko yuli fitriyanto, ST. MM.
|luas =-1,71 km2
|penduduk =-1.559 jiwa, L= 780 jiwa, P= 779 jiwa (Januari 2012)
|kepadatan =-
}}
'''Curut''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Penawangan, Grobogan|Penawangan]], [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Terletak di antara 07°05’03” LS dan 110°49’35” BT, Desa Curut terbagi menjadi dua dusun, yaitu dusun Tajem dan Curut (12 RT, 3RW)
 
== Sejarah ==
Nama Curut berasal dari nama binatang [[celurut|curut]] (sejenis tikus tanah). Pada zaman dahulu, terdapat seorang laki-laki yang gagah perkasa, yang bernama Joko Prakoso. Dia ingin membangun sebuah pemukiman penduduk, serta membuat batas dari wilayahnya tersebut dengan cara menanam 100 (seratus) biji pohon [[kemiri]]. Namun biji yang akan ditanam tersebut ternyata hilang satu. Ketika dicari tidak kunjung ketemu, maka dia membuat sayembara, yang isinya barang siapa menemukan satu biji kemiri yang hilang tersebut, apabila yang menemukan adalah seorang wanita akan dijadikan istri, dan apabila yang menemukan seorang laki-laki maka akan dijadikan saudara. Akhirnya yang dapat menemukan biji kemiri tersebut adalah seorang wanita yang berasal dari desa Pulutan bernama Nyai Wono Polo, dari pernikahan tersebut, mereka mempunyai anak laki-laki yang bernama Kebo Anyabrang.
Ketika Ki Joko Prakoso membersihkan batas wilayah yang dibangunnya, dia diganggu oleh binatang yang memiliki suara khas seperti koin jatuh, yaitu Curut Putih. Atas kejadian tersebut, maka Ki Joko Prakoso menamakan wilayahnya yaitu Curut.
 
== Referensi ==
* {{id}} [http://www.grobogan.go.id situs resmi Pemerintah Kabupaten Grobogan]
 
{{Penawangan, Grobogan}}
 
{{kelurahan-stub}}
{{Authority control}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}