<!-- Halaman ini hanya untuk uji coba menyunting dan dikosongkan secara berkala -->
ketik apa saja dan klik simpan halaman, oc '''Sultan H Adji Muhammad Salehuddin II bin Sultan Adji Muhammad Parikesit''' atau disebut juga '''Pangeran Praboe''' adalah [[Sultan Kutai]] dari [[Kesultanan Kartanegara]] ({{lahirmati|[[Tenggarong]], [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]|24|10|1924}}) yang dinobatkan pada tanggal [[22 September]] [[2001]] dan memerintah Kesultanan Kutai Kartanegara saat ini bukan sebagai kerajaan lagi, karena sekarang Kesultanan Kutai Kartanegara telah masuk ke dalam Negara Kesatuan [[Republik Indonesia]].
== Sejarah Pengangkatan ==
Pada tahun 1999, Bupati [[Kutai Kartanegara]] [[Syaukani Hasan Rais|Drs. H. Syaukani HR, MM]] berniat untuk menghidupkan kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Dikembalikannya Kesultanan Kutai ini bukan dengan maksud untuk menghidupkan feodalisme di daerah, namun sebagai upaya pelestarian warisan sejarah dan budaya Kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Selain itu, dihidupkannya tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara adalah untuk mendukung sektor pariwisata Kalimantan Timur dalam upaya menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Pada tanggal [[7 November]] [[2000]], Bupati Kutai Kertanegara bersama Putera Mahkota Kutai H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerja Adiningrat menghadap Presiden RI Abdurrahman Wahid di Bina Graha Jakarta untuk menyampaikan maksud diatas. Presiden Wahid menyetujui dan merestui dikembalikannya Kesultanan Kutai Kartanegara kepada keturunan Sultan Kutai yakni putera mahkota H. Aji Pangeran Praboe.
Pada tanggal 22 September 2001, Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat dinobatkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan H. Aji Muhammad Salehuddin II. Penabalan H.A.P. Praboe sebagai Sultan Kutai Kartanegara baru dilaksanakan pada tanggal [[22 September]] [[2001]].
Penobatannya sendiri diakui oleh seluruh kerabat Kesultanan Koetai ing Martadipura dan Pemkab Kutai Kartanegara. Malah, ketika Pemkab Kukar di era pemerintahan Syaukani HR, ia pun dibangunkan sebuah keraton ([[Kedaton Kutai Kartanegara|kedaton]]) senilai Rp 11 miliar lebih. Letaknya persis di belakang [[museum Mulawarman]], [[Tenggarong]], bekas istana atau pusat kerajaan tempo dulu.
== Lain-lain ==
Beliau dilahirkan dari pasangan [[Aji Muhammad Parikesit]] dan [[Adji Ratu Bariah]] (Bergelar ''Ratu Praboeningrat''). Beliau mempunyai seorang istri bernama [[Adji Aida]] (menikah pada tahun [[1949]]).
=== Pendidikan ===
* Eurpeesche School di Batavia (Jakarta), 1936
* Mulo Bandung, 1940
* Di Belanda 1951 (tidak sempat lulus, dipanggil pulang ke Tenggarong)
* Fakultas Sosial Ekonomi UI (1955), dan diangkat jadi PNS sampai pensiun tahun 1965
[[Kategori:Sultan Kutai|Salehuddin II]]
[[Kategori:Kelahiran 1924]]
|