Kekerasan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Membatalkan 1 suntingan oleh Putu Suhartawan (bicara) ke revisi terakhir oleh Ndixx(✨) Tag: Pembatalan |
||
(88 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Kekerasan'''
{{quote|Akar Kekerasan: Kekayaan tanpa bekerja, Kesenangan tanpa hati nurani, Pengetahuan tanpa karakter, Perdagangan tanpa moralitas, Ilmu tanpa kemanusiaan, Ibadah tanpa pengorbanan, Politik tanpa prinsip.}}
{{quote|"The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles."| [[Mahatma Gandhi]] ([[1869]]-[[1948]])}}▼
▲{{quote|
Kekerasan antara lain dapat pula berupa pelanggaran ([[siksa|penyiksaan]], [[pemerkosaan]], [[pemukulan]], dll.) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan - hingga batas tertentu - kepada binatang dan harta-benda. Istilah "kekerasan" juga berkonotasi kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang merusak. <!--"Kekerasan" juga merujuk kepada cara-cara yang digunakan oleh pihak yang berkuasa atau yang lebih kuat agar keputusan mereka dapat dilaksanakan. ("Violence" also refers to the mean used by authorities in order for their decisions to be applied, in case there is no [[unanimity]]).-->▼
== Keragaman jenis dan definisi ==
Kekerasan pada dasarnya tergolong ke dalam dua bentuk —'''kekerasan sembarang''', yang mencakup kekerasan dalam skala kecil atau yang tidak terencanakan, dan '''kekerasan yang terkoordinir''', yang dilakukan oleh kelompok-kelompok baik yang diberi hak maupun tidak —seperti yang terjadi dalam [[perang]] (yakni ''kekerasan antar-masyarakat'') dan [[terorisme]].▼
* '''Kekerasan yang dilakukan perorangan''' perlakuan kekerasan dengan menggunakan fisik (kekerasan seksual), verbal (termasuk menghina), psikologis (pelecehan), oleh seseorang dalam lingkup lingkungannya.
* '''Kekerasan yang dilakukan oleh negara atau kelompok''', yang oleh Max Weber didefinisikan sebagai "monopoli, legitimasi untuk melakukan kekerasan secara sah" yakni dengan alasan untuk melaksanakan putusan pengadilan, menjaga ketertiban umum atau dalam keadaan perang yang dapat berubah menjadi semacam perbuatanan terorisme yang dilakukan oleh negara atau kelompok yang dapat menjadi salah satu bentuk kekerasan ekstrem (antara lain, genosida, dll.).<ref>{{en}} {{cite book|first=Max|last=Weber|coauthors=|editor=Peter Lassman, Ronald Speirs|title=Political writings|publisher=Cambridge University Press|year=1994|isbn=0521397197, 9780521397193|pages='''310'''|page=390|chapter=The President of the Reich }}</ref>
* '''Tindakan kekerasan yang tercantum dalam hukum publik''' yakni tindakan kekerasan yang diancam oleh hukum pidana (sosial, ekonomi atau psikologis (skizofrenia, dll.)).
* '''Kekerasan dalam politik''' umumnya pada setiap tindakan kekerasan tersebut dengan suatu klaim legitimasi bahwa mereka dapat melakukannya dengan mengatas namakan suatu tujuan politik (revolusi, perlawanan terhadap penindasan, hak untuk memberontak atau alasan pembunuhan terhadap raja lalim walaupun tindakan kekerasan dapat dibenarkan dalam teori hukum untuk pembelaan diri atau oleh doktrin hukum dalam kasus perlawanan terhadap penindasan di bawah tirani dalam doktrin [[hak asasi manusia]].<ref name="JFM">{{fr}}[[Jean-François Malherbe]] (Docteur en philosophie de l'[[Université catholique de Louvain (depuis 1968)|]] et en théologie de l'[[Université de Paris]]), in ''Violence et démocratie'', Sherbrooke, CGC, 2003.</ref>
* '''Kekerasan simbolik''' (Bourdieu, '''Theory of symbolic power'''),<ref>{{en}} {{cite book|first=Pierre|last=Bourdieu|coauthors=|editor=|title=Outline of a theory of practice|url=https://archive.org/details/outlineoftheoryo0000bour|publisher=Cambridge University Press|year=1977|isbn=052129164X, 9780521291644|pages='''72'''|page=[https://archive.org/details/outlineoftheoryo0000bour/page/248 248]|chapter=Structures and The Habitus }}</ref> merupakan tindakan kekerasan yang tak terlihat atau kekerasan secara struktural dan kultural (Johan Galtung, '''Cultural Violence''')<ref>{{en}} {{cite book|first=Johan Galtung|last=Galtung|coauthors=|editor=|title=Peace by peaceful means: peace and conflict, development and civilization|url=https://archive.org/details/peacebypeacefulm0000galt|publisher=SAGE|year=1996|isbn=0803975112, 9780803975118|pages='''196'''|page=[https://archive.org/details/peacebypeacefulm0000galt/page/n289 280]|chapter=PART IV: CIVILIZATION THEORY - 1.1 Cultural Violence}}</ref> dalam beberapa kasus dapat pula merupakan fenomena dalam penciptaan stigmatisasi.
<!--
== Persepsi terhadap kekerasan == -->
▲Kekerasan antara lain dapat pula berupa pelanggaran ([[siksa|penyiksaan]], [[pemerkosaan]], [[pemukulan]], dll.) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan - hingga batas tertentu - kepada binatang dan harta-benda. Istilah "kekerasan" juga berkonotasi kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang merusak.
▲Kekerasan pada dasarnya tergolong ke dalam dua bentuk —'''kekerasan sembarang''', yang mencakup kekerasan dalam skala kecil atau yang tidak terencanakan, dan '''kekerasan yang
Sejak [[Revolusi Industri]], kedahsyatan peperangan modern
Secara khusus dalam hubungannya dengan peperangan, [[jurnalisme]], karena kemampuannya yang kian meningkat, telah berperan dalam membuat kekerasan yang dulunya dianggap merupakan urusan [[militer]] menjadi [[moralitas|masalah moral]] dan menjadi urusan masyarakat pada umumnya.
[[Transkulturasi]], karena teknologi modern, telah berperan dalam mengurangi ''[[relativisme moral]]'' yang biasanya berkaitan dengan [[nasionalisme]], dan dalam konteks yang umum ini, gerakan "[[antikekerasan]]" internasional telah semakin dikenal dan diakui peranannya.
<!--
== Law ==
Baris 20 ⟶ 30:
Violence can be unilateral, while [[fighting]] implies a reaction, at least a [[self-defense|defensive]] one.
Here are some forms/conceptions of violence condemned/conceived by various legal entities
*[[Abuse]]
Baris 42 ⟶ 52:
Some writers ([[Riane Eisler]], Walter Wink, [[Daniel Quinn]]) have suggested that violence - or at least the arsenal of violent strategies we take for granted - is a phenomenon of the last five to ten thousand years, and was not present in pre-domestication and early post-domestication human societies.
See also
*[[Violentization]]
*[[Structural violence]]
Baris 57 ⟶ 67:
See also: [[Aestheticization of violence]]
== Metaphorical violence ==
In Britain and continental Europe, the word "violence" is used in statements describing politics in a manner which would confuse those expecting such a physical word to be always taken literally. These stretch from [[Jean-Paul Sartre]]'s phrase "inert violence" as a metaphor for social injustice to the use of the word to refer to angry speeches within a parliament hall that attack and belittle individuals or groups.
Baris 66 ⟶ 76:
On October 3, 2002, the WHO launched the first ''World Report on Violence and Health''[http://www.who.int/violence_injury_prevention/violence/en/]. In it, violence is defined as "the intentional use of physical force or power, threatened or actual, against oneself, another person or against a group or community, that either results in or has a high likelihood of resulting in injury, death, psychological harm, maldevelopment or deprivation."-->
{{Gallery
|title=Beberapa bentuk kekerasan
|width=65
|height=75
|lines=6
|berkas:Martin van Maele - Francion 17.jpg|
|berkas:Pollaiuol -Kampf der zehn nackten Männer.jpg|
||
|berkas:Abu Ghraib 14a.jpg|
|berkas:DakSonMassacre1.jpg|
|berkas:DakSonMassacre2.jpg|
|berkas:DakSonMassacre3.jpg|
|berkas:Infant victim of Dak Son massacre.jpg|
|berkas:Ohrdruf Corpses.jpg|
|berkas:Antoin Sevruguin 12 Falak Whipping the soles of a criminal.jpg|
||
}}
== Lihat pula ==
[[
* [[Kekejaman]]
* [[Sado-masokisme]]
* [[Kekerasan dalam rumah tangga]]
* [[Genetika dan kekerasan]]
<!--*[[Hooliganism]]
*[[Injury]]-->
* [[Kekerasan legislatif]]
* [[Mutilasi]]
* [[Antikekerasan]]
* [[Kebrutalan polisi]]
* [[Kekerasan agama]]
* [[Kekerasan di sekolah]]
* [[Kekerasan sektarian]]
* [[Kekerasan oleh negara]]
* [[Tawuran]]
* [[Kekerasan terhadap perempuan]]
* [[Kekerasan terhadap laki-laki]]
* [[Kekerasan dalam
* [[Bia (mitologi)|Kekerasan (personifikasi) dalam mitologi Yunani]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Rujukan ==
* [[Walter Benjamin]] ''Critique of Violence''
* [[Jacques Derrida]]
* [[Hegel]]
* [[Marx]]
* [[Nietzsche]]
* [[Plato]]
* [[Georges Sorel]]
== Catatan ==
{{fnb|1}}Kerusakan harta benda biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan dengan kekerasan terhadap orang, sementara tindakan menyakiti binatang dapat dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada situasi dan [[nilai sosial|nilai-nilai sosial]] yang terkait dengan [[kekejaman terhadap binatang]].
== Pranala luar ==
Baris 109 ⟶ 139:
* {{en}} [http://them.polylog.org/5/index-en.htm#fcs The Meanings of Violence and the Violence of Meanings] Intercultural discussions on violence
* {{en}} [http://www.fvsai.org/ Institute on Violence, Abuse and Trauma]
* [http://vpi-prevent.com/ Violence Prevention Institute]
* {{en}} [http://www.alastairmcintosh.com/general/spiral-of-violence.htm Text of Dom Helder Camara's classic 1971 "Spiral of Violence"]
* {{en}} [http://mobbing.ca/ mobbing.ca] (Mobbing resources in Canada)
Baris 115 ⟶ 145:
== Bacaan ==
* {{en}} [http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5519a3.htm Boys Equally At Risk For Partner Violence]
*
▲[[Kategori:Kekerasan|*]]
[[Kategori:Kriminologi]]
[[Kategori:Psikologi abnormal]]
[[Kategori:Filsafat politik]]
[[Kategori:Metafisika]]
[[
[[
[[
|