Paku Alam IV: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika !
Perbaiki
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(26 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalty
'''RM Nataningrat''' dilahirkan [[25 Oktober]] [[1841]] (versi lain [[1840]]) di [[Yogyakarta]]. Ia diperjuangkan GK Ratu Ayu permaisuri '''PA II''' untuk menjadi pewaris tahta. Di sini sekali lagi dapat dilihat peranan perempuan dalam mengatur pemerintahan di zaman kerajaan (bandingkan dengan pengaruh besar ibunda Hamengkubuwono III dalam mendudukkan putranya dengan mendongkel kedudukan suaminya).
| embed =
| name = Paku Alam IV<br/>ꦦꦏꦸꦄꦭꦩ꧀꧇꧔꧇
 
|image =
Pada 1 Desember 1864 RM Nataningrat ditahtakan sebagai '''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Surya Sasraningrat''' menggantikan mendiang pamannya. Masa pemerintahan beliau ditandai dengan kemunduran [[Kadipaten Pakualaman]]. Banyak dari kebijakan Surya Sasraningrat [Paku Alam IV] menimbulkan ketidakpuasan. Selain itu beliau tidak begitu mahir dalam hal kesusastraan dan kebudayaan. Di keluarga besar Paku Alam pun terjadi beberapa perubahan yang cenderung kurang baik akibat sering bergaul dengan orang-orang [[Belanda]]. Kemewahan dan foya-foya menjadi penyebab kehancuran beberapa anggota keluarga Paku Alam.
|image_size =
|caption =
| title =
| titletext =
| more =
| type =
| succession = [[Kadipaten Pakualaman|Adipati Kadipaten Pakualaman]]
| moretext = keempat
| reign = 1864-1878
| reign-type = Bertakhta
| coronation = 1 Desember 1864
| cor-type = Penobatan
| predecessor = [[Paku Alam III]]
| successor = [[Paku Alam V]]
| suc-type =
| regent =
| reg-type =
| birth_name = Raden Mas Nataningrat
| birth_date = 25 Oktober 1841
| birth_place = [[Kadipaten Pakualaman]], [[Keresidenan Yogyakarta]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|1878|09|25|1841|10|25|df=y}}
| death_place = [[Kadipaten Pakualaman]], [[Keresidenan Yogyakarta]], [[Hindia Belanda]]
| burial_place = [[Pasarean Mataram]], [[Kotagede]]
| spouse = GKR Ayu Hamengkubuwana VI
| spouse-type = Istri
| consort =
| issue =
| issue-link =
| issue-pipe =
| issue-type =
| full name =
| era name =
| era dates =
| regnal name = Sampeyan Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam ingkang Jumeneng Kaping Sekawan
| posthumous name=
| temple name =
| house =[[Wangsa Mataram|Mataram]]
| father = GRMH Nataningprang
| mother =
| religion = Islam
| occupation =
| signature_type = Tanda tangan
| signature =
| module =
}}
 
'''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam IV''' dilahirkan [[25 Oktober]] [[1841]] (versi lain [[1840]]) di [[Yogyakarta]]. Ia adalah adipati [[Kadipaten Pakualaman]] yang keempat. Ia adalah keponakan dari penguasa sebelumnya, [[Paku Alam III]]. Ayahnya bernama GRMH Nataningprang, yang merupakan saudara kandung dari Paku Alam III dan [[Paku Alam V]].
Namun disamping itu, dengan perjanjian politik 1870, [[Kadipaten Pakualaman]] diperkenankan memiliki setengah batalyon infantri dan satu kompi kavaleri. Legiun ini lebih besar dari angkatan perang yang diperbolehkan pada masa para pendahulunya. Perlu ditambahkan pula, KGPA Surya Sasraningrat [Paku Alam IV] mengirim seorang pegawai laki-lakinya untuk menuntut ilmu di Kweekschool Surakarta dan seorang pegawai perempuannya untuk menuntut ilmu kebidanan di Jakarta. Agaknya inilah yang akan mendorong para Paku Alam selanjutnya untuk menyekolahkan anggota keluarga besar Paku Alam ke sekolah [[Belanda]].
 
== Penobatan ==
KGPA Surya Sasraningrat [Paku Alam IV] menikah pertama kali dengan Putri Bupati [[Banyumas]] yang kemudian diceraikan karena sakit. Perkawinan yang kedua dengan GK Ratu Ayu putri [[Hamengkubuwono VI]]. Namun lagi-lagi seperti perkawinan yang pertama beliau tidak memperoleh anak. GK Ratu Ayu selanjutnya juga diceraikan. Perlu dicatat GK Ratu Ayu kemudian menikah dengan Bupati [[Demak]] dan melahirkan Bupati [[Jepara]], ayah RA [[Kartini]]. KGPA Surya Sasraningrat [Paku Alam IV] hanya memiliki 2 putra-putri yang berasal dari selir. Pada [[24 September]] [[1878]] beliau mangkat dan dimakamkan di [[Kota Gede Yogyakarta]].
'''RM Nataningrat''' dilahirkan [[25 Oktober]] [[1841]] (versi lain [[1840]]) di [[Yogyakarta]]. Ia diperjuangkan GK Ratu Ayu permaisuri '''PA[[Paku Alam II''']] untuk menjadi pewaris tahta. Di sini sekali lagi dapat dilihat peranan perempuan dalam mengatur pemerintahan dipada zaman kerajaan (bandingkan dengan pengaruh besar ibundaibu Hamengkubuwono III dalam mendudukkan putranya dengan mendongkel kedudukan suaminya).
 
Pada [[1 Desember]] [[1864]] RM Nataningrat ditahtakan sebagai '''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Surya Sasraningrat''' menggantikan almarhum pamannya.
 
== Sebagai Adipati Pakualaman ==
Pada 1 Desember 1864 RM Nataningrat ditahtakan sebagai '''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Surya Sasraningrat''' menggantikan mendiang pamannya. Masa pemerintahan beliaupemerintahannya ditandai dengan kemunduran [[Kadipaten Pakualaman]]. Banyak dari kebijakan Suryayang Sasraningrat [Paku Alam IV]dibuatnya menimbulkan ketidakpuasan. Selain itu beliauia tidak begitu mahir dalam hal kesusastraan dan kebudayaan. Di keluarga besar Paku Alam pun terjadi beberapa perubahan yang cenderung kurang baik akibat sering bergaul dengan orang-orang [[Belanda]]. Kemewahan dan foya-foya menjadi penyebab kehancuran beberapa anggota keluarga Paku Alam.
 
Namun disamping itu, dengan perjanjian politik 1870, [[Kadipaten Pakualaman]] diperkenankan memiliki setengah batalyon infantri dan satu kompi kavaleri. [[Legiun Pakualaman|Legiun]] ini lebih besar dari angkatan perang yang diperbolehkan pada masa para pendahulunya. Perlu ditambahkan pula, KGPA Surya Sasraningrat [Paku Alam IV] mengirim seorang pegawai laki-lakinya untuk menuntut ilmu di ''Kweekschool'' [[Surakarta]] dan seorang pegawai perempuannya untuk menuntut ilmu kebidanan di Jakarta. Agaknya inilah yang akan mendorong para Paku Alam selanjutnya untuk menyekolahkan anggota keluarga besar Paku Alam ke sekolah [[Belanda]].
 
== Kehidupan Pribadi ==
[[Berkas:Nata Ningprang, kleinzoon van de Pakoe Alam te Jogjakarta, KITLV 91157.tiff|ki|jmpl|GRMH Nataningprang, putra [[Paku Alam II]] sekaligus ayah dari Paku Alam IV]]
KGPA Surya Sasraningrat [Paku Alam IV] menikah pertama kali dengan Putri Bupati [[Banyumas]] yang kemudian diceraikan karena sakit. Perkawinan yang kedua dengan GK Ratu Ayu putri [[Hamengkubuwono VI]]. Namun lagi-lagi seperti perkawinan yang pertama beliauia tidak memperoleh anak. GK Ratu Ayu selanjutnya juga diceraikan. Perlu dicatat GK Ratu Ayu kemudian menikah dengan Bupati [[Demak]] dan melahirkan Bupati [[Jepara]], ayah RA [[Kartini]]. KGPA Surya Sasraningrat [Paku Alam IV] hanya memiliki 2 putra-putri yang berasal dari selir. Pada [[24 September]] [[1878]] beliau mangkat dan dimakamkan di [[Kota Gede Yogyakarta]].
 
Pada [[24 September]] [[1878]] ia mangkat dan dimakamkan di [[Pasarean Mataram|Kota Gede Yogyakarta]]. Paku Alam IV menjadi adipati Pakualaman terakhir yang dimakamkan di pemakaman Kotagede, karena penguasa setelahnya, Paku Alam V mendirikan [[Astana Giriganda]] di [[Adikarto]] sebagai pemakaman resmi milik Pura Pakualaman.
 
== Referensi ==
Baris 12 ⟶ 73:
 
== Pranala luar ==
 
* {{en}} [http://www.4dw.net/royalark/Indonesia/pakuala2.htm Pakualaman - The Kartasura Dynasty - Genealogy]
 
Baris 19 ⟶ 81:
{{kotak selesai}}
 
{{lifetime|19401840|1878|Paku Alam 04}}
 
[[Kategori:Raja Paku AlamanAlam|4]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]