W.S. Rendra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(155 revisi perantara oleh 98 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox artis indonesiapenulis
| namenama =pena Rendra =
| image = Ws rendra = RendraS.jpg
| imagesizecaption =
| birth_name = Willibrordus Surendra Broto Narendra
| caption =
| birthdatebirth_date = {{birth date|1935|11|7}}
| birthplacebirth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Surakarta|Solo]], [[IndonesiaHindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|2009|8|6|1935|11|7}}
| birthname = Willibrordus Surendra Bawana Rendra
|death_place = [[Depok]], [[Jawa Barat]]
| othername = W.S. Rendra {{br}} Rendra
| occupation = [[Penulis]], [[aktor]], [[teater|sutradara teater]]
| deathdate = {{death date and age|2009|8|6|1935|11|7}}
|education = [[Sastra Inggris]], [[Universitas Gadjah Mada]],<br/> [[American Academy of Dramatic Arts]]
| deathplace = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|nationality = {{flagicon|Hindia Belanda}} [[Hindia Belanda]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
| yearsactive =
|language = [[bahasa Indonesia|Indonesia]]
| occupation = [[aktor]], [[penyair]]
|genre = [[Puisi]], [[drama]], terjemahan
| spouse =
|subject = Politik, cinta, alam, dll.
| partner =
|movement = [[Simbolisme]] (masa awal)<br/>[[Realisme sastra|Realisme]]
| children =
|notableworks = ''Blues untuk Bonnie''
| parents =
|period = [[Kesusastraan Indonesia Periode 1950-1965|Angkatan '50]] (1952–2009)
| influences =
|spouse = Sunarti Suwandi<br/> [[Sitoresmi Prabuningrat|Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat]]<br/> [[Ken Zuraida]]
| influenced =
|partner website =
|children = Theodorus Setya Nugraha <br> Andreas Wahyu Wahyana <br> Daniel Seta <br> Samuel Musa <br> [[Clara Sinta]] <br> Yonas Salya <br> Sarah Drupadi <br> [[Naomi Srikandi]] <br> Rachel Saraswati <br> Isaias Sadewa <br> [[Maryam Supraba]]
|relatives = Raden Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo<br/>Raden Ayu Catharina Ismadillah (orang tua),<br/> [[Adi Kurdi]] (adik ipar)
|awards = Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970),<br/> [[Penghargaan Penulis Asia Tenggara|S.E.A. Write Award]] (1996), dll
|signature =
|website =
|portaldisp =
}}
'''Rendra[[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]] Willibrordus Surendra BawanaBroto Rendra)Narendra, [[Sarjana|S.S.]], [[w:en:Master of Arts|M.A.]]''', ({{lahirmati|[[Kota Surakarta|Solo]], [[JawaHindia TengahBelanda]]|7|11|1935|[[Depok]], [[Jawa Barat]]|6|8|2009}}) adalah penyairatau ternama yang kerap dijulukidikenal sebagai "Burung Merak"'''W.S. IaRendra''' mendirikanadalah [[Bengkel Teaterpenyair]] di, [[Yogyakartadramawan]] pada tahun, [[1967aktor]]. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, kemudian ia mendirikan ''Bengkel Teater Rendra'' di Depok, pada bulan Oktober 1985. Semenjak masa kuliah ia sudah aktif menulis cerpen dan esai[[sutradara]] di[[teater]] berbagaiberkebangsaan majalah[[Indonesia]].
 
Sejak muda dia menulis [[puisi]], [[skenario drama]], [[cerpen]], dan [[esai sastra]] di berbagai [[media massa]].<ref>{{Cite web |url=http://www.lokerpuisi.web.id/2011/12/puisi-puisi-ws-rendra-si-burung-merak.html |title=Salinan arsip |access-date=2012-02-24 |archive-date=2012-02-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120221051049/http://www.lokerpuisi.web.id/2011/12/puisi-puisi-ws-rendra-si-burung-merak.html |dead-url=yes }}</ref> Dia pernah mengenyam pendidikan di [[Universitas Gajah Mada]] dan dari perguruan tinggi itu Rendra menerima [[gelar]] [[Doktor]] [[honoris causa|Honoris Causa]].<ref>{{cite web|last=gusti.grehenson|date=3 Maret 2008|title=WS Rendra akan dikukuhkan Sebagai Doktor Honoris Causa (HC) dari UGM|url=http://www.ugm.ac.id/id/berita/189-ws.rendra.akan.dikukuhkan.sebagai.doktor.honoris.causa.(hc).dari.ugm|access-date=29 April 2024}}</ref> Penyair yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak"<ref>{{cite web|first=Beno|last=Junianto|date=7 Agustus 2009|title=Mengapa WS Rendra Dijuluki Si Burung Merak|url=http://www.life.viva.co.id/news/read/81017-mengapa_ws_rendra_dijuluki_si_burung_merak|access-date=29 April 2024|archive-url=https://web.archive.org/web/20201219164230/https://www.viva.co.id/showbiz/81017-mengapa-ws-rendra-dijuluki-si-burung-merak|archive-date=29 April 2024|dead-url=yes}}</ref> ini, pada tahun 1967 mendirikan Bengkel Teater di [[Yogyakarta]]. Melalui Bengkel Teater itu, Rendra melahirkan banyak seniman antara lain [[Sitok Srengenge]], [[Radhar Panca Dahana]], [[Adi Kurdi]], dan lain-lain. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, ia memindahkan Bengkel Teater ke [[Depok]], Oktober [[1985]].<ref>{{Cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/ws-rendra/index.shtml |title=Salinan arsip |access-date=2005-06-27 |archive-date=2007-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070509162923/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/ws-rendra/index.shtml |dead-url=yes }}</ref>
== Masa kecil ==
Rendra adalah anak dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya adalah seorang guru [[Bahasa Indonesia]] dan [[Bahasa Jawa]] pada sekolah Katolik, [[Solo]], di samping sebagai dramawan tradisional; sedangkan ibunya adalah penari [[srimpi|serimpi]] di keraton [[Surakarta]]. Masa kecil hingga remaja Rendra dihabiskannya di kota kelahirannya.
 
== PendidikanKehidupan Pribadi ==
Rendra adalah anak dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya adalah seorang guru [[bahasa Indonesia]] dan [[bahasa Jawa]] pada sekolah Katolik, [[Solo]], di samping sebagai dramawan tradisional; sedangkan ibunya adalah penari [[srimpi]] di [[Keraton Surakarta Hadiningrat]]. Masa kecil hingga remaja Rendra dihabiskannya di kota kelahirannya.
* TK Marsudirini, Yayasan Kanisius.
* SD s/d SMU Katolik, St. Yosef, Solo - Tamat pada tahun 1955.
* Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta - Tidak tamat.
* mendapat beasiswa American Academy of Dramatical Art (1964 - 1967).
 
Pernikahan Rendra dengan Sunarti Suwandi dan [[Sitoresmi Prabuningrat]] berakhir dengan perceraian, dan terakhir ia menikahi [[Ken Zuraida]] yang juga seniman teater. Dari ketiga istrinya, Rendra dikaruniai sebelas orang anak.
== Rendra sebagai sastrawan ==
Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis [[puisi]], [[cerita pendek]] dan [[drama]] untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya, dan terutama tampil sebagai pembaca puisi yang sangat berbakat.
 
== Karier ==
Ia petama kali mempublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisi-puisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal itu terus berlanjut seperti terlihat dalam majalah-majalah pada dekade selanjutnya, terutama majalah tahun 60-an dan tahun 70-an.
=== Karier sastrawan ===
Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek, dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya dan tampil sebagai pembaca puisi yang berbakat.
 
Ia pertama kali memublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisi-puisinya pun menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal itu terus berlanjut seperti terlihat dalam majalah-majalah pada dekade selanjutnya, terutama majalah tahun 1960-an dan 1970-an.
"Kaki Palsu" adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika ia di SMP, dan “Orang-Orang di Tikungan Jalan” adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Pada saat itu ia sudah duduk di SMA. Penghargaan itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya Sastra Indonesia Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti [[Angkatan 45]], [[Angkatan 60]]-an, atau [[Angkatan 70]]-an. Dari karya-karyanya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian dan kebebasan sendiri.
 
Kaki Palsu adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika SMP dan Orang-orang di Tikungan Jalan adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Pada saat itu ia sudah duduk di SMA. Penghargaan itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya, Sastra Indonesia Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan 45, Angkatan 60-an, atau Angkatan 70-an.
Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa [[Inggris]], [[Belanda]], [[Jerman]], [[Jepang]] dan [[India]].
 
Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, dan India.
Ia juga aktif mengikuti festival-festival di luar negeri, di antaranya The Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979), The Valmiki International Poetry Festival, [[New Delhi]] (1985), Berliner Horizonte Festival, [[Berlin]] (1985), The First New York Festival Of the Arts (1988), Spoleto Festival, [[Melbourne]], Vagarth World Poetry Festival, [[Bhopal]] (1989), World Poetry Festival, [[Kuala Lumpur]] (1992), dan Tokyo Festival (1995).
 
Ia juga aktif mengikuti festival-festival di luar negeri, di antaranya The Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979), The Valmiki International Poetry Festival, New Delhi (1985), Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985), The First New York Festival Of the Arts (1988), Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal (1989), World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), dan Tokyo Festival (1995).
== Bengkel Teater dan Bengkel Teater Rendra==
 
Pada tahun 1967, sepulang dari [[Amerika Serikat]], ia mendirikan Bengkel Teater yang sangat terkenal di Indonesia dan memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah air. Namun sejak 1977 ia mendapat kesulitan untuk tampil di muka publik baik untuk mempertunjukkan karya dramanya maupun membacakan puisinya. Kelompok teaternyapun tak pelak sukar bertahan. Untuk menanggulangi ekonominya Rendra hijrah ke Jakarta, lalu pindah ke Depok. Pada 1985, Rendra mendirikan Bengkel Teater Rendra yang masih berdiri sampai sekarang dan menjadi basis bagi kegiatan keseniannya.
=== Bengkel Teater dan Bengkel Teater Rendra ===
Bengkel teater ini berdiri di atas lahan sekitar 3 hektar yang terdiri dari bangunan tempat tinggal Rendra dan keluarga, serta bangunan sanggar untuk latihan drama dan tari.[[Berkas:Rendra_di_Halam_Bengkel_Teater.JPG|thumb|right]]
[[Berkas:Rendra di Halam Bengkel Teater.JPG|jmpl|''Rendra'' di halaman Bengkel Teater.]]
Di lahan tersebut tumbuh berbagai jenis tanaman yang dirawat secara asri, sebagian besar berupa tanaman keras dan pohon buah yang sudah ada sejak lahan tersebut dibeli, juga ditanami baru oleh Rendra sendiri serta pemberian teman-temannya. Puluhan jenis pohon antara lain, jati, mahoni, ebony, bambu, turi, mangga, rambutan, jengkol, tanjung, singkong dan lain-lain.
Pada tahun 1967, sepulang dari [[Amerika Serikat]], ia mendirikan Bengkel Teater yang sangat terkenal di Indonesia dan memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah air. Namun sejak 1977 ia mendapat kesulitan untuk tampil di muka publik baik untuk mempertunjukkan karya dramanya maupun membacakan puisinya. Kelompok teaternya pun tak pelak sukar bertahan. Untuk menanggulangi ekonominya Rendra hijrah ke Jakarta, lalu pindah ke Depok. Pada 1985, Rendra mendirikan ''Bengkel Teater Rendra'' yang masih berdiri sampai sekarang dan menjadi basis bagi kegiatan keseniannya. Bengkel teater ini berdiri di atas lahan sekitar 3 hektar yang terdiri dari bangunan tempat tinggal Rendra dan keluarga, serta bangunan sanggar untuk latihan drama dan tari. Di lahan tersebut tumbuh berbagai jenis tanaman yang dirawat secara asri, sebagian besar berupa tanaman keras dan pohon buah yang sudah ada sejak lahan tersebut dibeli, juga ditanami baru oleh Rendra sendiri serta pemberian teman-temannya. Puluhan jenis pohon antara lain, jati, mahoni, eboni, bambu, turi, mangga, rambutan, jengkol, tanjung, singkong, dan lain-lain.
 
== Penelitian tentang karya Rendra ==
Profesor Harry Aveling, seorang pakar sastra dari Australia yang besar perhatiannya terhadap kesusastraan Indonesia, telah membicarakan dan menerjemahkan beberapa bagian puisi Rendra dalam tulisannya yang berjudul “A Thematic History of Indonesian Poetry: 1920 to 1974”. Karya Rendra juga dibicarakan oleh seorang pakar sastra dari Jerman bernama Profesor Rainer Carle dalam bentuk disertasi yang berjudul Rendras Gedichtsammlungen (1957—1972): ''Ein Beitrag Zur Kenntnis der Zeitgenossichen Indonesischen Literatur''. Verlag von Dietrich Reimer in Berlin: Hamburg 1977.
 
== PenghargaanKontroversi ==
Baru pada usia 24 tahun, ia menemukan cinta pertama pada diri Sunarti Suwandi. Dari wanita yang dinikahinya pada 31 Maret 1959 itu, Rendra mendapat lima anak: Theodorus Setya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan [[Clara Sinta]]. Romantisme percintaan mereka memberi inspirasi Rendra sehingga lahir beberapa puisi yang kemudian diterbitkan dalam satu buku ''Empat Kumpulan Sajak''.
* Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Yogyakarta (1954)
* Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956)
* Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970)
* Hadiah Akademi Jakarta (1975)
* Hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976)
* Penghargaan Adam Malik (1989)
* The S.E.A. Write Award (1996)
* Penghargaan Achmad Bakri (2006).
 
Pada tahun 1971, [[Sitoresmi Prabuningrat|Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat]] ditemani oleh kakaknya R. A. Laksmi Prabuningrat, keduanya adalah putri darah biru Keraton [[Yogyakarta]] mengutarakan keinginannya untuk menjadi murid Rendra dan bergabung dengan Bengkel Teater. Tak lama kemudian Rendra melamar Sito untuk menjadi istri kedua, dan Sito menerimanya. Peristiwa itu, tak pelak lagi, mengundang berbagai komentar sinis seperti mengenai masuknya Rendra menjadi Islam hanya untuk [[poligami]]. Tetapi alasan yang lebih prinsipil bagi Rendra, karena Islam bisa menjawab persoalan pokok yang terus menghantuinya selama ini, yakni kemerdekaan individual sepenuhnya. "Saya bisa langsung beribadah kepada Allah tanpa memerlukan pertolongan orang lain. Sehingga saya merasa hak individu saya dihargai," katanya sambil mengutip ayat Al-Qur'an, yang menyatakan bahwa Allah lebih dekat dari urat leher seseorang. Dari Sitoresmi, ia mendapatkan empat anak: Yonas Salya, Sarah Drupadi, [[Naomi Srikandi]], dan [[Rachel Saraswati]].
== Kontroversi pernikahan, masuk Islam dan julukan Burung Merak ==
Baru pada usia 24 tahun, ia menemukan cinta pertama pada diri Sunarti Suwandi. Dari wanita yang dinikahinya pada 31 Maret 1959 itu, Rendra mendapat lima anak: Teddy Satya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan Klara Sinta. Satu di antara muridnya adalah Bendoro Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat, putri darah biru Keraton [[Yogyakarta]], yang bersedia lebur dalam kehidupan spontan dan urakan di Bengkel Teater. Tugas Jeng Sito, begitu panggilan Rendra kepadanya, antara lain menyuapi dan memandikan keempat anak Rendra-Sunarti.
 
Sang Burung Merak kembali mengibaskan keindahan sayapnya dengan mempersunting [[Ken Zuraida]], istri ke-3 yang memberinya dua anak, yaitu Isaias Sadewa dan Maryam Supraba. Tetapi pernikahan itu harus dibayar mahal karena tak lama sesudah kelahiran Maryam, Rendra diceraikan Sitoresmi pada 1979, dan Sunarti pada tahun 1981.
Ujung-ujungnya, ditemani Sunarti, Rendra melamar Sito untuk menjadi istri kedua, dan Sito menerimanya. Dia dinamis, aktif, dan punya kesehatan yang terjaga, tutur Sito tentang Rendra, kepada Kastoyo Ramelan dari Gatra. Satu-satunya kendala datang dari ayah Sito yang tidak mengizinkan putrinya, yang beragama [[Islam]], dinikahi seorang pemuda [[Katolik]]. Tapi hal itu bukan halangan besar bagi Rendra. Ia yang pernah menulis litani dan mazmur, serta memerankan [[Yesus Kristus]] dalam lakon drama penyaliban Cinta dalam Luka, memilih untuk mengucapkan dua kalimat [[syahadat]] pada hari perkawinannya dengan Sito, 12 Agustus 1970, dengan saksi [[Taufiq Ismail]] dan [[Ajip Rosidi]].
 
Sejak tahun 1977 ketika ia sedang menyelesaikan film garapan Sjumanjaya, ''Yang Muda Yang Bercinta'' ia dicekal pemerintah Orde Baru. Semua penampilan di muka publik dilarang. Ia menerbitkan buku drama untuk remaja berjudul ''Seni Drama untuk Remaja'' dengan nama Wahyu Sulaiman. Tetapi di dalam berkarya ia menyederhanakan namanya menjadi Rendra saja sejak 1975.
Peristiwa itu, tak pelak lagi, mengundang berbagai komentar sinis seperti Rendra masuk Islam hanya untuk [[poligami]]. Terhadap tudingan tersebut, Rendra memberi alasan bahwa ketertarikannya pada Islam sesungguhnya sudah berlangsung lama. Terutama sejak persiapan pementasan Kasidah Barzanji, beberapa bulan sebelum pernikahannya dengan Sito. Tapi alasan yang lebih prinsipil bagi Rendra, karena Islam bisa menjawab persoalan pokok yang terus menghantuinya selama ini: kemerdekaan individual sepenuhnya. Saya bisa langsung beribadah kepada Allah tanpa memerlukan pertolongan orang lain. Sehingga saya merasa hak individu saya dihargai, katanya sambil mengutip ayat Quran, yang menyatakan bahwa Allah lebih dekat dari urat leher seseorang.
 
== Pendidikan ==
Toh kehidupannya dalam satu atap dengan dua istri menyebabkan Rendra dituding sebagai haus publisitas dan gemar popularitas. Tapi ia menanggapinya dengan ringan saja. Seperti saat ia menjamu seorang rekannya dari Australia di [[Kebun binatang Gembira Loka]], [[Yogyakarta]]. Ketika melihat seekor [[merak|burung merak]] berjalan bersama dua betinanya, Rendra berseru sambil tertawa terbahak-bahak, Itu Rendra! Itu Rendra!. Sejak itu, julukan Burung Merak melekat padanya hingga kini. Dari Sitoresmi, ia mendapatkan empat anak: Yonas Salya, Sarah Drupadi, Naomi Srikandi, dan Rachel Saraswati
* TK Marsudirini, Yayasan Kanisius.
* SD s.d. SMA Katolik, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, Solo (tamat pada tahun 1955).
* Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, [[Universitas Gajah Mada]], [[Yogyakarta]]
* Mendapat beasiswa [[American Academy of Dramatic Arts]] (1964–1967).
 
== Filmografi ==
Sang Burung Merak kembali mengibaskan keindahan sayapnya dengan mempersunting [[Ken Zuraida]], istri ketiga yang
=== Film ===
memberinya dua anak: Isaias Sadewa dan Maryam Supraba. Tapi pernikahan itu harus dibayar mahal karena tak lama sesudah kelahiran Maryam, Rendra diceraikan Sitoresmi pada 1979, dan Sunarti pada tahun 1981.
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Judul
! Peran
! Keterangan
|-
| 1972
| ''[[Cintaku Jauh di Pulau]]''
| Bondan
|
|-
| rowspan="3"|1977
| ''[[Terminal Cinta]]''
| Joki Tobing
|
|-
| ''[[Yang Muda yang Bercinta (film)|Yang Muda yang Bercinta]]''
| Sony
|
|-
| ''[[Al Kautsar]]''
| Saiful Bachri
|
|-
| 2007
| ''[[Lari dari Blora]]''
| Simbah
|
|-
| 2008
| ''[[Kantata Takwa (film)|Kantata Takwa]]''
|
| Film dokumenter
|}
 
== Penghargaan ==
Sejak tahun 1977 ketika ia sedang menyelesaikan film garapan Sjumanjaya, "Yang Muda Yang Bercinta" ia dicekal pemerintah Orde Baru. Semua penampilan di muka publik dilarang. Ia menerbitkan buku drama untuk remaja berjudul "Seni Drama Untuk Remaja" dengan nama Wahyu Sulaiman. Tetapi di dalam berkarya ia menyederhanakan namanya menjadi Rendra saja sejak 1975.
* Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta (1954)
 
* Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956)
== Beberapa karya ==
* Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970)
* Hadiah Akademi Jakarta (1975)
* Hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976)
* Penghargaan Adam Malik (1989)
* [[Penghargaan Penulis Asia Tenggara|The S.E.A. Write Award]] (1996)
* Penghargaan Achmad Bakri (2006).
 
== Karya ==
=== Drama ===
* ''Orang-orang di Tikungan Jalan'' (1954)
* ''Bib Bob Rambate Rate Rata'' (Teater Mini Kata) - 1967
* ''SEKDA'' (1977)
* ''Selamatan Anak Cucu Sulaiman'' (dimainkan 6 kali)
* ''Mastodon dan Burung Kondor'' (1972)
* ''Hamlet'' (terjemahan dari karya [[William Shakespeare]], dengan judul yang sama)- dimainkan dua kali
* ''Macbeth'' (terjemahan dari karya [[William Shakespeare]], dengan judul yang sama)
* ''Oedipus Sang Raja'' (terjemahan dari karya [[Sophokles]], aslinya berjudul "Oedipus Rex")
* ''Lysistrata'' (terjemahan)
* ''Odipus di Kolonus'' (Odipus Mangkat) (terjemahan dari karya [[Sophokles]],
* ''Antigone'' (terjemahan dari karya [[Sophokles]],
* ''Kasidah Barzanji'' (dimainkan 2 kali)
* ''Lingkaran Kapur Putih''
* Panembahan Reso (1986)
* ''Panembahan Reso'' (1986)
* Kisah Perjuangan Suku Naga (dimainkan 2 kali)
* ''Kisah Perjuangan Suku Naga'' (dimainkan 2 kali)
* Shalawat Barzanji
* ''Shalawat Barzanji''
* Sobrat
* ''Sobrat''
 
=== Kumpulan Sajaksajak/Puisipuisi ===
* ''Ballada Orang-Orangorang Tercinta'' (Kumpulan sajak)
* ''Blues untuk Bonnie''
* ''Empat Kumpulan Sajak''
* ''Sajak-sajak Sepatu Tua''
* ''Mencari Bapak''
* ''Perjalanan Bu Aminah''
* ''Nyanyian Orang Urakan''
* ''Pamphleten van een Dichter''
* ''Potret Pembangunan Dalam Puisi''
* ''Disebabkan Oleholeh Angin''
* ''Orang Orang Rangkasbitung''
* Rendra: ''Ballads and Blues Poem''
* ''State of Emergency''
* ''Do'a untuk Anak-Cucu''
*Perempuan yang Tergusur
*Sajak Sebatang Lisong
* Nyanyian Angsa
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/ws-rendra/index.shtml W.S. Rendra di TokohIndonesiasitus web Tokoh Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070509162923/http://www.tokohindonesia.com]/ensiklopedi/w/ws-rendra/index.shtml |date=2007-05-09 }}
* {{id}} [http://www.pusatbahasa.depdiknas.go.id/showpenuh.php?info=tokoh&actionTree=open&id=2&infocmd=show&infoid=6&row= WSW.S. Rendra di Situssitus web Pusat Bahasa]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1995/11/16/0028.html kontroversi pernikahan, masuk Islam dan julukan Si Burung Merak] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080124075244/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1995/11/16/0028.html |date=2008-01-24 }}
* {{id }} [http://www.lokerpuisi.web.id/2011/12/puisi-puisi-ws-rendra-si-burung-merak.html Kumpulan Puisi W.S Rendra] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120221051049/http://www.lokerpuisi.web.id/2011/12/puisi-puisi-ws-rendra-si-burung-merak.html |date=2012-02-21 }}
*{{id}} [http://truveotube.com/about/sebatang-lisong-rendra Sajak Sebatang Lisong, ITB 1977]
* {{id}} [http://truveotube.com/about/sebatang-lisong-rendra Sajak Sebatang Lisong, ITB 1977] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090812042453/http://truveotube.com/about/sebatang-lisong-rendra |date=2009-08-12 }}
* {{Id}} [https://jogja.tribunnews.com/2023/09/26/puisi-sajak-mata-mata-ws-rendra-ada-suara-bising-di-bawah-tanah-ada-suara-gaduh-di-atas-tanah Puisi Sajak Mata-mata W.S. Rendra: Ada suara bising di bawah tanah Ada suara gaduh di atas tanah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20240115113546/https://jogja.tribunnews.com/2023/09/26/puisi-sajak-mata-mata-ws-rendra-ada-suara-bising-di-bawah-tanah-ada-suara-gaduh-di-atas-tanah|date=2024-04-29}}
 
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Rendra, W. S.}}
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama ke Islam]]
[[Kategori:Pemeran Indonesia]]
[[Kategori:Poligamis]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh teater Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
 
{{DEFAULTSORT:Rendra, W. S.}}
[[de:Willibrordus S. Rendra]]
[[Kategori:Penulis Indonesia|R]]
[[jv:W.S. Rendra]]
[[Kategori:Penyair Indonesia|R]]
[[ms:Rendra]]
[[Kategori:Dramawan Indonesia|R]]
[[nl:Wahyu Sulaeman Rendra]]
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia|R]]
[[Kategori:Tokoh teater Indonesia|R]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia|R]]
[[Kategori:Tahanan politik Indonesia|R]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada|R]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Katolik ke Islam|R]]
[[Kategori:Poligamis|R]]
[[Kategori:Bangsawan Indonesia|R]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta|R]]
[[Kategori:Tokoh Jawa|R]]