Sarbini Sumawinata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(30 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox office holder
[[Berkas:Sarbini Sumawinata.jpg|right|framed|Prof. Dr. Sarbini Sumawinata]]
|honorific prefix =
'''Prof. Dr. Sarbini Sumawinata''' ({{lahirmati|[[Madiun]], [[Jawa Timur]]|20|8|1918|[[Jakarta]]|13|3|2007}}) adalah seorang [[ekonomi|ekonom]] dan guru besar Fakultas Ekonomi, [[Universitas Indonesia]] yang berjasa bagi negara karena pada [[1965]] ia merupakan salah seorang pertama yang memperkenalkan konsep pembangunan ekonomi kepada [[Soeharto|Jenderal Soeharto]] yang saat itu masih menjabat sebagai Panglima [[Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat]] (Kostrad). Konsep ini kelak menghasilkan perbaikan ekonomi negara pada awal pemerintahan [[Orde Baru]].
[[fr:|name = Sarbini Sumawinata]]
|image = Sarbini Sumawinata.jpg
|image_size = 200 px
|office1 = Kepala [[Biro Pusat Statistik]]
|predecessor1 = Abdul Karim Pringgodigdo
|successor1 = M. Abdul Majid
|president1 = [[Soekarno]]
|term_start1 = 1955
|term_end1 = 1965
|office2 = Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
|termstart2 = 1959
|termend2 = 2007
|office3 = Asisten Pribadi Presiden/Ketua Tim Bidang Politik
|term_start3 = 1966
|term_end3 = 1968
|office4 = Ketua Dewan Komisaris Business News
}}
'''Prof. Dr. Sarbini Sumawinata'''<ref>{{cite web |url=http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1996/04/22/0015.html |title=Pusat Data & Analisis Tempo Apa & Siapa '85/86 |publisher=Berbicara dan bertindak sesuai dengan hati nurani memang sudah ditanamkan kepadanya sejak kecil. Ayahnya, [[Soelaiman Soemawinata]], yang berasal dari [[Sumedang]], [[Jawa Barat]], lari ke [[Madiun]], [[Jawa Timur]], untuk menghindar dari adat yang mengekang. "Ayah sangat menghargai kebebasan, itulah yang diwariskan kepada kami," kata ekonom yang tertarik kepada masalah pembangunan pedesaan ini. |access-date=2015-07-10 |archive-date=2015-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150711063509/http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1996/04/22/0015.html |dead-url=yes }}</ref>({{lahirmati|[[Madiun]], [[Jawa Timur]]|20|8|1918|[[Jakarta]]|13|3|2007}}) adalah seorang [[intelektual Sunda]] keturunan [[Sumedang]] yang merupakan [[ekonomi|ekonom]] dan guru besar Fakultas Ekonomi, [[Universitas Indonesia]] yangdan berjasa bagi negara karena pada [[1965]] ia merupakan salah seorang pertama yang memperkenalkan konsep pembangunan ekonomi kepada [[Soeharto|Jenderal Soeharto]] yang saat itu masih menjabat sebagai Panglima [[Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat]] (Kostrad). Konsep ini kelak menghasilkan perbaikan ekonomi negara pada awal pemerintahan [[Orde Baru]].
 
== Pendidikan & Profesi ==
 
* HIS, Madiun (1932)
* MULO, Madiun (1936)
* AMS-B, Yogyakarta ([[SMA Negeri 3 Yogyakarta]]) (1939)
* [[Technische Hoogeschool te Bandoeng|Technische Hoogeschool te Bandung]] (1939-1942)
* [[Universitas Gadjah Mada|Sekolah Teknik Tinggi, Yogyakarta]] (1947)
* Pendidikan di Sentraal Plan Bureau, Negeri Belanda (1952)
* [[Universitas Harvard]], [[Massachusetts|Cambridge, Massachusetts]], AS (1954)
* Pendidikan Statistik, Kanada (1954)
* Bagian Perencanaan Kementerian Kemakmuran, Yogyakarta (1949)
* Bagian Perencanaan Kementerian Kemakmuran Pusat, Jakarta (1950)
* Kepala [[Badan Pusat Statistik|Biro Pusat Statistik]] (1955-1965)
* [[Profesor|Guru Besar]] Fakultas Ekonomi UI (1959-2007)
* Asisten Pribadi Presiden/Ketua Tim Bidang Politik (1966-1968)
* Ketua Dewan Komisaris Business News
 
== Menjadi penasihat Soeharto ==
Pada tahun [[1966]], Jenderal Soeharto yang menjabat sebagai Ketua Presidium [[Kabinet Ampera]] yang resminya masih berada dibawah pimpinan [[Soekarno|Presiden Soekarno]] membentuk Tim Ahli Ekonomi yang dipimpin oleh Prof. [[Widjojo Nitisastro]] dan Tim Ahli Politik yang dipimpin oleh Prof. Sarbini, dengan [[Ali Moertopo]] sebagai Asisten Pribadi Ketua Presidium Bidang Politik.
 
Meskipun berlatar belakang sebagai seorang ekonom, Sarbini ternyata sangat paham soal politik. Ia ternyata sangat kritis dalam masalah politik, sehingga tidak jarang ia berseberangan jalan dengan Jend. Soeharto.
 
== Menjadi orang sipil kembali ==
Pada tahun [[1968]], Soeharto selaku Presiden membentuk kabinet dan membuarkan kedua Tim Ahlinya. Karena itu Sarbini kembali menjadi orang sipil dan menjadi pemimpin buletin ekonomi ''[[Business News]]''
 
Meskipun demikian, Sarbini tetap menyumbangkan pemikiran kritisnya terhadap sistem politik negara. Misalnya, ia pernah mengajukan pemikirannya tentang bahaya [[militerisme]] dan pentingnya kesetaraan dalam hubungan kerja sama sipil-militer dan kebebasan [[pers]]. Sarbini juga tidak segan-segan mengkritik pemerintahan Orde Baru yang dinilainya membawa Indonesia ke dalam jurang kehancuran.
 
== Sekitar Malari 1974 ==
Pada awal Orde Baru, pemerintah Indonesia meninggalkan kebijakan pemerintahan [[Soekarno]] yang menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing dan menolak modal asing. Sebaliknya, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing (1968) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (1969) yang dimaksudkan untuk mendatangkan sebanyak-banyaknya investor asing. Akibatnya modal asing, terutama dari [[Jepang]] membanjiri Indonesia dan menghimpit banyak pengusaha kecil nasional.
 
Pada awal [[1974]] [[Perdana Menteri Jepang]] [[Kakuei Tanaka]] berkunjung ke Indonesia, dan meletuslah huru-hara yang disebut sebagai [[peristiwa Malari]]. Dalam kaitan itu Prof. Sarbini sempat ditahan selama 808 hari dengan tuduhan terlibat dalam huru-hara itu, meskipun ia tak pernah diajukan ke pengadilan.
 
== Pemikiran Sarbini ==
Banyak orang kurang mengenal Prof. Sarbini Sumawinata sebagai tokoh [[sosialisme|sosialis]] Indonesia. Ia giat mengembangkan gagasan ekonomi kerakyatan demi peningkatan kesejahteraan rakyat pedesaan. Negara, katanya, perlu melakukan investasi besar untuk menghancurkan sisa-sisa [[feodalisme]] dan [[kolonialisme]] yang terus membelenggu rakyat pedesaan.
 
Sarbini juga menganjurkan berbagai langkah modernisasi dalam bidang [[pertanian]]. Industrialisasi keraykatankerakyatan yang mencakup semua sektor kehidupan desa, seperti pertanian, [[perikanan]], [[perdagangan]], [[angkutan]], [[bank|perbankan]], dll. perlu dibangun untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat desa.
 
Sarbini yakin bahwa bila pembangunan rakyat pedesaan ini dapat dilaksanakan, maka cita-cita peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia akan tercapai, sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri republik ini, yaitu [[Soekarno|Bung Karno]], [[Mohammad Hatta|Bung Hatta]] dan [[Sjahrir|Bung Sjahrir]].
 
Sarbini ingin meneruskan cita-cita [[Partai Sosialis Indonesia]] dalam menegakkan [[sosialisme]] kerakyatan sebagai alternatif terhadap sistem [[kapitalisme]] yang dianggapnya merongrong kehidupan bangsa Indonesia.
 
== Kematian ==
Prof. Sarbini meninggal dunia pada 13 Maret 2007 setelah hampir seminggu dirawat di [[Rumah Sakit Pusat Pertamina]] setelah menderita [[tipus]] dan infeksi [[lambung]]. Dokter yang merawatnya mengatakan bahwa ia meninggal dunia karena [[gagal jantung]]. Jenazahnya dimakamkan di [[Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut]], Jakarta, pada [[14 Maret]] [[2007]].
 
== Keluarga ==
Salah seorang menantu Prof. Sarbini adalah [[Hariman Siregar]], seorang tokoh [[Malari]]. Beliau juga meninggalkan enam orang anak, salah satunya adalah Pandit Sumawinata MBA. yang merupakan seorang dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia dan [[Universitas Bakrie]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
* [http://kompas.com/kompas-cetak/0703/15/utama/3386058.htm Prof Sarbini Sumawinata Meninggal Dunia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070317233753/http://www.kompas.com/kompas-cetak/0703/15/utama/3386058.htm |date=2007-03-17 }}
* [http://www.koranindonesia.com/berita/isi-lengkap/Berpulangnya_Pejuang_Kerakyatan.php Berpulangnya Pejuang Kerakyatan] oleh [[Emil Salim]]
{{Kabinet Ampera II}}{{Kabinet Ampera I}}
 
{{DEFAULTSORT:Sumawinata, Sarbini}}
[[Kategori:Tokoh Sosialissosialis Indonesia]]
[[Kategori:Ekonom Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari KediriSunda]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
 
[[Kategori:Tokoh dari Madiun]]
[[fr:Sarbini Sumawinata]]
[[Kategori:Tokoh dari Sumedang]]
[[Kategori:Intelektual Sunda]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]