Optika geometris: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
SVG |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(24 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Plane wave wavefronts 3D.svg|
'''Optika geometris''' atau '''optika sinar''' menjabarkan perambatan cahaya sebagai [[vektor]] yang disebut [[sinar]]. '''[[Sinar]]''' adalah sebuah abstraksi atau "instrumen" yang digunakan untuk menentukan arah perambatan cahaya. Sinar sebuah cahaya akan tegak lurus dengan [[muka gelombang]] cahaya tersebut, dan ko-linear terhadap vektor [[gelombang]].
Menurut [[prinsip Fermat]], jarak yang ditempuh sebuah [[sinar]] antara dua buah titik, adalah jarak tempuh terpendek dan tercepat.<ref>Arthur Schuster, ''An Introduction to the Theory of Optics'', London: Edward Arnold, 1904 [http://books.google.com/books?vid=OCLC03146755&id=X0AcBd-bcCwC&pg=PA41&lpg=PA41&dq=fermat%27s-principle online].</ref> Sebelumnya, pada tahun 60, [[Heron]] dari [[Alexandria]], seorang matematikawan berkebangsaan [[Yunani]] yang tinggal di salah satu
<blockquote>
Baris 10:
Pada masa kini, definisi [[prinsip Fermat]] menambahkan jarak tempuh [[sinar]] yang stasioner.
Optika geometris menjelaskan sifat [[cahaya]] dengan [[pendekatan paraksial]] atau hampiran sudut kecil dengan penjabaran matematis yang [[Lincoln Near-Earth Asteroid Research|linear]], sehingga komponen optik dan sistem kerja cahaya seperti ukuran, posisi, pembesaran subyek yang dijelaskan menjadi lebih sederhana, diantaranya dengan teknik optik Gaussian dan [[penelusuran sinar paraksial]].<ref>{{cite book|author=J. E. Greivenkamp|year=2004|title=Field Guide to Geometrical Optics. SPIE Field Guides vol. '''FG01'''|url=https://archive.org/details/fieldguidetogeom0000grei|publisher=SPIE|isbn=0819452947|pages=
== [[Refleksi]] ==
[[Berkas:Reflection angles.svg|
'''Refleksi''' atau pantulan cahaya terbagi menjadi 2 tipe: ''specular reflection'' dan ''diffuse reflection''.
''Specular reflection'' menjelaskan perilaku pantulan [[sinar]] cahaya pada permukaan yang mengkilap dan rata, seperti [[cermin]] yang memantulkan [[sinar]] cahaya ke arah yang dengan mudah dapat diduga. Kita dapat melihat [[citra]] wajah dan badan kita di dalam [[cermin]] karena pantulan [[sinar]] cahaya yang baik dan teratur. Menurut [[hukum refleksi]] untuk [[cermin]] datar, jarak subyek terhadap permukaan [[cermin]] berbanding lurus dengan jarak [[citra]] di dalam [[cermin]] namun ''parity inverted'', persepsi arah kiri dan kanan saling terbalik. Arah [[sinar]] terpantul ditentukan oleh sudut yang dibuat oleh [[sinar]] cahaya insiden terhadap normal permukaan, garis tegak lurus terhadap permukaan pada titik temu [[sinar]] insiden. [[Sinar]] insiden dan pantulan berada pada satu bidang dengan masing-masing sudut yang sama besar terhadap normal.<ref name=Geoptics>{{cite book|title=University Physics 8e|author=H. D. Young|publisher=Addison-Wesley|year=1992|isbn=0201529815}}Chapter 35</ref>
[[Citra]] yang dibuat dengan pantulan dari 2 (atau jumlah kelipatannya) [[cermin]] tidak ''parity inverted''. ''Corner retroreflector'' memantulkan [[sinar]] cahaya ke arah datangnya [[sinar]] insiden.<ref name=Geoptics />
''Diffuse reflection'' menjelaskan pemantulan [[sinar]] cahaya pada permukaan yang tidak mengkilap ([[Bahasa inggris|Inggris]]:''matte'') seperti pada [[kertas]] atau [[batu]]. Pantulan [[sinar]] dari permukaan semacam ini mempunyai distribusi [[sinar]] terpantul yang bergantung pada struktur mikroskopik permukaan. [[Johann Heinrich Lambert]] dalam ''Photometria'' pada tahun 1760 dengan [[hukum kosinus Lambert]] (atau '''cosine emission law''' atau '''Lambert's emission law''') menjabarkan [[intensitas]] [[radian]] luminasi [[sinar]] terpantul yang proposional dengan nilai kosinus sudut θ antara pengamat dan normal permukaan ''Lambertian'' dengan persamaan:
:<math>
Baris 27:
== [[Refraksi]] ==
[[Berkas:Snells law.svg|
Ketika [[gelombang elektromagnetik]] menyentuh permukaan [[medium dielektrik]] dari suatu sudut, ''leading edge'' gelombang tersebut akan melambat sementara ''trailing edge''nya tetap melaju normal.<ref>{{cite web
|last=Henderson
|year=
|url=http://www.glenbrook.k12.il.us/GBSSCI/PHYS/CLASS/refrn/u14l2b.html
Baris 36:
|work=The Physics Classroom Tutorial
|accessdate=2009-08-21
|archive-date=2009-05-30
}}</ref> Penurunan kecepatan ''leading edge'' disebabkan karena interaksi dengan [[elektron]] dalam [[medium]] tersebut.<ref>▼
|archive-url=https://web.archive.org/web/20090530164827/http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/Phys/class/refrn/u14l2b.html
|dead-url=yes
▲ }}</ref> Penurunan kecepatan ''leading edge'' disebabkan karena interaksi dengan [[elektron]] dalam [[medium]] tersebut.<ref>
{{cite book
}}</ref> Saat ''leading edge'' menumbuk [[elektron]], [[energi]] [[gelombang]] tersebut akan diserap dan kemudian di[[radiasi]] kembali. Penyerapan dan re-[[radiasi]] ini menimbulkan keterlambatan sepanjang arah perambatan [[gelombang]]. Kedua hal tersebut menyebabkan perubahan arah rambat [[gelombang]] yang disebut [[refraksi]] atau pembiasan. Perubahan arah rambat [[gelombang cahaya]] dapat dihitung dari [[indeks bias]] berdasarkan [[hukum Snellius]]:
Baris 52 ⟶ 55:
* <math>v_1</math> dan <math>v_2</math> adalah [[kecepatan gelombang]] cahaya dalam masing-masing [[medium]]
[[
Perhitungan letak bayangan pada lensa dan cermin akan mengikuti:
Baris 61 ⟶ 64:
:<math>S_1</math> adalah jarak objek/benda dari lensa/cermin
:<math>S_2</math> adalah jarak bayangan benda dari lensa/cermin
:<math>f</math> adalah [[jarak fokus]] = R/2.
Rumus perhitungan untuk perbesaran bayangan, M:
Baris 73 ⟶ 76:
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{Optika-stub}}▼
[[Kategori:Optika]]
▲{{Optika-stub}}
|