Kabupaten Rokan Hilir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
Update data
 
(176 revisi perantara oleh 87 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{dati2Dati2
|namasettlement_type = =Kabupaten Rokan Hilir
|lambang nama =[[Berkas:Lambang Kabupaten Rokan Hilir.gif|150px]]
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|peta =
|translit_lang1_info = روكن هيلير
|motto =
| foto = {{multiple image
|propinsi =[[Riau]]
|ibukota border = =[[Bagansiapiapi]]infobox
| total_width = 300
|luas =8.881,59 km²
| image_style = border:1;
|koordinat =1°14' – 2°45' LU, 100°17' – 101°21' BT
|penduduk perrow =440.894 (2004)1/2
| image1=Kantor Bupati Rokan Hilir.jpg
|kepadatan =49.64
| image2=Masjid Rokan Hilir.jpg
|kecamatan =13
| image3=Rumah Kapitan.jpg
|kelurahan =83
}}
|dasar hukum =
| caption = '''Dari atas, kiri ke kanan'''; Kantor Bupati; Masjid Agung Al-Ikhlas Bagansiapiapi; Rumah Kapitan
|tanggal =
|lambang = Lambang Kabupaten Rokan Hilir.png
|kepala daerah =[[Bupati]]
|peta = Lokasi Riau Kabupaten Rokan Hilir.svg
|nama kepala daerah =[[Annas Maamun]]
|kodeareamotto = =
|apbdpropinsi = =[[Riau]]
|dauibukota = =[[Bagansiapiapi]]
|semboyan =
|web =http://www.rokanhilir.go.id
|julukan = Negeri Seribu Kubah
|koordinat = 1°14' – 2°45' LU, 100°17' – 101°21' BT
|kecamatan = 18
|kelurahan = 25
|desa = 173
|dasar hukum =
|tanggal =
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Afrizal Sintong]]
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
|nama wakil kepala daerah = Sulaiman
|nama sekretaris daerah = Job Kurniawan
|ketua DPRD = Maston
|luas = 8881,59
|penduduk = 670692
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|88,09% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 9,86% [[Kekristenan]]
** 9,03% [[Protestan]]
** 0,83% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|2,00% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,02% [[Konghucu]] |0,02% [[Hindu]] |0,01% Kepercayaan<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|IPM = {{increase}} 71,98 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://riau.bps.go.id/indicator/26/415/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.bps.go.id|accessdate=8 Januari 2024}}</ref>
|kodearea = +62 767
|nomor_polisi = BM
|apbd =
|dau = Rp 545.145.197.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=30 September 2021|format=pdf|page=4}}</ref>
|web = {{url|http://www.rohilkab.go.id}}
}}
'''Kabupaten Rokan Hilir''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Riau]], [[Indonesia]]. Ibukotanya terletak di [[Bagansiapiapi]], kota terbesar, bersejarah, dan pernah dikenal sebagai penghasil ikan terbesar di Indonesia.
 
'''Kabupaten Rokan Hilir''' adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di [[Provinsi]] [[Riau]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] Rokan Hilir berada di [[Bagansiapiapi]]. Kabupaten ini sebelumnya termasuk ke dalam Kabupaten Bengkalis.
Pusat pemerintahan kabupaten berada di tengah-tengah kota, tepatnya di jalan Merdeka No 58.
 
Kabupaten Rokan Hilir mempunyai luas sebesar 8.881,59&nbsp;km² dan penduduk sejumlah 670.692 jiwa (2024).<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 Agustus 2024|format=visual}}</ref> Penduduk aslinya adalah suku Melayu Rokan Hilir. Wilayah administrasi Rokan Hilir terbagi dalam 18 kecamatan, 25 kelurahan, dan 173 desa.<ref name="RONHIL">{{cite web|url=https://rohilkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/4b536a2baa52522b78db0ee6/kabupaten-rokan-hilir-dalam-angka-2023.html|title=Kabupaten Rokan Hilir Dalam Angka 2023|website=www.rohilkab.bps.go.id|accessdate=2 September 2023|5=|pages=48|format=pdf}}</ref>
Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 8.941 km&sup2; dan penduduk sejumlah 349.771 jiwa. Rokan Hilir terbagi kepada 13 [[kecamatan]] dan 83 [[desa]].
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Bevrijding van Bagan Siapi-api (Sumatra). De Chinese Politie Keamanan te Bagan, Bestanddeelnr 15074.jpg|jmpl|ki|220px|Kelompok keamanan Tionghoa di [[Bagansiapiapi (kota)|Bagansiapiapi]] tahun 1948.]]
 
Rokan Hilir dibentuk dari tiga kenegerian, yaitu negeri Kubu, Bangko dan Tanah Putih. Negeri-negeri tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Negeri yang bertanggung jawab kepada Sultan [[Kesultanan Siak|Siak]].
 
Distrik pertama didirikan [[Hindia Belanda]] di Tanah Putih pada saat menduduki daerah ini pada tahun [[1890]]. Setelah Bagansiapiapi yang dibuka oleh pemukim-pemukim Tionghoa berkembang pesat, [[Belanda]] memindahkan pemerintahan kontrolir-nya ke kota ini pada tahun [[1901]]. Bagansiapiapi semakin berkembang setelah Belanda membangun pelabuhan modern dan terlengkap untuk mengimbangi pelabuhan lainnya di [[Selat Malaka]] hingga [[Perang Dunia I]] usai. Setelah kemerdekaan Indonesia, Rokan Hilir digabungkan ke dalam [[Kabupaten Bengkalis]], Provinsi [[Riau]].
 
Bekas wilayah Kewedanaan Bagansiapiapi yang terdiri dari Kecamatan [[Tanah Putih, Rokan Hilir|Tanah Putih]], [[Kubu, Rokan Hilir|Kubu]], dan [[Bangko, Rokan Hilir|Bangko]] serta Kecamatan [[Rimba Melintang, Rokan Hilir|Rimba Melintang]] dan Kecamatan[[Bagan Sinembah, Rokan Hilir|Bagan Sinembah]] kemudian pada tanggal [[4 Oktober]] [[1999]] ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai kabupaten baru di Provinsi Riau yang diberi nama Kabupaten Rokan Hilir sesuai dengan [[Undang-Undang]] Nomor 53 tahun 1999 dengan ibukotaibu kota [[Ujung Tanjung, Tanah Putih, Rokan Hilir|Ujung Tanjung]] dan ibu kota sementara di Bagansiapiapi.<ref>{{cite web|url=http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/44/422.bpkp|publisher=[[Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan|BPKP]]|title=Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999|date=04 Oktober 1999|accessdate=15 April 2017|archive-date=2017-04-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20170425140707/http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/44/422.bpkp|dead-url=no}}</ref>
 
Bagansiapiapi, dengan infrastruktur kota yang jauh lebih baik, pada tanggal 24 Juni 2008 resmi ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Rokan Hilir yang sah setelah [[Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) menyetujui 12 Rancangan Undang-Undang (RUU) Pembentukan Kabupaten/Kota dan RUU atas perubahan ketiga atas UU Nomor 53 Tahun 1999 disahkan sebagai [[Undang-Undang]] dalam Rapat Paripurna.<ref>{{cite web|url=http://www.riauterkini.com/politik.php?arr=19634|title=DPR Sahkan Ibu kota Rohil Pindah ke Bagansiapiapi|publisher=''Riau Terkini''|date=24 Juni 2008|accessdate=15 April 2017|archive-date=2017-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20170415201433/http://www.riauterkini.com/politik.php?arr=19634|dead-url=yes}}</ref>
== Kecamatan ==
 
Ke 13 kecamatan tersebut adalah
== Geografi ==
Kabupaten Rokan Hilir terletak di bagian paling utara dari [[Provinsi Riau]] yang juga merupakan wilayah pesisir timur Pulau Sumatera. Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 8.881,59 Km2 atau 888.159 Hektar, terbagi atas 14 kecamatan. Wilayah Kabupaten Rokan Hilir terletak pada koordinat 1°14' sampai 2°45' Lintang Utara dan 100°17' hingga 101°21' Bujur Timur.<ref name="Rokan Hilir">{{citeweb|url=http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_061054fd2b_BAB%20IIRPIJM%20Rohil%20-%20BAB%202%20Profil%20Kab-Kota%20OK.pdf|title=Profil Rokan Hilir|access-date=2020-10-21|archive-date=2020-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20201023104901/http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_061054fd2b_BAB%20IIRPIJM%20Rohil%20-%20BAB%202%20Profil%20Kab-Kota%20OK.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Batas wilayah ===
Wilayah Kabupaten Rokan Hilir berbatasan dengan wilayah:
{{batas USBT
|utara = [[Selat Malaka]]
|selatan = [[Kabupaten Rokan Hulu|Rokan Hulu]] dan [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]]
|barat = [[Kabupaten Labuhanbatu|Labuhanbatu]] dan [[Kabupaten Labuhanbatu Selatan|Labuhanbatu Selatan]], [[Sumatera Utara]]
|timur = [[Kota Dumai]]
}}
 
=== Topografi ===
Wilayah daratan Kabupaten Rokan Hilir sebagian dasar merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 s/d 100 meter di atas permukaan laut. Pada daerah pesisir pantai memiliki ketinggian antara 0 s/d 6 meter dpl dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Untuk daerah sepanjang aliran sungai, pada umumnya memiliki ketinggian antara 0 s/d 30 meter dpl. Daerah aliran sungai Rokan mulai dari muara hingga sekitar ibukota Kecamatan Rimba Melintang merupakan daerah pasang surut air laut.<ref name="Rokan Hilir"/>
 
Kemiringan lahan Kabupaten Rokan Hilir berkisar antara 0 s/d 15%. Daerah dengan kemiringan lereng 0 s/d 3% meliputi luasan sekitar 600.625 Ha atau 80% dari keseluruhan luas daratan. Pada bagian selatan hingga ke barat daya atau dari Kecamatan Tanah Putih hingga ke bagian selatan dari Kecamatan Bagan Sinembah, memiliki bentuk wilayah yang bervariasi antara datar s/d agak berombak hingga bergelombang dengan kemiringan 0 s/d 5% sampai 8–15%, dengan kemiringan ketinggian antara 5 s/d 100 meter dpl.<ref name="Rokan Hilir"/>
 
=== Iklim ===
Wilayah Kabupaten Rokan Hilir ber[[iklim hutan hujan tropis]] (''Af'') dengan curah hujan yang cenderung tinggi sepanjang tahun. Hal itu disebabkan oleh masih tingginya curah hujan bahkan di saat musim kemarau. Curah hujan tahunan di wilayah ini berkisar antara 2.100–2.500&nbsp;mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 160 hingga 220 hari hujan per tahun. Suhu udara di wilayah kabupaten ini bervariasi antara 21°–34&nbsp;°C dengan tingkat kelembapan relatif berkisar antara 80%–84%.
{{Rokan Hilir weatherbox}}
 
== Pemerintahan ==
=== Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Rokan Hilir}}
 
Bupati yang menjabat di Rokan Hilir ialah [[Afrizal Sintong]], didampingi wakil bupati, Sulaiman. Afrizal dan Sulaiman adalah pemenang pada [[Pemilihan umum Bupati Rokan Hilir 2020]]. Mereka dilantik oleh gubernur [[Riau]], [[Syamsuar]], di Balai Pelangi Komplek Gubernur Riau [[Kota Pekanbaru]], pada 8 Juni 2021.<ref>{{cite web|url=https://www.rohilkab.go.id/view/gubri-resmi-lantik-bupati-dan-wabup-rohil-afrizal-sintong-sulaiman |title=Gubri Resmi Lantik Bupati dan Wabup Rohil Afrizal Sintong-Sulaiman |date=8 Juni 2021 |access-date=2 September 2023|website=rohilkab.go.id}}</ref>
 
{| class="wikitable"
|-
!No
!colspan=2|Bupati
!Mulai menjabat
!Akhir menjabat
!Prd.
!colspan=2|Wakil Bupati
|-
| <center>4
| [[Berkas:Regent of Rokan Hilir Afrizal Sintong.jpg|100px]]
| [[Afrizal Sintong]]
| 8 Juni 2021
| ''Petahana''
| 5
|[[Berkas:2021-06-08-gubernur-riau-lantik-afrizal-sintong-dan-h-sulaiman-jadi-bupati-dan-wabup-rohil.jpg|100px]]
| Sulaiman
|-
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Rokan Hilir}}
 
Setelah pembentukan [[Tanjung Medan, Rokan Hilir|Kecamatan Tanjung Medan]] pada tanggal 14 Februari 2014, berdasarkan Peraturan Daerah Rokan Hilir Nomor 10 Tahun 2014, maka wilayah Kabupaten Rokan Hilir menjadi 18 (delapan belas) kecamatan. [[Ibu kota]] Rokan Hilir berada di [[Bagansiapiapi (kota)|Bagansiapiapi]], yang masuk dalam wilayah kecamatan [[Bangko, Rokan Hilir|Bangko]]. Adapun kecamatan di Rokan Hilir, yakni:<ref name="jdih">{{cite web|url=http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/files/KAB_ROKAN%20HILIR_10_2014.doc|publisher=[[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kemendagri]]|title=Peraturan Daerah Rokan Hilir Nomor 10 Tahun 2014|date=14 Februari 2014|accessdate=14 April 2017|archive-date=2017-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20170415011526/http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/files/KAB_ROKAN%20HILIR_10_2014.doc|dead-url=yes}}</ref>
 
{{col|3}}
# Kecamatan [[Bangko, Rokan Hilir|Bangko]]
# Kecamatan [[Sinaboi, Rokan Hilir|Sinaboi]]
Baris 49 ⟶ 140:
# Kecamatan [[Batu Hampar, Rokan Hilir|Batu Hampar]]
# Kecamatan [[Rantau Kopar, Rokan Hilir|Rantau Kopar]]
# Kecamatan [[Pekaitan, Rokan Hilir|Pekaitan]]
# Kecamatan [[Kubu Babussalam, Rokan Hilir|Kubu Babussalam]]
# Kecamatan [[Balai Jaya, Rokan Hilir|Balai Jaya]]
# Kecamatan [[Bagansinembah Raya, Rokan Hilir|Bagansinembah Raya]]
# Kecamatan [[Tanjung Medan, Rokan Hilir|Tanjung Medan]]
{{EndDiv}}
 
== Pariwisata ==
[[Berkas:Pulaujemur.jpg|jmpl|220px|ka|Pulau Jemur, Rokan Hilir]]
Kabupaten Rokan Hilir memiliki beberapa pariwasata andalan.
[[Berkas:Festival bakar tongkang 2019 yang mendunia.jpg|jmpl|ki|220px|[[Ritual Bakar Tongkang]], tradisi Tionghoa di Bagansiapiapi]]
 
==== FestivalRitual Bakar Tongkang ====
{{Utama|Ritual Bakar Tongkang}}
Festival Bakar Tongkang adalah tradisi yang di lakukan oleh masyarakat keturunan Tiong Hoa, yang di pusatkan di kota Bagansiapiapi, yang di laksanakan setiap tanggal 16 Bulan ke-5 Penanggalan Imlek. Festival ini semakin tahun semakin ramai di kunjungi wisatawan, baik Domestik maupun mancanegara. Pemda Kabupaten sangat serius mengarap potensi wisata ini, antara lain dengan membangun tempat untuk bakar tongkang yang megah, dan rencana mengundang menteri Pariwisata untuk Ke Rokan Hilir pada tahun 2007 ini.
[[Ritual Bakar Tongkang]] adalah wisata budaya unggulan [[Provinsi Riau]] dari Kabupaten [[Rokan Hilir]] (Rohil). [[Ritual Bakar Tongkang]] telah menjadi wisata nasional bahkan internasional. [[Ritual Bakar Tongkang]] adalah upacara tradisional masyarakat [[Tionghoa]] di Ibu Kota kabupaten [[Rokan Hilir]] yakni [[Bagansiapiapi]].
 
==== Pulau Jemur ====
{{Utama|Pulau Jemur}}
Pulau Jemur adalah gugusan kepulauan yang terletak di [[Selat Malaka]], tepatnya di tengah-tengah antara perbatasan Indonesia dan Malaysia. Keindahan alamnya jemur sangat memukau namun potensi tersebut masih tengah digarap.
Pulau Jemur adalah gugusan kepulauan yang terletak di [[Selat Malaka]], tepatnya di tengah-tengah antara perbatasan Indonesia dan Malaysia. Keindahan alam Pulau Jemur sangat memukau namun potensi tersebut masih belum sepenuhnya dimaksimalkan oleh pemerintah.
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi}}
* {{id}}[http://www.bagansiapiapi.net Situs kota Bagan Siapi-api]
 
* {{id}}[http://www.rohilkab.go.id Situs resmi Kabupaten Rokan Hilir]
* {{id}}[http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0310/09/otonomi/611429.htm Kabupaten Rokan Hilir di Harian ''KOMPAS'']
{{Kabupaten Rokan Hilir}}
{{riauRiau}}
 
{{Authority control}}
{{indo-geo-stub}}
<!-- KOMPAS http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0310/09/otonomi/611429.htm
Kabupaten Rokan Hilir
TAK terbayangkan bagaimana repotnya orang mengurus surat nikah. Ia harus mendatangi instansi terkait sejauh 250 kilometer lewat laut dan darat. Begitu pula pegawai dari cabang dinas tertentu yang harus menempuh nyaris sehari penuh hanya untuk pergi ke kantor pusat.
ITULAH gambaran Rokan Hilir (Rohil) masa lalu ketika masih bergabung dengan Bengkalis. Wajar kalau keadaan seperti itu membuat warga eks Kawedanan Bagansiapi-api ini ingin berpisah dan mempunyai kabupaten sendiri. Keinginan itu sebetulnya pernah dicoba pada Desember 1963 tapi tak jadi. Sempat berubah status menjadi Daerah Pembantu Bupati Wilayah I (Mei 1987), daerah ini akhirnya disahkan sebagai kabupaten melalui Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999.
Setelah keinginannya terkabul, daerah ini bercita-cita bisa kembali seperti masa lalu, berjaya sebagai salah satu penghasil ikan terkenal di dunia. Bagansiapi-api, yang sampai sekarang masih berstatus pusat pemerintahan sementara Rohil, memang pernah tersohor sebagai "gudang"-nya ikan. Cita-cita ini sering diungkapkan dalam beberapa referensi sebagai "Mimpi Bagansiapi-api".
Walaupun baru resmi berpredikat pelabuhan pada tahun 1968, sekitar tahun 1965 dari daerah itu pernah tercatat ekspor ikan sebanyak 16.878 ton. Wilayah pemasarannya cukup luas, mulai dari Sumatera Selatan hingga Jawa, bahkan hingga Malaysia dan Singapura. Selain perikanan, daerah pesisir ini terkenal karena industri kapal kayu yang berlangsung sejak awal 1900-an. Dengan bobot antara 200-300 ton, kapal-kapal buatan "tangan alam" warga Bagansiapi-api ini banyak dipakai oleh nelayan di berbagai daerah di Indonesia.
Tak mudah untuk menjawab apakah cita-cita itu bisa terlaksana. Masalahnya, pada pertengahan 1970-an usaha perikanan sering diberitakan mengalami penurunan produksi. Sampai tahun lalu, produksi perikanan laut mencapai 74.942 ton, perairan umum 143 ton, (perikanan) budi daya 410 ton, dan rumput laut 265 ton. Sementara itu, pangsa Provinsi Riau dalam perikanan darat dan laut se-Sumatera hanya 21 persen tahun 1999 dan 2000, atau nomor dua setelah Sumatera Utara. Penduduk Rohil yang bekerja di lapangan usaha ini pun cuma 5,5 persen dari total 131.750 orang usia kerja.
Nasib yang sama juga terjadi pada kapal kayu, kendati sampai sekarang masih dinilai sebagai komoditas unggulan. Hambatan utama usaha ini adalah persediaan bahan baku kayu lokal yang semakin menipis. Sekitar 71 unit usaha yang masih bertahan-terutama di Kecamatan Bangko dan Rimba Melintang-kebanyakan mengandalkan kayu dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Dialiri Sungai Rokan sepanjang 350-an kilometer, alam daerah ini kaya dengan lahan yang banyak dimanfaatkan untuk komoditas perkebunan. Tahun 2002 sumbangan perkebunan mencapai 14,3 persen terhadap total pertanian Rohil. Seperti beberapa kabupaten tetangganya, daerah ini dikaruniai kelapa, karet, dan terutama kelapa sawit yang berlimpah.
Sampai tahun 2000, produksi sawit sekitar 308.000 ton dengan nilai Rp 216,6 miliar. Di tingkat provinsi, hasil sawit ini nomor dua setelah Kabupaten Inhil (553.950 ton), dan bersaing ketat dengan Kabupaten Siak (265.862 ton). Meskipun berlimpah dalam produksi, pengolahan dan pemasaran lebih banyak dilakukan di Dumai, sedangkan pengolahan setempat hanya di Baganbatu yang juga merupakan lahan perkebunan sawit terbesar.
Secara geografis, keberadaan Rohil memang sangat strategis untuk perdagangan. Selain Dumai, beberapa kota pantai yang turut meramaikan kegiatan ini antara lain Belawan, Tanjung Balai, Labuhan Bilik, Pangkalan Brandan, serta wilayah Malaysia seperti Port Dickson, Melaka, Port Kelang, dan Kuala Lumpur.
Di luar sawit, tanaman lain yang mungkin selama ini tak disadari potensinya adalah padi. Selama tahun 2000-2002 kabupaten ini sebetulnya merupakan penghasil padi terbesar nomor dua di Riau setelah Inhil. Dengan luas lahan sawah yang bertambah 58 persen sejak tahun 2000, tiga tahun terakhir rata-rata produksi padi sekitar 120.000 ton. Dua kecamatan penghasil utama tanaman bertandan ini adalah Rimba Melintang dan Bangko.
Persentase penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja dalam lapangan usaha tanaman pangan pun terbilang paling tinggi, yaitu 34 persen, sedangkan perkebunan hanya 21 persen. Dari 11 kecamatan, Bangko, Rimba Melintang, dan Kubu, merupakan daerah utama penghasil padi. Rimba Melintang sendiri juga dikenal sebagai penghasil jagung bersama Kecamatan Bagan Sinembah dan Tanah Putih. Beras yang terkenal di sini adalah jenis ramos yang disebut si gudang.
Ironisnya, tingginya produksi padi rupanya belum diimbangi dengan pengolahan di wilayah sendiri. Sebagian besar padi diolah ke daerah lain dan baru kemudian dipasarkan ke berbagai wilayah, termasuk Rohil! Dan, masalahnya tidak itu saja. Dengan lahan yang sebagian besar merupakan tadah hujan, para petani boleh dibilang tak bisa memanfaatkan lahan secara optimal selama musim kemarau. Hal ini masih ditambah lagi dengan terbatasnya modal dan sarana serta prasarana pertanian.
Krishna P Panolih/Litbang Kompas
-->
 
[[Kategori:Kabupaten Rokan Hilir| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Riau|Rokan Hilir]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Rokan Hilir]]
[[Kategori:Kabupaten Rokan Hilir]]
 
[[en:Rokan Hilir]]