Kabupaten Buton: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Voltamen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(147 revisi perantara oleh 67 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo|Buton|Buton}}
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten
| nama=Kabupaten Buton
| nama = Kabupaten Buton
| propinsi=[[Sulawesi Tenggara]]
| provinsi = [[Sulawesi Tenggara]]
| ibukota=[[Pasar Wajo, Buton|Pasar Wajo]]
| ibukota = [[Pasar Wajo, Buton|Pasar Wajo]]
| luas=2.488.71 km²
| motto = Bolimo Karo Somanamu Lipu
| penduduk=265.724 ([[2004]])
| lambang = Lambang Kabupaten Buton.png
| kecamatan=14
| peta = [[Berkas:Lokasi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton.svg|300px]]
| kelurahan=165
| koordinat = 4.96°–6.25° LS dan 120.00°–123.24° BT
| kodearea=0402
| dasar hukum =
| motto=-
| tanggal =
| lambang=[[Berkas:Lambang Kabupaten Buton.png|110px]]
| hari jadi = 4 Juli 1959
| peta=[[Berkas:peta buton.jpg|275px]]
| kepala daerah = [[Bupati]]
| koordinat= 4.96°–6.25° LS dan 120.00°–123.24° BT
| nama kepala daerah = La Haruna (Pj.)
| dau=-
| wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
| dasar hukum=-
| nama wakil kepala daerah = lowong
| tanggal=-
| nama sekretaris daerah = Asnawi Jamaluddin
| kepadatan=90
| luas = 1648,04
| kepala daerah=[[Bupati]]
| penduduk = 119353
| nama kepala daerah=[[Ir. L.M. Syafei Kahar]]
| penduduktahun = [[2022]]
| web=[http://www.sultra.go.id/id/?mod=statik&show=buton Kabupaten Buton]
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 Juli 2021|format=Visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan =
| agama = [[Islam]] 98,36%<br> [[Hindu]] 1,30%<br> [[Kristen]] 0,34%<br>- [[Protestan]] 0,24%<br>- [[Katolik]] 0,10%<ref name="DUKCAPIL"/>
| kecamatan = 7 [[kecamatan]]
| kelurahan = 12 [[kelurahan]]
| desa = 83 [[desa]]
| kodearea = 0402
| nomor_polisi = '''DT xxxx''' C*
| dau = Rp 449.869.284.000.- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=14 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
| IPM = {{increase}} 65,98 ([[2020]])<br> {{fontcolor|orange|Sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020|website=www.bps.go.id|accessdate=14 Juli 2021|format=pdf|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| web = {{URL|http://www.butonkab.go.id}}
}}
'''Kabupaten Buton''' adalah salah satu [[kabupaten]] di Provinsi [[Sulawesi Tenggara]], [[Indonesia]]. Kabupaten Buton terletak di [[Pulau Buton]] yang merupakan pulau terbesar di luar pulau induk [[Sulawesi]], yang menjadikannya pulau ke-130 terbesar di dunia. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di [[Pasarwajo, Buton|Kecamatan Pasarwajo]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.213,00&nbsp;km² dan pada tahun 2020 berpenduduk sebanyak 119.185 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/> Kabupaten Buton terkenal sebagai penghasil [[aspal]] terbesar di [[Indonesia]].
 
== Asal-usul Nama ==
'''Kabupaten Buton''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[provinsi]] [[Sulawesi Tenggara]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] [[kabupaten]] ini terletak di [[Pasar Wajo, Buton|Pasar Wajo]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.488.71 km² (sebelum pemekaran 6.463 km²) dan pada tahun [[2004]] berpenduduk sebanyak 265.724 jiwa (sebelum pemekaran 533.931 jiwa). Kabupaten Buton terkenal sebagai penghasil [[aspal]].
Nama Buton berasal dari nama sejenis pohon, yaitu pohon [[butun]] (Barringtonia asiatica). Pohon butun tumbuh secara bebas di kawasan [[pelabuhan]], [[pelayaran]] dan [[perdagangan]] yang berada di pesisir selatan [[Pulau Buton]]. Pohon butun banyak digunakan oleh masyarakat Buton pada tradisi membuat upacara yang dikenal sebagai ''kaepeta''. Masyarakat setempat menggunakan daun pohon butun sebagai pengganti piring untuk makan dalam upacara tersebut. Daun pohon butun digunakan pula sebagai bahan dasar membuat [[ketupat]] yang seukuran buah butun oleh masyarakat setempat. Penamaan Buton merupakan penyerapan [[bahasa Melayu]] dari [[kosakata]] butun. Sumber-sumber [[historiografi]] lokal Buton mendukung asal-usul nama Buton dengan menyatakan bahwa [[Sejarah Buton (Wolio)|Kerajaan Buton]] didirikan oleh empat orang imigran yang berasal dari kawasan [[Johor]] yang merupakan wilayah [[suku Melayu]].<ref>{{Cite book|last=Kaunang, I.R.B, Haliadi, dan Rabani, L.O.|first=|date=2016|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5f5fb646044330d686d0/6f68aa623c26bbbe878d094b06e1e48c.pdf|title=Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi|location=Jakarta|publisher=Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=978-602-1289-43-3|pages=231|url-status=live|access-date=2021-02-10|archive-date=2021-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20210421170733/http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5f5fb646044330d686d0/6f68aa623c26bbbe878d094b06e1e48c.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
== Sejarah Pembagian Kabupaten Buton ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Eerste minister van Buton Zuid-Celebes TMnr 10001636.jpg|jmpl|Sultan Buton tahun 1913]]
Pada awalnya [[Kabupaten]] Buton dengan ibukota [[Bau-Bau]] memiliki wilayah pemerintahan adalah bekas [[kerajaan]] [[Buton]] atau [[Kesultanan Buton]], yaitu meliputi sebagian wilayah pulau [[Buton]], sebagian wilayah pulau [[Muna]], sedikit bagian pulau [[Sulawesi]], serta pulau-pulau yang ada di bagian selatan pulau [[Buton]]. Sekarang dengan adanya pemekaran daerah, wilayah itu terbagi menjadi beberapa wilayah kabupaten, yaitu
Pada awalnya [[Kabupaten]] Buton dengan ibu kota [[Baubau]] memiliki wilayah pemerintahan adalah bekas [[kerajaan]] [[Buton]] atau [[Kesultanan Buton]], yaitu meliputi sebagian wilayah pulau [[Buton]], sebagian wilayah pulau [[Muna]], sedikit bagian pulau [[Sulawesi]] serta pulau-pulau yang ada di bagian selatan pulau [[Buton]]. Sekarang dengan adanya pemekaran daerah, wilayah itu terbagi menjadi beberapa wilayah kabupaten, yaitu:
# [[Kabupaten Buton]]
# Kabupaten Buton
# [[Kota Bau-Bau]]
# [[Kota Baubau]]
# [[Kabupaten Wakatobi]]
# [[Kabupaten Bombana]]
# [[Kabupaten Buton Selatan]]
# [[Kabupaten Buton Tengah]]
 
Dari keempatkeenam [[kabupaten]]/[[kota]] tersebut, yang berada pada pulau [[Buton]] adalah Kabupaten Buton, [[Kota Bau-BauBaubau]], dan sebagian besar wilayah [[Kabupaten Buton Selatan]]. [[Kabupaten Buton Tengah]] terletak di pulausebagian [[Buton]]besar dan sebagianselatan Pulau [[Muna]], sedangkandan sebagian wilayahkecil pulauPulau [[Buton]] adalah wilayah kabupaten [[MunaKabaena]]. Untuk Kabupaten [[Wakatobi]] adalah merupakan pulau yang berada pada bagian selatantenggara pulauPulau [[Buton]], sedangkan kabupaten [[Bombana]] terletak di barat daya daratan [[Sulawesi]] dan sebagian besar Pulau [[Kabaena]].
 
== Keadaan WilayahGeografi ==
=== Batas Wilayah ===
 
Kabupaten Buton memiliki [[wilayah]] daratan seluas ± 2.488,71&nbsp;km² atau 248.871 ha dan wilayah perairan [[laut]] diperkirakan seluas ± 21.054&nbsp;km², berbatasan dengan:
=== Luas Wilayah ===
{{Batas_USBT
 
|utara = [[Kabupaten Buton Utara]]
[[Kabupaten Buton]] memiliki [[wilayah]] daratan seluas ± 2.488,71 km² atau 248.871 ha dan wilayah perairan [[laut]] diperkirakan seluas ± 21.054 km², berbatasan dengan:
|selatan = [[Laut Flores]] [[Kabupaten Buton Selatan]]
 
|barat = [[Kota Baubau]]
* Sebelah Utara : [[Kabupaten Buton Utara]]
*|timur Sebelah Timur := [[Kabupaten Wakatobi]]
}}
* Sebelah Selatan : [[Laut Flores]]
* Sebelah Barat : [[Kabupaten Bombana]]
 
=== Topografi dan Hidrologi ===
Kabupaten Buton memiliki sungai–sungai, yaitu: Sungai Sampolawa di [[Sampolawa, Buton|Kecamatan Sampolawa]], Sungai Winto dan Tondo di [[Pasar Wajo, Buton|Kecamata Pasar Wajo]], Sungai Malaoge, Tokulo dan Sungai Wolowa di [[Lasalimu, Buton|Kecamatan Lasalimu]].
 
Permukaan [[tanah]] pegunungan yang relatif rendah ada juga yang bisa digunakan untuk usaha yang sebagian besar berada pada ketinggian 100–500 m di atas permukaan laut, kemiringan tanahnya mencapai 40º.
[[Kabupaten Buton]] memiliki sungai–sungai: Sungai Sampolawa di [[Sampolawa, Buton|Kecamatan Sampolawa]], Sungai Winto dan Tondo di [[Pasar Wajo, Buton|Kecamata Pasar Wajo]], Sungai Malaoge, Tokulo dan Sungai Wolowa di [[Lasalimu, Buton|Kecamatan Lasalimu]].
 
Permukaan [[tanah]] pegunungan yang relatif rendah ada juga yang bisa digunakan untuk usaha yang sebagian besar berada pada ketinggian 100–500 m diatas permukaan laut, kemiringan tanahnya mencapai 40º.
 
Dari sudut oceanagrafi memiliki perairan [[laut]] yang masih luas, yaitu diperkirakan sekitar 21.054.69 &nbsp;km² setelah berpisah dengan [[Kabupaten Wakatobi]] dan [[Kabupaten Bombana]]. Wilayah perairan tersebut sangat potensial untuk pengembangan usaha [[perikanan]] dan pengembangan [[wisata]] bahari, karena disamping hasil [[ikan]] dan hasil laut lainnya, juga memiliki panorama laut yang sangat indah yang tidak kalah dengan daerah lain di [[Indonesia]].
 
=== Iklim ===
Keadaan iklim di Wilayah Kabupaten Buton hampir tidak berbeda dengan iklim yang ada di [[Kota Baubau]], pengukuran iklim yang ada hanya di Stasion Meteorologi Kls III Betoambari.
 
Musim hujan terjadi di antara bulan [[Desember]] sampai dengan bulan [[April]]. Pada saat tersebut, [[angin]] [[barat]] betiup dari Benua [[Asia]] serta [[Lautan Pasifik]] banyak mengandung uap air. Musim [[kemarau]] terjadi antara bulan [[Juli]] dan [[September]], pada bulan-bulan tersebut [[angin]] [[timur]] yang bertiup dari Benua [[Australia]] sifatnya kering dan kurang mengandung uap air. Khusus pada bulan [[April]] dan [[Mei]] di Daerah Kabupaten Buton arah angin tidak menentu, demikian pula dengan curah hujan, sehingga pada bulan-bulan ini dikenal sebagai musim pancaroba.
Keadaan iklim di Wilayah [[Kabupaten Buton]] hampir tidak berbeda dengan iklim yang ada di [[Kota Bau-Bau]], pengukuran iklim yang ada hanya di Stasion Meteorologi Kls III Betoambari.
 
Musim hujan terjadi diantara bulan [[Desember]] sampai dengan bulan [[April]]. Pada saat tersebut, [[angin]] [[barat]] betiup dari Benua [[Asia]] serta [[Lautan Pasifik]] banyak mengandung uap air. Musim [[kemarau]] terjadi antara bulan [[Juli]] dan [[September]], pada bulan-bulan tersebut [[angin]] [[timur]] yang bertiup dari Benua [[Australia]] sifatnya kering dan kurang mengandung uap air. Khusus pada bulan [[April]] dan [[Mei]] di Daerah Kabupaten Buton arah angin tidak menentu, demikian pula dengan curah hujan, sehingga pada bulan-bulan ini dikenal sebagai musim pancaroba.
 
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Buton}}
{{:Daftar Bupati Buton}}
 
Bupati hasil pilkadaPilkada Buton tahun [[20062012]] adalah Samsu Umar Abdul Samiun,SH dan Wakil Bupati adalah Drs. La Bakrie, M.si menggantikan Ir. L.M. SyafeiSyafe'i Kahar.
 
=== WilayahDewan AdministrasiPerwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buton}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buton}}
 
Komposisi perolehan kursi di [[DPRD]] Kabupaten Buton hasil [[Pemilu 2004]] berdasarkan partai peserta pemilu dan daerah pemilihan di mana [[Partai Golkar]] mendapat kursi terbanyak dengan 6 kursi disusul oleh [[PBB]], [[PPP]], [[PAN]], [[PNBK]] dan [[PDIP]] dengan 3 kursi, selanjutnya [[PK Sejahtera]] dan [[PBR]] masing-masing dengan 2 kursi dan [[PKPI]], [[PKPB]], [[P. Indonesia]], [[PDK]] dan [[PKB]] masing-masing 1 kursi dari total 30 kursi di DPRD Kabupaten Buton.
Wilayah Administrasi [[Pemerintahan Daerah]] [[Kabupaten Buton]] keadaan tahun [[2004]], terdiri dari 14 [[Kecamatan]], terdiri dari:
 
#=== [[Batauga, Buton|Kecamatan Batauga]]===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Buton}}
# [[Batu Atas, Buton|Kecamatan Batu Atas]]
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Buton}}
# [[Gu, Buton|Kecamatan Gu]]
# [[Kadatua, Buton|Kecamatan Kadatua]]
# [[Kapontori, Buton|Kecamatan Kapontori]]
# [[Lakudo, Buton|Kecamatan Lakudo]]
# [[Lasalimu, Buton|Kecamatan Lasalimu]]
# [[Lasalimu Selatan, Buton|Kecamatan Lasalimu Selatan]]
# [[Mawasangka, Buton|Kecamatan Mawasangka]]
# [[Mawasangka Timur, Buton|Kecamatan Mawasangka Timur]]
# [[Pasar Wajo, Buton|Kecamatan Pasar Wajo]]
# [[Sampolawa, Buton|Kecamatan Sampolawa]]
# [[Siompu, Buton|Kecamatan Siompu]]
# [[Talaga Raya, Buton|Kecamatan Talaga Raya]]
 
=== PemerintahanPemekaran Desadaerah ===
Pada tanggal 24 Juni 2014, sesuai UU no.15 tahun 2014, Kabupaten Buton dimekarkan menjadi tiga kabupaten yakni; kabupaten Buton, Buton Selatan dan Buton Tengah.<ref name="a">{{Cite web |url=http://www.butonkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=191:kabupaten-buton-tengah-dan-buton-selatan-resmi-ditetapkan-sebagai-dob&catid=1:headline-news |title=Salinan arsip |access-date=2014-08-30 |archive-date=2014-12-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141227144332/http://www.butonkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=191:kabupaten-buton-tengah-dan-buton-selatan-resmi-ditetapkan-sebagai-dob&catid=1:headline-news |dead-url=yes }}</ref>
 
[[Kabupaten Buton Selatan]] terdiri dari kecamatan-kecamatan berikut: [[Batauga, Buton|Batauga]], [[Sampolawa, Buton|Sampolawa]], [[Siompu, Buton|Siompu]], [[Siompu Barat, Buton|Siompu Barat]], [[Kadatua, Buton|Kadatua]], [[Batu Atas, Buton|Batu Atas]] dan [[Lapandewa, Buton|Lapandewa]]. Ibu kota kabupaten ini yaitu [[Batauga, Buton|Batauga]].
Jumlah [[Desa]]/[[Kelurahan]] keadaan tahun [[2004]] adalah 165 [[Desa]]/[[Kelurahan]] yang terdiri dari 141 [[Desa]] dan 24 [[Kelurahan]].
Menurut klasifikasi [[desa]]/[[kelurahan]], dari 165 desa/kelurahan di Kabupaten Buton pada tahun 2004 ada sebanyak 144 desa (87,27 %) merupakan desa swadaya dan sisanya 21 desa (12,73 %) merupakan desa swakarya.
 
[[Kabupaten Buton Tengah]] terdiri dari kecamatan-kecamatan berikut:<ref name="a"/> [[Lakudo, Buton|Lakudo]], [[Gu, Buton|Gu]], [[Sangiawambulu, Buton|Sangiawambulu]], [[Mawasangka, Buton|Mawasangka]], [[Mawasangka Tengah, Buton|Mawasangka Tengah]], [[Mawasangka Timur, Buton|Mawasangka Timur]] dan [[Talaga Raya, Buton|Talaga Raya]]. Ibu kota kabupaten ini yaitu [[Labungkari,Kec.Lakudo, Buton|Labungkari]].
=== Dewan Perwakilan Rakyat ===
 
=== Pemerintahan desa ===
Komposisi perolehan kursi di [[DPRD]] [[Kabupaten Buton]] hasil [[Pemilu 2004]] berdasarkan partai peserta pemilu dan daerah pemilihan dimana [[Partai Golkar]] mendapat kursi terbanyak dengan 6 kursi disusul oleh [[PBB]], [[PPP]], [[PAN]], [[PNBK]] dan [[PDIP]] dengan 3 kursi, selanjutnya [[PK Sejahtera]] dan [[PBR]] masing-masing dengan 2 kursi dan [[PKPI]], [[PKPB]], [[P. Indonesia]], [[PDK]] dan [[PKB]] masing-masing 1 kursi dari total 30 kursi di DPRD Kabupaten Buton.
Jumlah [[desa]]/[[kelurahan]] keadaan tahun [[2004]] adalah 207 [[desa]]/[[kelurahan]] yang terdiri dari 183 [[desa]] dan 24 [[kelurahan]].
Menurut klasifikasi [[desa]]/[[kelurahan]], dari 183 desa/kelurahan di Kabupaten Buton pada tahun 2004 ada sebanyak 144 desa (87,27%) merupakan desa swadaya dan sisanya 21 desa (12,73%) merupakan desa swakarya.
 
== Penduduk dan Tenaga Kerja ==
=== Jumlah penduduk ===
 
[[Penduduk]] Kabupaten Buton menurut hasil Sensus Penduduk tahun [[2020]] berjumlah 119.185 [[jiwa]], di mana penduduk [[laki-laki]] berjumlah 60.348 jiwa dan penduduk [[perempuan]] berjumlah 58.837 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/>
=== Jumlah Penduduk ===
 
[[Penduduk]] [[Kabupaten Buton]] menurut hasil Sensus Penduduk tahun [[2000]] berjumlah 240.958 jiwa, dimana penduduk [[laki-laki]] berjumlah 118.894 jiwa dan penduduk [[perempuan]] berjumlah 122.064 jiwa. Sedangkan berdasarkan hasil Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B) tahun [[2003]], tercatat jumlah penduduk sebanyak 257.159 jiwa, sehingga dalam tiga tahun terdapat kenaikan sejumlah 16.901 jiwa atau sekitar 2,25 persen pertahun.
 
Pada tahun [[2004]], jumlah penduduk mencapai 265.724 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 132.271 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 133.453 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,33 persen.
 
=== Struktur Umur ===
Keadaan struktur umur penduduk menujukkan bahwa pada tahun [[2004]] sebesar 41,04% atau sebesar 109.045 jiwa, penduduk adalah tergolong usia muda yang berusia 15 tahun ke bawah.
 
Keadaan struktur penduduk menujukkan bahwa pada tahun [[2004]] sebesar 41,04 % atau sebesar 109.045 jiwa, penduduk adalah tergolong usia muda yang berusia 15 tahun kebawah.
 
=== Ketenagakerjaan ===
Di Kabupaten Buton pada tahun [[2004]] tercatat sebanyak 192.426 jiwa penduduk yang termasuk dalam penduduk usia kerja yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 94,196 jiwa atau 48,94% dan penduduk perempuan sebanyak 98.266 jiwa atau 51,06%.
 
DiJumlah Kabupatenpenduduk Butonyang pada tahun [[2004]]kerja tercatatada sebanyak 192102.426090 jiwa pendudukatau yangsebesar termasuk88,16% dalamdari total penduduk usiaangkatan kerja, yangdapat terdirijuga daridikatakan penduduksebesar laki-laki sebanyak 9453,19604% jiwaterhadap ataupenduduk 48usia kerja,94 % dansedangkan penduduk perempuanyang sedang mencari pekerjaan sebanyak 9813.266710 jiwa atau 51sebesar 11,0684% dari total angkatan kerja dan 7,12% terhadap penduduk usia kerja.
 
Jumlah penduduk yang kerja ada sebanyak 102.090 jiwa atau sebesar 88,16 % dari total penduduk angkatan kerja, dapat juga dikatakan sebesar 53,04 % terhadap penduduk usia kerja. Sedangkan penduduk yang sedang mencari pekerjaan ada sebanyak 13.710 jiwa atau sebesar 11,84 % dari total angkatan kerja dan 7,12 % terhadap penduduk usia kerja.
 
== Sosial ==
 
=== Pendidikan ===
Pada tahun [[2003]] jumlah sekolah [[TK]] ada sebanyak 57 unit dan tahun 2004 meningkat menjadi sebanyak 69 unit sekolah. Jumlah guru juga mengalami peningkatan, tahun 2003 sebanyak 155 orang dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 197 orang. Jumlah murid tahun 2003 sebanyak 2.402 orang dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 3.007 murid.
 
PadaPerkembangan tahunjumlah [[2003Sekolah Dasar]], jumlahdari sekolahtahun [[TK2003]] ada sebanyak 57 unit danhingga tahun [[2004]] meningkatterus menjadimengalami kenaikan, yaitu sebanyakdari 69224 unit sekolah. JumlahWalaupun demikian jumlah guru jugadan murid tidak selalu mengalami peningkatan,. Pada tahun [[2003]], sebanyakjumlah 155guru dan murid masing-masing 1.745 orang dan 45.935 orang. Namun pada tahun [[2004]] meningkatjumlah guru dan murid SD menurun menjadi 197masing-masing 1.518 orang dan 41.758 Jumlahorang. murid( tahunKec. 2003Batauga sebanyak13 2SD, Kec.402 orangBatuatas dan5 padaSD, tahunKec. 2004Lapandewa meningkat7 menjadiSD, 3Kec.007 muridSampolawa 16 SD, Kec Siompu 10 SD, Kec. Siompu Barat 7 SD dan Kec. Kadatua 8 SD )
 
PerkembanganUntuk jumlahjenjang Pendidikan [[Sekolah DasarSLTP]] daripada tahun [[2003]] hinggajumlah tahunSLTP [[2004]]ada terussebanyak mengalami43 kenaikanunit, yaitunamun daripada 224tahun unit2004 sekolahmenurun menjadi 35 buah sekolah. Walaupun demikianUntuk jumlah guru danpada muridtahun tidak2003 selalusebanyak mengalami860 peningkatan.orang, Padanamun pada tahun [[2003]]2004, jumlahmenurun gurumenjadi danhanya muridsebanyak masing-masing688 1orang.745 orangJumlah danmurid 45.935juga orang.mengalami Namunhal serupa, pada tahun [[2004]]2003 sebanyak 13.062 orang, jumlahnamun gurupada dantahun murid SD2004 menurun menjadi masing-masing 1.518 oranghanya dansebesar 4111.758635 orang.
 
Untuk jenjang Pendidikan [[SLTP]], pada tahun 2003 jumlah SLTP ada sebanyak 43 unit, namun pada tahun 2004 menurun menjadi 35 buah sekolah. Untuk jumlah guru pada tahun 2003 sebanyak 860 orang, namun pada tahun 2004, menurun menjadi hanya sebanyak 688 orang. Jumlah murid juga mengalami hal serupa, pada tahun 2003 sebanyak 13.062 orang, namun pada tahun 2004 menurun menjadi hanya sebesar 11.635 orang.
 
Dari jenjang [[SLTA]] tahun 2003 jumlah sekolah ada sebanyak 12 unit sekolah, pada tahun 2004 meningkat menjadi 15 unit sekolah. Jumlah guru tahun 2003 sebanyak 260 orang dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 308 orang. Jumlah murid tahun 2003 sebanyak 3.693 orang sedangkan tahun 2004 meningkat menjadi 4.121 orang. Rasio guru terhadap sekolah pada tahun 2004 sebanyak 21 orang. Angka ini menurun jika dibandingkan tahun 2003 yang rata-rata sebanyak 22 orang. Rasio murid terhadap sekolah tahun 2004 sebanyak 308 orang dan rasio murid terhadap guru sebanyak 13 orang.
 
=== Agama ===
MBerdasarkan data DUKCAPIL tahun [[2020]], mayoritas penduduk di kabupaten Buton memeluk agama [[Islam]], yaitu sebanyak 117.234 [[jiwa]] atau 98,36%. Selebihnya memeluk agama [[Hindu]] sebanyak 1.554 [[jiwa]] atau sebesar 1,30%, kemudian [[Kristen]] 0,34%, dimana [[Protestan]] 0,24% dan [[Katolik]] 0,10%.<ref name="DUKCAPIL"/> Pada tahun [[2004]] terdapat 260 unit [[masjid]], 22 langgar/mushola, 8 unit [[gereja]] dan 11 unit [[pura]].
 
Mayoritas penduduk di [[Kabupaten Buton]] memeluk agama [[Islam]] yaitu sebanyak 265.869 orang atau 98,78 % disusul yang memeluk agama [[Hindu]] sebanyak 1.807 orang penduduk atau sebesar 0,67 %.
Pada tahun [[2004]] terdapat 260 unit [[mesjid]], 22 langgar/mushola, 8 unit [[gereja]] dan 11 unit [[pura]].
 
== Ekonomi ==
Mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2010.
=== Pertanian, perkebunan, dan kehutanan ===
 
Dari seluruh lahan yang ada di Kabupaten Buton, 42,08% digunakan untuk usaha [[pertanian]].
=== Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan ===
Paling luas ditanami [[jagung]], yaitu seluas 7.453 ha, kemudian [[ubi kayu]] seluas 4.206 ha dan [[padi]] ladang seluas 2.732 ha. Sedangkan luas tanaman yang paling kecil adalah tanaman [[kacang]] [[kedelai]].
 
Pada tahun [[2004]] produksi [[buah-buahan]] yang terbanyak dihasilkan oleh [[mangga]], yaitu sebanyak 13.721 kw diikuti [[pepaya]] sebanyak 7.619 kw dan [[nenas]] sebanyak 5.329 kw.
Dari seluruh lahan yang ada di [[Kabupaten Buton]], 42,08 % digunakan untuk usaha [[pertanian]].
PalingProduksi luas[[sayur-sayuran]] ditanamiyang terbanyak adalah [[jagunglabu]] yaitusebanyak seluas 72.453411 hakw, kemudianmenyusul [[ubibawang kayumerah]] seluassebanyak 42.206294 ha dankw, [[padikacang]] ladangpanjang seluassebanyak 2.732074 ha.kw, Sedangkan[[kangkung]] luassebanyak tanaman2.003 kw, sedangkan yang palingterkecil kecilproduksinya adalah tanaman [[kacang]] [[kedelaimerah]] dan [[buncis]] masing-masing sebanyak 149 kw dan 179 kw.
 
Pada tahun [[2004]] Produksiproduksi [[buah-buahanperkebunan]] rakyat yang terbanyak dihasilkan olehadalah [[manggajambu]] '''mete''' yaitu sebanyak 135.721778,01 kwton, diikutimenyusul [[pepayakelapa]] sebanyakdalam 71.619284,17 kwton, [[nenascoklat]]/[[kakao]] sebanyak678,70 5.329ton, [[kapuk]] 194,72 ton, [[kopi]] 174,52 ton, [[kemiri]], 103,26 ton dan [[kelapa]] hibrida 94,78 kwton.
Produksi [[sayur-sayuran]] yang terbanyak adalah [[labu]] sebanyak 2.411 kw, menyusul [[bawang merah]] sebanyak 2.294 kw, [[kacang]] panjang sebanyak 2.074 kw, [[kangkung]] sebanyak 2.003 kw, sedangkan yang terkecil produksinya adalah tanaman [[kacang]] [[merah]] dan [[buncis]] masing-masing sebanyak 149 Kw dan 179 kw.
 
Hutan produksi pada tahun [[2004]] seluas 35.675 ha atau 22,58% dari jumlah hutan secara keseluruhan, menyusul hutan wisata/PPA seluas 55.458 ha (35,10%), hutan produksi terbatas seluas 27.745 ha (17,56%), hutan lindung seluas 25.100 ha (15,88%) dan hutan produksi yang dapat dikonversi 14.039 ha (8,88%).
Pada tahun [[2004]] produksi [[perkebunan]] rakyat yang terbanyak adalah [[jambu]] '''mete''' yaitu sebanyak 5.778,01 ton, menyusul [[kelapa]] dalam 1.284,17 ton, [[coklat]]/[[kakao]] 678,70 ton, [[kapuk]] 194,72 ton, [[kopi]] 174,52 ton, [[kemiri]], 103,26 ton, [[kelapa]] hibrida 94,78 ton.
 
Hutan produksi pada tahun [[2004]] seluas 35.675 ha atau 22,58 % dari jumlah hutan secara keseluruhan, menyusul hutan wisata/PPA seluas 55.458 ha (35,10 %), hutan produksi terbatas seluas 27.745 ha (17,56 %), hutan lindung seluas 25.100 ha (15,88 %), dan hutan produksi yang dapat dikonversi 14.039 ha (8,88 %).
 
=== Peternakan ===
Populasi ternak besar yang terdiri dari [[sapi]], [[kerbau]] dan [[kuda]] pada tahun [[2004]] secara berturut-turut adalah 3.842 ekor, sedangkan [[kuda]] tidak ada. Pada tahun 2003 populasi [[sapi]] mengalami peningkatan sebesar 9,12% di mana tahun 2003 mencapai 3.521 ekor dan tahun 2004 meningkat menjadi 3.842 ekor. Populasi ternak [[kerbau]] jika dibandingkan dengan tahun 2003 juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 25.00% di mana tahun 2003 terdapat 4 ekor dan tahun 2004 menurun mencapai 3 ekor.
 
Populasi ternak besarkecil yangtahun 2004 terdiri dari [[sapikambing]], [[kerbau]],sebanyak [[kuda]]13.722 ekor, pada tahun [[2004babi]] secara berturut-turut adalah 3.842303 ekor, sedangkandan [[kudadomba]] tidak ada. PadaBila dibandingkan dengan tahun 2003 populasi [[sapikambing]] mengalami peningkatan sebesar 912,1206% %di dimanamana tahun 2003 mencapaisebanyak 312.521245 ekor dan tahun 2004 meningkatmencapai menjadi 3.84213,722 ekor. PopulasiSedangkan ternak [[kerbaubabi]] jikabila dibandingkan dengandibanding tahun 2003 juga mengalami penurunanpeningkatan yaitu sebesar 25.00 9,39% dimanadi mana tahun 2003 terdapat 4277 ekor dan tahun 2004 menurunmeningkat mencapaimenjadi 3303 ekor.
 
Populasi ternak kecil tahun 2004 terdiri dari [[kambing]] sebanyak 13.722 ekor, [[babi]] 303 ekor dan [[domba]] tidak ada. Bila dibandingkan dengan tahun 2003 [[kambing]] mengalami peningkatan 12,06 % dimana tahun 2003 sebanyak 12.245 ekor dan tahun 2004 mencapai 13,722 ekor. Sedangkan ternak [[babi]] bila dibanding tahun 2003 juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 9,39 % dimana tahun 2003 terdapat 277 ekor dan tahun 2004 meningkat menjadi 303 ekor.
 
Populasi ternak [[unggas]] seperti [[ayam]] buras tahun 2003 berjumlah 364.742 ekor, meningkat menjadi 379.639 ekor pada tahun 2004 (4,08 %), populasi ternak [[itik]]/[[bebek]] tahun 2004 sebanyak 39.248 ekor meningkat sebesar 24,28 % bila dibandingkan dengan tahun 2003 yang hanya mencapai 31.581 ekor.
 
=== Perikanan ===
Peningkatan produksi [[perikanan]] selama tahun [[2004]] berjumlah 124.155,40 ton yang terdiri dari [[perikanan]] [[laut]] 43,439,90 ton, hasil budidaya laut '''mabe''' sebanyak 65.640 ekor, [[rumput laut]] 15.265,50 ton yang terbanyak berada di [[Kapontori, Buton|Kecamatan Kapontori]] berjumlah 71.320,96 ton, menyusul [[Lasalimu, Buton|Kecamatan Lasalimu]] 8.278,10 ton, [[Sampolawa, Buton|Kecamatan Sampolawa]] 8.158,84 ton dan [[Mawasangka, Buton|Kecamatan Mawasangka]] 5.945,85 ton.
 
=== Industri, pertambangan, dan energi ===
Peningkatan produksi [[perikanan]] selama tahun [[2004]], berjumlah 124.155,40 ton yang terdiri dari [[perikanan]] [[laut]] 43,439,90 ton, hasil budidaya laut '''mabe''' sebanyak 65.640 ekor, [[rumput laut]] 15.265,50 ton yang terbanyak berada di [[Kapontori, Buton|Kecamatan Kapontoriberjumlah]] 71.320,96 ton menyusul [[Lasalimu, Buton|Kecamatan Lasalimu]] 8.278,10 ton, [[Sampolawa, Buton|Kecamatan Sampolawa]] 8.158,84 ton, [[Mawasangka, Buton|Kecamatan Mawasangka]] 5.945,85 ton.
Untuk industri besar dan sedang tidak mengalami perubahan jumlah bila dibandingkan dengan tahun [[2003]] di mana hanya ada satu industri besar dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 105 orang dan 24 industri sedang dengan 739 orang tenaga kerja.
Jumlah industri kecil pada tahun [[2004]] mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2003, yakni dari 61 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 363 orang menjadi 76 industri dengan 474 orang tenaga kerja. Sedangkan untuk industri kerajinan rumah tangga meningkat jumlahnya dari 5.812 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 9.222 orang pada tahun 2003 menjadi 5.819 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 9.273 orang pada tahun 2004.
 
Kabupaten Buton sebenarnya memiliki potensi pertambangan yang cukup kaya namun pada umumnya yang baru diolah secara ekonomis adalah tambang [[aspal]]. [[Produksi]] aspal Buton pada tahun [[2004]] adalah sebesar 21.500 ton, meningkat 77,73% bila dibandingkan dengan tahun [[2003]] yang hanya mencapai 12.096,66 ton.
=== Industri, Pertambangan dan Energi ===
 
Untuk industri besar dan sedang tidak mengalami perubahan jumlah bila dibandingkan dengan tahun [[2003]] dimana hanya ada satu industri besar dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 105 orang dan 24 industri sedang dengan 739 orang tenaga kerja.
Jumlah industri kecil pada tahun [[2004]] mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2003, yakni dari 61 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 363 orang menjadi 76 industri dengan 474 orang tenaga kerja. Sedangkan untuk industri kerajinan rumah tangga meningkat jumlahnya dari 5.812 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 9.222 orang di tahun 2003 menjadi 5.819 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 9.273 orang di tahun 2004.
 
Kabupaten Buton sebenarnya memiliki potensi pertambangan yang cukup kaya namun pada umumnya yang baru diolah secara ekonomis adalah tambang [[aspal]]. [[Produksi]] aspal Buton pada tahun [[2004]] adalah sebesar 21.500 ton, meningkat 77,73 % bila dibandingkan dengan tahun [[2003]] yang hanya mencapai 12.096,66 ton.
 
Jumlah pelanggan [[listrik]] negara pada tahun [[2004]] ada sebanyak 16.169 pelanggan dengan daya terpasang sebesar 12.322.950 VA. Sedangkan [[produksi]] listrik sebesar 9.156.633 kwh dengan tenaga listrik terjual sebesar 9.575.548 kwh serta nilai penjualan sebesar 6.070.273 ribu rupiah.
 
=== Perdagangan ===
Untuk tahun [[2004]] total volume komoditas yang diperdagangkan adalah sebesar 9.208,009 ton dengan nilai Rp. 432.947.969.000,- di mana komoditas [[perkebunan]] merupakan komoditas tertinggi yang diperdagangkan, yaitu sebesar 5.638,020 ton dengan nilai sebesar Rp. 24.328.624.000,- menyusul komoditas hasil [[perikanan]] sebesar 2.303 ton dengan nilai sebesar Rp. 28.336.787.000,- rupiah, sedangkan yang terendah adalah komoditas [[pertanian]] [[tanaman]] [[pangan]] yang hanya mencapai 7,30 ton dengan nilai sebesar Rp. 24.400.000,- menyusul peternakan sebesar 12.748 ton dengan nilai sebesar Rp. 10.200.000,-
 
== Referensi ==
Untuk tahun [[2004]] total volume komoditi yang diperdagangkan adalah sebesar 9.208,009 ton dengan nilai 432.947.969 ribu rupiah, dimana komoditi [[perkebunan]] merupakan komoditi tertinggi yang diperdagangkan yaitu sebesar 5.638,020 ton dengan nilai sebesar 24.328.624 ribu rupiah, menyusul komoditi hasil [[perikanan]] sebesar 2..303 ton dengan nilai sebesar 28.336.787 ribu rupiah. Sedangkan yang terendah adalah komoditi [[pertanian]] [[tanaman]] [[pangan]] yang hanya mencapai 7,30 ton dengan nilai sebesar 24.400ribu rupiah menyusul peternakan sebesar 12.748 ton dengan nilai sebesar 10.200 ribu rupiah.
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.buton.go.id/ Situs web resmi Pemerintah Kabupaten Buton (belum ada)]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
* {{id}} [http://www.butonsultra.go.id/ Situs web resmi Pemerintah KabupatenProvinsi ButonSulawesi (belum ada)Tenggara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060203001834/http://www.sultra.go.id/ |date=2006-02-03 }}
* [http://www.sultra.go.id/ Situs web resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara]
 
{{Kabupaten Buton}}
{{Sulawesi Tenggara}}
{{Authority control}}
{{indo-geo-stub}}
 
[[Kategori:Kabupaten Buton| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Sulawesi Tenggara|Buton]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Buton]]
[[Kategori:Kabupaten Buton| ]]
 
[[fr:Buton (département)]]
[[jv:Kabupatèn Buton]]
[[ms:Kabupaten Buton]]