Kabupaten Buton: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(146 revisi perantara oleh 67 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{disambiginfo
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten
| nama = Kabupaten Buton
| provinsi = [[Sulawesi Tenggara]]
| ibukota = [[Pasar Wajo, Buton|Pasar Wajo]]
| motto = Bolimo Karo Somanamu Lipu
| lambang = Lambang Kabupaten Buton.png
| peta = [[Berkas:Lokasi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton.svg|300px]]
| koordinat = 4.96°–6.25° LS dan 120.00°–123.24° BT
| dasar hukum =
| tanggal =
| hari jadi = 4 Juli 1959
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = La Haruna (Pj.)
| wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah = lowong
| nama sekretaris daerah = Asnawi Jamaluddin
| luas = 1648,04
| penduduk = 119353
| penduduktahun = [[2022]]
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 Juli 2021|format=Visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan =
| agama = [[Islam]] 98,36%<br> [[Hindu]] 1,30%<br> [[Kristen]] 0,34%<br>- [[Protestan]] 0,24%<br>- [[Katolik]] 0,10%<ref name="DUKCAPIL"/>
| kecamatan = 7 [[kecamatan]]
| kelurahan = 12 [[kelurahan]]
| desa = 83 [[desa]]
| kodearea = 0402
| nomor_polisi = '''DT xxxx''' C*
| dau = Rp 449.869.284.000.- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=14 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
| IPM = {{increase}} 65,98 ([[2020]])<br> {{fontcolor|orange|Sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020|website=www.bps.go.id|accessdate=14 Juli 2021|format=pdf|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| web = {{URL|http://www.butonkab.go.id}}
}}
'''Kabupaten Buton''' adalah salah satu [[kabupaten]] di Provinsi [[Sulawesi Tenggara]], [[Indonesia]]. Kabupaten Buton terletak di [[Pulau Buton]] yang merupakan pulau terbesar di luar pulau induk [[Sulawesi]], yang menjadikannya pulau ke-130 terbesar di dunia. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di [[Pasarwajo, Buton|Kecamatan Pasarwajo]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.213,00 km² dan pada tahun 2020 berpenduduk sebanyak 119.185 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/> Kabupaten Buton terkenal sebagai penghasil [[aspal]] terbesar di [[Indonesia]].
== Asal-usul Nama ==
Nama Buton berasal dari nama sejenis pohon, yaitu pohon [[butun]] (Barringtonia asiatica). Pohon butun tumbuh secara bebas di kawasan [[pelabuhan]], [[pelayaran]] dan [[perdagangan]] yang berada di pesisir selatan [[Pulau Buton]]. Pohon butun banyak digunakan oleh masyarakat Buton pada tradisi membuat upacara yang dikenal sebagai ''kaepeta''. Masyarakat setempat menggunakan daun pohon butun sebagai pengganti piring untuk makan dalam upacara tersebut. Daun pohon butun digunakan pula sebagai bahan dasar membuat [[ketupat]] yang seukuran buah butun oleh masyarakat setempat. Penamaan Buton merupakan penyerapan [[bahasa Melayu]] dari [[kosakata]] butun. Sumber-sumber [[historiografi]] lokal Buton mendukung asal-usul nama Buton dengan menyatakan bahwa [[Sejarah Buton (Wolio)|Kerajaan Buton]] didirikan oleh empat orang imigran yang berasal dari kawasan [[Johor]] yang merupakan wilayah [[suku Melayu]].<ref>{{Cite book|last=Kaunang, I.R.B, Haliadi, dan Rabani, L.O.|first=|date=2016|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5f5fb646044330d686d0/6f68aa623c26bbbe878d094b06e1e48c.pdf|title=Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi|location=Jakarta|publisher=Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=978-602-1289-43-3|pages=231|url-status=live|access-date=2021-02-10|archive-date=2021-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20210421170733/http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5f5fb646044330d686d0/6f68aa623c26bbbe878d094b06e1e48c.pdf|dead-url=no}}</ref>
== Sejarah
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Eerste minister van Buton Zuid-Celebes TMnr 10001636.jpg|jmpl|Sultan Buton tahun 1913]]
Pada awalnya [[Kabupaten]] Buton dengan ibu kota [[Baubau]] memiliki wilayah pemerintahan adalah bekas [[kerajaan]] [[Buton]] atau [[Kesultanan Buton]], yaitu meliputi sebagian wilayah pulau [[Buton]], sebagian wilayah pulau [[Muna]], sedikit bagian pulau [[Sulawesi]] serta pulau-pulau yang ada di bagian selatan pulau [[Buton]]. Sekarang dengan adanya pemekaran daerah, wilayah itu terbagi menjadi beberapa wilayah kabupaten, yaitu:
# Kabupaten Buton
# [[Kota Baubau]]
# [[Kabupaten Wakatobi]]
# [[Kabupaten Bombana]]
# [[Kabupaten Buton Selatan]]
# [[Kabupaten Buton Tengah]]
Dari
==
=== Batas Wilayah ===
Kabupaten Buton memiliki [[wilayah]] daratan seluas ± 2.488,71 km² atau 248.871 ha dan wilayah perairan [[laut]] diperkirakan seluas ± 21.054 km², berbatasan dengan:
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Buton Utara]]
|selatan = [[Laut Flores]] [[Kabupaten Buton Selatan]]
|barat = [[Kota Baubau]]
}}
=== Topografi dan Hidrologi ===
Kabupaten Buton memiliki sungai–sungai, yaitu: Sungai Sampolawa di [[Sampolawa, Buton|Kecamatan Sampolawa]], Sungai Winto dan Tondo di [[Pasar Wajo, Buton|Kecamata Pasar Wajo]], Sungai Malaoge, Tokulo dan Sungai Wolowa di [[Lasalimu, Buton|Kecamatan Lasalimu]].
Permukaan [[tanah]] pegunungan yang relatif rendah ada juga yang bisa digunakan untuk usaha yang sebagian besar berada pada ketinggian 100–500 m di atas permukaan laut, kemiringan tanahnya mencapai 40º.
Dari sudut oceanagrafi memiliki perairan [[laut]] yang masih luas, yaitu diperkirakan sekitar 21.054.69
=== Iklim ===
Keadaan iklim di Wilayah Kabupaten Buton hampir tidak berbeda dengan iklim yang ada di [[Kota Baubau]], pengukuran iklim yang ada hanya di Stasion Meteorologi Kls III Betoambari.
Musim hujan terjadi di antara bulan [[Desember]] sampai dengan bulan [[April]]. Pada saat tersebut, [[angin]] [[barat]] betiup dari Benua [[Asia]] serta [[Lautan Pasifik]] banyak mengandung uap air. Musim [[kemarau]] terjadi antara bulan [[Juli]] dan [[September]], pada bulan-bulan tersebut [[angin]] [[timur]] yang bertiup dari Benua [[Australia]] sifatnya kering dan kurang mengandung uap air. Khusus pada bulan [[April]] dan [[Mei]] di Daerah Kabupaten Buton arah angin tidak menentu, demikian pula dengan curah hujan, sehingga pada bulan-bulan ini dikenal sebagai musim pancaroba.
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Buton}}
{{:Daftar Bupati Buton}}
Bupati hasil
===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buton}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buton}}
Komposisi perolehan kursi di [[DPRD]] Kabupaten Buton hasil [[Pemilu 2004]] berdasarkan partai peserta pemilu dan daerah pemilihan di mana [[Partai Golkar]] mendapat kursi terbanyak dengan 6 kursi disusul oleh [[PBB]], [[PPP]], [[PAN]], [[PNBK]] dan [[PDIP]] dengan 3 kursi, selanjutnya [[PK Sejahtera]] dan [[PBR]] masing-masing dengan 2 kursi dan [[PKPI]], [[PKPB]], [[P. Indonesia]], [[PDK]] dan [[PKB]] masing-masing 1 kursi dari total 30 kursi di DPRD Kabupaten Buton.
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Buton}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Buton}}
===
Pada tanggal 24 Juni 2014, sesuai UU no.15 tahun 2014, Kabupaten Buton dimekarkan menjadi tiga kabupaten yakni; kabupaten Buton, Buton Selatan dan Buton Tengah.<ref name="a">{{Cite web |url=http://www.butonkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=191:kabupaten-buton-tengah-dan-buton-selatan-resmi-ditetapkan-sebagai-dob&catid=1:headline-news |title=Salinan arsip |access-date=2014-08-30 |archive-date=2014-12-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141227144332/http://www.butonkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=191:kabupaten-buton-tengah-dan-buton-selatan-resmi-ditetapkan-sebagai-dob&catid=1:headline-news |dead-url=yes }}</ref>
[[Kabupaten Buton Selatan]] terdiri dari kecamatan-kecamatan berikut: [[Batauga, Buton|Batauga]], [[Sampolawa, Buton|Sampolawa]], [[Siompu, Buton|Siompu]], [[Siompu Barat, Buton|Siompu Barat]], [[Kadatua, Buton|Kadatua]], [[Batu Atas, Buton|Batu Atas]] dan [[Lapandewa, Buton|Lapandewa]]. Ibu kota kabupaten ini yaitu [[Batauga, Buton|Batauga]].
[[Kabupaten Buton Tengah]] terdiri dari kecamatan-kecamatan berikut:<ref name="a"/> [[Lakudo, Buton|Lakudo]], [[Gu, Buton|Gu]], [[Sangiawambulu, Buton|Sangiawambulu]], [[Mawasangka, Buton|Mawasangka]], [[Mawasangka Tengah, Buton|Mawasangka Tengah]], [[Mawasangka Timur, Buton|Mawasangka Timur]] dan [[Talaga Raya, Buton|Talaga Raya]]. Ibu kota kabupaten ini yaitu [[Labungkari,Kec.Lakudo, Buton|Labungkari]].
=== Pemerintahan desa ===
Jumlah [[desa]]/[[kelurahan]] keadaan tahun [[2004]] adalah 207 [[desa]]/[[kelurahan]] yang terdiri dari 183 [[desa]] dan 24 [[kelurahan]].
Menurut klasifikasi [[desa]]/[[kelurahan]], dari 183 desa/kelurahan di Kabupaten Buton pada tahun 2004 ada sebanyak 144 desa (87,27%) merupakan desa swadaya dan sisanya 21 desa (12,73%) merupakan desa swakarya.
== Penduduk
=== Jumlah penduduk ===
[[Penduduk]] Kabupaten Buton menurut hasil Sensus Penduduk tahun [[2020]] berjumlah 119.185 [[jiwa]], di mana penduduk [[laki-laki]] berjumlah 60.348 jiwa dan penduduk [[perempuan]] berjumlah 58.837 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/>
=== Struktur Umur ===
Keadaan struktur umur penduduk menujukkan bahwa pada tahun [[2004]] sebesar 41,04% atau sebesar 109.045 jiwa, penduduk adalah tergolong usia muda yang berusia 15 tahun ke bawah.
=== Ketenagakerjaan ===
Di Kabupaten Buton pada tahun [[2004]] tercatat sebanyak 192.426 jiwa penduduk yang termasuk dalam penduduk usia kerja yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 94,196 jiwa atau 48,94% dan penduduk perempuan sebanyak 98.266 jiwa atau 51,06%.
== Sosial ==
=== Pendidikan ===
Pada tahun [[2003]] jumlah sekolah [[TK]] ada sebanyak 57 unit dan tahun 2004 meningkat menjadi sebanyak 69 unit sekolah. Jumlah guru juga mengalami peningkatan, tahun 2003 sebanyak 155 orang dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 197 orang. Jumlah murid tahun 2003 sebanyak 2.402 orang dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 3.007 murid.
Dari jenjang [[SLTA]] tahun 2003 jumlah sekolah ada sebanyak 12 unit sekolah, pada tahun 2004 meningkat menjadi 15 unit sekolah. Jumlah guru tahun 2003 sebanyak 260 orang dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 308 orang. Jumlah murid tahun 2003 sebanyak 3.693 orang sedangkan tahun 2004 meningkat menjadi 4.121 orang. Rasio guru terhadap sekolah pada tahun 2004 sebanyak 21 orang. Angka ini menurun jika dibandingkan tahun 2003 yang rata-rata sebanyak 22 orang. Rasio murid terhadap sekolah tahun 2004 sebanyak 308 orang dan rasio murid terhadap guru sebanyak 13 orang.
=== Agama ===
MBerdasarkan data DUKCAPIL tahun [[2020]], mayoritas penduduk di kabupaten Buton memeluk agama [[Islam]], yaitu sebanyak 117.234 [[jiwa]] atau 98,36%. Selebihnya memeluk agama [[Hindu]] sebanyak 1.554 [[jiwa]] atau sebesar 1,30%, kemudian [[Kristen]] 0,34%, dimana [[Protestan]] 0,24% dan [[Katolik]] 0,10%.<ref name="DUKCAPIL"/> Pada tahun [[2004]] terdapat 260 unit [[masjid]], 22 langgar/mushola, 8 unit [[gereja]] dan 11 unit [[pura]].
== Ekonomi ==
Mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2010.
=== Pertanian, perkebunan, dan kehutanan ===
Dari seluruh lahan yang ada di Kabupaten Buton, 42,08% digunakan untuk usaha [[pertanian]].
Paling luas ditanami [[jagung]], yaitu seluas 7.453 ha, kemudian [[ubi kayu]] seluas 4.206 ha dan [[padi]] ladang seluas 2.732 ha. Sedangkan luas tanaman yang paling kecil adalah tanaman [[kacang]] [[kedelai]].
Pada tahun [[2004]] produksi [[buah-buahan]] yang terbanyak dihasilkan oleh [[mangga]], yaitu sebanyak 13.721 kw diikuti [[pepaya]] sebanyak 7.619 kw dan [[nenas]] sebanyak 5.329 kw.
Pada tahun [[2004]]
Hutan produksi pada tahun [[2004]] seluas 35.675 ha atau 22,58% dari jumlah hutan secara keseluruhan, menyusul hutan wisata/PPA seluas 55.458 ha (35,10%), hutan produksi terbatas seluas 27.745 ha (17,56%), hutan lindung seluas 25.100 ha (15,88%) dan hutan produksi yang dapat dikonversi 14.039 ha (8,88%).
=== Peternakan ===
Populasi ternak besar yang terdiri dari [[sapi]], [[kerbau]] dan [[kuda]] pada tahun [[2004]] secara berturut-turut adalah 3.842 ekor, sedangkan [[kuda]] tidak ada. Pada tahun 2003 populasi [[sapi]] mengalami peningkatan sebesar 9,12% di mana tahun 2003 mencapai 3.521 ekor dan tahun 2004 meningkat menjadi 3.842 ekor. Populasi ternak [[kerbau]] jika dibandingkan dengan tahun 2003 juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 25.00% di mana tahun 2003 terdapat 4 ekor dan tahun 2004 menurun mencapai 3 ekor.
Populasi ternak
Populasi ternak [[unggas]] seperti [[ayam]] buras tahun 2003 berjumlah 364.742 ekor, meningkat menjadi 379.639 ekor pada tahun 2004 (4,08
=== Perikanan ===
Peningkatan produksi [[perikanan]] selama tahun [[2004]] berjumlah 124.155,40 ton yang terdiri dari [[perikanan]] [[laut]] 43,439,90 ton, hasil budidaya laut '''mabe''' sebanyak 65.640 ekor, [[rumput laut]] 15.265,50 ton yang terbanyak berada di [[Kapontori, Buton|Kecamatan Kapontori]] berjumlah 71.320,96 ton, menyusul [[Lasalimu, Buton|Kecamatan Lasalimu]] 8.278,10 ton, [[Sampolawa, Buton|Kecamatan Sampolawa]] 8.158,84 ton dan [[Mawasangka, Buton|Kecamatan Mawasangka]] 5.945,85 ton.
=== Industri, pertambangan, dan energi ===
Untuk industri besar dan sedang tidak mengalami perubahan jumlah bila dibandingkan dengan tahun [[2003]] di mana hanya ada satu industri besar dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 105 orang dan 24 industri sedang dengan 739 orang tenaga kerja.
Jumlah industri kecil pada tahun [[2004]] mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2003, yakni dari 61 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 363 orang menjadi 76 industri dengan 474 orang tenaga kerja. Sedangkan untuk industri kerajinan rumah tangga meningkat jumlahnya dari 5.812 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 9.222 orang pada tahun 2003 menjadi 5.819 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 9.273 orang pada tahun 2004.
Kabupaten Buton sebenarnya memiliki potensi pertambangan yang cukup kaya namun pada umumnya yang baru diolah secara ekonomis adalah tambang [[aspal]]. [[Produksi]] aspal Buton pada tahun [[2004]] adalah sebesar 21.500 ton, meningkat 77,73% bila dibandingkan dengan tahun [[2003]] yang hanya mencapai 12.096,66 ton.
Jumlah pelanggan [[listrik]] negara pada tahun [[2004]] ada sebanyak 16.169 pelanggan dengan daya terpasang sebesar 12.322.950 VA. Sedangkan [[produksi]] listrik sebesar 9.156.633 kwh dengan tenaga listrik terjual sebesar 9.575.548 kwh serta nilai penjualan sebesar 6.070.273 ribu rupiah.
=== Perdagangan ===
Untuk tahun [[2004]] total volume komoditas yang diperdagangkan adalah sebesar 9.208,009 ton dengan nilai Rp. 432.947.969.000,- di mana komoditas [[perkebunan]] merupakan komoditas tertinggi yang diperdagangkan, yaitu sebesar 5.638,020 ton dengan nilai sebesar Rp. 24.328.624.000,- menyusul komoditas hasil [[perikanan]] sebesar 2.303 ton dengan nilai sebesar Rp. 28.336.787.000,- rupiah, sedangkan yang terendah adalah komoditas [[pertanian]] [[tanaman]] [[pangan]] yang hanya mencapai 7,30 ton dengan nilai sebesar Rp. 24.400.000,- menyusul peternakan sebesar 12.748 ton dengan nilai sebesar Rp. 10.200.000,-
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.buton.go.id/ Situs web resmi Pemerintah Kabupaten Buton (belum ada)]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.
{{Kabupaten Buton}}
{{Sulawesi Tenggara}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten Buton| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Sulawesi Tenggara|Buton]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Buton]]
|