Beton: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Finnrind (bicara | kontrib)
k Removing external link: *.expresspol.ru -- per m:User:COIBot/XWiki/expresspol.ru. Translate this summary.
Kibe00 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(85 revisi perantara oleh 52 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
:''Artikel ini mengenai bahan bangunan. Untuk istilah filosofi, lihat [[Konkrit (filosofi)]].
 
[[Berkas:Concrete pouring 0020.jpg|270px|rightka|thumbjmpl|Menaruh sebuah lantai beton untuk bangunan komersial]]<!--Dalam [[konstruksi]], '''beton''' adalah sebuah bahan [[bangunan]] [[material komposit|komposit]] yang terbuat dari kombinasi [[aggregat (komposit)|aggregat]] dan pengikat [[semen]]. Bentuk paling umum dari beton adalah beton [[semen Portland]], yang terdiri dari agregat mineral (biasanya [[kerikil]] dan [[pasir]]), [[semen]] dan [[air (molekul)|air]].
[[Berkas:Concrete rebar 0030.jpg|220px|right|thumb|Memasang rebar di sebuah lantai pada saat penuangan konkrit]]-->
 
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air [[penguapan|menguap]], tetapi semen [[hidrasi|berhidrasi]], mengrekatkan komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.
Dalam [[konstruksi]], '''beton''' adalah sebuah bahan [[bangunan]] [[material komposit|komposit]] yang terbuat dari kombinasi [[aggregat (komposit)|aggregat]] dan pengikat [[semen]]. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya [[kerikil]] dan [[pasir]]), [[semen]] dan [[air (molekul)|air]].
 
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti [[beton ringan]], [[beton semprot]] (eng: shotcrete), [[beton fiber]], [[beton berkekuatan tinggi]], [[beton berkekuatan sangat tinggi]], [[beton mampat sendiri]] (eng: self compacted concrete) dll. Saat ini beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air [[penguapan|menguap]], tetapi semen [[hidrasi|berhidrasi]], mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.
 
== Sejarah ==
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti [[beton ringan]], [[beton semprot]] (eng: shotcrete), [[beton fiber]], [[beton berkekuatan tinggi]], [[beton berkekuatan sangat tinggi]], [[beton mampat sendiri]] (eng: self compacted concrete) dll.
Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik seperti abu [[pozzolan]] sebagai pembentuknya telah dimulai sejak zaman Yunani dan Romawi bahkan mungkin sebelumnya. Dengan campuran [[kapur]], pozzolan, dan batu apung, bangsa [[Romawi]] banyak membangun infrastruktur seperti akuaduk, bangunan, drainase dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan yang serupa bisa dilihat pada beberapa bangunan kuno yang tersisa. Benteng Indrapatra di Aceh yang dibangun pada abad ke-7 oleh [[kerajaan Lamuri]], bahan bangunannya berupa kapur, [[tanah liat]], dan batu gunung. Orang Mesir telah menemukan sebelumnya bahwa dengan memakai aditif debu vulkanik mampu meningkatkan kuat tekan beton.
<!--
==History==
The [[Assyrian]]s and [[Babylonian]]s used [[clay]] as [[cement]] in their concretes. The [[Egyptian]]s used [[lime]] and [[gypsum]] cement. In the [[Roman Empire]] cements made from [[pozzolanic ash]] and an aggregate made from [[pumice]] were used to make a concrete very similar to modern portland cement concrete. In [[1756]], [[United Kingdom|British]] engineer [[John Smeaton]] pioneered the use of portland cement in concrete, and used pebbles and powdered brick as aggregate. In the modern day, the use of recycled/reused materials as concrete ingredients are gaining popularity due to increasingly stringent environmental legislation. The most conspicuous of these are pulverized fuel ash (pfa), recycled from the ash by-products of coal power plants. This has a significant impact in reducing the amount of quarrying and the ever attenuating landfill space.
 
Penggunaan beton secara masif diawali pada permulaan abad 19 dan merupakan awal era beton bertulang. Pada tahun 1801, F.Coignet menerbitkan tulisannya mengenai prinsip-prinsip konstruksi dengan meninjau kelembapan bahan beton terhadap taruknya. Pada tahun 1850, J.L. Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen untuk dipamerkan dalam Expo tahun 1855 di Paris. J.Moiner, seorang ahli taman dari [[Prancis]] mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi taruknya yang digunakan untuk tanamannya. Pada tahun 1886, Koenen menerbitkan tulisan mengenai teori dan perancangan struktur beton. C.A.P Turner mengembangkan pelat slab tanpa balok tahun 1906.
==Characteristics==
During hydration and hardening, concrete needs to develop certain physical and chemical properties, among others, mechanical strength, low permeability to ingress of moisture, and chemical and volume stability. Concrete has relatively high [[compressive strength]], but significantly lower [[tensile strength]] (about 10% of the compressive strength). As a result, concrete always fails from tensile stresses - even when loaded in compression. The practical implication of these facts is that concrete elements that are subjected to tensile stresses must be reinforced. Concrete is most often constructed with the addition of [[steel]] bar or [[fiber]] reinforcement. The reinforcement can be by bars ([[rebar]]s), mesh, or fibres to produce [[reinforced concrete]]. Concrete can also be [[prestressed concrete| prestressed]] (reducing tensile stress) using steel cables, allowing for [[beam (structure)|beam]]s or slabs with a longer span than is practical with reinforced concrete.
 
== Kelebihan dan Kekurangan Beton ==
Certain shapes are very strong in compression, such as [[arch]]es and [[vault]]s, and are therefore preferred for concrete construction.
Kelebihan beton adalah dapat mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi. Selain itu pula beton juga memiliki kekuatan mumpuni, tahan terhadap temperatur yang tinggi dan biaya pemeliharaan yang murah.
 
Sedang kekurangannya adalah bentuk yang telah dibuat sulit diubah tanpa kerusakan. Pada struktur beton, jika ingin dilakukan penghancuran maka akan mahal karena tidak dapat dipakai lagi. Beda dengan struktur baja yang tetap bernilai. Berat, dibandingkan dengan kekuatannya dan daya pantul yang besar.
Concrete is placed in a wet or plastic state, and therefore can be manipulated and molded as needed. Hydration and hardening of concrete may lead to tensile stresses at a time when it has not yet gained significant strength, resulting in shrinkage cracks. However, when concrete mix is placed in accordance with the best recommended practice, cracking may be minimal.
 
Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun lemah dalam tariknya. Jika struktur itu langsung dan tidak diberi perkuatan yang cukup akan mudah gagal. Menurut perkiraan kasar, nilai kuat tariknya sekitar 9%-5% kuat tekannya. Maka dari itu perkuatan sangat diperlukan dalam struktur beton. Perkuatan yang umum adalah dengan menggunakan tulang baja yang jika dipadukan sering disebut dengan beton bertulang.<ref>Mulyono, Tri. 2004. ''Teknologi Beton''. Jakarta:Penerbit Andi.</ref>
[[Berkas:Concrete pumper.jpg|400px|right|thumb|Because it is a fluid, concrete can be pumped to where it is needed. Here a [[cement mixer|concrete truck]] is feeding concrete to a concrete pumper, which is pumping it to where a slab is being poured.]]
 
==Additives Sifat beton ==
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun kuat tarik yang lemah. Untuk kuat tekan, di Indonesia sering digunakan satuan kg/cm² dengan simbol K untuk benda uji kubus dan fc untuk benda uji silinder. Kuat hancur dari beton sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor:
* Jenis dan kualitas semen
* Jenis dan lekak lekul bidang permukaan agregat. Kenyataan menunjukkan bahwa penggunaan agregat akan menghasilkan beton dengan kuat tekan dan kuat tarik lebih besar daripada penggunaan kerikil halus dari sungai.
* Perawatan. Kehilangan kekuatan sampai dengan sekitar 40% dapat terjadi bila pengeringan diadakan sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang sangat penting pada pekerjaan lapangan dan pada pembuatan benda uji.
* Suhu. Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu. Pada titik beku kuat tekan akan tetap rendah untuk waktu yang lama.
* Umur. Pada kekeadaan yang normal kekuatan beton bertambah dengan umurnya.<ref>Brook, K.M. dan Murdock, L.J. 1979. ''Bahan dan Praktik Beton''. Jakarta:Penerbit Erlangga.</ref>
 
== Standar mutu di Indonesia ==
Additives are organic or non-organic materials in form of solids or fluids that are added to the concrete to give it certain characteristics. In normal use the additives make up less than 5% of the cement weight.
Terdapat dua istilah mutu beton yang berlaku di Indonesia, yaitu mutu beton K (karakteristik) dan Fc. Standar mutu beton K dengan satuan kg/cm2 mengacu kepada Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 N.1.-2. Standar ini mengacu kepada standar Uni Eropa dan lebih umum dikenal oleh para kontraktor. Pada sisi lain, mutu beton Fc dengan satuan Mpa mengacu pada peraturan baru SNI 03-2847-2002. Standar ini digunakan dalam proyek yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia. Jika terdapat hal yang belum terkait dengan SNI terkait beton, maka merujuk kepada Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI).
The most used types of additives are:
* [[Accelerator (chemistry)|Accelerator]]s: Speed up the hydration (strengthening) of the concete.
* [[Retarder]]s: Slow the hydration of concrete.
* Air-[[entrainer]]s: Add and distribute air to the concrete.
* [[Plasticizer]]s: Increase the workability of concrete.
 
Benda uji yang digunakan pada mutu beton K berbentuk kubus ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm. Perhitungan kuat tekan beton menggunakan perhitungan (kg/m2). Mutu yang biasa di pakai adalah K100 (B0), K125, K175, K200, K250, K300 sampai K500. Benda uji yang digunakan pada mutu beton Fc berbentuk silinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm. Perhitungan kuat tekan beton menggunakan satuan Mpa (Megapascal). Mutu yang biasa di pakai adalah > fc 10 mpa, fc 13 mpa, fc 20 mpa, fc 30 mpa sampai fc 60 mpa. Benda uji silinder dengan ukuran diameter 10 cm x tinggi 20 cm boleh digunakan dengan memakai faktor koreksi benda uji. Pada pengujian mutu beton K menggunakan kubus 15x15x15 yang memiliki perbandingan 1:0,83. Cara menghitung konversi dari beton mutu K ke mutu Fc adalah: 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2. Contoh pada perhitungan mutu beton K-100 mendapatkan perhitungan (100/10 x 0,83) = 10 x 0,083 = 8,3 mpa; sehingga mutu beton K-100 jika dikonversikan ke Fc adalah 8,3 Mpa.
==Workability==
{| class="wikitable"
Workability is the ability of a fresh (plastic) concrete mix to fill the form/mould properly with the desired work (vibration) and without reducing the concrete's [[quality]]. Workability depends on water content, additives, [[aggregate]] (shape and size distribution) and age (level of [[hydration]]). Raising the water content or adding [[plasticizer]] will increase the workability. Too much water will lead to bleeding (loss of water) and/or segregation (concrete start to get inhomogeneous) and the resulting concrete will have reduced quality.
!Mutu Beton<br>K
!Mutu Beton<br>FC
|-
|K-100
|fc 8,3 mpa
|-
|K-150
|fc 12,35 mpa
|-
|K-175
|fc 14,53 mpa
|-
|K-200
|fc 16.60 mpa
|-
|K-225
|fc 18.68 mpa
|-
|K-250
|fc 20.75 mpa
|-
|K-275
|fc 22.83 mpa
|-
|K-300
|fc 24.90 mpa
|-
|K-400
|fc 33.20 mpa
|-
|K-500
|fc 41.50 mpa
|}
 
== Referensi ==
Workability is normally tested by slump measurement. High flow concrete, like self compacting concrete, are normaly tested by one of several flow measuring methods.
{{reflist}}
 
Concrete slump is a simplistic measure of fresh (plastic) concrete's workability. Slump is normally determined by the [[ASTM]] C 143 or EN 12350-2 slump test standards, using the [[Abrams cone]], into which concrete is placed for testing. When the cone is carefully lifted off the enclosed material, it will slump a certain amount due to its water content. A relatively dry sample will slump very little, and be given a slump of one or two inches (25 or 50 mm), while a relatively wet concrete sample may slump as much as six or seven inches (150 to 175 mm). To increase the slump one inch (25 mm), the [[rule of thumb]] is to add one [[US gallon]] of water per cubic yard (5 L/m&sup3;) of concrete in the mixer truck. Adding 27 US gallons to nine cubic yards of batched concrete will therefore increase the slump by about three inches (76 mm). Slump can also be increased by adding a plasticizer, without changing the water/cement factor.
 
==Self compacting concretes==
During the 1990s a number of countries including Japan, Sweden and France developed a range of concretes that were self-compacting. These 'SCC' are characterised by their extreme fluidity (using [[plasticizer]]s):, behaving more like water than the traditional viscous concrete.
 
SCCs are characterized by
* extreme fluidity measured by ''flow'' or ''slump'', typically measured between 700-750 mm.
* no need for [[vibrator]]s to compact the concrete, which can be noisy
* no or little need for expensive concrete [[pump]]ing equipment
* no bleed water (excess water draining out of the concrete)
 
SCC can offer benefits of up do 50% in labour costs, due to it being poured up to 80% faster and having reduced wear and tear on [[formwork]].
 
As of 2005, self compacting concretes account for 10-15% of concrete sales in some European countries.
 
==Shotcrete / sprayed concrete==
''Main article:'' [[Shotcrete]]<p>
[[Shotcrete|Shotcrete]] uses compressed air to shoot (cast) concrete to a frame or structure. Shotcrete is mostly used for rock support, especially in [[tunnelling]]. Today there are two application methods for shotcrete: the dry-mix and the wet-mix procedure. In Dry-mix the dry mixture of cement and aggregates is filled into the machine and conveyed with [[compressed air]] through the hoses. The water needed for the hydration is added at the nozzle. In Wet-mix the mixes are prepared with all necessary water for hydration. The mixes are pumped through the hoses. At the nozzle compressed air is added for spraying. For both methods additives such as [[plasticizer]]s and [[accelerator (chemistry)|accelerator]]s may be used. Shotcrete is normally reinforced by fibers.
-->
 
== Lihat pula ==
 
* [[Pengaduk semen]]
* ''[[Concrete resurfacing]]''
* [[beton bertulang]]
* ''[[Slab-on-grade foundations]]''
* [[Injeksi beton]]
*[[Beton ringan aerasi]]
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Concrete}}
* {{en}} [https://duniabeton.site/sejarah-beton-di-dunia-dan-indonesia/ History of Concrete]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{en}} [http://inventors.about.com/library/inventors/blconcrete.htm History of Concrete]
* [http://www.ilmusipil.com/sipil/struktur/beton-struktur Struktur Beton]
 
{{Link FA|no}}
 
[[Kategori:Beton| ]]
[[Kategori:Teknik sipil]]
[[Kategori:Bahan bangunan]]
[[Kategori:Konstruksi]]
[[Kategori:Bahan patung]]
 
[[ar:خرسانة]]
[[bg:Бетон]]
[[bs:Beton]]
[[ca:Formigó]]
[[cs:Beton]]
[[da:Beton]]
[[de:Beton]]
[[en:Concrete]]
[[eo:Betono]]
[[es:Hormigón]]
[[et:Betoon]]
[[eu:Hormigoi]]
[[fa:بتن]]
[[fi:Betoni]]
[[fr:Béton]]
[[gl:Formigón]]
[[he:בטון]]
[[hi:कंक्रीट]]
[[hr:Beton]]
[[hu:Beton]]
[[io:Betono]]
[[is:Steinsteypa]]
[[it:Calcestruzzo]]
[[ja:コンクリート]]
[[ka:ბეტონი]]
[[ko:콘크리트]]
[[lt:Betonas]]
[[mn:Бетон]]
[[ms:Konkrit]]
[[nl:Beton]]
[[nn:Betong]]
[[no:Betong]]
[[pl:Beton]]
[[pt:Concreto]]
[[qu:Urmiyun]]
[[ro:Beton]]
[[ru:Бетон]]
[[sh:Beton]]
[[simple:Concrete]]
[[sk:Betón]]
[[sl:Beton]]
[[sr:Бетон]]
[[sv:Betong]]
[[ta:பைஞ்சுதை]]
[[th:คอนกรีต]]
[[tl:Kongkreto]]
[[tr:Beton]]
[[uk:Бетон]]
[[vec:Concreto]]
[[vi:Bê tông]]
[[zh:混凝土]]
[[zh-yue:石屎]]