Teori kritis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gombang (bicara | kontrib)
k Referensi: -ttd, tanda tangan hanya di halaman pembicaraan
Desy Cristalia (bicara | kontrib)
#1Lib1Ref #1Lib1RefID
 
(59 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Sosiologi}}
'''Teori Kritis''' merupakan salah suatu [[perspektif]] teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran yang berbeda seperti pemikiran [[Aritoteles]], [[Foucoult]], [[Gadamer]], [[Hegel]], [[Marx]], [[Kant]], [[Wittgenstein]] dan pemikiran-pemikiran lain. Pemikiran-pemikiran berbeda tersebut disatukan oleh sebuah orientasi atau semangat teoretis yang sama, yakni semangat untuk melakukan [[emansipasi]].
'''Teori kritis''' adalah sebuah aliran pemikiran yang menekankan penilaian reflektif dan kritik dari masyarakat dan budaya dengan menerapkan pengetahuan dari [[ilmu sosial|ilmu-ilmu sosial]] dan [[humaniora]]. Sebagai istilah, teori kritis memiliki dua makna dengan asal-usul dan sejarah yang berbeda: pertama berasal dari [[sosiologi]] dan yang kedua berasal dari [[kritik sastra]], di mana digunakan dan diterapkan sebagai istilah umum yang dapat menggambarkan teori yang didasarkan atas kritik; dengan demikian, teori [[Max Horkheimer]] menggambarkan teori kritis adalah, sejauh berusaha "untuk membebaskan manusia dari keadaan yang memperbudak mereka."<ref>(Horkheimer 1982, 244)</ref>
 
Dalam filsafat, istilah ''teori kritis'' menggambarkan filosofi neo-Marxis dari [[Frankfurt School]], yang dikembangkan di Jerman pada 1930-an. Teori Frankfurt menarik tentang metode kritis [[Karl Marx]] dan [[Sigmund Freud]]. Teori Kritis menyatakan bahwa [[ideologi]] adalah kendala utama untuk pembebasan manusia.<ref>[Geuss, R. The Idea of a Critical Theory,Cambridge,Cambridge University Press]</ref> Teori Kritis didirikan sebagai sebuah sekolah pemikiran terutama oleh lima tokoh teori Mazhab Frankfurt: [[Herbert Marcuse]], [[Theodor Adorno]], [[Max Horkheimer]], [[Walter Benjamin]], dan [[Erich Fromm]]. Teori kritis modern telah bertambah dipengaruhi oleh [[György Lukacs]] dan [[Antonio Gramsci]], serta generasi kedua sarjana Mazhab Frankfurt, terutama [[Jürgen Habermas]]. Dalam karya Habermas, teori kritis melampaui akar teoretis dalam [[idealisme Jerman]], dan berkembang lebih dekat dengan [[pragmatisme|pragmatisme Amerika]]. Kepedulian terhadap "dasar dan suprastruktur" sosial adalah salah satu yang tersisa dari konsep filsafat Marxis di banyak teori kritis kontemporer.<ref>Outhwaite, William. 1988. ''Habermas: Key Contemporary Thinkers'' 2nd Edition (2009), p.5-8 (ISBN 978-0-7456-4328-1)</ref>
Tujuan [[teori]] [[kritis]] adalah menghilangkan berbagai bentuk dominasi dan mendorong kebebasan, keadilan dan persamaan. Teori ini menggunakan metode reflektif dengan cara mengkritik secara terus menerus terhadap tatanan atau institusi sosial, politik atau ekonomi yang ada, yang cenderung tidak kondusif bagi pencapaian kebebasan, keadilan, dan persamaan.
 
Sementara teori kritis telah sering kali didefinisikan sebagai intelektual Marxis,<ref>See, e.g., [[Leszek Kołakowski]]'s ''[[Main Currents of Marxism]]'' (1979), vol. 3 chapter X; W. W. Norton & Company, ISBN 0-393-32943-7</ref> kecenderungan mereka untuk mengecam beberapa konsep Marxis dan untuk menggabungkan analisis Marxian dengan tradisi sosiologis dan filosofis lainnya telah menimbulkan tuduhan revisionisme oleh para Klasik, Ortodoks, dan Analisis Marxis, dan oleh filsuf Marxis Leninis. [[Martin Jay]] telah menyatakan bahwa generasi pertama teori kritis paling baik dipahami dengan tidak mempromosikan agenda filosofis tertentu atau ideologi tertentu, tetapi sebagai "pengganggu dari sistem lain".<ref name="Martin Jay">Jay, Martin (1996) ''The Dialectical Imagination: A History of the Frankfurt School and the Institute of Social Research, 1923–1950''. University of California Press, ISBN 978-0-520-20423-2, [http://books.google.com/books?id=nwkzVdaaB2sC&lpg=PA41&ots=38WIpH7P8O&dq=%22gadfly%20of%20other%20systems%22&pg=PA41#v=onepage&q=%22gadfly%20of%20other%20systems%22&f=false p. 41]</ref>
Ciri khas [[Teori Kritis]] tidak lain ialah bahwa teori ini tidak sama dengan pemikiran [[filsafat]] dan [[sosiologi]] tradisional. Singkatnya, pendekatan teori ini tidak bersifat [[kontemplatif]] atau [[spektulatif]] murni. Pada titik tertentu, ia memandang dirinya sebagai pewaris ajaran [[Karl Marx]], sebagai teori yang menjadi [[emansipatoris]].Selain itu, tidak hanya mau menjelaskan, mempertimbangkan, merefleksikan dan menata realitas sosial tapi juga bahwa teori tersebut mau mengubah.<ref>http://ekawenats.blogspot.com/2006/06/teori-kritis-dan-varian-paradigmatis.html</ref>
 
== Definisi ==
Pada dasarnya, esensi [[Teori Kritis]] adalah [[konstruktivisme]], yaitu memahami keberadaan struktur-stuktur [[sosial]] dan [[politik]] sebagai bagian atau produk dari intersubyektivitas dan pengetahuan secara alamiah memiliki karakter [[politis]], terkait dengan kehidupan sosial dan politik. Sifat politis pengetahuan ini berkembang dari atau dipengaruhi oleh tiga pemikiran yang berbeda.
Kedua makna dari teori kritis - dari intelektual yang berbeda terkait dengan arti kritik dan kritik kritis - berasal dari kata Yunani κριτικός, kritikos yang berarti penilaian atau kearifan, dalam bentuk kata tersebut pada abad ke-18. Sementara kata tersebut dapat dianggap sebagai pengejaran intelektual yang benar-benar independen, para sarjana semakin tertarik di bidang kritik yang dari keduanya saling tumpang tindih.<ref name=":0">{{Cite book|last=Yusuf|first=Ali Anwar|date=2023|url=https://www.google.co.id/books/edition/Filsafat_Pendidikan_Kontemporer/TkfPEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Sementara+kata+tersebut+dapat+dianggap+sebagai+pengejaran+intelektual+yang+benar-benar+independen,+para+sarjana+semakin+tertarik+di+bidang+kritik+yang+dari+keduanya+saling+tumpang+tindih&pg=PA287&printsec=frontcover|title=Filsafat Pendidikan Kontemporer|location=Banten|publisher=PT. Runzune Sapta Konsultan|isbn=978-623-88485-5-3|editor-last=Wijaya|editor-first=Sastra|pages=287|url-status=live}}</ref>
*Pertama, pemikiran [[Kant]] mengenai keterbatasan pengetahuan, yaitu bahwa manusia tidak dapat memahami dunia secara keseluruhan melainkan hanya sebagian saja [[(parsial)]].
*Kedua, pemikiran [[Hegel]] dan [[Marx]] bahwa teori dan pembentukan teori tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Ilmuwan harus melakukan refleksi terhadap teori atau proses pembentukan teori tersebut.
*Ketiga, pemikiran [[Horkheimer]] yang membedakan teori ke dalam dua kategori, yakni tradisional dan kritis. Teori [[tradisional]] menganggap adanya pemisahan antara teoretisi dan obyek kajiannya. Artinya, teori tradisional berangkat dari asumsi mengenai keberadaan realitas yang berada di luar pengamat, sementara teori kritis menolak asumsi pemisahan antara subyek-obyek dan berargumen bahwa teori selalu memiliki dan melayani tujuan atau fungsi tertentu. <ref>Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurhayati. 2009. Handout 6 Teori Kritis. Program Pascasarjana Ilmu Politik. FISIP UGM Yogyakarta </ref>
 
Untuk menggunakan perbedaan [[epistemologis]] yang diperkenalkan oleh [[Jürgen Habermas]] di Erkenntnis und Interesse [1968] (Pengetahuan dan Minat Manusia), teori kritis dalam studi sastra pada akhirnya merupakan bentuk [[hermeneutika]]; yaitu, pengetahuan melalui interpretasi untuk memahami makna teks manusia dan simbolis ekspresi -termasuk penafsiran teks-teks yang dengan sendirinya menafsirkan teks-teks lain. Teori sosial kritis adalah, sebaliknya, suatu bentuk pengetahuan refleksi diri yang melibatkan pemahaman dan penjelasan teoretis yang bertujuan untuk mengurangi jebakan dalam sistem dominasi atau ketergantungan.
Dalam [[hubungan internasional]] teori kritis tidak terbatas pada suatu pengujian negara dan sistem negara tetapi memfokuskan lebih luas pada kekuatan dan dominasi di [[dunia]] secara umum. Teori kritis mencai pengetahuan bagi tujuan politis: untuk membebaskan kemanusiaan dari struktur politik ekonomi dan dunia yang menekan dan dikendalikan oleh [[Amerika Serikat]]. Mereka berupaya untuk mendobrak dominasi global negara-negara kaya di belahan bumi [[Utara]] atas negara-negara miskin di belahan dunia [[Selatan]].<ref>Robert Jackson & Georg Sorensen. 2005. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal.300</ref>
 
Dari perspektif ini, banyak teori kritis sastra, karena difokuskan pada interpretasi dan penjelasan bukan pada transformasi sosial, akan dianggap sebagai teori positivistik atau tradisional daripada kritis dalam arah Kant atau Marxis. Teori Kritis dalam sastra dan humaniora pada umumnya tidak selalu melibatkan dimensi normatif, sedangkan teori sosial kritis tidak, melainkan, baik melalui mengkritik masyarakat dari beberapa teori umum nilai, norma, atau "kewajiban," atau melalui mengkritik dalam hal nilai-nilai yang dianut sendiri.<ref name=":0" />
Pada dasarnya, teori kritis dipengaruhi oleh dua pemikiran utama. Yang pertama adalah teori kritis [[Frankfurt School]], yang sumber-sumber pemikirannya bisa dilacak dari pemikiran-pemikiran [[Habermas]], [[Adorno]], dan [[Max Horkheimer]], serta didukung oleh pemikir-pemikir lain seperti [[Herbert Marcuse]], [[Walter Benjamin]], [[Eric Fromm]], [[Albrecht Wellmer]], [[Karl-Otto Apel]], dan [[Axel Honneth]]. Pengaruh kedua berasal dari karya dan pemikiran [[Antonio Gramsci]]. <ref> http://plato.stanford.edu/entries/critical-theory/</ref>
 
== Dalam teori sosial ==
Teori Kritis pertama kali didefinisikan oleh [[Max Horkheimer]] dari sosiologi [[Frankfurt School]] dalam esainya tahun 1937 ''Tradisional dan Teori Kritis'': Teori Kritis adalah teori sosial berorientasi pada mengkritisi dan mengubah masyarakat secara keseluruhan, berbeda dengan teori tradisional yang berorientasi hanya untuk memahami atau menjelaskan suatu hal. Horkheimer ingin membedakan teori kritis sebagai bentuk emansipatoris radikal teori Marxis, mengkritisi kedua model ilmu pengetahuan yang diajukan oleh [[Neopositivisme|positivisme logis]] dan apa yang ia dan rekan-rekannya lihat sebagai positivisme rahasia dan otoritarianisme dari [[Marxisme]] ortodoks dan [[Komunisme]].<ref>http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Critical_theory.html</ref>
 
Konsep inti adalah:(1) Bahwa teori sosial kritis harus diarahkan pada totalitas masyarakat dalam kekhususan sejarah (yaitu bagaimana ia datang untuk dikonfigurasi pada titik spesifik di waktu tertentu), dan (2) bahwa teori kritis harus meningkatkan pemahaman tentang masyarakat dengan mengintegrasikan semua ilmu-ilmu sosial utama, termasuk [[geografi]], [[ekonomi]], [[sosiologi]], [[sejarah]], [[ilmu politik]], [[antropologi]], dan [[psikologi]].
 
Versi teori "kritis" berasal dari Kant (abad ke-18) dan Marx (abad ke-19) dengan penggunaan istilah "kritik", seperti dalam ''Critique of Pure Reason'' dan konsep Marx lewat karyanya ''[[Das Kapital]]'' yang berwujud "kritik ekonomi politik." Untuk idealisme transendental Kant, "kritik" berarti memeriksa dan menetapkan batas-batas validitas kemampuan, jenis, atau tubuh pengetahuan, khususnya melalui akuntansi untuk keterbatasan yang dibebankan oleh fundamental, konsep tereduksi digunakan dalam sistem pengetahuan.
 
Gagasan kritik Kant telah dikaitkan dengan pembangunan palsu, tidak terbukti, atau filosofis dogmatis, sosial, dan keyakinan politik, karena alasan kritik Kant melibatkan kritik terhadap ide teologis dan metafisik dogmatis, dan terkait dengan peningkatan otonomi etika serta kritik pencerahan terhadap takhayul dan otoritas rasional. Diabaikan oleh banyak orang di lingkaran "realis kritis", bagaimanapun, bahwa dorongan langsung Kant untuk menulis "Critique of Pure Reason"-nya adalah untuk mengatasi masalah yang diangkat oleh empirisme skeptis [[David Hume]] dalam menyerang metafisika, alasan yang digunakan dan logika untuk membantah bisa dipahami dunia termasuk pengertian umum sebab-akibat. Kant, sebaliknya, mendorong kerja klaim metafisik apriori sebagai syarat, karena jika ada sesuatu yang harus dikatakan diketahui, itu harus dibentuk pada abstraksi yang berbeda dari fenomena yang dipahami.
 
Marx secara eksplisit mengembangkan gagasan kritik ke dalam kritik ideologi dan terkait dengan praktik revolusi sosial, seperti dalam Thesis Feuerbach, "Para filsuf hanya menafsirkan dunia dengan cara tertentu, intinya adalah untuk mengubahnya."<ref>{{cite web|url=http://www.marxists.org/archive/marx/works/1845/theses/theses.htm |title=Theses on Feuerbach |publisher=[[Marxists Internet Archive]]|accessdate=22 August 2008}}</ref>
 
Salah satu karakteristik yang membedakan dari teori kritis, seperti Adorno dan Horkheimer diuraikan dalam ''Dialektika Pencerahan'' (1947), adalah ambivalensi tertentu tentang sumber utama atau dasar dari dominasi sosial, ambivalensi yang memunculkan "pesimisme" teori kritis baru atas kemungkinan emansipasi manusia dan [[kebebasan]].<ref>Adorno, T. W., with Max Horkheimer. ''Dialectic of Enlightenment''. Trans. Edmund Jephcott. Stanford: Stanford UP, 2002. 242.</ref> Ambivalensi ini berakar, tentu saja, dalam situasi historis di mana pekerjaan itu awalnya diproduksi, khususnya, munculnya [[Nazisme|Sosialisme Nasional]], negara kapitalisme, dan [[budaya massa]] sebagai bentuk yang sama sekali baru dari dominasi sosial yang tidak bisa dijelaskan secara memadai dalam hal sosiologi Marxis tradisional.<ref>"Critical Theory was initially developed in Horkheimer’s circle to think through political disappointments at the absence of revolution in the West, the development of Stalinism in Soviet Russia, and the victory of fascism in Germany. It was supposed to explain mistaken Marxist prognoses, but without breaking Marxist intentions." "The Entwinement of Myth and Enlightenment: Horkheimer and Adorno." in Habermas, Jürgen. ''The Philosophical Discourse of Modernity: Twelve Lectures''. trans. Frederick Lawrence. Cambridge, MA: MIT Press, 1987. 116. Also, see Helmut Dubiel, ''Theory and Politics: Studies in the Development of Critical Theory'', trans. Benjamin Gregg (Cambridge, Mass. and London, 1985).</ref>
 
Untuk Adorno dan Horkheimer, intervensi negara dalam perekonomian secara efektif menghapuskan ketegangan antara "hubungan produksi" dan "kekuatan produktif material masyarakat," ketegangan yang menurut teori kritis tradisional, merupakan kontradiksi utama dalam kapitalisme. Pasar (sebagai mekanisme "tidak sadar" untuk distribusi barang) dan milik pribadi telah digantikan oleh perencanaan terpusat dan kepemilikan disosialisasikan dari alat-alat produksi.<ref>"[G]one are the objective laws of the market which ruled in the actions of the entrepreneurs and tended toward catastrophe. Instead the conscious decision of the managing directors executes as results (which are more obligatory than the blindest price-mechanisms) the old law of value and hence the destiny of capitalism." ''Dialectic of Enlightenment''. p. 38.</ref>
 
Pada tahun 1960, [[Jürgen Habermas]] mengangkat diskusi epistemologis ke tingkat yang baru dalam ''Knowledge and Human Interests'', dengan mengidentifikasi pengetahuan kritis berdasarkan prinsip yang membedakannya baik dari ilmu-ilmu alam atau humaniora, melewati orientasi untuk refleksi diri dan emansipasi. Meskipun tidak puas dengan Adorno dan Horkeimer dalam pemikiran yang disajikan di ''Dialectic of Enlightenment'', Habermas berbagi pandangan bahwa, dalam bentuk rasionalitas instrumental, era modernitas menandai pindahnya pembebasan pencerahan menuju ke bentuk perbudakan baru.<ref>Outhwaite, William. 1988. ''Habermas: Key Contemporary Thinkers'' 2nd Edition
(2009). p6. ISBN 978-0-7456-4328-1</ref>
 
Ide-idenya tentang hubungan antara modernitas dan rasionalisasi dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh [[Max Weber]]. Habermas lebih lanjut larut dalam unsur-unsur dari teori kritis yang berasal dari [[Georg Wilhelm Friedrich Hegel|Hegelian]] [[Idealisme Jerman]], meskipun pikirannya tetap meluas ke Marxis dalam pendekatan epistemologis tersebut. Mungkin dua ide yang paling berpengaruh adalah konsep ruang publik dan aksi komunikatif; yang terakhir tiba sebagian sebagai reaksi terhadap post-struktural atau disebut "post-modern" sebagai tantangan baru untuk wacana modernitas. Habermas terlibat dalam korespondensi rutin dengan Richard Rorty dan rasa yang kuat terhadap [[pragmatisme]] filosofis dapat dirasakan dalam teorinya tentang pemikiran yang sering melintasi batas-batas antara sosiologi dan filsafat.
 
=== Teori kritis postmodern ===
Sementara teori kritis [[modernisme|modernis]] (seperti dijelaskan di atas) fokus sendiri dengan "bentuk otoritas dan ketidakadilan yang menyertai evolusi kapitalisme industri dan korporasi sebagai sistem politik-ekonomi," teori kritis postmodern berpolitik pada masalah sosial "dengan menempatkan mereka dalam konteks sejarah dan budaya, untuk melibatkan diri dalam proses pengumpulan dan analisis data, dan menisbikan temuan mereka."<ref>Lindlof & Taylor, 2002, p.&nbsp;52</ref> Artinya, itu dipandang sebagai kestabilan karena transformasi yang cepat dalam struktur sosial. Akibatnya, fokus penelitian berpusat pada manifestasi lokal, bukan generalisasi luas.
 
Penelitian kritis postmodern juga ditandai oleh krisis representasi, yang menolak gagasan bahwa pekerjaan seorang peneliti adalah sebuah "gambaran obyektif yang stabil atau lainnya." Sebaliknya, banyak sarjana postmodern telah mengadopsi "alternatif yang mendorong refleksi tentang 'politik dan puisi' dari pekerjaan mereka. Dalam akun ini, diwujudkan, kolaboratif, dialogis, dan aspek yang menjelaskan improvisasi penelitian kualitatif."<ref>Lindlof & Taylor, 2002, p.&nbsp;53</ref>
 
Istilah "teori kritis" sering disesuaikan ketika seorang penulis (mungkin terutama oleh [[Michel Foucault]]) bekerja dalam istilah sosiologis, sampai menyerang ilmu-ilmu sosial atau humaniora (sehingga mencoba untuk tetap "di luar" dari kerangka penyelidikan).
 
[[Jean Baudrillard]] juga telah digambarkan sebagai tokoh teori kritis sejauh ini karena ia adalah seorang sosiolog konvensional dan kritis; apropriasi ini hanya kebetulan sama, memiliki hubungan yang sedikit atau tidak ada sama sekali dengan [[Frankfurt School]].
 
Walaupun membawa obsesi yang sama, yakni keinginan untuk meninjau kembali pemahaman mengenai masyarakat politik negara, keduan pengaruh ini mendorong perkembangan teori kritis dalam studi [[hubungan internasional]] yang bukan hanya membawa orientasi intelektual yang berbeda, akan tetapi cenderung [[eksklusif]] satu sama lain, dalam artian bahwa masing-masing tidak mengacu pada sumber-sumber intelektual teori kritis yang lain. [[Linklater]], [[Jones]] dan [[Baynes]], misalnya, memfokuskan perhatian terutama pada [[teori normatif]] dan politik, mendasarkan sepenuhnya pemikiran-pemikiran yang dikembangkan dari teori kritis [[Frankfurt School]] dan hampir tidak memberikan pengakuan terhadap pengaruh [[Gramsci]]. Sebaliknya, teori kritis yang didasarkan pada pemikiran Gramsci, seperti ditemukan dalam pemikiran [[Cox]], [[Harrod]] atau [[Gill]], yang cenderung berorientasi pada ekonomi politik, juga tidak menunjukkan adanya pengaruh pemikiran kritis Frankfurt School.<ref>G.White.1984.Developmental States and Socialist Industrialization in the Third Wolrd."Journal of Developmental Studies", 21/1:97-120</ref>
[[Pengguna:46Agung|46Agung]] ([[Pembicaraan Pengguna:46Agung|bicara]]) 08:22, 1 April 2010 (UTC)
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
=== Koleksi arsip ===
* [http://www.oac.cdlib.org/findaid/ark:/13030/tf5q2nb391 Guide to the Critical Theory Offprint Collection.] Special Collections and Archives, The UC Irvine Libraries, Irvine, California.
* [http://www.oac.cdlib.org/findaid/ark:/13030/kt5k403303 Guide to the Critical Theory Institute Audio and Video Recordings, University of California, Irvine.] Special Collections and Archives, The UC Irvine Libraries, Irvine, California.
* [http://www.oac.cdlib.org/findaid/ark:/13030/kt9x0nf6pd University of California, Irvine, Critical Theory Institute Manuscript Materials.] Special Collections and Archives, The UC Irvine Libraries, Irvine, California.
 
=== Lainnya ===
* [http://plato.stanford.edu/entries/critical-theory/ Critical Theory], [[Stanford Encyclopedia of Philosophy]]
* [https://nplusonemag.com/issue-2/the-intellectual-situation/death-is-not-the-end/ "Theory: Death Is Not the End"] [[N+1]] magazine's short history of academic critical theory.
* [http://www.criticallegalthinking.com/ Critical Legal Thinking] A [[Critical Legal Studies]] website which uses critical theory in an analysis of law and politics.
* L. Corchia, [http://books.google.it/books?id=-T14AQAAQBAJ&dq=Corchia,+J%C3%BCrgen+Habermas.+A+Bibliography:+works+and+studies++(1952-2013)&hl=it&source=gbs_navlinks_s ''Jürgen Habermas. A Bibliography: works and studies (1952-2013)''], Pisa, Edizioni Il Campano – Arnus University Books, 2013, 606 pp.
 
{{Teori kritis}}
 
[[Kategori:Teori politik]]
[[Kategori:Filsafat sosial]]
[[Kategori:Filsafat politik]]
[[Kategori:Gerakan filosofis]]