Kabupaten Kediri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
12Marzalia (bicara | kontrib)
~~~~
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(510 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|kota dan tempat lainnya|Kota Kediri|Kediri (disambiguasi)}}
='''Citra'''=
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|translit_lang1_type1 = [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|nama = Kabupaten Kediri
|lambang = Logo Kabupaten Kediri (Seal of Kediri Regency).svg
|peta = Locator kabupaten kediri.png
|translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Kadhiri''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|كاڎيري}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦏꦝꦶꦫꦶ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width = 300|image_style = border:1;
|perrow = 1/2
|image1=Monumen Simpang Lima Gumul.jpg
|image2=Air Terjun Ironggolo.jpg
|image3=Kelut.jpg}}
|caption = '''Searah jarum jam dari atas''': [[Monumen Simpang Lima Gumul]], [[Gunung Kelud]], [[Air Terjun|Air Terjun Ironggolo]]
|koordinat =
|motto = Canda bhirawa<br/>{{small|{{lang icon|Jawa Kuno|Jawa Kuno}} Diikat dengan rasa persatuan yang suci dan tulus ikhlas}}
|semboyan = Kediri Bersinar Terang{{br}}{{small|"Bersih, Nyaman, Asri,<br> Tertib, dan Anggun"}}
|julukan = {{hlist|Bumi Panji}}
|provinsi = [[Jawa Timur]]
|ibukota = [[Ngasem, Kediri|Pamenang]]
|kepadatan = auto
|kecamatan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri|26]]
|kelurahan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri|1]]
|desa = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri|343]]
|dasar hukum = UU No. 12/1950
|tanggal = 8 Agustus 1950
|hari jadi = {{start date and age|804|03|25}}
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Hanindhito Himawan Pramana]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = [[Dewi Mariya Ulfa]]
|sekretaris daerah = Mohamad Solikin
|ketua DPRD = Murdi Hantoro
|luas = 1523,92
|luasref = <ref name="KEDIRI"/>
|penduduk = 1688468
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|97,28% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,35% [[Kekristenan|Kristen]]
** 1,95% [[Protestan]]
** 0,40% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,33% [[Hindu]] |0,02% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,02% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Kediri&wid=3506000000&lang=id|last=|first=|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Kediri|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=13 April 2021|7=|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913232205/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Kediri&wid=3506000000&lang=id|dead-url=no}}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Jawa|Jawa]] (dominan)<br>- [[Bahasa Jawa Mataraman|Jawa Mataraman]],<br> [[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]]
|IPM = {{increase}} 73,46 <br>{{fontcolor|green|Tinggi}} ([[2022]])<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=22 Desember 2022|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|kodearea = +62 354
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|641xx – 642xx]]
|nomor_polisi = AG ''xxxx'' A*/B*
/C* (barat sungai) D*/E**/F*/G*/H*/I*/J* (timur sungai)
|sni = KDR
|slogan = Kediri Berbudaya
|flora = [[Kemiri]]
|fauna = [[Alap-alap]]
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] ([[UTC+7]])
|dau = Rp 1.295.824.270.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=13 April 2021}}</ref>
|web = {{URL|http://www.kedirikab.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Kediri''' ({{lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦏꦝꦶꦫꦶ, [[Pegon]]: كاڎيري|Kadhiri}}; <small>pengucapan bahasa Jawa:</small> [[Bantuan:Pengucapan|[kaˈɖiri]]]) adalah sebuah [[kabupaten]] yang berada di wilayah Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Jumlah penduduk kabupaten Kediri pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 1.688.468 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=31 Agustus 2024|format=Visual}}</ref><ref name="KEDIRI">{{cite web|url=https://kedirikab.bps.go.id/publication/2022/02/25/0f058229d7e03f420f36e428/kabupaten-kediri-dalam-angka-2022.html|title=Kabupaten Kediri Dalam Angka 2022|website=www.kedirikab.bps.go.id|accessdate=11 Maret 2022|pages=13, 101, 109|format=pdf|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325091145/https://kedirikab.bps.go.id/publication/2022/02/25/0f058229d7e03f420f36e428/kabupaten-kediri-dalam-angka-2022.html|dead-url=no}}</ref>
Citra sangat penting bagi setiap perusahaan karena merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk dibenak masyarakat tentang perusahaan. Citra dapat berhubungan dengan nama [[bisnis]], [[arsitektur]], variasi dari [[produk]], [[tradisi]], [[ideologi]] dan kesan pada kualitas komunikasi yang dilakukan oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan mitra perusahaan. Dengan demikian, citra perusahaan dapat dipersepsikan sebagai gambaran mental secara selektif. Citra juga dapat ditentukan berdasarkan informasi yang diterima oleh [[publik]] tentang suatu organisasi atau institusi. Pengertian citra itu sendiri abstrak (''intangible'') dan tidak dapat diukur secara sistematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan, baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya. Karena keseluruhan kesan tentang karakteristik suatu perusahaan-lah yang nantinya akan membentuk citra perusahaan dibenak masyarakat.
 
Dahulu kala, [[ibu kota kabupaten]] ini berada di [[Kota Kediri]] yakni di Kampung Dalem (sekitar alun-alun), meskipun pemindahan ibu kota kabupaten ke [[Pare, Kediri|Kecamatan Pare]] yang telah lama direncanakan dan hingga saat ini telah dibatalkan.<ref>Rencana pemindahan ibu kota kabupaten ini secara bertahap ke Kecamatan Pare mendapat protes dari warga di sebagian wilayah Kabupaten Kediri, terutama dari daerah Selatan (seperti Kecamatan Kras, Ngadiluwih, Kandat dan Ringinrejo) dan di daerah Barat sungai Brantas (seperti Tarokan, Grogrol, Banyakan, Semen dan Mojo). Sejak masa pemerintahan Bupati H. Sutrisno, diambil kebijakan untuk menempatkan ibu kota di wilayah kecamatan [[Ngasem, Kediri|Ngasem]], tepatnya di Desa Sukorejo (biasa disebut Katang) dan akan juga dibangun pusat bisnis di wilayah Kota Baru Gumul</ref> Sejak tanggal 23 Februari 2023, ibu kota Kabupaten Kediri secara sah berada di [[Ngasem, Kediri|Kecamatan Ngasem]] dan dinamakan ''Pamenang''.<ref name=pamenang>{{Cite web|url=https://pwmu.co/283768/03/10/pamenang-nama-baru-ibu-kota-kediri-menggeser-pare/|title=Pamenang, Nama Baru Ibu Kota Kediri Menggeser Pare|last=Dahlansae|date=2023-03-11|website=pwmu.co|publisher=PT Surya Media Jatim}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/01438451/ini-alasan-pamenang-jadi-nama-ibu-kota-kabupaten-kediri|title=Ini Alasan Pamenang Jadi Nama Ibu Kota Kabupaten Kediri|date=2023-02-24|last=M Sholahudin|publisher=JAWA POS}}</ref>
==Definisi Citra==
 
== Geografi ==
''[[Image]]'' atau Citra didefinisikan sebagai ''a picture of mind'', yaitu suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang.<ref name=The Holt Dictionary of American English>Holt, Rinehart and Winston Inc. 1996. The Holt Dictionary of American English. New York, hal.360</ref> Citra yang positif dan baik menimbulkan kepercayaan, selama ia dapat dipertahankan. Citra dapat berubah menjadi buruk atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya.<ref name=Paper: Peranan dan Peluang Pulic Relations dalam meningkatkan Citra dan Pelayanan Perbankan>M. Alwi Dahlan, Paper: Peranan dan Peluang Pulic Relations dalam meningkatkan Citra dan Pelayanan Perbankan, (disampaikan pada seminar PR Bank: Pasca UU Perbankan 1992 di Jakarta, 20 Juni 1992)</ref>
=== Batas Wilayah ===
Kabupaten Kediri berbatasan dengan
[[Kabupaten Nganjuk]] di Barat dan Utara, [[Kabupaten Jombang]] di Utara dan Timur laut, [[Kabupaten Malang]] di Timur, [[Kabupaten Blitar]] di Timur dan Selatan , [[Kabupaten Tulungagung]] di Selatan dan Barat daya. [[Kota Kediri]] menjadi enklave dari Kabupaten Kediri. Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 1.523,97&nbsp;km²<ref>Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur.2009</ref> yang terbagi menjadi 26 [[kecamatan]]. Pada tahun [[2021]], penduduk kabupaten ini berjumlah 1.673.157 jiwa dengan kepadatan 1.097 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="KEDIRI"/>
 
=== Topografi ===
[[Bill Canton]] mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.<ref name=Strategic Public Relations: A Practical Guide to Success>Kim Harrison. 2001. Strategic Public Relations: A Practical Guide to Success. 2nd Edition. Australia: Vineyard Publishing, hal. 2</ref> Menurut [[Philip Henslowe]], citra adalah kesan yang diperoleh dari tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang, produk atau situasi).<ref name=The Art and Science of Public Relations Vol. 3>Philip Henslowe. 2000. The Art and Science of Public Relations Vol. 3. New Delhi: Crest Publishing House, hal. 2</ref> Kemudian [[Rhenald Kasali]] juga mendefinisikan citra yaitu, citra merupakan kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul karena adanya informasi.<ref name=Manajemen Public Relations>Rhenald Kasali. 2003. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti, hal. 30</ref>
Secara topografi, Bagian barat Kabupaten Kediri yang meliputi kecamatan Mojo, Semen, Banyakan dan Grogol merupakan daerah pegunungan yang berada di kaki dan lereng [[Gunung Wilis]] dan berbatasan dengan Kabupaten [[Kabupaten Nganjuk|Nganjuk]] dan [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]].
 
Di bagian utara dan selatan Kabupaten Kediri merupakan dataran rendah yang sebagian wilayahnya subur karena terdapat [[Kali Brantas]] yang membawa beberapa material vulkanik, [[Kali Brantas]] membagi wilayah Kabupaten Kediri antara bagian barat dan timur sungai, sekaligus sebagai batas antara Kabupaten Kediri dibagian utara dengan [[Kabupaten Nganjuk]], beberapa anakan sungai brantas di ujung utara sebagai batas alami dengan [[Kabupaten Jombang]], dan anakan sungai di ujung selatan sebagai batas dengan [[Kabupaten Tulungagung]].<ref name="GEO">{{cite web|url=https://kedirikab.go.id/geografis|title=Geografis|website=kedirikab.go.id|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731140807/https://kedirikab.go.id/geografis|dead-url=no}}</ref>
Sedangkan [[Frank Jefkins]] mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan, personil, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan.<ref>Frank Jefkins. 1998. Public Relations. Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga. hal. 412</ref>
 
Bagian timur dan tenggara berada di kaki gunung berapi [[Gunung Kelud]] yang berbatasan dengan [[Kabupaten Blitar]] dan [[Kabupaten Malang]]. Di sebelah timur laut Kabupaten Kediri, tepatnya di kecamatan Kandangan, terdapat rangkaian [[Gunung Anjasmoro|Pegunungan Anjasmoro - Argowayang]] dan menjadi batas antara Kabupaten Kediri dengan [[Kabupaten Malang]] dan [[Kabupaten Jombang]].<ref name="GEO"/>
Bertolak dari pengertian ''The Picture In Ourhead,'' maka tersirat bahwa citra dibentuk oleh persepsi. Seperti yang diungkapkan [[Silih Agung Wasesa]] (2006:13), “…, satu hal yang perlu dipahami sehubungan dengan terbentuknya sebuah citra perusahaan adalah adanya persepsi (yang berkembang dalam benak publik) terhadap realitas (yang muncul dalam media)." [[Persepsi]] menurut [[Philip Kotler]] adalah proses dimana seorang individu memilih, mengatur, dan menginterprestasikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang bermakna tentang dunia.<ref name=Marketing Management The Millenium Edition>Philip Kotler. 2000. Marketing Management The Millenium Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc. hal 173</ref>
 
==Jenis CitraEtimologi ==
 
Dalam situs resmi pemerintahan kabupaten Kediri menyebut bahwa asal nama Kediri disinyalir memiliki beragam pendapat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kata Kediri berasal dari kata "kedi" yang artinya "mandul" atau "wanita yang tidak berdatang bulan". Kemudian, dalam kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, kata "kedi" berarti seorang dukun atau bidan. Sementara dalam lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata, bernama "Kedi Wrakantolo". Jika kediri dihubungkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "kedi" berarti suci atau wadad.<ref name="SEJARAH">{{cite web|url=https://kedirikab.go.id/sejarah|title=Sejarah|website=kedirikab.go.id|publisher=Pemerintahan Kabupaten Kediri|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731140145/https://kedirikab.go.id/sejarah|dead-url=no}}</ref>
Ada beberapa jenis citra menurut Frank Jefkins yaitu:
 
Asal kata penghubung selanjutnya dari Kediri ialah "diri" yang artinya adeg, angdhiri, menghadiri atau menjadi Raja dalam bahasa Jawa Jumenengan. Dalam [[prasasti Wanua Tengah III]] tahun 830 [[saka]], terdapat tulisan yang berbunyi ''"Ing Saka 706 cetra nasa danami sakla pa ka sa wara, angdhiri rake panaraban"'', artinya ialah pada tahun saka 706 atau 784 Masehi, bertahta Raja Pake Panaraban.
#
1. ''Mirror Image'' (Citra Bayangan).
 
Asal usul kata yang dipandang lebih tepat adalah diturunkan dan berasal dari kata '''"kāḍiri"''' dalam Bahasa [[Kawi|Jawa kuno]] yang berarti bisa berdiri sendiri, mandiri, berdiri tegak, berkepribadian, atau berswasembada.<ref>https://www.britannica.com/place/Kediri-regency-Indonesia</ref> Penyebutan nama Kadiri/Kediri banyak terdapat pada kesusatraan Kuno yang berbahasa [[Kawi|Jawa Kuno]] seperti pada [[Kakawin Smaradahana]], [[Pararaton]], [[Nagarakertagama]] dan [[Serat Calon Arang]], pada [[prasasti Ceker]] yang berangka tahun 1107 [[Saka]] (1185 M) terletak di desa Ceker, sekarang bernama desa Sukoanyar di kecamatan Mojo, menyebutkan frasa kalimat:
Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi – biasanya adalah pemimpinnya – mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar. Dalam situasi yang biasa, sering muncul fantasi semua orang menyukai kita.
{{cquote|''"... śrī mahārāja mantuk śīma nira ring bhūmi kaḍiri ..."''}} (Brandes 1913:171)
#
Terjemahan inskripsi: (Sri Maharaja telah kembali kesimanya, atau harapannya di Bhumi Kadiri)
2. ''Current Image'' (Citra yang Berlaku).
 
Dalam [[prasasti Kamulan]] yang berangka tahun 1116 Saka (1194 M) menyebutkan: {{cquote|''"... tatkāla ni n kentar sangke kaḍatwan ring katang-katang deni nkin malṛ yatik kaprabhun śrī mahārāja siniwi riŋ bhūmi kaḍiri ..."''}} (Brandes 1913:173)
Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.
Terjemahan inskripsi: (ketika meninggalkan istananya yang berada di Katang-katang sehingga tetap dapat menjalankan pemerintahan sebagai Sri Maharaja yang bertahta di Bhumi Kadiri)
#
3. ''Multiple Image'' (Citra Majemuk).
 
Pada isi kalimat dalam [[prasasti Mula Malurung]] diterbitkan oleh [[Kertanegara]] tahun (1255 M) sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya [[Wisnuwardhana]] raja [[Singhasari]].
Yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang berbeda-beda/ tidak seirama dengan tujuan/asas organisasi kita.
{{cquote|''"... 4) patih ira narapati kṛtānagara. saŋ inanugrahan anusuka sīma swatantra. ṅkāneŋ bhūmi jaṅgala. makanāmaŋ harija 5) ya. saṅ apañji siṅanambat. apatih i wurawan. amaṅku kaprabhū ni raji jayakatyöŋ (73). saŋ wineh anusuka dharmma sīma swatantra. ṅkaneŋ bhūmi kaḍiri (74). ataganikaŋ wahuta rāma triṇitaṇḍa. maka saŋ jñākṛṣṇāsana (75). tlas karuhun saŋ prāṇarāja"''}}
#
4. ''Corporate Image'' (Citra Perusahaan).
 
Penyebutan wilayah Kediri untuk pertama kali ditemukan di dalam [[prasasti Sukabumi|prasasti Harinjing B]] tahun 843 Saka (19 September 921 Masehi) yang dikeluarkan oleh raja '''[[Dyah Tulodong|Rakai Layang Dyah Tulodong]]''' dari [[kerajaan Medang]] atau [[Mataram Kuno]]. {{cquote|''"... i śrī mahārāja mijil angkȇn cetra ka tlu i sang pamgat asing juru i kaḍiri ikang ri wilang ..."''}}
Apa yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.
Terjemahan inskripsi: (kepada sri maharaja dikeluarkan setiap Bulan Caitra tanggal 3, kepada Sang Pemutus Perkara bernama asing petugas di Kadiri, yang dari Wilang).<ref name="SEJARAH"/>
#
5. ''Wish Image'' (Citra Yang Diharapkan).
 
== Sejarah ==
Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkn biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Raden Toemenggoeng Danoediningrat de regent van Kediri met zijn vrouw TMnr 60020738.jpg|jmpl|ki|200px|Raden Tumenggung Danoediningrat, bupati Kediri pada tahun 1920-an]]
 
Pada mulanya, daripada nama Kadiri nama Panjalu lebih dikenal. Hal ini dapat dijumpai dalam berbagai prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Panjalu, bahkan nama Panjalu juga dikenal sebagai ''Pu-chia-lung'' di dalam [[kronik Tiongkok]] dari [[Dinasti Song]] yang berjudul ''Ling-wai-tai-ta'' ({{zh|p=''Lĭngwài Dàidā''}}) yang ditulis pada abad ke-12 M, oleh Chou Ch'u-fei.<ref>https://storymaps.arcgis.com/stories/39bce63e4e0642d3abce6c24db470760</ref> Kerajaan Panjalu kemudian lambat laun berkembang dan dikenal juga dengan [[Kerajaan Kediri]] yang besar dan sejarahnya terkenal hingga sekarang. Selanjutnya, dalam surat Keputusan Bupati Kepada Derah Tingkat II Kediri tanggal 22 Januari 1985 nomor 82 tahun 1985 tentang hari jadi Kediri, yang pasal 1 berbunyi " Tanggal 25 Maret 804 Masehi ditetapkan menjadi Hari Jadi Kediri. Sehingga nama Kediri dipakai hingga sekarang.<ref name="SEJARAH"/>
==Penggambaran Citra==
 
Akan tetapi, Drs. M.M. Soekarton Kartoadmodjo, seorang ahli lembaga Javanologi berpendapat bahwa nama Kediri tidak memiliki hubungan dengan "kedi", melainkan hanya "diri". Ia mengatakan bahwa "diri" artinya adeg yang berarti berdiri, yang kemudian mendapat penambahan awal kata "ka" yang dalam bahasa [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]] artinya menjadi raja. Soekarton juga berpendapat bahwa Kediri berarti mandiri, berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada.<ref name="SEJARAH"/>
Menurut [[Nimoeno]]<ref name=Dasar-Dasar Public Relations>Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 115</ref> citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap:“....proses-proses psikodinamis yang berlangsung pada individu [[konsumen]] berkisar antara komponen-komponen [[persepsi]], [[kognisi]], [[motivasi]] dan [[sikap]] konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu diartikan sebagai ''mental representation'' (citra) dari stimulus.”
 
Kediri diperkirakan lahir pada Maret 804 Masehi. Sekitar tahun itulah, Kediri mulai disebut-sebut sebagai nama tempat maupun negara. Belum ada sumber resmi seperti prasasti maupun dokumen tertulis lainnya yang dapat menyebutkan, kapan sebenarnya Kediri ini benar-benar menjadi pusat dari sebuah Pemerintahan maupun sebagai mana tempat.<ref name="SEJARAH"/><ref>{{Cite web |url=http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=116 |title=Hasil Penelitian Situs Tondowongso |access-date=2012-06-30 |archive-date=2015-03-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150323091135/http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=116 |dead-url=yes }}</ref>
Empat komponen tersebut dapat diartikan sebagai:
#
1. Persepsi.
 
=== Masa modern ===
Diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra.
Kabupaten Kediri resmi berdiri dalam bingkai pemerintahan Indonesia dengan dasar hukum UU No. 12 tahun 1950 bersama dengan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur.<ref>UU No. 12 tahun 1950</ref> Perlu dicatat bahwa [[Kota Kediri]] bukan merupakan pemekaran dari Kabupaten Kediri (pada era setelah Kemerdekaan) melainkan pemekaran dari Kabupaten Kediri pada era Hindia Belanda tahun 1928, dan keduanya baru resmi berdiri di tahun yang sama namun dengan dasar hukum yang berbeda yaitu UU No. 16 tahun 1950. Hal ini dikarenakan Kota Kediri sudah berstatus ''Zelfstanding Gemeenteschap'' (kota otonom) lepas dari Kabupaten Induknya berdasarkan surat keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda terhitung mulai tahun 1928.<ref>UU No. 16 Tahun 1950</ref>
#
2. Kognisi.
 
Untuk meningkatkan pelayanan publik, Kabupaten Kediri mengalami banyak pemekaran kecamatan. Tahun 1982, dibentuk Kecamatan Tarokan yang dimekarkan dari Kecamatan Grogol serta Kecamatan Kunjang yang dimekarkan dari Kecamatan Plemahan.<ref>PP No. 28 Tahun 1982</ref> Tahun 1999, dibentuk Kecamatan Banyakan yang dimekarkan dari Kecamatan Grogol dan juga Kecamatan Ringinrejo yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Kandat dan Kras.<ref>PP No. 49 Tahun 1999</ref> Terakhir, di tahun 2005 dibentuk tiga kecamatan baru yaitu Kecamatan Badas yang dimekarkan dari Pare, Kecamatan Kayen Kidul yang dimekarkan dari Pagu, dan Kecamatan Ngasem yang dimekarkan dari Gampengrejo.<ref>Perbup Kediri No. 9 Tahun 2005</ref>
Yaitu suatu keyakinan diri individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan informasinya.
#
3. Motif.
 
Sejak Februari 2023, ibukota Kediri yang berada di Kecamatan Ngasem resmi diberi nama Pamenang setelah melalui kajian panjang serta diskusi dengan budayawan, sejarawan, dan akademisi dari [[Universitas Negeri Surabaya]]. Alternatif nama lain yang pernah diutarakan antara lain Daha, Panjalu, dan Jenggala. Nama Pamenang memiliki keterkaitan dengan Mamenang, yaitu ibu kota [[Kerajaan Kediri]] zaman [[Jayabaya]]. Pamenang memiliki arti kemenangan, tepatnya orang yang memenangkan.<ref name=pamenang></ref>
Adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
#
4. Sikap.
 
== Pemerintahan ==
Adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi [[objek]], [[ide]], situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu.
=== Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Kediri}}
Bupati yang menjabat di Kabupaten Kediri saat ini ialah [[Hanindhito Himawan Pramana]], didampingi wakil bupati, [[Dewi Mariya Ulfa]]. Mereka adalah pemenang pada [[Pemilihan umum Bupati Kediri 2020]], tanpa memiliki lawan pasangan kandidat lain. Mereka dilantik oleh gubernur [[Jawa Timur]], [[Khofifah Indar Parawansa]], pada 26 Februari 2021, secara virtual karena adanya [[Pandemi Covid-19|pandemi Covid 19]].<ref>{{cite web|url=https://madu.tv/pelantikan-bupati-dan-wakil-bupati-terpilih-kabupaten-kediri-masa/|title=Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Kediri Masa Jabatan 2021-2024|date=27 Februari 2021|website=madu.tv|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801011926/https://madu.tv/pelantikan-bupati-dan-wakil-bupati-terpilih-kabupaten-kediri-masa/|dead-url=no}}</ref> Hanindhito merupakan anak dari [[Pramono Anung]], [[Sekretaris Kabinet Indonesia]] pemerintahan presiden [[Joko Widodo]].<ref>{{cite web|first=Fitri|last=Asta Pramesti|date=2 Mei 2021|url=https://www.suara.com/news/2021/05/02/152713/profil-hanindhito-pramono-bupati-kediri-putra-pramono-anung|title=Profil Hanindhito Pramono Bupati Kediri, Putra Pramono Anung|website=www.suara.com|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731133028/https://www.suara.com/news/2021/05/02/152713/profil-hanindhito-pramono-bupati-kediri-putra-pramono-anung|dead-url=no}}</ref>
 
{| class="wikitable"
|- bgcolor="#99ccff"
! No
! colspan=3|Bupati
! Mulai Jabatan
! Akhir Jabatan
! Prd.
! Wakil Bupati
|-
| 25
|[[Berkas:Hanindhito Himawan Pramana.jpg|100px]]
|bgcolor=#CD0000|
|[[Hanindhito Himawan Pramana]]
| 26 Februari 2021
| ''Petahana''
| 28
| [[Dewi Mariya Ulfa]]
|-
|}
 
=== Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kediri}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kediri}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri}}
 
== Demografi ==
=== Agama ===
Berdasarkan data Sensus Penduduk [[Badan Pusat Statistik]] tahun 2010, persentase agama penduduk Kabupaten Kediri adalah [[Islam]] 96,29%, kemudian [[Kristen Protestan]] 2,14%, [[Katolik]] 0,42%, [[Hindu]] 0,39%, kemudian [[Budha]] 0,02% dan [[Konghucu]] 0,01%.<ref name="AGAMA"/>
 
== Pendidikan ==
=== Pendidikan tinggi ===
Terdapat berbagai lembaga pendidikan tinggi di Kabupaten Kediri, antara lain:<ref>{{Cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id|title=Pangkalan Data Pendidikan Tinggi|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref>
 
==== Swasta ====
* [[Universitas Pawyatan Daha]] (UPD) - Ngasem
* [[Universitas Kahuripan Kediri]] (UKK) - Pare
* Institut Agama Islam Hasanuddin Pare (IAIH) - Pare
* Institut Agama Islam Faqih Asy'ari (IAIFA) - Kepung
* Institut Agama Islam Badrus Sholeh (IAIBA) - Purwoasri
* Sekolah Tinggi Agama Islam Hidayatut Thullab Kediri (STAIHIT) - Semen
* STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri - Pare
* STIKES Bhakti Mulia - Pare
* STIKES Ganesha Husada Kediri - Ngasem
* STIKES Pamenang - Pare
 
==== Lembaga pelatihan ====
* Balai Latihan Kerja (BLK) Kediri - Lembaga yang dikelola Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur di Kecamatan Pare
 
== Ekonomi ==
[[Berkas:Tanam Padi.jpg|jmpl|200px|ka|Tanaman padi di kecamatan [[Grogol, Kediri]].]]
 
Perekonomian di kabupaten kediri ditopang oleh berbagai bidang, termasuk pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Dalam bidang pertanian, penduduk kabupaten Kediri banyak mengolah tanaman pangan, seperti [[padi]], [[jagung]], umbi-umbian, [[kacang tanah]], [[kacang kedelai]], sayuran, dan buah-buahan. Komoditi [[padi]] banyak terdapat di kecamatan Purwoasri, Papar, Gampengrejo, Kayen Kidul, Wates, Pare. Sementara komoditi [[jagung]] banyak terdapat di kecamatan Pare dan Pagu. Buah-buahan banyak terdapat di kecamatan Grogol, Kandat, Puncu, Mojo, Semen, Banyakan, Kepung, dan Ngancar.<ref>{{cite web|url=https://bisnisukm.com/komoditas-unggulan-di-kabupaten-kediri.html|title=Komoditi Unggulan di Kabupaten Kediri|website=bisnisukm.com|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731142647/https://bisnisukm.com/komoditas-unggulan-di-kabupaten-kediri.html|dead-url=no}}</ref>
 
=== Stasiun ===
{{utama|Daftar stasiun kereta api di Kabupaten Kediri}}
Kabupaten Kediri memiliki 6 stasiun, 4 diantaranya masih beroperasi, diantaranya:
* [[Stasiun Purwoasri]]
* [[Stasiun Papar]]
* [[Stasiun Minggiran]] (Sudah Berhenti Beroperasi)
* [[Stasiun Susuhan]] (Sudah Berhenti Beroperasi)
* [[Stasiun Ngadiluwih]]
* [[Stasiun Kras]]
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
<references/>
 
== Lihat pula ==
* [[Bandar Udara Kediri]]
 
== Pranala luar ==
[[Kategori:Komunikasi]]
* {{id}} {{resmi}}
 
{{Kabupaten Kediri}}
{{Jawa Timur}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Kediri| ]]
[[Pengguna:12Marzalia|12Marzalia]] ([[Pembicaraan Pengguna:12Marzalia|bicara]]) 00:36, 2 April 2010 (UTC)
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Timur|Kediri]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Kediri]]