Kesadaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k M. Adiputra memindahkan halaman Keudanian ke Kesadaran: hilangkan neologisme
 
(59 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Bedakan|Keawasan|Kewawasan}}
{{tone}}
{{Untuk|konsep kesadaran dalam Buddhisme|Kesadaran (Buddhisme)}}[[Image:RobertFuddBewusstsein17Jh.png|thumb|Gambaran mengenai kesadaran oleh [[Robert Fludd]], seorang dokter Paracelsian Inggris dari abad ke-17.]]
{{wikify}}
'''Kesadaran''' (bahasa Inggris: '''''consciousness''''') yang paling sederhana adalah [[perasaan]] atau kesadaran akan keberadaan internal dan eksternal,<ref name="consciousness">{{cite dictionary|title=consciousness|dictionary=Merriam-Webster|access-date=June 4, 2012|url= http://www.merriam-webster.com/dictionary/consciousness}}</ref> meskipun ribuan tahun analisis, definisi, penjelasan dan perdebatan oleh filsuf dan ilmuwan, kesadaran tetap membingungkan dan menjadi hal yang kontroversial,<ref name="van_Gulick2004">{{cite encyclopedia |author=Robert van Gulick |year=2004 |title=Consciousness |encyclopedia=Stanford Encyclopedia of Philosophy |url=http://plato.stanford.edu/entries/consciousness/|publisher=Metaphysics Research Lab, Stanford University }}</ref> tetapi gagasan yang disepakati secara luas tentang topik ini adalah intuisi bahwa topik tersebut ada.
{{paragraf pembuka|terlalu panjang}}
'''Kesadaran''' adalah kesadaran akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tau dan mengerti, misalnya , rakyat telah sadar akan politik. Kesadaran''' merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada pada ciptaan [[Tuhan]] yang lain. Kesadara yang dimiliki oleh [[manusia]] merupakan bentuk unik dimana ia dapat menempatkan diri manusia sesuai dengan yang diyakininya. Refleksi merupakan bentuk dari penggungkapan kesadaran, dimana ia dapat memberikan atau bertahan dalam situasi dan kondisi tertentu dalam lingkungan. Setiap teori yang dihasilkan oleh seorang merupakan refleksi tetang realitas dan manusia. Manusia dalam melahirkan cinta untuk semua merupakan jawaban untuk eksistensi manusia yang membutuhkan rasa dan sayang dari yang lain. Begitupula, tetang kesadaran merupakan sangat berkaitan dengan manusia bahkan yang membedakan manusia dengan binatang. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Manusia dengan dikaruniahi akal budi merpakan mahluk hidup yang sadar dengan drinya. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa depannya. Manusia memiliki kesadaran akan dirinya sebagai entitas yang terpisah serta memiliki kesadaran akan jangka hidup yang pendek, akan fakta ia dilahirkan diluar kemauannya dan akan mati diluar keinginannya. Kesadaran manusia ia akan mati mendahului orang-orang yang disayanginya, atau sebaliknya bahwa yang ia cintai akan mendahuluimya , kesadran akan kesendirian, keterpisahan, akan kelelamahan dalam menghadapi kekuatan alam dan masyarakat. Semuanya kenyataan itu membuat keterpisahan manusia, eksistensi tak bersatunya sebgai penjara yang tak terperikan. Manusia akan menjadi gila bila tak dapat melepaskan diri dari penjara tersebut. ([[Erich Fromm]], The Art of Love)
 
Ada perbedaan pendapat tentang apa yang sebenarnya perlu dipelajari dan dijelaskan sebagai kesadaran. Kesadaran identik dengan pikiran. Di masa lalu, itu adalah kehidupan batin seseorang, dunia introspeksi, pemikiran pribadi, imajinasi dan kemauan. Sedangkan di hari ini, sering kali mencakup beberapa jenis pengalaman, kognisi, perasaan atau persepsi. Ada tingkat atau urutan kesadaran yang berbeda, atau jenis kesadaran yang berbeda, atau hanya satu jenis dengan ciri yang berbeda. Pertanyaan lain termasuk apakah hanya manusia yang sadar, semua hewan, atau bahkan seluruh alam semesta.
Kesadaran menurut Sartre berifat itensional dan tidak dapat dipisahkan di dunia. Kesadaran tidak sama dengan benda-benda. Kesadaran selalu terarah pada etre en sio (ada-begitu-saja) atau berhadapan dengannya. Situasi dimana kesadaran berhadapan oleh Sartre disebut etre pour soi (ada-bagi-dirinya). Bahwa kesadaran saya akan sesuatu juga menyatakan adanya perbedaan antara saya dan sesuatu itu. Saya tidak sama dengan sesuatu yang saya sadari ada jarak antara saya dengan objek yang saya lihat. Misalkan entre pour soi menunjuk pada manusia atau kesadaran. Manusia adalah eter pour soi sebab ia tidak persis menjadi satu dengan dirinya sendiri. Tiadanya identitas manusiadengan dirinya sendiri memungkinkan manusia untuk melampaui, untuk mengatasi dirinya dan menghubungkan benda-benda dengan dirinya sesuai dengan yang dimaksud dan tujuannya. Ketidak identikan manusia dengan dirinya sendiri tampak dalam kesadaran yang ditandai oleh regativitas, penidakan. Negativitas menunjukan bahwa terhadap etre pour soi atau kesadaran hanya dikatan it is not what it is. Maka kesadaran disini merupakan non identitas, jarak, distansi. Kegiatan hakiki kesadaran merupakan menindak, mengatakan tidak. Etre por soi tidak lain dari pada menindak atau menampilkan ketiadaan. Kebebasan bagi Sartre merupakan kesadaran menindak, dan manusi sendiri merupakan kebebasan. Pada manusialah itu eksistensi itu mendahului esensi, sebab manusia selalu berhadapan dengan kemungkinan untuk mengatakan tidak. Selama manusia masih hidup ia bebas untuk mengatakan tidak, baru setelah kematian maka cirri-ciri hidupnya dapat dibeberkan. (Alex Lanur, Pengantar dalam “Kata-Kata”)
 
== Perspektif antar disiplin ==
Kesadaran sebagai keadaan sadar, bukan merupakan keadaan yang pasif melainkan suatu proses aktif yang terdiri dari dua hal hakiki; diferensiasi dan [[integrasi]]. Meskipun secara kronologis perkembangan kesadaran manusia berlangsung pada tiga tahap; sensansi (pengindraan), perrseptual (pemahaman), dan konseptual (pengertian). Secara epistemology dasar dari segala pengetahuan manusia tahap perseptual. Sensasi tidak begitu saja disimpan di dalam ingatan manusia, dan manusia tidak mengalami sensasi murni yang terisolasi. Sejauh yang dapat diketahui pengalaman indrawi seorang bayi merupakan kekacauan yang tidak terdeferensiasikan. Kesadaran yang terdiskreminasi pada tingkatan persep. Persep merupakan sekelompok sensasi yang secara otomatis terimpandan dintgrasikan oleh otak dari suatu organisme yang hidup. Dalam bentuk persep inilah, manusia memahami fakta dan memahami realitas. Persep buka sensasi, merupakan yang tersajikan yang tertentu (the given) yang jelas pada dirinya sendiri (the self evidence). Pengetahuan tentang sensasi sebagai bagian komponen dari persep tidak langsung diperoleh mnusia jauh kemudian, merupakan penemuan ilmiah, penemuan konseptual.
[[Filsafat#Filsafat Barat|Filsuf Barat]] sejak zaman [[René Descartes|Descartes]] dan [[John Locke|Locke]] telah berjuang memahami hakikat kesadaran dan bagaimana hal itu cocok dengan gambaran yang lebih besar dari dunia. Masalah-masalah ini juga merupakan topik penting dalam filsafat kontinental dan [[Filsafat analitik|analitik]], masing-masing dalam [[Fenomenologi (filsafat)|fenomenologi]] dan [[filsafat budi]]. Beberapa pertanyaan dasar meliputi: apakah kesadaran merupakan materi; apakah mungkin mesin seperti komputer atau robot memiliki kesadaran; bagaimana kesadaran berhubungan dengan bahasa; bagaimana [[Dasein|kesadaran sebagai wujud]] berhubungan dengan dunia pengalaman; bagaimana peran diri individu dalam pengalaman; apakah pemikiran individual memungkinkan atau tidak; dan apakah konsep tersebut secara fundamental koheren.
 
== Lihat pula ==
* [[Kesadaran buatan]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Karya dan pranala luar ==
Baris 13 ⟶ 19:
* Baars, B. (1997). ''In the Theater of Consciousness: The Workspace of the Mind''. New York, NY: Oxford University Press. 2001 reprint: ISBN 978-0-19-514703-2
* Baars, Bernard J and Stan Franklin. 2003. How conscious experience and working memory interact. Trends in Cognitive Science 7: 166–172.
* {{cite book | author=Bar-Yam, Yaneer | title = [http://necsi.org/publications/dcs/Bar-YamChap3.pdf Dynamics of Complex Systems, Chapter 3] | year = 2003 |}}
* Blackmore, S. (2003). ''Consciousness: an Introduction''. Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-515343-9
* [http://www.nyu.edu/gsas/dept/philo/faculty/block/papers/ecs.pdf Block, N. (2004). ''The Encyclopedia of Cognitive Science''.]
* Carter, Rita. (2002) ''Exploring Consciousness''. UC Berkeley Press. ISBN 0-520-23737-4
* Chalmers, D. (1996). ''The Conscious Mind: In Search of a Fundamental Theory''. New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-511789-9
* Charlton, Bruce G. [http://www.hedweb.com/bgcharlton/awconlang.html "Evolution and the Cognitive Neuroscience of Awareness, Consciousness and Language"]
* Cleermans, A. (Ed.) (2003). ''The Unity of Consciousness: Binding, Integration, and Dissociation''. Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-850857-1
* {{Cite book
| author = [[Rodney M. J. Cotterill]]
| year = 1998
| title = Enchanted Looms : Conscious networks in brains and computer
|url = https://archive.org/details/enchantedloomsco0000cott
| publisher = [[Cambridge University Press]]
| isbn = 978-0521794626
}}<!--
* Damasio, A. (1999). ''The Feeling of What Happens: Body and Emotion in the Making of Consciousness''. New York: Harcourt Press. ISBN 978-0-15-601075-7
Baris 44 ⟶ 51:
* Morgan, John H. (2007. ''In the Beginning: The Paleolithic Origins of Religious Consciousness''. [[Cloverdale Books]], South Bend. ISBN 978-1-929569-41-0
* Morsella, E. (2005). The Function of Phenomenal States: Supramodular Interaction Theory. ''Psychological Review, 112,'' 1000-1021.
* [[Erich Neumann (psychologist)|Neumann, Erich]]. ''The origins and history of consciousness'', with a foreword by C.G. Jung. Translated from the German by R.F.C. Hull. New York : Pantheon Books, 1954.
* Penrose, R., Hameroff, S. R. (1996), 'Conscious Events as Orchestrated Space-Time Selections', Journal of Consciousness Studies, 3 (1), pp. 36-53.
* Pharoah, M.C. (online). [http://homepage.ntlworld.com/m.pharoah/ Looking to systems theory for a reductive explanation of phenomenal experience and evolutionary foundations for higher order thought] Retrieved Dec.14 2007.
Baris 95 ⟶ 102:
*[http://brightsbm.com/interviews/index.php - The Mystery of Consciousness - a documentary film]
{{portalpar|Philosophy|Socrates.png}} -->
 
{{psikologi-stub}}
 
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Kesadaran]]
 
[[Kategori:Konsep epistemologi]]
[[ar:وعي]]
[[Kategori:Konsep filsafat budi]]
[[bg:Съзнание]]
[[csKategori:VědomíOntologi]]
[[Kategori:Konsep metafisika]]
[[da:Bevidsthed (psykologi)]]
[[de:Bewusstsein]]
[[en:Consciousness]]
[[eo:Konscio]]
[[es:Consciente]]
[[et:Teadvus]]
[[fa:آگاهی]]
[[fi:Tietoisuus]]
[[fr:Conscience]]
[[he:תודעה]]
[[hi:चेतना]]
[[is:Meðvitund]]
[[it:Coscienza (psicologia)]]
[[ja:意識]]
[[kn:ಪ್ರಜ್ಞೆ]]
[[ku:Hişar]]
[[lv:Apziņa]]
[[nl:Bewustzijn]]
[[no:Bevissthet]]
[[pl:Świadomość]]
[[ru:Сознание]]
[[simple:Consciousness]]
[[sk:Vedomie]]
[[sq:Vetëdija]]
[[sr:Свест]]
[[sv:Medvetande]]
[[tr:Bilinç]]
[[uk:Свідомість]]
[[zh:意识]]
[[zh-min-nan:Ì-sek]]