Gedung Kesenian Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(47 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox building
[[Berkas:Gedung Kesenian Jakarta.JPG|thumb|Gedung Kesenian Jakarta]]
| name = Gedung Kesenian Jakarta
'''Gedung Kesenian Jakarta''' sebuah bangunan bergaya neo-renaisance yang dibangun tahun 1821 di [[Weltevreden]] adalah gedung kesenian disebut sebagai ''Theater Schouwburg Weltevreden'' dikenal juga sebagai Gedung Komedi. <ref> http://www.indotravelers.com/jakarta/tempat-wisata-sejarah-di-jakarta.html </ref> Gedung Kesenian Jakarta ini terletak di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat. <ref> http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki01.htm </ref> Ide munculnya gedung ini berasal dari Gubernur Jenderal Belanda, Daendels. Kemudian direalisasikan oleh Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. <ref> http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki01.htm </ref> Gedung yang bersejarah ini dibentuk dengan gaya empire oleh arsitek Arsitek Para perwira Jeni VOC, Mayor Schultze. <ref> http://diskominfomas.jakarta.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=660:gedung-kesenian-jakarta&catid=179:jakarta-pusat&Itemid=130&lang=en </ref> Sejarah gedung yang berpenampilan mewah ini pernah digunakan untuk Kongres Pemoeda yang pertama (1926). Dan, di gedung ini pula pada 29 Agustus 1945, Presiden RI pertama Ir. Soekarno meresmikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kemudian beberapa kali bersidang di gedung ini <ref> http://trully.multiply.com/photos/album/35/Di_Sekitar_Gedung_Kesenian_Jakarta </ref> Kemudian dipakai oleh Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi & Hukum (1951), sekitar tahun 1957-1961 dipakai sebagai Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI), tahun 1968 dipakai menjadi bioskop “Diana” dan tahun 1969 Bioskop “City Theater”. Akhirnya pada tahun 1984 dikembalikan fungsinya sebagai Gedung Kesenian (Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 24 tahun 1984). <ref> http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/bangunan-cagar-budaya/179-jakarta-pusat/660-gedung-kesenian-jakarta </ref> Gedung ini direnovasi pada tahun 1987 dan mulai menggunakan nama resmi ''Gedung Kesenian Jakarta''. Sebelumnya gedung ini dikenal juga sebagai Gedung Kesenian Pasar Baru dan Gedung Komidi. <ref> http://go-jakarta.com/direktori/detail/2/21 </ref> Untuk penerangan digunakan lilin dan minyak tanah dan kemudian pada tahun 1864 digunakan lampu gas. Pada tahun 1882 lampu listrik mulai digunakan untuk penerangan dalam gedung. <ref> http://go-jakarta.com/direktori/detail/2/21 </ref> Sebagai sebuah tempat pertunjukan seni, gedung Kesenian Jakarta memiliki fasilitas yang bagus dan memadai, di antaranya ruang pertunjukan berukuran 24 x 17.5 meter dengan kapasitas penonton sekitar 475 orang, panggung berukuran 10,75 x 14 x 17 meter, peralatan tata cahaya, kamera (CCTV) di setiap ruangan, TV monitor, ruang foyer berukuran 5,80 x 24 meter, serta fasilitas outdoor berupa electric billboard untuk keperluan publikasinya. <ref> http://www.wahana-budaya-indonesia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1033%3Agedung-kesenian-jakarta-gkj&catid=218%3Atujuan-wisata&Itemid=61&lang=id </ref>
| image = Gedung Kesenian Jakarta, 2018.jpg
| image_alt =
| caption = Pintu masuk depan Gedung Kesenian Jakarta
| former_names = ''Batavia Schouwburg'' (masa kolonial Belanda), ''Sin'tsu Cekizyoo'' (masa pendudukan Jepang), Gedung Komidi<ref name="ency-schouwburg">{{cite web | url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2789/Schouwburg | work=Ensiklopedi Jakarta | title=Schouwburg | publisher=Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta | access-date=July 6, 2011 | language=id | archive-url=https://web.archive.org/web/20160304061556/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2789/Schouwburg | archive-date=March 4, 2016 | url-status=dead }}</ref>
| alternate_names =
| map_type =
| map_alt =
| map_caption =
| building_type = Gedung pertunjukan
| architectural_style = [[Arsitektur Imperium Hindia]], [[Neo-Renaisans|arsitektur Neo-Renaisans]]
| structural_system =
| cost =
| location = [[Sawah Besar]], [[Jakarta Pusat]]
| client =
| owner =
| current_tenants =
| landlord =
| location_country = [[Indonesia]]
| coordinates = {{coord|-6.166540|106.834417|region:ID|display=inline,title}}
| altitude =
| start_date =
| completion_date =
| inauguration_date = 1821<ref name="ency-schouwburg" />
| demolition_date =
| height =
| diameter =
| other_dimensions =
| floor_count =
| floor_area =
| main_contractor =
| architect = [[J.C. Schultze]]
| structural_engineer =
| services_engineer =
| civil_engineer =
| other_designers =
| quantity_surveyor =
| awards =
| website = {{URL|http://gedungkesenianjakarta.co.id/#/SELAMAT DATANG}}
| references =
}}
 
'''Gedung Kesenian Jakarta''' adalah bangunan tua peninggalan bersejarah pemerintah Belanda yang hingga sekarang masih berdiri kokoh di Jakarta. Terletak di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat. Gedung tersebut merupakan tempat para seniman dari seluruh Nusantara mempertunjukkan hasil kreasi seninya, seperti drama, teater, film, sastra, dan lain sebagainya.<ref>http://www.javatoursandtravel.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=103&Itemid=80&limitstart=2{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Gedung ini memiliki bangunan bergaya neo-renaisans yang dibangun tahun 1821 di [[Weltevreden]] yang saat itu dikenal dengan nama ''Theater Schouwburg Weltevreden,'' juga disebut dengan Gedung Komedi.<ref>{{Cite web |url=http://www.indotravelers.com/jakarta/tempat-wisata-sejarah-di-jakarta.html |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-10 |archive-date=2015-11-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151123223625/http://www.indotravelers.com/jakarta/tempat-wisata-sejarah-di-jakarta.html |dead-url=no }}</ref>
 
== Pendiri Gedung Kesenian Jakarta ==
Ide munculnya gedung ini berasal dari Gubernur Jenderal Belanda, Daendels. Kemudian direalisasikan oleh Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814.<ref>{{Cite web |url=http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki01.htm |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-10 |archive-date=2010-03-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100310162517/http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki01.htm |dead-url=yes }}</ref> Gedung yang bersejarah ini dibentuk dengan gaya empire oleh arsitek Arsitek Para perwira Jeni VOC, Mayor Schultze.<ref>{{Cite web |url=http://diskominfomas.jakarta.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=660:gedung-kesenian-jakarta&catid=179:jakarta-pusat&Itemid=130&lang=en |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-10 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304225623/http://diskominfomas.jakarta.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=660:gedung-kesenian-jakarta&catid=179:jakarta-pusat&Itemid=130&lang=en |dead-url=yes }}</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De schouwburg aan de Komediebuurt in Weltevreden Batavia TMnr 10021610.jpg|jmpl|300px|Gedung Kesenian Jakarta pada tahun 1880-1910]]
Gedung yang berpenampilan mewah ini pernah digunakan untuk Kongres Pemoeda yang pertama (1926). Dan, di gedung ini pula pada 29 Agustus 1945, Presiden RI pertama Ir. Soekarno meresmikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kemudian beberapa kali bersidang di gedung ini <ref>{{Cite web |url=http://trully.multiply.com/photos/album/35/Di_Sekitar_Gedung_Kesenian_Jakarta |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-10 |archive-date=2012-03-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120331114510/http://trully.multiply.com/photos/album/35/Di_Sekitar_Gedung_Kesenian_Jakarta |dead-url=yes }}</ref> Kemudian dipakai oleh Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi & Hukum (1951), dan sekitar tahun 1957-1961 dipakai sebagai Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI).
 
Selanjutnya tahun 1968 dipakai menjadi bioskop “Diana” dan tahun 1969 Bioskop “City Theater”. Baru pada akhirnya pada tahun 1984 dikembalikan fungsinya sebagai Gedung Kesenian (Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu kota Jakarta No. 24 tahun 1984).<ref>{{Cite web |url=http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/bangunan-cagar-budaya/179-jakarta-pusat/660-gedung-kesenian-jakarta |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-10 |archive-date=2010-04-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100424043553/http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/bangunan-cagar-budaya/179-jakarta-pusat/660-gedung-kesenian-jakarta |dead-url=yes }}</ref> Gedung ini direnovasi pada tahun 1987 dan mulai menggunakan nama resmi ''Gedung Kesenian Jakarta''. Sebelumnya gedung ini dikenal juga sebagai Gedung Kesenian Pasar Baru dan Gedung Komidi.<ref name="go-jakarta.com">http://go-jakarta.com/direktori/detail/2/21{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Untuk penerangan digunakan lilin dan minyak tanah dan kemudian pada tahun 1864 digunakan lampu gas. Pada tahun 1882 lampu listrik mulai digunakan untuk penerangan dalam gedung.<ref name="go-jakarta.com"/>
 
== Fasilitas Gedung ==
Sebagai sebuah tempat pertunjukan seni, gedung Kesenian Jakarta memiliki fasilitas yang bagus dan memadai, di antaranya ruang pertunjukan berukuran 24 x 17.5 meter dengan kapasitas penonton sekitar 475 orang, panggung berukuran 10,75 x 14 x 17 meter, peralatan tata cahaya, kamera (CCTV) di setiap ruangan, TV monitor, ruang foyer berukuran 5,80 x 24 meter, serta fasilitas outdoor berupa electric billboard untuk keperluan publikasinya.<ref>{{Cite web |url=http://www.wahana-budaya-indonesia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1033%3Agedung-kesenian-jakarta-gkj&catid=218%3Atujuan-wisata&Itemid=61&lang=id |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-10 |archive-date=2012-03-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120331114524/http://www.wahana-budaya-indonesia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1033:gedung-kesenian-jakarta-gkj&catid=218:tujuan-wisata&Itemid=61&lang=id |dead-url=yes }}</ref>
 
== Kegiatan Utama ==
 
1. Melaksanakan kerja sama dengan negara dan pusat kebudayaan asing
 
2. Mengadakan kerja sama dengan lembaga, organisasi, dan grup kesenian tradisional
 
3. Menyelenggarakan festival seni pertunjukan
 
4. Membuat dokumentasi audio visual <ref name="kelola.or.id">http://www.kelola.or.id/directory.asp?idx=6&id=446&bhs=I{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Pencapaian dan Prestasi ==
# Meraih penghargaan Adikarya Wisata tahun 1995
# Meraih penghargaan Adikarya Wisata tahun 1996
# Meraih penghargaan Adikarya Wisata tahun 1997
# Meraih penghargaan Adikaryottama Wisata tahun 2001<ref name="kelola.or.id"/>
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat-inline|Gedung Kesenian Jakarta}}
 
{{bangunan-stubBatavia}}
{{Museum di Jakarta}}
 
[[Kategori:Jakarta]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Indonesia]]
 
[[Kategori:Bangunan dan struktur di IndonesiaJakarta]]
==Rujukan==
[[Kategori:Tempat wisata di Jakarta]]
{{reflist}}
[[Kategori:Sawah Besar, Jakarta Pusat]]