Komunikasi antarbudaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
12Marzalia (bicara | kontrib)
~~~~
Agnesiafeby (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(84 revisi perantara oleh 51 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Ambassador-Bernard Leclerc-Qatar.PNG|thumbjmpl|250px|rightka]]
{{inuse}}
 
'''Komunikasi antar budayaAntarbudaya''' adalah [[komunikasi]] yang terjadi di antaradiantara orang-orang yang memiliki [[kebudayaan]] yang berbeda (bisa beda [[ras]], [[etnik]], atau sosioekonomi[[sosial ekonomi]], atau gabungan dari semua perbedaan ini. <ref name="Human"> Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. ''Human Communication'' :Konteks-konteks Komunikasi. 1996. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal. 236-238</ref> Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah [[komunikasi]] antara orang-orang yang berbeda [[budaya]] (baik dalam arti [[ras]], [[etnik]], atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaankebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orangmasyarakat serta berlangsung dari generasi ke -generasi.<ref name="Human" />
[[Berkas:Ambassador-Bernard Leclerc-Qatar.PNG|thumb|250px|right]]
 
Saat melakukan komunikasi dengan orang lain yang berbeda budaya, kita sering dihadapkan pada perbedaan bahasa, aturan, hingga norma yang membedakan kita dengan orang lain tersebut. Kita harus menghadapi perbedaan budaya tersebut agar komunikasi dapat berjalan secara efektif. Komunikasi antara manusia yang berbeda budaya mungkin saja membutuhkan kemampuan untuk mengakomodasikan komunikasi yang terjadi, tetapi kita harus juga tetap ingat bahwa hal ini tidak akan terjadi secara otomatis. Kita perlu ingat bahwa komunikasi yang terjadi antarbudaya yang berbeda dapat menjadi suatu komunikasi yang penuh dengan hambatan, tetapi dapat pula dikatakan bahwa komunikasi yang terjadi akan efektif sama dengan saat kita berkomunikasi dengan orang yang memiliki kesamaan budaya dengan kita. Semua itu tergantung pada kemampuan kita untuk memahami budaya orang yang berkomunikasi dengan kita.<ref>{{Cite book|last=Desideria|date=28 Oct 2016|url=http://repository.ut.ac.id/4472/1/SKOM4318-M1.pdf|title=Komunikasi Antarbudaya (SKOM4318)|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=979011138X|pages=1.3|url-status=live}}</ref>
'''Komunikasi antar budaya''' adalah [[komunikasi]] yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki [[kebudayaan]] yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. <ref name="Human"> Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. ''Human Communication'' :Konteks-konteks Komunikasi. 1996. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal. 236-238</ref> Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah [[komunikasi]] antara orang-orang yang berbeda [[budaya]] (baik dalam arti [[ras]], [[etnik]], atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.<ref name="Human"/>
 
[[Hamid Mowlana]] menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai ''human flow across national boundaries''. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensikonferensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain.<ref name="Komunikasi"> Andrik Purwasito. ''Komunikasi Multikultural''. 2003. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal. 123</ref>
Sedangkansedangkan [[Fred E. Jandt]] mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi [[tatap muka]] diantara orang-orang yang berbeda budayanya.<ref name="Intercultural"> Fred E. Jandt. ''Intercultural Communication'', An Introduction. 1998. London. Sage Publication. Hal. 36</ref> Komunikasi lintas budaya memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara lebih efektif dengan orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dari kita, sehingga masing-masing pihak dapat lebih memahami perbedaan budaya yang ada. Setelah masing-masing pihak memahami adanya perbedaan dalam perilaku komunikasi mereka, akan lebih mudah untuk mencapai kesamaan maksud dan tujuan dari masing-masing individu.<ref>{{Cite book|last=Desideria|last2=Sediyaningsih|first2=Sri|last3=Mani|first3=Festati Broto|last4=Rachman|first4=Ace Sriati|last5=Karim|first5=Lalalo Loina|date=2014|url=http://repository.ut.ac.id/4472/|title=Komunikasi Antarbudaya|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-138-7|volume=2|pages=1–27|language=Indonesian|url-status=live}}</ref>
:''Intercultural communication generally refers to face-to-face interaction among people of diverse culture.''<ref name="Intercultural"/>
 
[[Guo-Ming Chen]] dan [[William J. Sartosa]] mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.<ref name="Dasar-Dasar"> Alo Liliweri. ''Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya''. 2003. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Hal. 11-12,36-42</ref> Selanjutnya komunikasi antarbudaya itu dilakukan:
 
# Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan;<ref name="Dasar-Dasar"/>
Baris 18:
== Hakikat Komunikasi Antarbudaya ==
=== ''Enkulturasi'' ===
[[Berkas:Bali-Danse 0710a.jpg|thumbjmpl|kiri|Tarian adalah salah satu bentuk enkulturasi budaya yang ditransmisikan sejak kecil]]
[[Enkulturasi]] mengacu pada proses dengan mana [[kultur]] ([[budaya]]) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui [[gen]]. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga ke[[agama]]an, dan lembaga [[pemerintahan]] merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.<ref name="Antarmanusia"> Joseph A. Devito. ''Komunikasi Antarmanusia''. Kuliah Dasar. Jakarta. Professional Books. Hal. 479-488</ref>
 
[[Enkulturasi]] mengacu pada proses dengan mana [[kultur]] ([[budaya]]) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui [[gen]]. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga ke[[agama]]an, dan lembaga [[pemerintahan]] merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.<ref name="Antarmanusia"> Joseph A. Devito. ''Komunikasi Antarmanusia''. Kuliah Dasar. Jakarta. Professional Books. Hal. 479</ref>
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
=== ''Akulturasi'' ===
[[Berkas:LondonChinatownSigns.jpg|thumbjmpl|[[Cina]]China dan [[Inggris]] yang berakulturasi]]
[[Akulturasi]] mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui [[Kontak]] atau pemaparan langsung dengan kultur lain.<ref name="Antarmanusia"/> Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam diamerika Se
 
[[Akulturasi]] mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain.<ref name="Antarmanusia"/> Misalnya, bila sekelompok [[imigran]] kemudian berdiam di [[Amerika Serikat]]rikat (kultur tuan rumah), kultur mereka[[Mereka]] sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan[[Tuan rumahRumah]] ini. Berangsurberangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan[[Tuan rumahRumah]] akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Padapada waktu yang sama, kultur tuan[[Tuan rumahRumah]] pun ikut berubah.<ref name="Antarmanusia"/>
 
 
 
 
 
 
 
 
== Fungsi-Fungsi Komunikasi Antarbudaya ==
=== Fungsi Pribadi ===
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi [[komunikasi]] yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.<ref name="Dasar-Dasar"/>
 
[[Berkas:Japanese buddhist monk by Arashiyama cut.jpg|thumbjmpl|[[Pendeta]] [[Budha]] [[Jepang]] menyatakan identitas melalui baju yang dikenakan ]]
* Menyatakan Identitas Sosial<ref name="Dasar-Dasar"/>
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan [[identitas]] [[sosial]]. [[Perilaku]] itu dinyatakan melalui tindakan ber[[bahasa]] baik secara [[verbal]] dan [[non-verbal]]nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal- usul [[suku]] [[bangsa]], [[agama]], maupun tingkat [[pendidikan]] seseorang.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
* Menyatakan Integrasi Sosial<ref name="Dasar-Dasar"/>
Baris 75 ⟶ 43:
Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencri jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang [[simetris]].
 
Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perlaku yang berbeda.<ref name="Dasar-Dasar"/> Perilaku seseorang berfungsi sebagai [[stimulus]] perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan diantaradi antara dua pihak dimaksimumkan.<ref name="Dasar-Dasar"/>
Sebaliknya hubungan yang simetrisdilakukansimetris dilakukan oleh dua orang yang saling bercerminbecermin pada perilaku lainnya.<ref name="Dasar-Dasar"/> Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya.<ref name="Dasar-Dasar"/>
 
=== Fungsi Sosial ===
Sebaliknya hubungan yang simetrisdilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya.
 
===Fungsi Sosial===
* Pengawasan<ref name="Dasar-Dasar"/>
 
FunsiFungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. PraktekPraktik komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk meng[[informasi]]kan "perkembangan" tentang [[lingkungan]]. Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh [[media massa]] yang menyebarlusakanmenyebarluaskan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.
 
* Menjembatani<ref name="Dasar-Dasar"/>
Baris 90 ⟶ 58:
 
* Menghibur<ref name="Dasar-Dasar"/>
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton [[tari]]an [[hula-hula]] dan "[[Hawaian]]" di taman kota yang terletak di depan [[Honolulu]] Zaw, [[Honolulu]], [[Hawai]]. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
 
=== Prinsip-Prinsip KomunkasiKomunikasi Antarbudaya= ==
<!-- * (( terdapatnya golongan ningrat sebagai budaya yang tertinggi))
hal ini terlihat dari adanya ketimpangan pemlihan calon gubernur yang mengharuskan dari keturunan darah biru. -->
* [[Relativitas]] Bahasa<ref name="Antarmanusia"/>
Gagasan umum bahwa [[bahasa]] mempengaruhimemengaruhi pemikiran dan [[perilaku]] paling banyak disuarakan oleh para antropologis [[linguistik]]. Pada akhir tahun 1920-an dan disepanjang tahun 1930-an, dirumuskan bahwa karakteristik bahasa mempengaruhimemengaruhi proses [[kognitif]] kita. Dan karena bahasa-bahasa di [[dunia]] sangat berbeda-beda dalam hal karakteristik [[semantik]] dan strukturnya, tampaknya masuk akal untuk mengatakan bahwa orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang dunia.
 
* Bahasa Sebagai Cermin Budaya<ref name="Antarmanusia"/>
Bahasa men[[cermin]]kan budaya. Makin besar perbedaan budaya, makin perbedaan komunikasi baik dalam bahasa maupun dalam [[isyarat]]-[[isyarat]] nonverbal. Makin besar perbedaan antara budaya (dan, karenanya, makin besar perbedaan komunikasi), makin sulit komunikasi dilakukan.Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya, lebih banyak kesalahan komunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar kemungkinan salah paham, makin banyak salah persepsi, dan makin banyak potong kompas (''[[bypassing]]'').
 
* Mengurangi Ketidak-pastian<ref name="Antarmanusia"/>
 
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besarlah ketidak-pastian dan ambiguitas dalam komunikasi. Banyak dari komunikasi kita berusaha mengurangi ketidak-pastian ini sehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku orang lain. Karena letidak-pasrtian dan ambiguitas yang lebih besar ini, diperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidak-pastian dan untuk berkomunikasi secara lebih bermakna.
 
* Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya<ref name="Antarmanusia"/>
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri (''mindfulness'') para partisipan selama komunikasi. Ini mempunyai konsekuensi positif dan negatif. Positifnya, kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah kita mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Negatifnya, ini membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri.
 
* Interaksi Awal dan Perbedaan Antarbudaya<ref name="Antarmanusia"/>
Perbedaan antarbudaya terutama penting dalam [[interaksi]] awal dan secara berangsur berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun kita selalu menghadapi kemungkinan salah [[persepsi]] dan salah menilai orang lain, kemungkinan ini khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.
 
* Memaksimalkan Hasil Interaksi<ref name="Antarmanusia"/>
== Refenrensi ==
Dalam komunikasi antarbudaya - seperti dalam semua komunikasi - kita berusaha memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi yang dibahas oleh Sunnafrank (1989) mengisyaratkan implikasi yang penting bagi komunikasi antarbudaya. Sebagai contoh, orang akan berintraksi dengan orang lain yang mereka perkirakan akan memberikan hasil positif. Karena komunikasi antarbudaya itu sulit, anda mungkin menghindarinya. Dengan demikian, misalnya anda akan memilih berbicara dengan rekan sekelas yang banyak kemiripannya dengan anda ketimbang orang yang sangat berbeda.
 
Kedua, bila kita mendapatkan hasil yang positif, kita terus melibatkan diri dan meningkatkan komunikasi kita.<ref name="Antarmanusia"/> Bila kita memperoleh hasil negatif, kita mulai menarik diri dan mengurangi komunikasi.<ref name="Antarmanusia"/>
 
Ketiga, kita mebuat prediksi tentang mana perilaku kita yang akan menghasilkan hasil positif.<ref name="Antarmanusia"/> dalam komunikasi, anda mencoba memprediksi hasil dari, misalnya, pilihan topik, posisisi yang anda ambil, perilaku nonverbal yang anda tunjukkan, dan sebagainya.<ref name="Antarmanusia"/> Anda kemudian melakukan apa yang menurut anda akan memberikan hasil positif dan berusaha tidak melakkan apa yang menurut anda akan memberikan hasil negatif.<ref name="Antarmanusia"/>
 
== Hambatan ==
Terdapat tujuh hambatan dalam komunikasi antarbudaya:
# [[Fisik]]
# [[Budaya]]
# [[Persepsi]]
# [[Motivasi]]
# [[Pengalaman]]
# [[Emosi]]
# [[Bahasa]]
# [[Kompetisi]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.intercultural.org Intercultural Communication Institute]
* [http://www.intercultural.org.uk/ Centre for Intercultural Training and Research]
* [http://www.sietar.org.uk/ Society for Intercultural Education, Training and Research] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050827002603/http://www.sietar.org.uk/ |date=2005-08-27 }}
* [http://www.xculture.org Cross Cultural Health Care Program]
 
[[Kategori:Komunikasi]]
[[Kategori:Antropologi budaya]]
[[Kategori:Studi komunikasi]]
 
[[de:Interkulturelle Kommunikation]]
[[en:Cross-cultural communication]]
[[eo:Interkultura komunikado]]
[[es:Comunicación intercultural]]
[[hu:Kultúraközi kommunikáció]]
[[lb:Interkulturell Kommunikatioun]]
[[pl:Komunikacja międzykulturowa]]
[[ru:Межкультурная коммуникация]]