Pertempuran Sekigahara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
dikembalikan ke suntingan 202.152.240.213 |
k Menghapus Kategori:Artikel bagus bertopik militer menggunakan HotCat |
||
(38 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
|territory=Tokugawa menguasai Jepang
|result=Kemenangan Tokugawa
|combatant1=Pasukan Barat
|combatant2=Pasukan Timur
|commander1=[[Ishida Mitsunari]]
|commander2=[[Tokugawa Ieyasu]]
|strength1=104.000 (ada berbagai penjelasan tentang jumlah)
|strength2=82.000 (ada berbagai penjelasan tentang jumlah)
|casualties1=
|casualties2=
}}
{{nihongo|'''Pertempuran Sekigahara'''|関ヶ原の戦い|sekigahara no tatakai}} adalah pertempuran yang terjadi tanggal [[15 September]] [[1600]] menurut [[kalender lunar]] ([[21 Oktober]] [[1600]] menurut [[kalender Gregorian]]) di Sekigahara, distrik Fuwa, Provinsi [[Mino]], [[Jepang]].
Pertempuran melibatkan pihak yang dipimpin [[Tokugawa Ieyasu]] melawan pihak [[Ishida Mitsunari]] sehubungan perebutan kekuasaan sesudah wafatnya [[Toyotomi Hideyoshi]]. Pertempuran dimenangkan oleh pihak Tokugawa Ieyasu yang memuluskan jalan menuju terbentuknya [[Keshogunan Tokugawa]].
Dendam akibat Pertempuran Sekigahara berperan dalam melahirkan gerakan menggulingkan pemerintahan [[Keshogunan Edo]]
Pihak yang bertikai dalam pertempuran ini terbagi menjadi kubu Tokugawa (Pasukan
Setelah pertempuran selesai, kekuasaan militer cenderung berhasil dikuasai pihak Tokugawa sehingga Pertempuran Sekigahara juga terkenal dengan sebutan ''Tenka wakeme no tatakai'' {{nihongo||天下分け目の戦い||pertempuran yang menentukan pemimpin Jepang}}.
Baris 32:
== Latar belakang ==
=== Perselisihan di dalam pemerintahan
Pemerintah
Pertentangan menjadi semakin panas setelah pasukan ditarik mundur dari Joseon dan wafatnya Toyotomi Hidenaga
[[Tokugawa Ieyasu]] merupakan salah satu anggota dari dewan lima menteri yang menjadi tokoh yang sangat berpengaruh. Ieyasu mengatur pembagian wilayah untuk para daimyo berikut nilai [[
Setelah [[Maeda Toshiie]] wafat di bulan Maret tahun berikutnya (1599), bentrokan bersenjata terjadi antara faksi birokrat pimpinan [[Ishida Mitsunari]] dan faksi bersenjata pimpinan kelompok [[Kato Kiyomasa|Katō Kiyomasa]], [[Fukushima Masanori]] dan 7 komandan militer. Ishida Mitsunari kabur bersembunyi ke rumah kediaman Ieyasu dan dituduh Ieyasu bertanggung jawab atas terjadinya bentrokan. Ishida Mitsunari lalu dipecat sebagai anggota pelaksana pemerintahan dan dikenakan tahanan rumah di [[Istana Sawayama]].
Baris 43:
Ada pendapat yang meragukan cerita Ishida Mitsunari yang kabur bersembunyi di rumah kediaman Ieyasu, karena peristiwa ini tidak didukung bukti sejarah yang kuat.
Kekuatan penentang Tokugawa Ieyasu tamat dengan habisnya
Tokugawa Ieyasu kemudian berusaha merebut kekuasaan pemerintah dengan cara memanfaatkan pertentangan antara faksi militer dan faksi birokrat di dalam pemerintahan Toyotomi yang semakin melemah.
Baris 52:
Memasuki tahun 1600, Tokugawa Ieyasu menggunakan kesempatan kaburnya [[Fujita Nobuyoshi]] (mantan pengikut klan Uesugi) untuk mengkritik [[Uesugi Kagekatsu]] penguasa [[Aizu]] yang dituduh telah memperkuat diri secara militer. Ieyasu juga memperingatkan kemungkinan Uesugi Kagekatsu bertujuan menyerang [[Kyoto]] sekaligus meminta Kagekatsu untuk datang ke Kyoto untuk menjelaskan duduk persoalan.
Penasehat Kagekatsu yang bernama [[Naoe Kanetsugu]] menolak tuduhan Ieyasu,
Sepeninggal Ieyasu yang berangkat ke Aizu, Ishida Mitsunari yang selesai dikenakan tahanan rumah kembali berkelompok dengan [[Otani Yoshitsugu|Ōtani Yoshitsugu]], anggota dewan pelaksana administrasi [[Mashida Nagamori]] dan [[Ankokuji Ekei]]. Kelompok Mitsunari mendapat dukungan militer dari pasukan [[Mori Terumoto|Mōri Terumoto]] yang bersama-sama membentuk Pasukan Barat. Kelompok Mitsunari berencana untuk menyandera istri dan anak-anak para [[daimyo]] pengikut Ieyasu sebelum mengangkat senjata melawan pasukan Ieyasu.
Ieyasu menyadari pergerakan militer Mitsunari sewaktu berada di [[Oyama]] (provinsi [[Shimotsuke]]) berdasarkan laporan pengikutnya yang bernama [[Torii Mototada]] yang tinggal di Istana Fushimi. Ieyasu yang sedang dalam perjalanan untuk menaklukkan [[Uesugi Kagekatsu]] di Aizu segera membatalkan rencana menyerang Kagekatsu. Ieyasu lalu mengadakan pertemuan dengan para daimyo pengikutnya mengenai strategi menghadapi Ishida Mitsunari. Pertemuan ini dikenal sebagai [[Perundingan Oyama]]. Daimyo seperti [[Sanada Masayuki]] dan Tamaru Tadamasa melepaskan diri dari pasukan Ieyasu,
Penjelasan lain mengatakan penaklukkan Uesugi Kagekatsu semata-mata digunakan Tokugawa Ieyasu sebagai alasan untuk dapat bentrok dengan pasukan Mitsunari. Daerah [[Kinai]] sengaja dibiarkan tidak terjaga untuk mengundang pergerakan pasukan Mitsunari. Istana Fushimi sengaja ditinggalkan pasukan Ieyasu dan hanya dijaga pasukan Torii Mototada untuk memancing penyerangan dari pasukan Mitsunari.
Baris 68:
Pada hari berikutnya ([[12 Juli]]), Ishida Mitsunari, [[Mashita Nagamori]] dan [[Ankokuji Ekei]] mengadakan pertemuan rahasia di Istana Sawayama. Dalam pertemuan antara lain disepakati permohonan untuk menunjuk [[Mori Terumoto|Mōri Terumoto]] sebagai panglima tertinggi Pasukan Barat. Pada hari yang sama, Ishida Mitsunari dan kelompoknya menyiapkan pos-pos pemeriksaan di dekat sungai Aichi untuk menghentikan pasukan yang bermaksud bergabung dengan Pasukan Timur. Gerakan pasukan [[Chosokabe Morichika|Chōsokabe Morichika]] dan [[Nabeshima Katsushige]] menjadi terhenti sehingga akhirnya tidak jadi bergabung dengan Pasukan Timur.
Pada tanggal [[17 Juli]], Mitsunari menyatakan perang terhadap Ieyasu dengan mengepung [[Istana Fushimi]] yang dijaga pengikut Ieyasu bernama [[Torii Mototada]]. Mitsunari mengeluarkan peringatan kepada Mototada agar menyerah. Mototada menolak pemintaan Mitsunari sehingga mulai diserang pada tanggal [[19 Juli]]. Istana Fushimi digempur oleh pasukan [[Ukita Hideie]] dan [[Shimazu Yoshihiro]]. Pasukan yang dipimpin Mototada bertempur dengan sengit sebelum menyerah pada tanggal [[1 Agustus]].
Selanjutnya, basis-basis kekuatan militer Tokugawa seperti [[Istana Tanabe]] di provinsi [[Tango]], [[Istana Tsu|Istana Anotsu]] dan [[Istana Matsusaka]] di provinsi [[Ise]], secara berturut-turut semuanya berhasil direbut pasukan Mitsunari di bulan Agustus 1600. Mitsunari yang berniat menyerang provinsi [[Mino]] memindahkan markas pasukannya dari Istana Sawayama ke [[Istana Ogaki|Istana Ōgaki]] pada tanggal [[10 Agustus]].
Baris 74:
Sementara itu, Pasukan Timur terus maju ke arah barat melalui jalur [[Tokaido|Tōkaido]] tanpa dipimpin Tokugawa Ieyasu yang sedang berada di Edo. [[Fukushima Masanori]] dan [[Ikeda Terumasa]] yang berada di garis depan pimpinan Pasukan Timur berhasil menaklukkan [[Istana Gifu]] yang dikuasai [[Oda Hidenobu]] (Sanbōshi) pada tanggal [[23 Agustus]]. Ieyasu sedang berada di Edo mengirimkan surat kepada para daimyo. Ieyasu memanfaatkan [[Todo Takatora|Tōdō Takatora]] dan [[Kuroda Nagamasa]] untuk membujuk daimyo yang setia pada Toyotomi agar tidak bergabung dengan Pasukan Barat. Setelah mengetahui jatuhnya Istana Gifu, Ieyasu dengan segan memimpin sekitar 30.000 prajurit melalui jalur Tōkaido menuju [[Osaka]].
Putra ketiga Ieyasu yang bernama [[Tokugawa Hidetada]] diserahi tugas memimpin pasukan utama Tokugawa yang terdiri dari 38.000 prajurit. Hidetada sedang membawa pasukan melewati jalur [[Nakasendo|Nakasendō]] berusaha menaklukkan Istana Ueda yang dipertahankan oleh [[Sanada Masayuki]]
Para bawahan Tokugawa Hidetada seperti daimyo wilayah ''han'' [[Ogo|Ōgo]] bernama [[Makino Yasunari]] dihukum kurungan karena dituduh bertanggung jawab atas keterlambatan pasukan Tokugawa dan baru dilepas beberapa tahun kemudian.
Ada banyak kecurigaan sehubungan dengan keputusan Tokugawa Hidetada menggunakan pasukan inti Tokugawa untuk menyerang Sanada Masayuki. Daimyo kecil seperti Sanada Masayuki sebetulnya tidak perlu diserang apalagi penyerangan dilakukan persis sebelum terjadinya pertempuran besar. Walaupun tidak sedang dipimpin sendiri oleh Ieyasu, pasukan inti Tokugawa memerlukan waktu terlalu lama untuk menghadapi Sanada Masayuki yang hanya memiliki sedikit prajurit. Pendapat lain yang dapat dipercaya mengatakan Ieyasu menggunakan strategi tidak menurunkan pasukan inti dalam Pertempuran Sekigahara agar pasukan yang dimilikinya tetap utuh agar bisa digunakan di kemudian hari.
Pendapat lain juga mempertanyakan sebab pasukan Hidetada terlambat datang. Pada awalnya, Hidetada menerima perintah dari Ieyasu untuk menaklukkan Istana Ueda di provinsi [[Shinshu]]. Perintah menyerang Shinshu dibatalkan oleh Ieyasu setelah mendengar berita jatuhnya [[Istana Gifu]]. Tokugawa Ieyasu mengeluarkan perintah yang baru kepada Hidetada agar memimpin pasukan menuju provinsi [[Mino]] pada tanggal [[29 Agustus]]
Tokugawa Ieyasu juga baru bergabung lokasi berkumpulnya Pasukan Timur di Akasaka, Gunung Oka pada malam sebelum pertempuran ([[14 September]] [[1600]]).
Baris 89:
=== Pihak yang bertikai dalam Pertempuran Sekigahara ===
(
{| border="1" cellpadding="5"
|'''Pasukan Timur'''
Baris 247:
=== Formasi pasukan ===
Pada tanggal [[15 September]] [[1600]], kedua belah pihak Pasukan Barat dan Pasukan Timur saling berhadapan di Sekigahara. Menurut buku "Sejarah Jepang" yang disusun oleh markas besar Angkatan Darat Jepang, kubu Pasukan Timur tediri dari 74.000 prajurit dan kubu Pasukan Barat terdiri dari 82.000 prajurit. Di lembah sempit Sekigahara berkumpul pasukan dengan total lebih dari 150.000 prajurit.
Baris 255:
=== Pertempuran dimulai ===
Kedua belah pihak saling diam berhadapan di tengah kabut tebal. Pada saat kabut menipis, [[Ii Naomasa]] dan pasukan kecil pimpinan [[Matsudaira Tadayoshi]] yang berada di samping pasukan Fukushima bermaksud lewat menerobos. Fukushima Masanori yang sudah dijanjikan Ieyasu untuk memimpin penyerangan utama Pasukan Timur di bagian paling depan menjadi terkejut. Masanori memanggil pasukan yang mencoba menerobos agar berhenti,
Pasukan Ukita yang dijadikan sasaran juga langsung balas menembak. Sekigahara menjadi medan pertempuran sengit. Pasukan Fukushima yang terdiri dari 6.000 prajurit dan pasukan Ukita yang terdiri dari 17.000 prajurit saling desak dan saling bunuh tanpa bisa maju selangkah pun juga.
Pasukan [[Kuroda Nagamasa]] yang terdiri dari 5.400 prajurit dan pasukan [[Hosokawa Tadaoki]] yang terdiri dari 5.100 pasukan secara bersama-sama mengincar pasukan [[Ishida Mitsunari]] dan membuka serangan besar - besaran. Pasukan Shima Sakon dan [[Gamo Satoie|Gamō Satoie]] yang berada di pihak Ishida Mitsunari juga bertarung dengan gagah berani, musuh yang menyerang pasti dipukul mundur. [[Ota Gyuichi|Ōta Gyūichi]] yang mengalami sendiri pertempuran sengit Sekigahara menulis sebagai berikut: "Kawan dan lawan saling dorong, suara teriakan
Ketika pertempuran sudah berlangsung lebih dari 2 jam, Ishida Mitsunari membuat isyarat asap untuk memanggil gugus pasukan yang belum juga turut bertempur. Mistunari mengirim kurir untuk mengajak pasukan Shimazu untuk ikut bertempur,
=== Pembelotan Kobayakawa Hideaki ===
Kobayakawa
Pasukan Kobayakawa Hideaki menggempur sayap kanan gugusan pasukan Ōtani Yoshitsugu. Walaupun sudah bersekongkol dengan Ieyasu, [[Wakisaka Yasuharu]], [[Ogawa Suketada]], [[Akaza Naoyasu]] dan [[Kutsuki Mototsuna]] yang masih menunggu situasi jalannya pertempuran, akhirnya membelot ke kubu Pasukan Timur. Akibat aksi pembelotan demi pembelotan ke kubu Pasukan Timur, hasil akhir pertempuran Sekigahara yang seharusnya dimenangkan Pasukan Barat berubah dimenangkan Pasukan Timur.
Baris 271:
=== Pasukan Barat tercerai-berai ===
Di tengah keadaan Pasukan Barat yang mulai tercerai-berai, pasukan yang dipimpin [[Shimazu Yoshihiro]] berusaha mundur dengan memotong garis depan menerobos pasukan Ieyasu sambil terus menerus melepaskan tembakan ke arah gugus tempur Ieyasu. Pasukan Fukushima menjadi ketakutan melihat kenekatan pasukan Shimazu yang mundur memotong garis depan. [[Ii Naomasa]] dan [[Matsudaira Tadayoshi]] berusaha mengejar pasukan Shimazu,
Pada akhirnya, pasukan Shimazu berhasil mundur walaupun menderita korban tewas seperti [[Shimazu Toyohisa]] dan [[Ata Moriatsu]] dan pasukan yang tersisa jumlahnya tinggal sekitar 80 prajurit. Shimazu Yoshihiro bisa lolos berkat penyamaran Ata Moriatsu yang mengenakan mantel tempur (''jinbaori'') milik Yoshihiro yang dihadiahkan oleh Toyotomi Hideyoshi. Moriatsu bertempur mati-matian dengan lawan yang menyangkanya sebagai Shimazu Yoshihiro, hingga sadar pasti tewas dan melakukan [[seppuku]]. Gugus tempur Pasukan Barat yang lain juga berhasil dihancurkan atau lari tercerai-berai.
Baris 279:
=== Daerah Tohoku ===
Ada cerita yang didasarkan bukti kuat bahwa penghancuran klan Uesugi akibat dijelek-jelekkan oleh [[Hori Hideharu]] yang berada di pihak Pasukan Timur,
Dalam mengawasi pergerakan pasukan Ishida Mitsunari, Ieyasu mengeluarkan perintah untuk kepada [[Yūki Hideyasu]] sebagai kekuatan utama dalam mengawasi Uesugi Kagekatsu, dibantu oleh para daimyo yang mempunyai wilayah yang bertetangga dengan wilayah Kagekatsu seperti [[Mogami Yoshiaki]], [[Hori Hideharu]] dan [[Date Masamune]].
Baris 296:
=== Daerah Hokuriku ===
[[Maeda Toshinaga]] yang merasa harus mendukung penyerangan terhadap Uesugi Kanetsugi berangkat dari Kanazawa pada tanggal [[26 Juli]] [[1600]]. Memasuki bulan Agustus, [[Yamaguchi Munenaga]] yang bertahan di dalam [[Istana Daishoji|Istana Daishōji]] berhasil dikepung oleh pasukan Maeda Toshinaga dan jatuh pada tanggal [[3 Agustus]]. [[Istana Fukui|Istana Kitanojō]] yang dijaga [[Aoki Kazunori]] juga sudah berhasil dikepung,
Di tengah jalan, Maeda Toshinaga membagi pasukannya menjadi dua. Setengah dari pasukannya dikirim untuk menyerang [[Niwa Nagashige]] yang bertahan di dalam [[Istana Komatsu]]. Pada tanggal [[9 Agustus]] [[1600]], pasukan Nagashige yang sebelumnya sudah tercerai berai akibat serangan mendadak kembali dihantam oleh pasukan inti Toshinaga sehingga korban jatuh dalam jumlah besar di pihak Nagashige. Niwa Nagashige akhirnya menawarkan perdamaian dan menyerahkan Istana Komatsu. Toshinaga yang berhasil pulang ke Kanazawa segera menyusun kembali pasukannya dengan tergesa-gesa dan baru berhasil berangkat dari Kanazawa pada tanggal [[12 September]] [[1600]] sehingga pada akhirnya tidak berhasil sampai di Sekigahara.
Baris 304:
[[Kyogoku Takatsugu|Kyōgoku Takatsugu]] yang berada di kubu Pasukan Timur tidak berhasil mempertahankan [[Istana Otsu|Istana Ōtsu]] dan diasingkan sebagai pendeta di kuil Onjōji, Gunung Kōya.
;Istana Tanabe
[[Hosokawa Tadaoki]] ketika sedang pergi berperang menitipkan [[Istana Tanabe]] di provinsi [[Tango]] kepada [[Hosokawa Fujitaka|Hosokawa Yūsai]] yang hanya ditemani 500 prajurit. Pasukan Barat yang dipimpin panglima tertinggi [[Onogi Shigekatsu]] (penguasa [[Istana Fukuchiyama]]) mengepung Istana Tanabe dengan lebih dari 15.000 prajurit dari pasangan bapak dan anak [[Koide Yoshimasa]]-[[Koide Hidemasa]] dan [[Akamatsu Hirohide]]. Pertempuran berlangsung seimbang
Keadaan pertempuran kemudian tidak lagi menguntungkan pihak Pasukan Timur, sehingga satu-satunya pilihan Hosokawa Yūsai adalah gugur secara terhormat daripada ditaklukkan musuh. Buku berisi ilmu rahasia seni menulis [[Waka|Kadō]] yang disebut Kokindenju sudah diputuskan untuk diwariskan semuanya kepada murid yang bernama [[Hachijonomiya Toshihitoshinno|Hachijōnomiya Toshihitoshinnō]]. Kabar ini diteruskan oleh Hachijonomiya kepada [[Kaisar Goyozei|Kaisar Goyōzei]] yang merasa takut akan kehilangan Hosokawa Yūsai. Kaisar mengeluarkan perintah kepada pihak Pasukan Barat agar menghentikan penyerangan ke Istana Tanabe. Pasukan Barat tidak mau menghentikan penyerangan begitu saja, lagipula Yūsai juga menolak untuk menyerahkan Istana Tanabe. Pada tanggal [[12 September]] [[1600]], kaisar mengirim tiga orang utusan pribadi yang bernama [[Nakanoin Michikatsu]], [[Karasuma Mitsuhiro]] dan [[Sanjūnishi Sanuki]] ke Istana Tanabe. Hosokawa Yūsai akhirnya menerima usulan damai dan menyerahkan Istana Tanabe kepada [[Onogi Shigekatsu]] pada tanggal [[18 September]] [[1600]].
Sehabis mengusir Hosokawa Yūsai dari Istana Tanabe, Onogi Shigekatsu mendengar kabar kekalahan Pasukan Barat di Sekigahara. Shigekatsu segera pulang melarikan diri ke Istana Fukuchiyama. Tidak lama kemudian Istana Fukuchiyama dikepung oleh pasukan [[Hosokawa Tadaoki]] yang baru saja menang perang dan pasukan [[Tani Morimoto]] yang membelot ke kubu Pasukan Timur. Shigekatsu memohon agar nyawanya diampuni,
=== Kyushu ===
[[Kuroda Yoshitaka|Kuroda Josui]], [[Kato Kiyomasa|Katō Kiyomasa]], [[Nabeshima Naoshige]] sedang berada di wilayah kekuasaannya masing-masing di Kyushu. Kiyomasa dan Noshige pada awalnya mempertahankan sikap netral, sedangkan Josui berusaha keras membantu Pasukan Timur dengan tanpa ragu-ragu menyumbangkan semua uang dan perbekalan yang disimpan di [[Istana Nakatsu]]. Berkat semua
Sementara itu, [[Otomo Yoshimune|Ōtomo Yoshimune]] dari kubu Pasukan Barat ingin lebih memanaskan pertentangan antara kubu Timur-Barat. Yoshimune yang menerima dukungan dari [[Mori Terumoto|Mōri Terumoto]] berencana untuk merebut kembali provinsi [[Bungo]]. Pada tanggal [[9 September]] [[1600]], Ōtomo Yoshimune menjejakkan kaki di provinsi Bungo yang baru pertama kali dilakukannya sejak diasingkan. Yoshimune yang mengumpulkan bekas pengikutnya menantang pasukan Kuroda Josui untuk bertempur di Ishigakihara (sekarang kota [[Beppu]]).
Pada tanggal [[13 September]] [[1600]], kedua belah pihak terlibat bentrokan bersenjata. Kubu pihak Yoshimune akhirnya menyerah kepada kubu Josui akibat terbunuhnya jenderal dari pihak Yoshimune. Pada tanggal [[15 September]] [[1600]], Ōtomo Yoshimune memutuskan untuk menjadi biksu setelah menyerahkan diri kepada pasukan yang dipimpin [[Mori Tomonobu]] yang bertempur untuk kubu pasukan Josui. Katō Kiyomasa yang ketika mendengar berita kemenangan pasukan Josui sedang memimpin bala bantuan untuk Josui dari Kumamoto segera berbalik arah menyerang wilayah kekuasaan [[Konishi Yukinaga]].
Baris 321:
=== Daerah-daerah lain ===
;Kanto
[[Satake Yoshinobu]] menjadi ragu-ragu dalam menentukan pihak yang perlu didukung. Yoshinobu sendiri merupakan sahabat dari [[Ishida Mitsunari]],
;Ise
Baris 327:
== Penyelesaian pasca Sekigahara ==
[[Berkas:Sekigahara Battlefield.jpg|
* Seusai Pertempuran Sekigahara, [[Ishida Mitsunari]] tertangkap oleh pasukan [[Tanaka Yoshimasa]] pada tanggal [[21 September]] [[1600]], sedangkan [[Konishi Yukinaga]] tertangkap tanggal [[19 September]] dan [[Ankokuji Ekei]] tertangkap tanggal [[23 September]] tahun yang sama. Para tawanan kemudian diarak berkeliling kota di [[Osaka]] dan [[Sakai]] sebelum dieksekusi di tempat bernama [[Rokujogawara|Rokujōgawara]] yang terletak di pinggir [[sungai Kamo]], Kyoto.
* [[Ukita Hideie]] yang setelah Pertempuran Sekigahara melarikan diri ke provinsi [[Satsuma]] berhasil ditangkap oleh [[Shimazu Tadatsune]]
* [[Nastuka Masaie]] melarikan diri ke tempat tinggalnya di [[Istana Minakuchi]] provinsi [[Omi|Ōmi]]
▲*[[Ukita Hideie]] yang setelah Pertempuran Sekigahara melarikan diri ke provinsi [[Satsuma]] berhasil ditangkap oleh [[Shimazu Tadatsune]] di akhir tahun [[1603]]. Hideie kemudian diserahkan kepada Tokugawa Ieyasu. Tadatsune dan [[Maeda Toshinaga]] yang merupakan kakak dari istri Hideie ([[Putri Go|Putri Gō]]) meminta pengampunan atas nyawa Hideie dan dikabulkan oleh Ieyasu. Hukuman mati Ukita Hideie dikurangi menjadi hukuman buang ke [[pulau Hachijojima|pulau Hachijōjima]] setelah menjalani hukuman kurungan di gunung Kuno, provinsi Suruga.
* Hukuman untuk [[Shimazu Yoshihiro]] tidak juga kunjung berhasil diputuskan. Pada bulan April [[1602]], Tokugawa Ieyasu memutuskan wilayah kekuasaan Yoshihiro diberikan kepada kakaknya yang bernama [[Shimazu Yoshihisa]] karena menurut Ieyasu, "Tindakan Yoshihiro bukanlah (tindakan yang) dapat diterima majikan." Hak Yoshihiro sebagai pewaris klan juga dicabut dan putranya yang bernama [[Shimazu Tadatsune]] ditunjuk sebagai penggantinya.▼
* [[Mori Terumoto|Mōri Terumoto]] dinyatakan bersalah karena sebagai panglima tertinggi mengeluarkan berbagai petunjuk untuk mempertahankan Istana Osaka. Wilayah kekuasaan Terumoto dikurangi hingga tinggal menjadi dua provinsi, yakni provinsi [[Suo|Suō]] dan provinsi [[Nagato]]. Pada mulanya, Tokugawa Ieyasu menjanjikan seluruh wilayah klan Mōri untuk [[Kikkawa Hiroie]],
▲*[[Nastuka Masaie]] melarikan diri ke tempat tinggalnya di [[Istana Minakuchi]] provinsi [[Omi|Ōmi]] tapi berhasil dikejar oleh pasukan [[Ikeda Terumasa]] yang bertempur untuk kubu Pasukan Timur. Masaie melakukan bunuh diri pada tanggal [[3 Oktober]] [[1600]]. [[Otani Yoshitsugu|Ōtani Yoshitsugu]] melakukan bunuh diri sewaktu mempertahankan diri dari serangan [[Kobayakawa Hideaki]] yang membelot ke kubu Pasukan Timur.
▲*Hukuman untuk [[Shimazu Yoshihiro]] tidak juga kunjung berhasil diputuskan. Pada bulan April [[1602]], Tokugawa Ieyasu memutuskan wilayah kekuasaan Yoshihiro diberikan kepada kakaknya yang bernama [[Shimazu Yoshihisa]] karena menurut Ieyasu, "Tindakan Yoshihiro bukanlah (tindakan yang) dapat diterima majikan." Hak Yoshihiro sebagai pewaris klan juga dicabut dan putranya yang bernama [[Shimazu Tadatsune]] ditunjuk sebagai penggantinya.
▲* [[Mori Terumoto|Mōri Terumoto]] dinyatakan bersalah karena sebagai panglima tertinggi mengeluarkan berbagai petunjuk untuk mempertahankan Istana Osaka. Wilayah kekuasaan Terumoto dikurangi hingga tinggal menjadi dua provinsi, yakni provinsi [[Suo|Suō]] dan provinsi [[Nagato]]. Pada mulanya, Tokugawa Ieyasu menjanjikan seluruh wilayah klan Mōri untuk [[Kikkawa Hiroie]], tapi kemudian janji ini diubah secara sepihak oleh Ieyasu. Kikkawa Hiroie hanya akan diberi dua provinsi milik klan Mōri yang tersisa ([[Suo|Suō]] dan [[Nagato]]) sehingga pemberian Ieyasu ditolak oleh Hiroie dan kedua provinsi ini tetap menjadi milik klan Mōri.
* Hak atas semua wilayah kekuasaan [[Tachibana Muneshige]] dan [[Maeda Toshinaga]] dicabut karena telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan [[Niwa Nagashige]]. Muneshige dan Nagashige kemudian dipulihkan haknya sebagai daimyo lain berkat jasa baik [[Tokugawa Hidetada]]. Muneshige juga menerima kembali bekas wilayah kekuasaannya.
* [[Chosokabe Morichika|Chōsokabe Morichika]] mengaku bersalah sebagai pembunuh kakak kandungnya
* Wilayah kekuasaan senilai 1.200.000 [[koku]] milik [[Uesugi Kagekatsu]] dari [[Aizu]] dikurangi menjadi hanya tinggal wilayah Yonezawa bekas kepunyaan [[Naoe Kanetsugu]] yang hanya bernilai 300.000 [[koku]].▼
▲*[[Chosokabe Morichika|Chōsokabe Morichika]] mengaku bersalah sebagai pembunuh kakak kandungnya yang yang bernama [[Tsuno Chikatada]] akibat kesalah pahaman dan laporan bohong yang disampaikan pengikutnya. Tokugawa Ieyasu marah besar hingga merampas semua wilayah kekuasaan Chōsokabe Morichika.
* [[Satake Yoshinobu]] yang tadinya menguasai provinsi [[Hitachi]] yang bernilai 540.000 [[koku]] ditukar dengan provinsi [[Dewa]] yang hanya bernilai 180.000 [[koku]].▼
▲*Wilayah kekuasaan senilai 1.200.000 [[koku]] milik [[Uesugi Kagekatsu]] dari [[Aizu]] dikurangi menjadi hanya tinggal wilayah Yonezawa bekas kepunyaan [[Naoe Kanetsugu]] yang hanya bernilai 300.000 [[koku]].
▲*[[Satake Yoshinobu]] yang tadinya menguasai provinsi [[Hitachi]] yang bernilai 540.000 [[koku]] ditukar dengan provinsi [[Dewa]] yang hanya bernilai 180.000 [[koku]].
* [[Kobayakawa Hideaki]] berkhianat dari kubu Pasukan Barat dan membelot ke kubu Pasukan Timur ditukar wilayah kekuasaannya dari provinsi [[Chikuzen]] yang cuma bernilai 360.000 [[koku]] menjadi provinsi [[Bizen]] yang bernilai 570.000 [[koku]]. Pada tahun [[1602]], [[Kobayakawa Hideaki]] yang masih berusia 21 tahun meninggal karena sakit gila, tanpa ada anak pewaris dan garis keturunannya putus begitu saja.
* [[Wakisaka Yasuharu]] dan [[Kutsuki Mototsuna]] yang membelot ke kubu Pasukan Timur atas ajakan [[Kobayakawa Hideaki]] mendapat wilayah kekuasaan. Pembelotan [[Ogawa Suketada]] dan [[Akaza Naoyasu]] justru sia-sia karena wilayah kekuasaan dirampas oleh Ieyasu. Tokugawa Ieyasu tidak menghargai para pembelot dari kubu Pasukan Barat kecuali Hideaki, Yasuharu dan Mototsuna. Ogawa Suketada memang dikabarkan mempunyai sejarah pembelotan ke sana kemari, lagipula putra pewarisnya merupakan sahabat dekat [[Ishida Mitsunari]]. Selain itu, Akaza Naoyasu kabarnya takut mendengar bunyi tembakan. Ogawa Suketada tutup usia setahun sesudah Pertempuran Sekigahara, sedangkan Akaza Naoyasu menjadi pengikut [[Maeda Toshinaga]] sebelum mati tenggelam di provinsi [[Etchu|Etchū]] pada tahun [[1606]].
Di pasca Pertempuran Sekigahara, Tokugawa Ieyasu menghadiahkan pada daimyo pendukung kubu Pasukan Timur dengan tambahan wilayah kekuasaan yang luas.
* [[Hosokawa Tadaoki]] yang tadinya memiliki provinsi [[Tango]] (Miyazu) senilai 180.000 koku ditukar dengan provinsi [[Buzen]] (Okura) yang bernilai 400.000 koku.
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[Fukushima Masanori]] yang memiliki provinsi [[Owari]] (Kiyosu) senilai 200.000 koku ditukar dengan provinsi [[Provinsi Aki|Aki]] dan [[Bingo]] (Hiroshima) yang bernilai 498.000 koku.▼
* [[Ikoma Kazumasa]] yang menguasai provinsi [[Sanuki]] (Takamatsu) senilai 65.000 koku ditingkatkan penghasilannya menjadi 171.000 koku.▼
▲*[[Todo Takatora|Tōdō Takatora]] dipindahkan dari Itajima (provinsi Iyo) yang bernilai 80.000 koku ke Imabari yang terletak di provinsi yang sama tapi bernilai 200.000 koku.
* [[Ikeda Terumasa]] yang menguasai provinsi Mikawa (Yoshida) senilai 152.000 koku dipindahkan ke provinsi [[Harima]] (Himeji) yang bernilai 520.000 koku.▼
* [[
* [[Kato Kiyomasa|Katō Kiyomasa]] yang menguasai provinsi [[Higo]] ditingkatkan penghasilannya dari 195.000 koku menjadi 515.000 koku.
▲*[[Yamauchi Kazutoyo]] yang tadinya memiliki provinsi [[Totomi|Tōtōmi]] (Kakegawa) senilai 70.000 koku ditukar dengan provinsi [[Tosa]] yang bernilai 240.000 koku.
▲*[[Fukushima Masanori]] yang memiliki provinsi [[Owari]] (Kiyosu) senilai 200.000 koku ditukar dengan provinsi [[Provinsi Aki|Aki]] dan [[Bingo]] (Hiroshima) yang bernilai 498.000 koku.
▲*[[Ikoma Kazumasa]] yang menguasai provinsi [[Sanuki]] (Takamatsu) senilai 65.000 koku ditingkatkan penghasilannya menjadi 171.000 koku.
▲*[[Ikeda Terumasa]] yang menguasai provinsi Mikawa (Yoshida) senilai 152.000 koku dipindahkan ke provinsi [[Harima]] (Himeji) yang bernilai 520.000 koku.
▲*[[Kato Kiyomasa|Katō Kiyomasa]] yang menguasai provinsi [[Higo]] ditingkatkan penghasilannya dari 195.000 koku menjadi 515.000 koku.
Para daimyo yang bukan merupakan pengikut Tokugawa Ieyasu sebagian besar diusir ke provinsi-provinsi yang terdapat di sebelah barat Jepang.
* [[Date Masamune]] yang berangkat dari [[Oshu]] untuk bergabung dengan kubu Pasukan Timur juga tidak ketinggalan menerima hadiah dari Ieyasu. Provinsi [[Mutsu]] (Iwadeyama) yang dimiliki [[Date Masamune]] ditingkatkan nilainya dari 570.000 koku menjadi 620.000 koku.
* [[Mogami Yoshiaki]] yang memiliki provinsi [[Dewa]] (Yamagata) ditingkatkan penghasilannya dari 240.000 koku menjadi 570.000 koku.
* Pasca Sekigahara, Nilai wilayah yang langsung berada di bawah kekuasaan Tokugawa Ieyasu bertambah drastis dari 2.500.000 koku menjadi 4.000.000 koku.▼
▲*Pasca Sekigahara, Nilai wilayah yang langsung berada di bawah kekuasaan Tokugawa Ieyasu bertambah drastis dari 2.500.000 koku menjadi 4.000.000 koku.
* Wilayah kekuasaan [[klan Toyotomi]] yang sewaktu [[Toyotomi Hideyoshi]] masih berkuasa bernilai 2.220.000 koku berkurang secara drastis menjadi 650.000 koku. Pelabuhan ekspor-impor di kota [[Sakai]] dan [[Nagasaki]] yang membiayai klan Toyotomi dijadikan milik Tokugawa Ieyasu, sehingga posisi klan Tokugawa berada di atas klan Toyotomi.
* Klan Shimazu dari Satsuma yang kalah dan menderita kerugian besar dalam Pertempuran Sekigahara dan [[klan Mori|klan Mōri]] dari Chōshū yang dirampas wilayah kekuasaannya menyimpan dendam kesumat terhadap Tokugawa Ieyasu. Klan Mōri dan klan Shimazu harus menunggu 250 tahun untuk dapat menumbangkan kekuasaan [[Keshogunan Edo]] yang dibangun Tokugawa Ieyasu.
== Film dan sinetron ==
Pertempuran Sekigahara masih jarang diangkat sebagai film atau sinetron, karena pertempuran hanya berlangsung singkat namun melibatkan banyak sekali pihak yang bertikai.
* [[Aoi Tokugawa Sandai]] ([[Taiga drama]] tahun 2000, produksi [[NHK]]) bercerita tentang tiga generasi dinasti Tokugawa yang dibangun setelah Pertempuran Sekigahara.
== Daftar pustaka ==
* Fujii Jizaemon. ''Sekigahara kassen''. Sekigahara: Sekigahara Kankō Kyōkai, 200?
* Fujii Jizaemon ''Sekigahara kassen shiryōshū''. Tokyo: Shin-Jinbutsuoraisha, 1979.
* Kasaya Kazuhiko. ''Sekigahara kassen yonhyaku-nen no nazo''. Tokyo: Shin-Jinbutsuoraisha, 2000.
* Shiramizu Tadashi. ''Zusetsu: Sekigahara no kassen''. Gifu: Gifu Shimbunsha, 2000.
* Futaki Keinchi. ''Sekigahara kassen''. seri Chūkōshinsho, Tokyo: Chūōkōron, 197?
* Miyakawa Hisako. ''Sekigahara gunki taisei 1-4''. Kokushi Kenkyūkai, 1990.
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.samurai-archives.com/1600.html Peta wilayah kekuasaan masing-masing daimyo serta kekuatan kubu barat dan kubu timur] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070910093958/http://www.samurai-archives.com/1600.html |date=2007-09-10 }}
* {{ja}} [http://www.ginet.or.jp/sekigahara/ Situs resmi kota Sekigahara, Gifu lokasi Pertempuran Sekigahara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080329074753/http://www.ginet.or.jp/sekigahara/ |date=2008-03-29 }}
[[Kategori:Sejarah Jepang]]
[[Kategori:Pertempuran]]
|