Bahasa Belanda Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
AlleandroX (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(95 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox language
| name = Belanda Indonesia
| altname = Belanda Hindia Timur
| nativename = {{lang|nl|Indonesisch-Nederlands}}
| pronunciation =
| image = Kemasan teh berbahasa Belanda di Indonesia.jpg
| imagecaption = Kemasan teh yang masih mempertahankan desain lama dan ejaan Belanda.
| states = [[Indonesia]]<br>[[Belanda]]
| region = {{Tree list}}
* [[Jawa]]
** [[Bandung]]
** [[Depok]]
** [[Jakarta]]
** [[Malang]]
** [[Semarang]]
** [[Surabaya]]
* [[Indonesia Timur]]
** [[Ambon]]
** [[Jayapura]]
** [[Manado]]
** [[Manokwari]]
{{Tree list/end}}
| speakers = 500.000 (1984){{efn|Menurut M.C. van den Toorn (1985), mengacu pada de Vries (1983), ada sekitar setengah juta orang (500.000) yang tersisa yang dapat berbicara bahasa Belanda pada tahun 1984. Namun jumlah tersebut masih spekulatif, angka yang sulit diperkirakan – hanya sebagian kecil dari populasi yang berjumlah lebih dari 130 juta jiwa pada tahun itu.<ref name=":1985">{{cite book|url=https://www.dbnl.org/tekst/_taa008198501_01/_taa008198501_01_0002.php|title=De Nieuwe Taalgids. Jaargang 78|date=1985|publisher= [tijdschrift] De Nieuwe Taalgids|language=nl|first=M.C.|last=van den Toorn}}</ref>}}
| date =
| ethnicity = {{plainlist|
* '''Digunakan sebagai [[Bahasa ibu|B1]]:'''
** [[Orang Belanda|Belanda]]
** [[Orang Indo|Indo]]
* '''Digunakan sebagai [[Bahasa kedua|B2]]:'''
** [[Suku Ambon|Ambon]]
** Borgo
** [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa]]
** [[Suku Jawa|Jawa]]<ref>{{cite web|url=https://www.nemokennislink.nl/publicaties/spreek-je-javaans/|title=Spreek je Javaans? Taal kan je leren (of niet)|website=nemokennislink.nl|publisher=Nemo Kennislink|first=Sophie|last=Villerius|language=nl|date=2016-09-07|access-date=2024-09-19}}</ref>
** [[Suku Minahasa|Minahasa]]
}}
| familycolor = Indo-Eropa
| fam2 = [[Rumpun bahasa Jermanik|Jermanik]]
| fam3 = [[Rumpun bahasa Jermanik Barat|Jermanik Barat]]
| fam4 = Jermanik Weser–Rhine
| fam5 = [[Rumpun bahasa Franka Hilir|Franka Hilir]]
| fam6 = [[Bahasa Belanda|Belanda]]
| script = [[Alfabet Latin|Latin]] (alfabet [[:en:Dutch orthography|Belanda]] dan [[Alfabet bahasa Indonesia|Indonesia]])
| sign =
| nation =
| minority =
| agency =
| iso3 =
| lingua =
| glotto = none
| glottorefname =
| map = Map of the Dutch World.svg
| mapcaption = Negara yang berbahasa Belanda (bahasa Belanda Indonesia dengan warna biru muda)
| notice = IPA
}}
'''Bahasa Belanda Indonesia''' ({{lang-nl|Indonesisch-Nederlands}}) adalah varietas regional dari [[bahasa Belanda]] yang dituturkan di Indonesia. Dalam perkembangannya, bahasa Belanda menjadi bahasa yang digunakan oleh para penjajah selama berabad-abad di [[Kepulauan Indonesia]], baik ketika masih dijajah, atau sebagian dijajah oleh [[Belanda]]. Bahasa ini merupakan bahasa resmi di [[Hindia Belanda]], dan juga di Nugini Belanda, sebelum [[Operasi Trikora|penyerahan]] [[Nugini Barat]] ke Indonesia pada tahun 1963.
==Sejarah==
===Era VOC===
Penggunaan bahasa Belanda secara umum baru dimulai pada akhir masa kolonial di Indonesia. Pada masa [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]], bahasa Belanda hampir tidak berarti, dan banyak daerah benar-benar menggunakan [[Bahasa Melayu dagang dan kreol|bahasa Melayu Rendah]] sebagai [[Basantara|bahasa pergaulan]] dan bahasa perdagangan.
Orang yang bisa berbicara bahasa Belanda memiliki lebih banyak hak. Hanya penduduk asli yang dapat berbicara bahasa Belanda yang diizinkan mengenakan topi dan wanita penduduk asli hanya diizinkan menikah dengan orang Eropa jika mereka dapat berbicara bahasa Belanda.
[[File:nederlandsch indie 1893.jpg|thumb|Peta Hindia Belanda (Nederlands-Indië), 1893.]]
Sekolah-sekolah Belanda didirikan di Ambon dan [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]]. Akan tetapi, tidak semua orang diperbolehkan bersekolah di sekolah-sekolah ini, jumlahnya sedikit, dan biasanya hanya dapat diakses oleh kalangan elit dan bangsawan. Di sekolah orang-orang berbicara bahasa Belanda, tetapi di rumah mereka lebih sering berbicara [[bahasa Melayu]] atau [[bahasa Jawa]].
Orang [[Suku Ambon|Ambon]] dan [[Suku Minahasa|Minahasa]] terkenal dengan kesetiaannya kepada penjajah Belanda, sebagian besar kaum prianya bergabung dengan [[Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] (KNIL), dan juga menyerap gaya hidup dan bahasa Belanda. Hal ini juga memberikan warisan bahwa sampai masa kemerdekaan Indonesia, kedua kelompok etnis ini adalah yang paling fasih atau setidaknya sedikit mampu berbicara bahasa Belanda dibandingkan dengan kelompok etnis asli lainnya. Banyak komunitas mereka sekarang membentuk [[diaspora Maluku]] yang besar di Belanda, khususnya suku Ambon dan [[Orang Maluku|suku-suku asal Maluku]] lainnya.<ref>{{cite web|url=https://www.indonesie.nl/indonesie/reisgids/molukken/achtergronden-molukken/geschiedenis-molukken/|title=Geschiedenis Molukken|website=indonesie.nl|language=nl|access-date=2024-09-19|date=|publisher=Getaway Travel}}</ref>
===Era abad ke-20===
[[Berkas:Tanda bahaya listrik dalam bahasa Belanda, Melayu dan Jawa.jpg|thumb|Tanda bahaya tegangan listrik dalam bahasa Belanda, Melayu Hindia Belanda, dan Jawa di Surabaya.]]
Bahasa Melayu, seperti halnya bahasa Belanda, menjadi semakin penting. Namun, selain sebagai [[bahasa daerah]], bahasa Melayu juga digunakan di negara-negara jajahan Inggris seperti [[Melaka]], [[Singapura]], dan [[Brunei]], di mana bahasa Melayu juga digunakan sebagai bahasa pergaulan.<ref>{{cite web|url=https://reislustigeloonslaaf.nl/2017/07/27/indonesie-een-taal-en-cultuurles-in-vogelvlucht/|title=Indonesië: een taal- en cultuurles in vogelvlucht|first=Sophie|last=Villerius|website=reislustigeloonslaaf.nl|language=nl|access-date=2024-09-19|date=2017-07-27|publisher=Reislustige Loonslaaf}}</ref> Sejak abad ke-20, bahasa Belanda telah memperoleh status riil di Indonesia. Banyak orang Indonesia sekarang juga menggunakan bahasa Belanda di antara keluarga dan teman yang memiliki keturunan Belanda. Pada tahun 1942, ketika [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda|Jepang menduduki Hindia Belanda]], mereka melarang penggunaan bahasa Belanda dan hanya bahasa-bahasa asli Asia, seperti bahasa Melayu dan [[bahasa Jepang]] yang diperbolehkan untuk digunakan.
===
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, tetapi baru diakui oleh Belanda pada tahun 1949, banyak orang yang tetap berbicara bahasa Belanda dalam waktu yang lama, terutama mereka yang memiliki hubungan sejarah dengan Belanda. Di beberapa daerah, kemampuan berbahasa Belanda masih menjadi tolak ukur bukti pendidikan yang baik. Meskipun orang Indonesia sangat bermusuhan terhadap Belanda setelah [[aksi polisionil]] (termasuk agresi militer [[Agresi Militer I|I]] dan [[Agresi Militer II|II]]), banyak yang tetap menghormati bahasa Belanda, bahkan setelah pecahnya periode ''[[Bersiap]]''. [[Sukarno]], presiden pertama dan proklamator Republik Indonesia, juga terus berbicara bahasa Belanda dan membaca banyak buku Belanda setiap tahunnya. Tentu saja bahasa Belanda tidak punah di wilayah tersebut, karena Belanda masih mempertahankan koloninya setelah tahun 1949, [[Nugini Belanda]]. Namun Sukarno mengklaim bahwa wilayah tersebut adalah milik Indonesia dan sudah lama berunding dengan Belanda. Melalui sekolah-sekolah kolonial di Nugini Belanda, banyak [[Kelompok etnis di Papua|orang Papua]], penduduk asli Papua saat ini, juga mempelajari bahasa tersebut.
Dimana [[orang Indonesia]] atau orang campuran yang berorientasi ke Belanda, atau mempunyai hubungan romantis dengan Belanda di masa lalu, disebut dengan istilah diskriminatif dan merendahkan, ''Londo Ireng'', dari istilah Jawa ''londo'' 'pirang' atau 'Belanda', dan ''ireng'' 'hitam'. Ini merujuk kepada [[Belanda Hitam]], istilah di Indonesia untuk orang Indonesia yang orang tua, atau kakek-neneknya berpihak pada pemerintah kolonial Belanda di masa lalu.<ref>{{cite web|url=https://www.ahmadsastra.com/2023/08/membaca-karakter-londo-ireng-jongos.html|title=Membaca Karakter 'Londo Ireng' Jongos Penjajah, Dulu dan Sekarang|website=ahmadsastra.com|publisher=Ahmad Sastra|date=2023-08-09|access-date=2024-09-19|language=id}}</ref>
==Penggunaan saat ini==
[[Berkas:Papan tanda jalan bahasa Indonesia-Belanda di Kota Malang.jpg|thumb|Rambu jalan berbahasa Indonesia dan Belanda di Malang.]]
Setelah [[Proklamasi kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]], ini tidak berarti bahasa Belanda tidak lagi digunakan. Bahasa Belanda adalah bahasa sumber di Indonesia; dan beberapa dokumen dalam bahasa ini mempertahankan [[Bahasa resmi|status resmi]] sebagai dokumen pemerintah.<ref>{{cite web|url=https://www.dutchtrans.co.uk/nl/weet-je-dat-er-nederlands-wordt-gesproken-in-indonesie/|title=Weet je dat er Nederlands wordt gesproken in Indonesië?|website=dutchtrans.co.uk|language=nl|access-date=2024-09-19|date=2023-06-29|publisher=Dutch Trans}}</ref> Bahasa ini juga mempunyai fungsi sebagai bahasa perdagangan di masa lalu, meskipun [[bahasa Inggris]] jauh lebih penting dalam hal itu untuk saat ini.<ref>{{cite web|url=https://gatholotjo.com/2019/03/20/talen-in-indonesie-geen-vernederlandsing-wel-verengelsing-door-joss-wibisono/|title=Talen in Indonesië: geen vernederlandsing, wel verengelsing|first=Joss|last=Wibisono|website=gatholotjo.com|language=nl|access-date=2024-09-19|date=2019-03-20|publisher=Gatholotjo}}</ref>
Padahal, penguasaan bahasa Belanda secara penuh saat ini hanya dimiliki oleh orang-orang tua dan sebagian dari kerabat mereka yang lebih muda, terutama di kota-kota besar di [[Jawa]], [[Semenanjung Minahasa|Minahasa]], [[Kepulauan Maluku|Maluku]], dan [[Papua (Indonesia)|Papua]] (karena kehadiran Belanda di Papua hingga tahun 1963), yang mempelajari bahasa tersebut di sekolah dan masih menggunakannya satu sama lain, di reuni, atau dengan orang asing.<ref>{{cite web |title=Indonesia and South Africa - Taalunie|url=https://taalunie.org/informatie/259/indonesia-and-south-africa |access-date=2024-09-19|website=taalunie.org|language=nl|publisher=Taal Unie}}</ref>
Sejak tahun 1971, [[Universitas Indonesia]] di [[Jakarta]] merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang mempunyai "Bagian Bahasa Belanda". Minat untuk mempelajari bahasa Belanda didorong oleh fakta bahwa [[hukum Indonesia]] sebagian didasarkan pada [[hukum Belanda]], dan banyak tulisan dari era kolonial masih relevan hingga saat ini. Sumber-sumber sejarah, linguistik, filologi, dan medis yang lebih tua juga sering ditulis dalam bahasa Belanda. Ada pula motif lain yang menyebabkan lembaga pendidikan kejuruan dapat ditemukan di [[Semarang]], [[Bandung]], [[Surabaya]], dan [[Yogyakarta]]. Lembaga-lembaga ini sering ditujukan untuk khalayak yang lebih luas. Generasi muda belajar bahasa Belanda untuk memahami bahasa nenek mereka, untuk mempelajari sejarah Indonesia atau untuk tujuan pariwisata (misalnya, ingin menjadi pemandu). Selain bahasa Inggris, [[Bahasa Arab|Arab]], Jepang, dan [[Bahasa Mandarin|Mandarin]], bahasa Belanda adalah bahasa studi yang populer dan setiap tahun lebih dari 10.000 orang Indonesia mempelajarinya di sekolah dan kursus swasta.<ref>{{cite web|url=https://www.the-low-countries.com/article/the-future-of-dutch-language-studies-in-indonesia-is-secure|title=The Future of Dutch Language Studies in Indonesia is Secure|language=en|access-date=2024-09-19|date=2020-06-26|publisher=The Low Countries|first=Reinier|last=Salverda|website=the-low-countries.com}}</ref>
Secara keseluruhan, bahasa Belanda belum sepenuhnya hilang dari Indonesia. Bahasa ini masih digunakan dalam bidang sejarah, linguistik, pertanian, kehutanan, antropologi, dan yurisprudensi. Pengacara sering kali dituntut untuk bisa membaca bahasa Belanda. Karena banyak undang-undang dan dokumen administrasi belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau belum diperbarui secara hukum. Bahasa Belanda masih merupakan bahasa penting di beberapa tempat, seperti [[Depok]] (kota lama), [[Ambon, Indonesia|Ambon]], dan [[Manado]]. Di kota-kota besar di Indonesia, bahasa Belanda sebagian besar digunakan oleh orang Indo-Eropa dan sebagian kecil oleh minoritas [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa]] yang berorientasi ke Barat di [[Bandung]], [[Malang]], [[Semarang]], [[Surabaya]], dan di beberapa bagian Jakarta masih kadang-kadang digunakan.
==Jumlah penutur==
Jumlah penuturnya sekitar 500.000 pada tahun 1984, menurut M.C. van den Toorn (1985), mengacu pada de Vries (1983). Kebanyakan penuturnya adalah orang-orang tua yang masih memiliki ingatan tentang bahasa Belanda. Jumlahnya spekulatif, jumlah mereka sulit diperkirakan – mereka hanya merupakan minoritas yang dapat diabaikan di tengah populasi yang berjumlah lebih dari 130 juta orang pada tahun itu. Namun, jika melihat lebih jauh ke belakang, khususnya pada awal pecahnya [[Perang Dunia II]] pada tahun 1940-an, jumlah penuturnya tidak jauh berbeda. Dari 400.000 orang yang fasih berbahasa Belanda, sebagian besar dari mereka adalah keturunan campuran dan asli Belanda, dengan 200.000 orang lainnya mungkin memiliki setidaknya sedikit pengetahuan atau mungkin bisa berbicara sedikit dalam bahasa Belanda.<ref name=":1985"/>
===Statistik sensus===
* Sensus 1900 – 5.000 penutur (0,012%) dari 29 juta penduduk Hindia Belanda (75.000 orang Eropa).
* Sensus 1920 – 60.000 penutur (0,12%) dari 48 juta penduduk Hindia Belanda (170.000 orang Eropa).
* Sensus 1940 – 773.000 penutur (1,1%) dari 70 juta penduduk Hindia Belanda (290.000 orang Eropa).<ref>{{Cite web |url=http://www.escholarship.org/uc/item/2cg0m6cq?display=all#page-9 |title=eScholarship: A Hidden Language – Dutch in Indonesia<!-- Заголовок добавлен ботом --> |access-date=2011-07-15 |archive-date=2011-08-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110810235210/http://escholarship.org/uc/item/2cg0m6cq?display=all#page-9 |url-status=live |language=en}}</ref>
==Hubungan dengan bahasa Indonesia/Melayu==
Hubungan dengan bahasa Indonesia atau bahasa Melayu biasanya terdiri dari kata-kata serapan yang berasal dari/dalam kedua bahasa tersebut.
===Pengaruh bahasa Belanda===
Bahasa Belanda juga memiliki pengaruh dan kontribusi kosakata yang besar terhadap [[bahasa Indonesia]], [[bahasa Jawa|Jawa]], dan bahasa-bahasa lain di Indonesia. Terdapat sekitar 10.000 kata dalam bahasa Belanda yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti:<ref>{{cite web|url=https://indearchipel.com/2019/09/10/nederlandse-leenwoorden-indonesisch/|title=Nederlandse leenwoorden in het Indonesisch|website=indearchipel.com|language=nl|access-date=2024-09-19|date=2019-09-10|publisher=In De Archipel}}</ref>
* ''knalpot, bekleding, vermaak, achteruit, absurd, afdruk, belasting, bestek, bom, bretel, debat, degen, doktorandus, drama, elan, fabel, flop, fotomodel, fraude, giro, gratis, handel, harem, hutspot, inklaring, jas, kabinet, kanker, kansel, krat, kop, lading, loket, marmer, masker, matras, mondeling, nota, notaris, oma, onderneming, oom, opa, pan, pater, punt, rekening, rimpel, salaris, seks, sigaret, skelet, tank, tante, testikel, tol, urine, vla, wastafel, wortel''.
Akan tetapi, beberapa kata tersebut tidak lagi digunakan. Misalnya, ''hutspot'' tidak lagi umum, dan ''sigaret'' telah banyak digantikan oleh ''rokok''. Kata terakhir ini pada dasarnya berasal dari bahasa Belanda ''roken'' yang berarti ''merokok''.
Ada juga kata-kata yang ditulis berbeda tetapi sering diucapkan sama:
* ''adopsi, apel, asprak, bagasi, bandit, baterai, bioskop, debil, demisioner, duane, ekonomi, energi, ereksi, finansiil, frustrasi, garansi, generasi, granat, handuk, higiene, ideologi, imbesil, impoten, inflasi, jenewer, kampiun, kantor, kardiolog, kastrasi, kondom, kran, kristen, kuitansi, langsam, losion, makelar, marsepen, menstruasi, monarki, opas, operasi, overproduksi, panekuk, parlemen, pesimis, polisi, posbus, poskantor, resesi, revolusi, segregasi, sigar, skorsing, spanduk, tabu, taksi, tanpasta, toleran, vegetarir, verplehster, wanprestasi''.
Setelah Indonesia merdeka, beberapa kata serapan tersebut sengaja diubah agar sesuai dengan pelafalan bahasa Indonesia. Misalnya, ''universitet'' dan ''kwalitet'' diganti dengan ''universitas'' dan ''kualitas'', yang sedikit mengurangi karakter Belanda.
Kata-kata lain tampaknya berasal dari bahasa Belanda. Misalnya, berikut padanannya dalam bahasa Belanda:
* ''abésé (ABC, alfabet), air ledeng (leidingwater), amplop (enveloppe), arbei (aardbei), ateret (achteruit), besenegeng (bezuiniging), buku (boek), dasi (stropdas), dopercis (doperwten), dus (douche), efisen (efficiënt), ember (emmer), fakultas kedokteran (medische faculteit), gaji (gage), gemente (gemeente), hasyis (hasjies), hopagen (hoofdagent), insinyur (ingenieur), interviu ('interview', also from English), kakus (kakhuis, wc), kantor pos (postkantoor), keker (verrekijker), keroket (kroket), klep knalpot (uitlaatklep), komunis (communist), kopor (koffer), koterek (kurketrekker), lengseng (lezing), masase (massage), meisyes (muisjes, hagelslag), netral (neutraal), om (oom), ongkos (onkosten), otobus (autobus), pakansi/vakansi (vakantie), persnelling (versnelling) pipa (pijp), pofercis (poffertjes), puisi (poëzie), rebewes (rijbewijs), reboisasi (herbebossing), sakelek (zakelijk), stasiun (station), teh (thee), wese (wc), zeni (genie)''.
Akan tetapi, banyak kata-kata yang disebutkan di atas juga merupakan kata serapan dalam bahasa Belanda dari bahasa lain.
===Pengaruh dari bahasa Indonesia/Melayu===
Di sisi lain, bahasa Belanda dan [[bahasa Afrikaans]] juga memiliki kata-kata yang dipinjam dari bahasa Indonesia/Melayu. Beberapa di antaranya terkait dengan hidangan:
* ''nasi, bami, babi pangang, ketjap, atjar, gadogado, kroepoek, emping, saté, mango, sambal, loempia, boemboe, trassi, klapper, sereh, peteh[bonen], laos, lombok, kemiri[bonen], pi(e)sang''.
Kosakata lainnya termasuk, misalnya:
* ''kaki'' (''voot''), ''[[batik]], pasar, [[Keris|kris]], [[gamelan]], baboe, [[Wayang|wajang]],'' ''piekeren'' (''pikir'', ''denken''), ''pienter'' (''pintar'', ''slim''), ''[[Amuk|amok]]'', ''[[Kelambu|klamboe]]'', ''karbouw, rimboe, [[Orang utan|orang oetan]], soesa, senang, bakeleien, banjeren, amper, pakkie-an, gladjakker, branie, goeroe, soebatten, tabee, plopper, [[sarong]], [[Kuli|koelie]], tang'' ('wanita jahat'), ''toko, patjakker, [[Tempo Doeloe|tempo doeloe]], bazar, [[oorlam]], [[kongsi]], goenagoena, [[bersiap]], beo, desa, gonje, [[Getah perca|guttapercha]], kali, kassian, mandiën, [[Negeri (Maluku)|negorij]], [[krontjong]], [[rotan]], [[sawah]], [[totok]], toean, njai, nonna, liplap, [[Keraton|kraton]], [[klewang]]''.
Beberapa kata dalam bahasa Afrikaans juga berasal dari bahasa Melayu.
* ''baar'' ('belum berpengalaman, pemula'; dari kata ''baru''), ''piesang'', ''baie'' ('sangat', dari kata ''banyak'').
==Bahasa kreol berbasis Belanda==
{{Utama|Bahasa kreol berbasis Belanda}}
{{Lihat juga|Petjo|Javindo}}
Ada beberapa [[bahasa kreol berbasis Belanda]], yang sebagian besar saat ini digunakan oleh penutur yang bermigrasi ke Belanda, dan juga perlahan tapi pasti punah seiring dengan menghilangnya generasi pertama orang Indo-Belanda, bahasa [[Petjo]] dan [[Javindo]] yang semula digunakan di Jawa.
==Lihat juga==
{{Portal|Bahasa|Indonesia}}
* [[Bahasa Belanda Baku]]
* [[Bahasa Belanda Suriname]]
==Referensi==
===Catatan===
{{Notelist}}
===Kutipan===
{{Reflist}}
==Pranala luar==
* [https://web.archive.org/web/20081015131506/http://www.neder-l.nl/newindex.html?http%3A%2F%2Fwww.neder-l.nl%2Fbulletin%2F2005%2F02%2F050222.html Elektronisch tijdschrift voor de neerlandistiek] at Neder-L
* [https://www.dbnl.org/tekst/groe050wegt01_01/groe050wegt01_01_0001.htm Weg tot het Westen] at Digitale Bibliotheek voor de Nederlandse Letteren (DBNL)
* [http://taalunieversum.org/taalunie/waar_ben_je_nou_nederlands_leren_in_indonesie/ Waar ben je nou Nederlands leren in Indonesië] at Taal Unieversum
{{DEFAULTSORT:Bahasa Belanda Indonesia}}
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa Belanda]]
[[Kategori:Hindia
|