Robert Budi Hartono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(165 revisi perantara oleh 99 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{dablink|Ini adalah nama [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa-Indonesia]], [[Nama Tionghoa|marganya]] adalah ''[[Huang (marga)|Hartono (黃)]]}}
'''Robert Budi Hartono alias Oei Wie Tjhong''' (lahir di Kudus tahun [[1942]]?) adalah pemilik perusahaan [[rokok]] [[kretek]] [[Indonesia]], [[Djarum]]. Robert adalah anak dari [[Oei Wie Gwan]], pendiri Djarum. Ia adalah orang terkaya ke-10 di [[Asia Tenggara]] dan ke-321 di dunia pada tahun [[2005]] menurut [[majalah Forbes]], dengan kekayaan sebesar 2,3 miliar [[dolar AS]]. Sebelumnya, pada tahun [[2004]], ia berada di posisi ke-8 dengan kekayaan sebesar 2,2 dolar AS. Saudaranya bernama [[Michael Bambang Hartono]].
{{Infobox person
| name = Robert Budi Hartono
| image = Robert-budi-hartono.jpg
| other_names = Oei Hwie Tjhong
| birth_date = {{birth date and age|1941|4|28}}
| birth_place = [[Semarang]], [[Jawa Tengah]], [[Hindia Belanda]]
| citizenship = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
| occupation = [[Pengusaha]]
| known_for = {{hlist|[[Djarum]]|[[Bank BCA]]|[[Polytron]]|[[Sarana Menara Nusantara]]|[[Blibli]]}}
| networth = [[US$]] 48 [[Miliar]] ({{Decrease}} [[US$]] 242 [[Juta]]) (3 Maret 2023)<ref name=Forbes>{{cite web|title=R. Budi Hartono|url=https://www.forbes.com/profile/r-budi-hartono/|website=forbes.com|date=3 Maret 2023|access-date=3 Maret 2023|first=|last=Forbes}}</ref>
| religion =
| spouse = Widowati Hartono
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->3
| parents = [[Oei Wie Gwan]] (ayah)
| relatives = [[Michael Bambang Hartono]] (kakak)
| website = {{URL|http://www.djarum.com}}
| alma_mater = Universitas Diponegoro
}}
'''Robert Budi Hartono''' atau yang memiliki nama asli '''Oei Hwie Tjhong''', ({{lahirmati|[[Semarang]]|28|4|1941}}) adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan [[Djarum]] yaitu [[Oei Wie Gwan]]. Robert merupakan keturunan [[Tionghoa-Indonesia]]. Kakaknya bernama [[Michael Bambang Hartono]] alias Oei Hwie Siang. Pada [[2022]], ''[[Forbes]]'' merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Budi Hartono dan Bambang Hartono menduduki peringkat pertama dengan total kekayaan US$ 47,7 Miliar.<ref>{{Cite web|title=R. Budi & Michael Hartono|url=https://www.forbes.com/profile/r-budi-michael-hartono/|website=Forbes|language=en|access-date=2023-03-03}}</ref> Budi Hartono sendiri menduduki peringkat ke-64 dunia dengan total kekayaan US$ 23,2 Miliar.<ref>{{Cite web|title=R. Budi Hartono|url=https://www.forbes.com/profile/r-budi-hartono/|website=Forbes|language=en|access-date=2023-03-03}}</ref>
 
Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di [[Bank Central Asia]] (BCA). Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd. menguasai 51 % saham BCA. Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan [[kelapa sawit]] seluas 65.000 hektare di [[Kalimantan Barat]] sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di antaranya pemilik [[Grand Indonesia]] dan perusahaan elektronik. Salah satu bisnis Group Djarum di sektor ini bergerak di bawah bendera [[Polytron]] yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Perusahaan Polytron ini kini juga memproduksi [[ponsel]] yang sebelumnya hanya meproduksi [[Penyejuk udara|AC]], [[kulkas]], produk video dan audio, dan dispenser. Melalui perusahaan yang baru dibuat yakni Global Digital Prima Ventures (GDP Ventures), [[Global Digital Niaga]] (Blibli.com), mereka juga membeli [[Kaskus]], situs Indonesia yang paling populer.<ref>{{Cite web |url=http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/3-5-tahun-lagi-djarum-jadi-pemegang-saham-mayoritas-kaskus/6632 |title=3-5 Tahun Lagi, Djarum Jadi Pemegang Saham Mayoritas Kaskus |access-date=2014-05-27 |archive-date=2014-05-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140527221617/http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/3-5-tahun-lagi-djarum-jadi-pemegang-saham-mayoritas-kaskus/6632 |dead-url=yes }}</ref>
Robert memiliki tiga orang putra, Victor Rachmat Hartono, Martin Basuki Hartono dan Armand Budi Hartono.
 
Robert sangat menyukai olahraga [[bulu tangkis]]. Bermula dari sekadar [[hobi]], ia kemudian mendirikan [[PB Djarum]] pada tahun 1969. Salah satu pemain bulu tangkis yang berasal dari PB Djarum adalah [[Liem Swie King]], yang terkenal dengan julukan “King Smash”.
Selain Djarum, Robert juga mempunyai saham di [[Bank Central Asia]].
 
Robert Budi Hartono menikahi seorang wanita bernama Widowati Hartono atau lebih akrab dengan nama Giok Hartono. Bersamanya, Pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikan. Mereka adalah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.
==Lihat pula==
*[[Rachman Halim]]
 
==Pranala luarDjarum ==
Berawal dari Mr. [[Oei Wie Gwan]] membeli usaha kecil dalam bidang [[kretek]] bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 mengubah namanya menjadi [[Djarum]]. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses di pasaran. Pada tahun 1963, pabrik perusahaan Djarum terbakar dan perusahaan sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Oei meninggal tak lama kemudian.
*{{en}} [http://www.forbes.com/static/bill2005/LIR3XQP.html?passListId=10&passYear=2005&passListType=Person&uniqueId=3XQP&datatype=Person Profil di Forbes (2005)]
*{{en}} [http://www.forbes.com/finance/lists/76/2004/LIR.jhtml?passListId=76&passYear=2004&passListType=Person&uniqueId=3XQP&datatype=Person Profil di Forbes (2004)]
 
Setelah Oei meninggal, Robert bersama kakaknya [[Michael Bambang Hartono]], melanjutkan usaha tersebut. Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan [[Djarum Super|Djarum Filter]], merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981.
{{bio-stub}}
 
Di tangan dua bersaudara Hartono tersebut, Djarum bertumbuh menjadi perusahaan raksasa. Djarum saat ini memiliki pangsa pasar yang besar di [[Amerika Serikat]]. Di Indonesia, produksi Djarum mencapai 48 miliar batang pertahun atau 20% dari total produksi nasional.{{fact}} Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis yang berinvestasi di berbagai sektor antara lain [[perbankan]], [[properti]], [[agrobisnis]], [[elektronik]] dan [[multimedia]].
[[Kategori:Orang terkaya di dunia menurut Forbes|Hartono]]
 
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia|Hartono]]
Pada tahun 2009, Djarum bersama dengan rokok kretek lain dilarang di Amerika Serikat. Hal ini terjadi akibat telah diluncurkannya Dos Hermanos, sebuah cerutu premium pencampuran [[tembakau]] [[Brasil]] dan Indonesia<ref>{{citation |url=https://www.tagar.id/wong-semarang-terkaya-nomor-1-di-indonesia-pebisnis-rokok-yang-tidak-merokok |title=Wong Semarang Terkaya Nomor 1 di Indonesia, Pebisnis Rokok yang Tidak Merokok |author=Siti Afifiyah |created=9 Maret 2018 |access-date=2 April 2019}}</ref>.{{fact}}<!--
Bank Central Asia
Pada bulan Juli 2007, majalah Globe Asia menyatakan Robert sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan 4,2 miliar dolar AS atau sekitar 37,8 triliun rupiah. Pada tahun yang sama, R. Budi Hartono bersama kakaknya, Michael Hartono di bawah bendera Group Djarum melebarkan investasi ke bidang perbankan. Dan menjadi pemegang saham utama, mengendalikan 51% saham, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu bank terbesar di Sovan106 saat ini. Berdasarkan data Bank Indonesia pada Desember 2011 nilai aset BCA sebesar Rp 380,927 Triliun (tiga ratus delapan puluh koma sembilan ratus dua puluh tujuh rupiah).
 
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV.
Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997.
 
Di sektor properti, banyak proyek yang dijalankan di bawah kendali CEO Djarum ini, R. Budi Hartono, dan yang paling besar adalah mega proyek Grand Indonesia yang ditantangani pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008. Proyek ini mencakup hotel (renovasi dari Hotel Indonesia), pusat belanja, gedung perkantoran 57 lantai dan apartemen. Total nilai investasinya 1,3 Triliun rupiah.
 
Di sektor Agribisnis, Robert bersama Michael memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektare yang terletak di provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008. Mereka bergerak di bawah payung Hartono Plantations Indonesia, salah satu bagian dari Group Djarum.
 
Salah satu sektor bisnis yang baru mulai berkembang di Indonesia adalah bisnis online. Group Djarum pun tertarik untuk “menikmatinya” lewat perusahaannya Global Digital Prima Venture. Mereka juga membeli Kaskus, situs Indonesia yang paling populer.
 
Bukti eksistensi grup Djarum adalah gedung pencakar langit di kompleks mega proyek Grand Indonesia diberi nama Menara BCA. Karena bank BCA menjadi penyewa utamanya dari tahun 2007 hingga 2035. Dengan demikian tergabunglah lingkungan operasional dua raksasa bisnis Indonesia di tengah-tengah pusat ibukota yang menjadi bukti keberkuasaan Djarum di kancah bisnis Indonesia.
-->
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
[[Kategori:Wirausahawan industri tembakau Indonesia]]
[[Kategori:Wirausahawan teknologi Indonesia]]
[[Kategori:Wirausahawan perbankan Indonesia]]
[[Kategori:Wirausahawan perdagangan Indonesia]]
[[Kategori:Wirausahawan pertanian Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Diponegoro]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia|Hartono]]
[[Kategori:Marga Oey]]
[[Kategori:Miliarder Indonesia]]
 
{{DEFAULTSORT:Hartono, Robert Budi}}
 
 
{{Indonesia-bio-stub}}