Mori Ōgai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(22 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Writer
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}
{{nihongo|'''Mori Ōgai'''|森 鷗外 atau 森 鴎外}} (
Setelah lulus sebagai dokter, Mori diterima di korps dokter militer angkatan darat, dan belajar ke [[Jerman]] selama 4 tahun atas biaya negara. Sepulangnya dari Jerman, Mori menerbitkan antologi puisi terjemahan berjudul ''[[Omokage]]'' dan novel ''[[Maihime]]'' (''Dancing Girl''). ''[[Improvisatoren]]'' ([[bahasa Inggris]]: ''The Improvisatore: or, Life in Italy'') oleh [[Hans Christian Andersen]] diterjemahkannya sebagai ''[[Sokkyō Shijin]]''. Mori mulai aktif sebagai penulis sejak menerbitkan majalah ''[[Shigarami Sōshi]]''.
Setelah diangkat sebagai Inspektur Jenderal Korps Dokter Militer Angkatan Darat, Mori menghentikan kegiatan tulis menulis untuk sementara. Namun setelah terbitnya majalah ''[[Subaru (majalah)|Subaru]]'', ia kembali menulis dan menghasilkan karya-karya, seperti: ''[[Wita Sekusuarisu]]'' (dari [[bahasa Latin]]: ''vita sexualis'') dan ''[[Gan]]'' (''[[The Wild Geese (novel)|The Wild Geese]]'').
Novel ''[[Okitsu Yagoemon no Isho]]'' ditulisnya setelah peristiwa ''[[junshi]]'' yang dilakukan [[Nogi Maresuke]]. Sejak itu pula, Mori menulis novel yang bertemakan sejarah, seperti ''[[Abe Ichizoku]]'', ''[[Takasebune]]'', dan biografi tokoh sejarah ''[[Shibue Chūsai]]''. Sebagai birokrat, Mori menjabat direktur Museum Kekaisaran (sekarang [[Museum Nasional Tokyo]], [[Museum Nasional Nara]], dan [[Museum Nasional Kyoto]]), serta direktur pertama dari Akademi Seni Kekaisaran (sekarang [[Japan Art Academy]]).
Baris 31:
== Biografi ==
=== Masa kecil ===
Lahir di kota [[Tsuwano, Shimane|Tsuwano]], [[Provinsi Iwami]] (sekarang [[Prefektur Shimane]]) sebagai putra sulung Mori Shizuyasu (Mori Shizuo) dan Mineko. Keluarganya secara turun temurun bekerja sebagai dokter keluarga di kantor perawatan kesehatan dan apotek untuk klan Kamei yang memerintah [[Domain Tsuwano]]. Sejak kecil, Mori sudah belajar [[Analek Konfusius]], filsafat [[Mensius]], dan [[bahasa Belanda]]. [[Sishu Wujing]] sudah dibacanya beberapa kali hingga tamat. Berdasarkan catatan akademik waktu itu, kemampuan akademik Mori ketika berusia 9 tahun diperkirakan setara dengan anak berusia 15 tahun.<ref name="koza">{{cite book
Pada bulan Juni [[1872]], Mori yang masih berusia 11 tahun diajak ayahnya pindah ke Tokyo. Ayahnya pindah ke Tokyo karena terkena dampak [[penghapusan sistem domain]]. Di Tokyo, Mori mengikuti sekolah privat Shimbungakusha di distrik Hongo. Di sekolahnya diajarkan [[bahasa Jerman]] yang wajib dipelajari untuk persiapan masuk sekolah kedokteran negeri. Di rumah filsuf [[Nishi Amane]] yang masih kerabatnya, Mori sering menginap dan menumpang makan karena rumah tersebut dekat dengan sekolahnya. Pendidikan yang diterimanya sejak kecil menjadikan Mori lancar berbahasa Jerman hingga bisa berdebat dengan ilmuwan Jerman. Selain itu, Mori dalam karya-karyanya sering menggunakan kutipan dari bahasa Jerman,
=== Kuliah di Jerman ===
Pada tahun [[1874]], Mori diterima di tingkat persiapan sekolah kedokteran ''Dai Ichi Daigaku-ku Igakkō'' (sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo). Pada waktu itu, sekolah dokter di Jepang masih diajar oleh dokter-dokter dari Jerman. Walaupun kuliah dan ujian semuanya dilakukan dalam bahasa Jerman, Mori lulus sebagai dokter pada bulan Juli [[1881]] dalam usia 19 tahun 8 bulan. Selanjutnya pada bulan Desember 1881, Mori diterima di Korps Dokter Militer Angkatan Darat, dan mulai bekerja di Rumah Sakit Angkatan Darat Tokyo.
Pada tahun [[1884]], Mori yang berusia 23 tahun diperintahkan belajar ke Jerman. Berangkat dari Yokohama pada bulan Agustus 1884 dengan kapal
Mori mulai bekerja sebagai dosen Sekolah Kedokteran Militer Angkatan Darat pada bulan Oktober 1888. Kembalinya Mori ke Jepang diikuti dengan kedatangan seorang wanita Jerman bernama Elise Wiegert. Setelah tinggal bersama Mori di Jepang sekitar 1 bulan, Elise memilih pulang ke Jerman. Kisah kasih dengan Elise merupakan inspirasi bagi novel ''[[Maihime]]'' ([[1890]]).
Baris 47:
Di tengah publik Jepang yang masih kurang informasi tentang Jerman, Mori secara berturut-turut menerbitkan tiga novel dengan latar belakang cerita di Berlin. Pada bulan Januari 1890, novel ''[[Maihime]]'' dimuat majalah ''[[Kuni no Tomo]]'' yang dilanjutkan pada bulan Agustus dengan ''[[Utakata no Ki]]'' (''A Sad Tale'') di majalah ''Shigarami Sōshi'', serta ''[[Fumizukai]]'' (''The Courier'') pada bulan Januari [[1891]]. Terutama novel ''Maihime'' benar-benar mengagetkan publik Jepang karena isinya mengisahkan percintaan orang Jepang dengan orang asing berkulit putih. Ketiga karyanya tersebut menjadi sumber [[polemik]] dengan [[Ishibashi Ningetsu]]. Pada bulan September 1890, Mori bercerai dengan istrinya setelah lahir putra sulung yang diberi nama [[Mori Oto]]. Sementara itu, polemik sastra yang dikenal sebagai ''[[Botsurisō Ronsō]]'' juga terjadi antara Mori dan [[Tsubouchi Shōyō]]. Polemik tersebut menjadi berkepanjangan setelah prinsip realisme Tsubouchi dikritiknya dalam majalah ''Shigarami Sōshi''.
Pada bulan Agustus 1891, Mori mendapat gelar doktor dalam ilmu kedokteran. Setelah itu, Mori diangkat sebagai kepala sekolah dokter militer pada bulan November [[1893]]. Selama [[Perang
=== Bertugas di Kokura ===
[[Berkas:Mori Ogai in Kokura.jpg|
Pada bulan Juni [[1898]], Mori diangkat sebagai komandan dokter militer pengawal kekaisaran, sekaligus merangkap sebagai kepala sekolah dokter militer di Tokyo. Penugasan tersebut tidak berlangsung lama, karena Mori diperintahkan bertugas ke kota [[Kokura]], [[Kyushu]] sebagai Kepala Korps Dokter Militer Divisi XII. Di sana, Mori menikah kembali dengan Shige, putri hakim Hiroomi Araki pada bulan Januari 1902. Sebelum kembali ke Tokyo pada bulan Maret [[1902]], Mori menulis ''[[Kokura Nikki]]'' (''Buku Harian Kokura'').
Selama [[Perang Rusia-Jepang]] ([[1904]]-[[1906]]), Mori terjun dalam peperangan sebagai komandan dokter militer Divisi II di Manchuria hingga bulan Januari [[1906]]. Sekembalinya di Jepang pada bulan Januari [[1906]], Mori kembali ke pos yang ditinggalkannya saat pecah perang. Selama [[Perang
Pada bulan Oktober [[1907]], Mori diangkat sebagai Inspektur Jenderal Korps Dokter Militer AD (''Rikugun gun-i sōkan'') yang merupakan jabatan tertinggi bagi dokter militer. Jabatan Direktur Biro Urusan Kedokteran di Departemen Angkatan Darat (''Rikugun-shō imukyoku-chō'') juga ikut dirangkapnya. Sekitar dua tahun berikutnya, Mori kembali aktif menulis setelah terbitnya majalah ''[[Subaru (majalah)|Subaru]]'', dan selalu menyumbangkan tulisan di setiap edisi. Novelnya yang dimuat di majalah ''Subaru'', misalnya: ''Hannichi'', ''[[Wita Sekusuarisu]]'', ''Niwatori'', dan ''Seinen''. Selain itu, Mori juga menyelesaikan drama berjudul ''Kamen'' dan ''Shizuka''.
Pada tahun [[1911]], Mori menerbitkan dua novel sekaligus, ''[[Gan]]'' dan ''[[Kaijin]]''. Lima hari setelah peristiwa [[junshi]] yang dilakukan [[Nogi Maresuke]], Mori menyelesaikan penulisan ''[[Okitsu Yagoemon no Isho]]''.<ref name="nogi">Kaitan Mori menulis novel tersebut dengan peristiwa ''junshi'' Nogi Maresuke juga sering diragukan.{{cite book
Mori mengundurkan diri dari dinas militer pada bulan April [[1916]]. Setelah itu, pada bulan Desember 1917, Mori diangkat sebagai kurator Museum Kekaisaran (sekarang [[Museum Nasional Tokyo]]), sekaligus merangkap Zusho no Kami (kepala perpustakaan) di Bagian Arsip dan Makam, Departemen Rumah Tangga Kekaisaran. Selanjutnya, Mori diangkat direktur pertama Akademi Seni Kekaisaran (sekarang [[Japan Art Academy]]) pada bulan September [[1919]]. Salah satu tugasnya sebagai ''Zusho no Kami'' adalah menentukan nama almarhum bagi kaisar yang mangkat. Mori tidak begitu menyukai penamaan [[zaman Meiji]] dan [[zaman Taisho]], dan diundang sebagai ''Zusho no Kami'' untuk menentukan [[nama zaman di Jepang|nama zaman]] yang berikutnya. Kondisi kesehatannya yang terus menurun membuat Mori menunjuk [[Masuzō Yoshida]] untuk menggantikannya. Yoshida nantinya dikenal sebagai pengusul nama zaman yang baru sebagai [[zaman Showa]].
Baris 102:
=== Karya terjemahan ===
* [[Pedro Calderón de la Barca]]: ''El alcalde de Zalamea'' (''The Mayor of Zalamea''), diterjemahkan bersama [[Miki Takeji]] (
* Kumpulan puisi ''Omokage'' (dengan nama samaran ''Shinseisha'', di bonus musim panas ''Kokumin no Tomo'')
* [[Hans Christian Andersen]]: ''[[Improvisatoren]]'' (bahasa Inggris: ''The Improvisatore: or, Life in Italy'') sebagai ''[[Sokkyō Shijin]]'' (''Shigarami Sōshi'', November 1892, dan dimuat secara lengkap dalam ''Mesamashisō'' edisi Februari 1901)
* [[Johann Wolfgang von Goethe]]: ''[[Faust]]'' (bagian I, Januari 1913; bagian II: Maret 1913, Fuzambō)
=== Biografi sejarah ===
* ''[[Shibue Chūsai]]'' (surat kabar ''Tokyo Nichinichi Shimbun'', ''Osaka Mainichi Shimbun'', Januari-Mei 1916)
== Sanak keluarga ==
* Istri pertama (cerai): Toshiko (putri dari Laksamana Madya [[Noriyoshi Akamatsu]])
* Istri kedua: [[Shige Mori]], penulis novel berjudul ''Haran''. Bersama adik iparnya, [[Kimiko Koganei]] menjadi anggota penyantun majalah ''[[Seitō]]''.
* Adik perempuan: Kimiko Koganei, penerjemah dan penulis esai. Suaminya bernama [[Yoshikiyo Koganei]], ahli [[antropologi]] dan [[anatomi]].
* Adik laki-laki: Mori Tokujirō alias [[Miki Takeji]], kritikus, dokter
* Anak (4 orang): [[Mori Oto]] (putra sulung): dosen Universitas Kekaisaran Taihoku (sekarang [[Universitas Nasional Taiwan]]), [[Mori Mari]] (putri sulung): penulis esai dan novel, [[Kobori Annu]] (putri kedua) dan [[Mori Rui]] (putra bungsu): penulis esai.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Daftar pustaka ==
* Yoshino Toshihiko. "The Two-headed Lion - Mori Ogai" dalam ''Journal of Japanese Trade and Industry''. Jan/Feb 2003.
* Ikeuchi Kenji. ''Mori Ōgai to kindai nihon''. Minerva Shobō, 2001. ISBN 4-623-03559-X
Baris 128 ⟶ 134:
* Kobori Annu. ''Ban nen no chichi''. Iwanami shoten, 1981. ISBN/ASIN 4003109813
* Kobori Keiichirō. ''Mori Ōgai hihyō to kenkyū''. Iwanami shoten, 1998. ISBN 4000252836
* Nagashima Yōichi. ''Mori Ōgai: bunka no honyakusha''. Iwanami shoten, 2005. ISBN 4-00-430976-X
* Hayashi Naotaka. ''Kamen no hito: Mori Ōgai''. Dōjidaisha, 2005. ISBN 488683549X
* Hirakawa Sukehiro, Hiraoka Toshio, Takemori Tenyū, ed. ''Kōza Mori Ōgai'' vol. 1, Shinyōsha, 1997. ISBN 4-7885-0597-5
* Matsumoto Seichō, ''Ryōzo Mori Ōgai''. Bunshun Bunko, 1997. ISBN 4-16-710684-1
* Mori Mayumi ''Ogai no saka''. Shinchō Bunko, 2000. ISBN 4101390223
* Yoshimura Akira. ''Shiroi kōseki'', vol. 1 & 2, Kodansha, 1994. ISBN 4061856790 (vol. 1), ISBN 4061856804 (vol. 2)
== Pranala luar ==
* {{ja}} [http://www.aozora.gr.jp/index_pages/person129.html Teks lengkap kumpulan karya Mori Ōgai] di situs web [[Aozora Bunko]]
* {{ja}} [http://kindai.ndl.go.jp/BIBibList.php?tpl_keyword=%bf%b9%b2%aa%b3%b0 Salinan buku-buku asli karya Mori Ōgai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071114053442/http://kindai.ndl.go.jp/BIBibList.php?tpl_keyword=%bf%b9%b2%aa%b3%b0 |date=2007-11-14 }} di situs web Perpustakaan Nasional Jepang
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Ogai, Mori}}
[[Kategori:Tokoh militer Jepang]]
[[Kategori:Penulis Jepang]]
[[Kategori:Novelis Jepang]]
[[Kategori:Dokter Jepang]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Penulis bahasa Jepang]]
|