Banturejo, Ngantang, Malang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →top: clean up |
||
(46 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|nama dati2 =Malang
|kecamatan =Ngantang
|kode pos =65392
|nama pemimpin =Kusnanto
|luas =
|penduduk =
|kepadatan =
}}
'''Banturejo''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[Ngantang, Malang|Ngantang]], [[Kabupaten Malang]], Provinsi [[Jawa Timur]].
Desa ini berada di sekitar gerbang resmi memasuki kawasan taman wisata Selorejo. Mayoritas warga di desa ini masih mempunyai trah Mataram. Bahkan beberapa warga diantaranya merupakan keturunan langsung dari
Desa ini didirikan oleh Raden Poncoreno, salah seorang ahli waris kerajaan Mataram, yang juga penasihat spiritual Pangeran Diponegoro yang melarikan diri dari kejaran prajurit Belanda. Raden Poncoreno dimakamkan di pemakaman umum desa Banturejo, di belakang balai desa Banturejo. Disamping makam Raden Poncoreno, ada makam istri beliau, makam Raden Setyowiryo, dan beberapa pejuang Mataram lainnya. Makam Raden Poncoreno ini seringkali dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah di Malang, bahkan dari Jawa Tengah khususnya keluarga kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat maupun Ngayogjakarta Hadiningrat.
Di bagian pinggir desa ini tepatnya di lereng bukit yang membendung waduk Selorejo terdapat juga sebuah makam yang dikenal sebagai Makam Putri
Desa Banturejo membawahi 3 Dusun, dusun Sromo, dusun Banu, dan dusun Ngramban. Dusun Sromo dipimpin oleh Muhammad Kholid, dusun Banu oleh Subeni. Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah petani, peternak sapi perah, buruh pabrik, dan pedagang.-->
{{Ngantang, Malang}}
{{kelurahan-stub}}▼
{{Authority control}}
|