Taman Sari Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Annosmile (bicara | kontrib)
Bulanindah (bicara | kontrib)
k RINGKASAN (1)
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(71 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Historic building
{{Gabung|Istana Air Taman Sari}}
|image=Indonesia - Java - Yogyakarta - Taman Sari.jpg
[[Berkas:Tamansari.jpg|thumb|Puing Taman Sari]]
|caption=Taman Sari
'''Taman Sari Yogyakarta''' atau '''Taman Sari Keraton Yogyakarta''' adalah sebuah situs bekas taman atau kebun istana (''royal garden'') [[Keraton Yogyakarta]]. Hal ini dapat dibandingkan dengan [[Kebun Raya Bogor]] sebagai kebun [[Istana Bogor]]. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektar dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara [[1765]]-[[1812]] ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.
|name=Taman Sari
|native_name= {{jav|ꦠꦩꦤ꧀ꦱꦫꦶꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ}}<br>{{sub|Tamansari Ngayogyakarta}}
|map_type=Yogyakarta
|map_size=250
|map_caption =Letak Taman Sari
|latitude=-7.810151
|longitude=110.358946
|location_town=Jalan Taman, [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]
|location_country={{flag|Indonesia}}
|architect=Tumenggung Mangundipura,<ref>{{cite book|title=Arti Kraton Yogyakarta / oleh K. P. H. Brongtodiningrat ; diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia oleh R. Murdani Hadiatmaja|last=Brongtodiningrat|first=K. P. H.|authorlink=|coauthors=|year=1978|publisher=Museum Kraton Yogyakarta|location=Yogyakarta|language=Indonesian|isbn=|page=7|pages=27|url=http://catalogue.nla.gov.au/Record/2866354/Cite|accessdate=April 6, 2010}}</ref> Demang Tegis (legenda)
|client=Hamengkubuwono I
|engineer=
|construction_start_date=1758
|completion_date=1765/9
|date_demolished=
|cost=
|structural_system=
|style=[[Suku Jawa|Jawa]], [[Istana]]
|owner=[[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]]
|website={{url|https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting/13-tamansari/}}
}}
[[Berkas:Het waterkasteel te Djokjakarta.jpg|jmpl|Taman Sari pada tahun 1859 (gambar oleh C. Buddhing, ''Geschiedenis van Nederlandsch Indië'' atau "Sejarah Hindia Belanda")]]
[[Berkas:Jogjakarta, January 2007.jpg|jmpl|Taman Sari pada 2007.]]
[[Berkas:Tamansari.jpg|thumbjmpl|Puing TamanMasjid SariSumur Gumuling]]
[[Berkas:Taman Sari, het waterpaleis, in Djokjakarta KITLV 500403.tiff|jmpl|Taman Sari tempo dulu, sekitar abad ke-19 s.d. 20.]]
'''Taman Sari Yogyakarta''' atau '''Taman Sari Keraton Yogyakarta''' adalah({{lang-jv|ꦠꦩꦤ꧀ꦱꦫꦶꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ|Tamansari sebuahNgayogyakarta}}) adalah situs bekas taman atau kebun istana (''royal garden'') [[Keraton YogyakartaNgayogyakarta Hadiningrat]]., Hal iniyang dapat dibandingkan dengan [[Taman Sari Surakarta]] dan [[Kebun Raya Bogor]] sebagai kebun [[Istana Bogor]]. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "''The Fragrant Garden''" ini memiliki luas lebih dari 10 hektarhektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara [[1765]]-[[1812]] ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.
 
Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan [[Paku Buwono II]] sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke [[Imogiri]]. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah '''Tumenggung Mangundipuro'''. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati [[Madiun]], '''Tumenggung Prawirosentiko''', besrtabeserta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh '''Pangeran Notokusumo''', setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang [[Portugis]] yang lebih dikenal dengan '''Demang Tegis'''.
 
Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
Baris 11 ⟶ 37:
 
=== Pulo Kenongo ===
Di tengah-tengah Segaran terdapat sebuah pulau buatan, '''"Pulo Kenongo"''', yang ditanami pohon Kenanga (''Kananga odorantum''[?], famili ''Magnoliaceae''[?]). Di atas pulau buatan tersebut didirikan sebuah gedung berlantai dua, '''"Gedhong Kenongo"'''. Gedung terbesar di bagian pertama ini cukup tinggi. Dari anjungan tertingginya orang dapat mengamati kawasan [[Keraton Yogyakarta]] dan sekitarnya sampai ke luar benteng baluwarti. Konon Gedhong Kenongo terdiri dari beberapa ruangan dengan fungsi berbeda. Dari jauh gedung ini seperti mengambang di atas air. Oleh karenanya tidak mengherankan jika kemudian Taman Sari dijuluki dengan nama "Istana Air" (''Water Castle''). Saat ini ([[Januari]] [[2008]]) gedung ini tinggal puing-puingnya saja.
 
Di sebelah selatan Pulo Kenongo terdapat deratan bangunan kecil yang disebut dengan '''"Tajug"'''. Bangunan ini merupakan menara ventilasi udara bagi terowongan bawah air. Terowongan ini merupakan jalan masuk menuju Pulo Kenongo selain menggunakan sampan/perahu mengarungi danau buatan. Dahulu di bagian barat pulau buatan tersebut juga terdapat terowongan, namun kondisinya sekarang kurang terawat dibandingkan dengan terowongan selatan.
 
=== Pulo Cemethi dan Sumur Gumuling ===
Di sebelah selatan Pulo Kenongo terdapat sebuah pulau buatan lagi yang disebut dengan '''"Pulo Cemethi"'''. Bangunan berlantai dua ini juga disebut sebagai '''"Pulo Panembung"'''. Di tempat inilah konon Sultan bermeditasi. Ada juga yang menyebutnya sebagai "Sumur Gumantung", sebab di sebelah selatannya terdapat sumur yang menggantung di atas permukaan tanah. Untuk sampai ke tempat ini konon dengan adalah melalui terowongan bawah air. Saat ini bangunan ini jugasedang tinggaldalam puingtahap rerutuhanrenovasi sajabesar - besaran yang bertujuan untuk merestorasi bangunan - bangunan yang masih ada.
 
Sementara itu di sebelah barat Pulo Kenongo terdapat bangunan berbentuk lingkaran seperti cincin yang disebut '''"Sumur Gumuling"'''. Bangunan berlantai dua2 ini hanya dapat dimasuki melalui terowongan bawah air saja. Sumur Gumuling secarapada tradisionalmasanya kononjuga digunakandifungsikankan sebagai masjidMasjid. Di kedua lantainya ditemukan ceruk di dinding yang konon digunakan sebagai mihrab, tempat imam memimpin ibadahsalat. Di bagian tengah bangunan yang terbuka, terdapat empat buah jenjang naik dan bertemu di bagian tengah. Dari pertemuan keempat jenjang tersebut terdapat satu jenjang lagi yang menuju lantai dua. Di bawah pertemuan empat jenjang tersebut terdapat kolam kecil yang konon digunakan untuk berwudu.
 
== Bagian Kedua ==
Bagian kedua yang terletak di sebelah selatan danau buatan segaran merupakan bagian yang relatif paling utuh dibandingkan dengan bagian lainnya. Bagian yang tetap terpelihara adalah bangunan sedangkan taman dan kebun di bagian ini tidak tersisa lagi. Sekarang bagian ini merupakan bagian utama yang banyak dikunjungi wisatawan.
 
=== Gedhong Gapura Hageng ===
Baris 30 ⟶ 56:
 
=== Umbul Pasiraman ===
[[Berkas:Taman sari.gif|thumbjmpl|rightka|Kolam Pemandian Umbul Binangun, Taman Sari, Kraton Yogyakarta]]
"Umbul Pasiraman" atau ada yang menyebut dengan '''"Umbul Binangun"''' (versipengucapan laindalam bahasa Jawa "Umbul Winangun") merupakan kolam pemandian bagi Sultan, permaisuri, para istri beliau(garwo ampil), serta para putri-putri beliauraja. Kompleks ini dikelilingi oleh tembok yang tinggi. Untuk sampai ke dalam tempat ini disediakan dua buah gerbang, satu di sisi timur dan satunya di sisi barat. Di dalam gerbang ini terdapat jenjang yang menurun. Di kompleks Umbul Pasiraman terdapat tiga buah kolam yang dihiasi dengan mata air yang berbentuk jamur. Di sekeliling kolam terdapat pot bunga raksasa. Selain kolam juga terdapat bangunan di sisi utara dan di tengah sebelah selatan.
 
Bangunan di sisi paling utara merupakan tempat istirahat dan berganti pakaian bagi para puteri dan istri (selir). Di sebelah selatannya terdapat sebuah kolam yang disebut dengan nama "Umbul Muncar". Sebuah jalan mirip dermaga menjadi batas antara kolam ini dengan sebuah kolam di selatannya yang disebut dengan "Blumbang Kuras". Di selatan Blumbang Kuras terdapat bangunan dengan menara di bagian tengahnya. Bangunan sayap barat merupakan tempat berganti pakaian dan sayap timur untuk istirahat Sultan. Menara di bagian tengah, konon digunakan Sultan untuk melihat istri dan puterinya yang sedang mandi kemudian yang tubuh telanjangnya paling mengesankan sultan akan di panggil ke menara. Di selatan bangunan tersebut terdapat sebuah kolam yang disebut dengan "Umbul Binangun", sebuah kolam pemandian yang dikhususkan untuk Sultan dan Permaisurinya saja. Pada zamannya, selain Sultan, hanyalah para perempuan yang diizinkan untuk masuk ke kompleks ini. Ini di mungkinkan karena semua perempuan (permaisuri, istri ( selir ) dan para putri sultan) yang masuk ke dalam taman sari ini harus lepas baju (telanjang), sehingga selain perempuan di larang keras oleh sultan untuk masuk ke Taman Sari.
 
=== Gedhong Sekawan ===
Di timur umbul pasiraman terdapat sebuah halaman bersegi delapan. Di halaman yang dihiasi dengan deretan pot bunga raksasa ini berdiri empat4 buah bangunan yang serupa. BnagunanBangunan tersebut dikenal denganini namabernama '''"Gedhong Sekawan"'''. Tempat ini digunakan untuk istirahat Sultan dan keluarganya. Di setiap sisi halaman terdapat pintu yang menghubungkannya dengan halaman lain.
 
=== Gedhong Gapuro Panggung ===
Baris 45 ⟶ 71:
 
== Bagian Ketiga ==
Bagian ini tidak banyak meninggalkan bekas yang dapat dilihat. Oleh karenanya deskripsi di bagian ini sebagian besar berasal dari rekonstruksi yang ada. Dahulu bagian ini meliputi Kompleks "Pasarean Dalem Ledok Sari" dan Kompleks kolam "Garjitawati" serta beberapa bangunan lain dan taman/kebun. Pasarean Dalem Ledok Sari merupakan sisa dari bagian ini yang tetap terjaga. Konon Pasarean Dalem Ledok Sari kononini merupakan tempat peraduan Sultan bersama Pemaisurinya. Versi lain mengatakan sebagai tempat meditasi. Bangunannya berbentuk seperti huruf U. Di tangahtengah bangunan terdapat tempat tidur Sultan yang di bawahnya mengalir aliran air. Sebuah dapur, ruang penjahit, ruang penyimpanan barang, dan dua kolam untuk pelayan begitu pula kebun rempah-rempah, buah-buahan, dan sayur-sayuran yang diperkirakan berada bagian ini. Di sebelah baratnya dulu terdapat kompleks kolam Garjitawati. Jika hal itu benar maka kompleks ini merupakan sisa pesanggrahan Garjitawati dan kemungkinan besar juga merupakan Umbul Pacethokan yang pernah digunakan oleh [[Sutawijaya|Panembahan Senopati]].
 
== Bagian Keempat ==
Bagian terakhir ini merupakan bagian Taman Sari yang praktis tidak tersisa lagi kecuali bekas jembatan gantung dan sisa dermaga. Deskripsi di bagian ini hampir seluruhnya merupakan sebuah rekonstruksi dari sketsa serangan pasukan [[Inggris]] ke [[Keraton Yogyakarta]] pada tahun [[1812]]. Bagian ini terdiri dari sebuah danau buatan beserta bangunan di tengahnya, taman di sekitar danau buatan, kanal besar yang menghubungkan danau buatan ini dengan danau buatan di bagian pertama, serta sebuah kebun. Danau buatan terletak di sebelah tenggara kompleks Magangan sampai timur laut Siti Hinggil Kidul. Di tengahnya terdapat pulau buatan yang konon disebut "Pulo Kinupeng". Di atas pulau tersebut berdiri sebuah bangunan yang konon disebut dengan "Gedhong Gading". Bangunan yang menjulang tinggi ini disebut sebagai menara kota (''Cittadel Tower'') [?].
 
Kanal besar terdapat di sisi barat laut dari danau buatan dan memanjang ke arah barat serta berakhir di sisi tenggara danau buatan di bagian pertama. Di kanal ini terdapat dua penyempitan yang diduga keras merupakan letak jembatan gantung. Salah satu jembatan tersebut berada di jalan yang menghubungkan kompleks Magangan dengan Kamandhungan Kidul. Bekas-bekas dari jembatan ini masih dapat disaksikan, walaupun jembatannya sendiri telah lenyap. Di sebelah barat jembatan gantung terdapat sebuagsebuah dermaga. Dermaga ini konon digunakan Sultan sebagai titik awal perjalanannya masuk ke Taman Sari. Konon Sultan masuk ke Taman Sari dengan bersampan. Di sebelah selatan Kanal terdapat kebun. Kebun ini berlokasi di sebelah barat kompleks Kamandhungan Kidul dan Siti Hinggil Kidul. Kini semua tempat itu telah menjadi pemukiman penduduk. Kebunnya telah berubah menjadi kampung Ngadisuryan sedangkan danau buatan berubah menjadi kampung Segaran [?].
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
{{refbegin}}
* {{cite book | author=.... | title=Indonesian Heritage 6: arsitektur | publisher=Jakarta: Buku Antar Bangsa | year=2002 | ISBN=979-8926-19-16 }}
* {{cite book | author=Periplus Edition Singapore | title=Periplus Adventure Guide "Java Indonesia" | publisher=Periplus Singapore | year=1997 }}
* {{cite book | author=Thorn, William, Major | title=The Conquest of Java (Periplus Edition, reprinted, originally 1815)| publisher=Antiques of the Orient Pte. Ltd | year=1993 | ISBN=0-7946-0073-5 }}
{{refend}}
* [http://teamtouring.net/sisa-sisa-istana-air-taman-sari.html Istana Air Taman Sari]
[[Kategori:Tempat wisata di Yogyakarta]]
 
== Pranala luar ==
[[en:Taman Sari (Yogyakarta)]]
* {{id}} {{resmi|https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting/13-tamansari/}}
[[ja:タマン・サリ]]
 
{{Topik Yogyakarta}}
 
[[Kategori:Tempat wisata di Yogyakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]
[[enKategori:TamanCagar Saribudaya di (Yogyakarta)]]
[[Kategori:Pesanggrahan di Indonesia]]