Garuda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alex Neman (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
M. Adiputra (bicara | kontrib) k →top |
||
(93 revisi perantara oleh 54 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{disambig info|Garuda (disambiguasi)}}
{{TMH Infobox
| Image = Garuda returning with the vase of Amrita.jpg
| Caption = Lukisan Garuda membawa tirta [[amerta]], dari [[India]], dibuat sekitar awal [[abad ke-19]].
| Devanagari = गरुड़
| Nama = Garuda
|
| Nama_lain = Garula, [[Karura]]
| Golongan = makhluk setengah manusia setengah burung
| Kitab = ''[[Purana]]'', ''[[Mahabharata]]''
| Ayah = [[Kasyapa]]
| Ibu = [[Winata]]
| Saudara = [[Aruna]], Sumati<ref>{{cite web | url=https://www.wisdomlib.org/definition/sumati#purana | title=Sumati, Sumatī: 26 definitions | date=29 June 2012 | access-date=2 November 2022 | archive-date=2 November 2022 | archive-url=https://web.archive.org/web/20221102132646/https://www.wisdomlib.org/definition/sumati#purana | url-status=live }}</ref>
| Anak = Sumuka<ref>{{cite web | url=https://www.wisdomlib.org/definition/sumukha | title=Sumukha: 26 definitions | date=12 April 2009 | access-date=7 September 2022 | archive-date=7 September 2022 | archive-url=https://web.archive.org/web/20220907100016/https://www.wisdomlib.org/definition/sumukha | url-status=live }}</ref>
| Istri = Unnati<ref>{{Cite book|last=Daniélou|first=Alain|url=https://books.google.com/books?id=1HMXN9h6WX0C&q=Bhishma|title=Gods of India: The Classic Work on Hindu Polytheism from the Princeton Bollingen Series|date=December 1991|publisher=Inner Traditions / Bear & Co|isbn=978-0-89281-354-4|language=en|page=161|access-date=3 May 2021|archive-date=6 July 2023|archive-url=https://web.archive.org/web/20230706205928/https://books.google.com/books?id=1HMXN9h6WX0C&q=Bhishma|url-status=live}}</ref>
| Tokoh = mitologi India
}}
'''Garuda''' {{Sanskerta|गरुड़|Garuḍa}}, atau '''Garula''' dalam [[bahasa Pāli]] {{Sanskerta|गरुळ|Garula}}, adalah salah satu [[makhluk mitologis]] berwujud [[burung]] yang [[antropomorfisme|menyerupai manusia]] (manusia-burung) dalam kepercayaan [[Agama Hindu|Hindu]], [[Agama Buddha|Buddha]], dan [[Jainisme|Jain]].<ref name="Lopez314">{{cite book|author1=Robert E. Buswell Jr.|author2=Donald S. Lopez Jr.|title=The Princeton Dictionary of Buddhism|url=https://books.google.com/books?id=DXN2AAAAQBAJ|year=2013|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1-4008-4805-8|pages=314–315}}</ref><ref name="Dalal2010p145">{{cite book|author=Roshen Dalal|title=Hinduism: An Alphabetical Guide|url=https://books.google.com/books?id=DH0vmD8ghdMC |year=2010|publisher=Penguin Books |isbn=978-0-14-341421-6|page=145}}</ref><ref name="Glasenapp1999p532">{{cite book|author=Helmuth von Glasenapp|title=Jainism: An Indian Religion of Salvation|url=https://books.google.com/books?id=WzEzXDk0v6sC&pg=PA532|year=1999|publisher=Motilal Banarsidass|isbn=978-81-208-1376-2|page=532|access-date=2020-09-24|archive-date=2023-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230706205929/https://books.google.com/books?id=WzEzXDk0v6sC&pg=PA532|dead-url=no}}</ref>
Menurut agama Hindu, ia merupakan [[wahana]] Dewa [[Wisnu]] (salah satu [[Trimurti]] atau tiga dewa utama); menurut agama Buddha, ia merupakan ''Dhammapala'' atau ''Astasena''; dalam Jainisme, ia merupakan salah satu [[Yaksa]] (dewa pelindung) [[Tirthankara]] [[Shantinatha]].<ref name="Dalal2010p145"/><ref name="Glasenapp1999p532"/><ref>{{cite book|author1=Robert E. Buswell Jr.|author2=Donald S. Lopez Jr.|title=The Princeton Dictionary of Buddhism|url=https://books.google.com/books?id=DXN2AAAAQBAJ|year=2013|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1-4008-4805-8|pages=249–250}}</ref>
Interpretasi fisik Garuda bermacam-macam. Kebanyakan, ia digambarkan bertubuh tertutup bulu emas, berwajah putih, dan bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip yang dimiliki burung [[elang]], tetapi tubuhnya sering kali seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dalam salah satu cerita ia dapat menghalangi matahari.
Kisah Garuda terdapat dalam kitab ''[[Mahabharata]]'' dan ''[[Purana]]'' yang berasal dari [[India]]. Bangsa [[Jepang]] juga mengenal makhluk mirip Garuda, yang mereka sebut ''[[Karura]]''. Di Thailand disebut sebagai ''Krut'' atau ''Pha Krut''.
[[Lambang Indonesia|Indonesia]] dan [[Lambang Thailand|Thailand]] menggunakan Garuda sebagai lambang negaranya.
== Kepercayaan Hindu ==
Menurut kepercayaan [[Hindu]], Garuda adalah seekor [[burung]] [[mitologi]]s, berwujud setengah [[manusia]] setengah [[burung]], mengabdi sebagai [[wahana]] [[Wisnu]]. Ia adalah raja burung-burung dan merupakan keturunan [[Resi]] [[Kasyapa]] dan [[Winata]], salah seorang putri dari [[Daksa (mitologi)|Daksa]]. Ia musuh bebuyutan para ular, sebuah sifat yang diwarisinya dari ibunya, yang pernah bertengkar dengan istri lain dari suaminya, yaitu [[Kadru]], ibu para [[ular]].
Sinar Garuda sangat terang sehingga para [[Dewa (Hindu)|dewa]] mengiranya [[Agni]] (Dewa [[Api]]) dan memujanya. Garuda sering kali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung [[elang]], dan tubuh, tangan dan kaki seorang [[manusia]]. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan.
Ia memiliki putra bernama [[Sempati]] (''Sampāti'') dan istrinya adalah Unati atau [[Winayaka]]. Menurut kitab ''[[Mahabharata]]'', orang tuanya memberinya kebebasan untuk memangsa manusia, tetapi tidak boleh kaum [[brahmana]]. Suatu ketika, ia menelan seorang brahmana dan istrinya. Lalu tenggorokannya terbakar, kemudian ia muntahkan lagi.
Garuda dikatakan pernah mencuri [[amerta]] dari para dewa untuk membebaskan ibunya dari cengkeraman Kadru. Kemudian [[Indra]] mengetahuinya dan bertempur hebat dengannya. Amerta dapat direbut kembali, tetapi Indra luka parah dan [[kilat]]nya (''[[bajra]]'') menjadi rusak.
==
[[File:Garudas_in_the_bot_of_the_Wat_Phra_Kaew.jpg|jmpl|300px|Deretan patung Garuda yang sedang mencengkeram Naga, di [[Wat Phra Kaew]], sebuah [[wihara]] di [[Thailand]].]]
Garuda, yang juga disebut ''Garula'' dalam [[bahasa Pali]] (bahasa pengantar [[kanon Pali|naskah Buddhis]]), adalah golongan burung dengan sayap cemerlang dalam kepercayaan [[agama Buddha|Buddhis]]. Menurut konsep agama Buddha tentang [[tumimbal lahir]] (''saṃsāra''), mereka adalah salah satu dari ''Astasena'' atau ''Astagatyaḥ'', yaitu delapan kelompok makhluk gaib. Dalam [[seni rupa Buddha]], mereka dirupakan dalam posisi duduk dan mendengarkan khotbah [[Sang Buddha]].<ref name="Lopez314"/> Musuh mereka adalah para [[Nāga]] (ular) dan kadangkala digambarkan sedang mencengkeram ular dengan cakarnya. Sebagaimana dalam kesenian Hindu, [[ikonografi]] yang berbentuk zoomorfis (wujud burung raksasa) maupun separuh antropomorfis (setengah burung, setengah manusia) merupakan hal yang lazim dalam tradisi Buddhis.<ref name="Lopez314"/>
Menurut agama Buddha, Garuda merupakan burung [[predator]] raksasa dengan ukuran bentang sayap mencapai 330 [[yojana]].<ref name="Lopez314"/> Mereka diceritakan sebagai makhluk dengan kecerdasan dan perkumpulan sosial. Kadangkala mereka juga disebut {{IAST|''suparṇa''}} (bahasa Pāli: {{IAST|''supaṇṇa''}}), sebuah kata [[Sanskerta]] yang berarti "bersayap bagus". Sebagaimana kaum [[Nāga]], mereka mengkombinasikan karakteristik hewan dan makhluk supernatural, dan dapat dianggap sebagai golongan [[dewa]] terendah.<ref name="Lopez314"/> Bangsa Garuda memiliki raja beserta kota untuk mereka, dan setidaknya memiliki kekuatan gaib untuk berubah bentuk menjadi manusia jika mereka ingin berurusan dengan manusia.
Menurut cerita [[Jataka]], mereka merupakan penghuni Nagadipa atau Seruma.<ref name="Lopez314"/>
Bangsa Garuda merupakan musuh para [[Nāga]], golongan makhluk berwujud ular raksasa yang diburu para Garuda. Pada suatu cerita, para Garuda menangkap para nāga dengan menerkam kepala mereka. Lambat laun, para nāga akhirnya mendapat akal bahwa dengan menelan batu besar, maka makin beratlah mereka untuk ditangkap oleh Garuda, sehingga melelahkan para Garuda dan membuat mereka mati kecapaian. Siasat tersebut akhirnya dibongkar oleh petapa Karambiya kepada salah satu Garuda, yang kemudian disuruh untuk menggigit bagian ekor nāga agar batu dimuntahkan (Pandara Jātaka, J.518).
Bangsa Garuda adalah salah satu makhluk yang diperintahkan oleh [[Sakra]] untuk menjaga Gunung [[Sumeru]] dan surga [[Trayastrimsa|{{IAST|Trāyastriṃśa}}]] ([[bahasa Pali|Pali]]: {{IAST|Tāvatiṃsa}}) dari serangan para [[Asura]].
Dalam ''Maha-samaya Sutta'' (Digha Nikaya 20), Sang [[Gautama Buddha|Buddha]] membuat perdamaian sementara antara para Naga dan Garuda.
== Nama lain ==
[[Berkas:Garuda Wishnu Bali.JPG|jmpl|ka|Patung [[Bali]] Dewa Wishnu mengendarai Garuda.]]
Garuda memiliki banyak nama dan julukan. Di bawah ini disajikan nama-namanya berikut artinya:
[[Berkas:Guruvayur,_Garuda_statue.jpg|jmpl|300px|Sebuah patung Garuda di depan Kuil Guruvayur Krishna di [[Kerala]], [[India]]]]
[[Berkas:Balinese garuda.jpg|jmpl|Patung garuda di [[Bandara Ngurah Rai]] (2016)]]
; '''Nama-nama lain Garuda'''
* '''Kaśyapi'''
* '''Wainateya'''
Baris 51 ⟶ 65:
* '''Wināyaka'''
* '''Sitānana''', ‘wajah
* '''Rakta-pakṣa''', ‘sayap merah’.
* '''Śweta-rohita''', ‘sang putih merah’.
Baris 77 ⟶ 91:
<gallery>
Berkas:
Berkas:
</gallery>
Baris 85 ⟶ 99:
<gallery>
Berkas:
</gallery>
=== Lambang perusahaan ===
Garuda dipakai
<gallery>
Berkas:
</gallery>
=== Kebudayaan ===
Band beraliran [[death metal]] asal [[Florida]] [[Amerika Serikat|Amerika]] yaitu [[Morbid Angel]], menggunakan tokoh Garuda Bali dalam salah satu karya seni mereka.
<gallery>
Baris 102 ⟶ 116:
</gallery>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{commonscat|Garuda}}
{{hindu makhluk}}
[[Kategori:Makhluk dalam mitologi Hindu]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Simbol nasional Thailand]]
[[Kategori:Simbol nasional Indonesia]]
|