Busana tradisional Nias: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arif doudo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Perubahan ejaan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(16 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Underlinked|date=Februari 2023}}
Pakaian adat [[suku Nias]] dinamakan Baru Oholu untuk pakaian laki-laki dan Õröba Si’öli untuk pakaian perempuan. Pakaian adat tersebut biasanya berwarna emas atau kuning yang dipadukan dengan warna lain seperti hitam, merah, dan putih. Adapun filosofi dari warna itu sendiri antara lain:
{{gabungke|Suku Nias}}
* Warna kuning yang dipadukan dengan corak persegi empat (Ni’obakola) dan pola bunga kapas (Ni’obowo gafasi) sering dipakai oleh para bangsawan untuk menggambarkan kejayaan kekuasaan, kekayaan, kemakmuran dan kebesaran.
Pakaian adat'''Busana [[sukutradisional Nias]]''' dinamakan ''Baru Oholu'' untuk pakaian laki-laki dan ''Õröba Si’öli'' untuk pakaian perempuan. Pakaian adat tersebut biasanya berwarna emas atau kuning yang dipadukan dengan warna lain, seperti hitam, merah, dan putih. Adapun filosofi dari warna itu sendiri, antara lain:
* Warna merah yang dipadukan dengan corak segi-tiga (Ni’ohulayo/ ni’ogöna) sering dikenakan oleh prajurit untuk menggambarkan darah, keberanian dan kapabilitas para prajurit.
* Warna hitamkuning yang dipadukan dengan corak persegi empat (''Ni’obakola'') dan pola bunga kapas (''Ni’obowo gafasi'') sering dikenakandipakai oleh rakyatpara tanibangsawan untuk menggambarkan situasikejayaan kesedihankekuasaan, ketabahankekayaan, kemakmuran, dan kewaspadaankebesaran.
* Warna putihmerah yang seringdipadukan dikenakandengan olehcorak parasegitiga pemuka(''Ni’ohulayo/ni’ogöna'') agamasering kunodikenakan (Ere)oleh prajurit untuk menggambarkan kesuciandarah, kemurniankeberanian dan kedamaiankapabilitas para prajurit.
* Warna hitam yang sering dikenakan oleh rakyat tani menggambarkan situasi kesedihan, ketabahan, dan kewaspadaan.
* Warna putih yang sering dikenakan oleh para pemuka agama kuno (''Ere'') menggambarkan kesucian, kemurnian dan kedamaian.
 
Sumber:
* [http://www.museum.pusaka-nias.org/?p=156]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091009182724AAGROpi]{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
 
[[Kategori:Busana tradisional Indonesia|Nias]]
[[Kategori:Nias]]