Iblis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
William Fluor (bicara | kontrib)
Vygukt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(254 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|iblis menurut Kristen|Iblis dalam Kekristenan}}{{untuk|iblis menurut Islam|Iblis dalam Islam}}
{{risetasli}}
[[File:WLA ima Satan Feuchere.jpg|jmpl|Patung [[Iblis menurut Kristen]], karya Jean-Jacques Feuchère, dari [[Prancis]] (1833).]]
{{rapikan}}
'''Iblis''' ({{lang-en|Devil}}; {{lang-la|Diabolus}}) adalah suatu perwujudan [[kejahatan]] dalam berbagai [[kebudayaan]] dan [[kepercayaan]].<ref name="devil">Jeffrey Burton Russell, ''The Devil: Perceptions of Evil from Antiquity to Primitive Christianity'', Cornell University Press 1987 {{ISBN|978-0-801-49409-3}}, pp. 11 and 34</ref> Ia dipercaya sebagai suatu bentuk kekuatan yang tidak bersahabat dan bersifat merusak.<ref name="devil"/> Iblis merupakan [[:wiktionary:antitesis|antitesis]] dari [[Tuhan]] dalam [[agama samawi]], meliputi [[Kekristenan]] dan [[Islam]].
{{tone}}
'''Iblīs''' (Arabic <big><big> إبليس</big></big>), adalah nama nenek moyang dari bangsa [[jin]]. Sebagaimana [[Adam]] adalah seorang nenek moyang dari manusia. [[Allah]] menciptakan Iblis dari nyala [[api]].
 
'''Iblis''' (dari [[bahasa Arab]] yang artinya "dia yang dipukul memar"). Alkitab tak punya literatur tentang Setan, selain dari perjanjian lama: ha-Satana, yang berarti musuh. Definisi setan ini lalu diadopsi oleh [[bahasa Yunani]]: ''diabolos'' yang dalam [[bahasa Inggris]] disebut ''devil''. <!-- Devil sendiri mengacu dari bahasa Indo-Eropa kuno "Deva", atau "Devas" -->
 
== Etimologi ==
Dalam [[bahasa Arab]], istilah Iblis berasal dari kata ''balasa'' (بَلَسَ), yang artinya "ia menyesal"; maka arti dari kata Iblis "ia (hal) yang menyebabkan penyesalan", juga tak mempunyai kebaikan sedikitpun.<ref>{{cite book|first=Ebrahim|last=Kazim|title=Scientific Commentary of Suratul Faateḥah|publisher=Pharos Media & Publishing|location=New Delhi, India|date=2010|isbn=978-8-172-21037-3}}</ref>
 
Kemungkinan lain ialah kata tersebut berasal dari bahasa [[Yunani Kuno]] {{lang|grc|[[wiktionary:διάβολος|διάβολος]]}} ''({{transl|grc|diábolos}}''{{mdash}}yang menjadi [[etimologi]] kata '[[:wiktionary:devil|devil]]' dalam [[bahasa Inggris]]) yang diserap terlebih dahulu ke [[bahasa Suryani]], kemudian diserap ke [[bahasa Arab]].<ref name="freewill">{{cite journal|first=Pavel V.|last=Basharin|title=The Problem of Free Will and Predestination in the Light of Satan's Justification in Early Sufism|journal=English Language Notes|publisher=[[Duke University Press]]|location=Durham, North Carolina|volume=56|issue=1|date=April 1, 2018|pages=119–138|doi=10.1215/00138282-4337480|s2cid=165366613}}</ref><ref name="EncyclopediaofIslam">{{cite encyclopedia |author1-last=Gardet |author1-first=Louis |author2-last=Wensinck |author2-first=A. J. |year=1971 |title=Iblīs |editor1-last=Bosworth |editor1-first=C. E. |editor1-link=Clifford Edmund Bosworth |editor2-last=van Donzel |editor2-first=E. J. |editor2-link=Emeri Johannes van Donzel |editor3-last=Heinrichs |editor3-first=W. P. |editor3-link=Wolfhart Heinrichs |editor4-last=Lewis |editor4-first=B. |editor5-last=Pellat |editor5-first=Ch. |editor5-link=Charles Pellat |editor6-last=Schacht |editor6-first=J. |editor6-link=Joseph Schacht |encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam#2nd edition, EI2|Encyclopaedia of Islam, Second Edition]] |location=[[Leiden]] |publisher=[[Brill Publishers]] |volume=3 |doi=10.1163/1573-3912_islam_SIM_3021 |isbn=978-90-04-16121-4}}</ref> Istilah tersebut tidak termaktub dalam kesusastraan Arab sebelum penyusunan [[Al-Qur'an]], yang mengindikasikan bahwa istilah tersebut tidak berasal dari zaman [[Arab Pra-Islam|sebelum kemunculan Islam]].<ref>{{cite book|first=Jeffrey Burton|last=Russell|title=Lucifer: The Devil in the Middle Ages|publisher=[[Cornell University Press]]|location=Ithaca, New York|date=1986|isbn=978-0-801-49429-1|page=[https://archive.org/details/luciferdevilinmi0000russ/page/55 55]|url=https://archive.org/details/luciferdevilinmi0000russ/page/55}}</ref>
Dalam [[bahasa Arab]] nama Iblis berasal dari kata ''balasa'' بَلَسَ, meaning yang artinya menyesal. Maka nama Iblis diartikan "Yang akan terus menyesal di dunia dan di akhirat". Iblis dahulunya merupakan pemimpin dari para malaikat yang tinggal didunia. beribadah kepada Allah SWT, berwajah tampan dan berpenampilan baik. Namun setelah Allah SWT menciptakan Adam sebagai khalifah, maka iblis mengingkarinya. sejak saat itu iblis menjadi ''musuh utama yang sebenar-benarnya bagi anak cucu Adam'' ( semua umat manusia). Wajahnya menjadi buruk rupa dan menjadi mahluk yang pertama kali berbohong di alam semesta ini.
Dalam bahasa Ibrani (ץבלץש), Iblis memiliki arti yaitu '''''Pendakwa''''' atau [[Jaksa]]. Dari dalam [[Alkitab]] dapat kita pelajari dan pahami hal-ihwal keseluruhan mengenai mahluk yang disebut '''Iblis''' ini, baik dari penjelasan para '''Nabi-nabi/Rasul-rasul''' dari zaman belum terciptanya [[Bumi]] sampai berakhirnya zaman.
 
== Kepercayaan ==
== Iblis menurut pandangan Kristen ==
{{main|Iblis dalam Kekristenan|Iblis dalam Islam}}
Menurut agama Kristen, setan (iblis) adalah [[malaikat yang jatuh|malaikat yang memberontak]] kepada [[Allah (Kristen)|Allah]], sehingga dibuang dari surga dan kemudian berkeliling (Ayub 1:7) sementara [[setan]] adalah sebuah sifat menghasut manusia untuk berbuat buruk dan durhaka.
 
Di dalam [[Alkitab]] [[bahasa Indonesia]] bagian [[Perjanjian Lama]] kata "iblis" hanya dipakai di 3 kitab, yaitu [[Kitab 1 Tawarikh]], [[Kitab Ayub]], dan [[Kitab Zakharia]], yang merupakan terjemahan kata {{lang-he|שטן}} (''syatan'' atau "[[Setan]]"), yang berarti musuh. Di bagian [[Perjanjian Baru]], setan disebutkan berusaha membawa manusia jauh dari Allah, malahan mencobai [[Yesus]] [[Kristus]] meskipun gagal dan akhirnya undur dari [[Yesus]]. Karenanya setan disebut sebagai ''musuh'' atau ''lawan'' bagi orang-orang Kristen. Kata setan dalam bagian [[Perjanjian Baru]] ini diterjemahkan dari {{lang-el|διάβολος}} (''diabolos'', artinya "pemfitnah', "penghasut") yang dalam [[bahasa Inggris]] disebut ''devil''. Bahkan dia disebut sebagai "Bapa segala dusta" (Yoh 8:44).
=== Riwayat Awal Kejahatan [[Iblis]] menurut menurut [[Alkitab]] ===
{{main|Malaikat yang jatuh}}
'''Iblis''' awalnya bukan ciptaan yang jahat, sebab semua yang diciptakan [[Tuhan]] itu baik adanya. Sebagaimana [[manusia]], Iblis juga mempunyai kehendak bebas. Dan ternyata '''dia''' menggunakan kehendak bebas itu secara salah, karena '''ingin''' menjadi sama seperti [[Tuhan]] sendiri, sehingga jatuhlah '''Iblis''' ke dalam dosa.
[[Berkas:AngelCaido.jpg|thumb|right|250px|Patung Malaikat yang jatuh]]
==== Keberadaan Iblis di [[Surga]]====
----
===== Asal Mula Dosa =====
{{main|Kitab Henokh}}
{{main|Dosa}}
Bagi banyak orang asal mula dosa dan alasan keberadaannya merupakan suatu sumber kebingungan besar. Mereka melihat pekerjaan '''si jahat''' dengan akibat-akibatnya, bencana dan kehancuran yang mengerikan, dan mereka bertanya-tanya bagaimana semua ini bisa terjadi di bawah pemerintahan dan kedaulatan [[Allah]] yang tak terbatas dalam hikmat, dalam kuasa, dan dalam kasih. Dan awal mula dosa terjadi menurut [[Alkitab]] jauh sebelum [[Bumi]] beserta isinya dan [[Manusia]] diciptakan.
Tidak ada yang lebih jelas diajarkan di dalam [[Alkitab]] selain bahwa [[Allah]] dalam hal apapun tidak bertanggung jawab bagi masuknya dosa; bahwa tidak ada penarikan sewenang-wenang rahmat Ilahi, tidak ada kekurangan dalam pemerintahan Ilahi yang memberikan kesempatan timbulnya pemberontakan.
: '''[[Dosa]]''' menurut pengertian [[Alkitab]]
: ''adalah pengacau dan penggangu, sehingga tidak ada alasan untuk membiarkan keberadaanya dan kehadirannya'';
: ''adalah sesuatu yang misterius dan yang tidak dapat diterangkan dan dipertanggungjawabkan; memaafkannya berarti mempertahankanya'';
: dan satu-satunya yang didefinisikan dalam Firman [[Allah]], dosa adalah '''''Pelanggaran kepada Hukum Ilahi'''''.
 
Menurut ajaran Islam dijelaskan bahwa Allah menciptakan tiga jenis makhluk berakal budi yaitu [[malaikat]] yang diciptakan dari cahaya (''nuur''), [[jin]] dari api (''naar''), dan [[manusia]] dari tanah (''turaab''). Iblis berasal dari golongan jin. Iblis merupakan makhluk [[Allah (Islam)|Allah]], yang diberi kemampuan untuk menyesatkan manusia sampai akhir zaman. Keberadaannya pun akan terus menggoda dan menjerumuskan setiap orang ke dalam perbuatan dosa.
==== Lahirnya Kejahatan ====
----
'''Kejahatan''' adalah tindakan melawan ''hukum [[Allah]]'', suatu pelanggaran yang dilahirkan akibat memanjakan dosa.
Sebelum masuknya kejahatan, damai dan kesukaan memenuhi alam semesta. Semuanya selaras dengan kehendak '''Pencipta'''.
: Yang dijelaskan dalam sebuah firman; "Di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di [[Surga]] dan yang ada di [[Bumi]], yang kelihatan dan yang tidak kelihatan baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa,"({{Alkitab|Kolose 1:16}}), dan kepada [[Kristus]] sama dengan kepada '''Bapa''', segenap [[Surga]] menunjukkan kesetiaan mereka.Tetapi ada ''seseorang'' yang menyalahgunakan kebebasan ini. Dosa bermula dari '''dia''' yang setelah [[Kristus]], paling dihormati [[Allah]] dan yang berkuasa paling tinggi dan yang paling mulia dari antara penghuni [[Surga]].
 
Sebelum kejatuhannya ke dalam dosa, [[Lucifer]] adalah yang terutama dari para [[Kerub]] yang berjaga. [[Kerub]] yang suci dan yang tidak bercacat cela.
: Yang di jelaskan di dalam firman [[Allah]]: "''Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. Engkau di Taman Eden, yaitu Taman Allah penuh segala batu permata yang berharga"."Kuberikan tempatmu dekat [[Kerub]] yang berjaga (engkau adalah [[Kerub]] yang menaungi - tejemahan langsung), di gunung kudus [[Allah]] engkau berada dan berjalan-jalan, di tengah-tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau tidak bercela didalam tingkah lakumu sejak dari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu". ''
({{Alkitab|Yehezkiel 28:12-15}}).
 
Sebenarnya [[Lucifer]] bisa saja tetap berkenan kepada kepada [[Allah]] dikasihi dan dihormati oleh seluruh [[Malaikat]] [[Surga]], dan menjalankan kuasanya yang mulia untuk memberkati yang lain-lain serta memuliakan '''PenciptaNya'''.
: Yang dijelaskan di dalam firman [[Allah]]; Tetapi kata nabi itu,"Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu". ({{Alkitab|Yehezkiel 28:17}}).
 
===== Kejahatan Awal yang dilakukan [[Lucifer]] =====
Kejahatan awal yang dilakukan oleh [[Lucifer]] adalah '''ingin''', yang merupakan '''10 ''Hukum Taurat'' ''' yang di turunkan [[Allah ]] kepada umat [[manusia]] di gunung Sinai.Sedikit demi sedikit [[Lucifer]] memanjakan suatu '''keinginan''' untuk meninggikan diri sendiri.
 
: Yang dijelaskan dalam [[Kitab Yehezkiel]]; "Karena hatimu menempatkan diri sama dengan [[Allah]]". Gantinya berusaha membuat [[Allah]] yang tertinggi dalam kasih dan kesetiaan mahluk-mahluk ciptaanNya, [[Lucifer]] berusaha untuk memenangkan pelayanan dan penghargaan mereka untuk dirinya sendiri.
 
*Dengan '''menginginkan''' kehormatan yang dikaruniakan [[Allah]] kepada '''AnakNya'''-[[Mesias]], [[Lucifer]] ''menginginkan'' kuasa yang hanya [[Mesias]] saja memiliki ''Hak Prerogatif'' itu. Kejahatan yag akhirnya merusak keharmonisan surgawi.
*Pelayanan dan meninggikan diri sendiri yang bertentangan dengan rencana '''Pencipta''', membangkitkan suatu pertanda jahat, yang seharusnya kemuliaan [[Allah]] adalah tertinggi baginya. Majelis Surgawi membujuk [[Lucifer]]. '''Anak Allah''' - [[Mesias]] mengemukakan di hadapanya kebesaran, kebaikan dan keadilan '''Pencipta''' dan sifat hukumNya yang kudus dan yang tidak berubah itu. Tetapi amaran yang diberikan dalam kasih dan belas kasihan yang tak terbatas hanya membangkitkan '''roh penolakan'''. [[Lucifer]] membiarkan iri hati terhadap [[Mesias]] menguasai dirinya, sehingga ia lebih berketetapan dalam dirinya.
[[Berkas:Paradise Lost 12.jpg|thumb|left|250px|Kejatuhan Lucifer, ilustrasi oleh Gustave Doré untuk buku Paradise Lost karangan John Milton.]]
 
=== Gelar [[Iblis]] ===
----
Gelar [[Iblis]] adalah sebuah julukan atau nama pemberian kepada [[Lucifer]] yang ada di [[Alkitab]].Berikut ini adalah nama atau julukan lain dari '''Satan''' atau '''Iblis''':
 
* {{Alkitab|Wahyu 9:11}}, '''''Naga Besar''''', '''''Si Ular Tua''''', '''''Penyesat Seluruh Dunia''''';
* {{Alkitab|1 Yohanes 5:19}}, '''''Si Jahat''''';
* {{Alkitab|Yohanes 8:44}}, '''''Pembunuh Manusia dan Pendusta''''';
* {{Alkitab|2 Korintus 4:3-4}}, '''''Ilah Zaman ini''''';
* {{Alkitab|Yohanes 12:31}}, '''''Penguasa Dunia ini''''';
* {{Alkitab|Efesus 2:2}}, '''''Penguasa Kerajaan Angkasa''''';
* {{Alkitab|1 Tesalonika 3:5}}, '''''Si Penggoda''''';
* [[Injil]], '''''Bapak segala Dosa'''''.
 
'''Iblis''' juga sering disebut [[Lucifer]]. Kata Lucifer tidak ada dalam Alkitab bahasa Indonesia karena sudah diterjemahkan sebagai '''Bintang Timur''', '''Putra Fajar'''.
 
=== Kerajaan Iblis ===
----
Kerajaan Iblis adalah suatu pemerintahan dalam tatanan organisasi yang didirikan oleh [[Lucifer]] di [[bumi]], sebagai perlawanan/pemberontakan terhadap [[Kerajaan Surga]]. Dalam menjalankan pemerintahannya '''Iblis''' memiliki suatu tatanan organisasi ({{Alkitab|Efesus 6:12}}), yaitu:
 
* [[Lucifer]], sebagai raja kegelapan;
* '''Pemerintah-pemerintah''', pemimipin-pemimpin tertinggi dalam suatu kerajaan ( malaikat-malaikat yang jatuh dan menjadi [[Setan]] yang disembah sebagai Dewa Matahari, Dewa Bulan, Beelzebul, Molokh, dll = lihat penjelasannya di [[Kitab Henokh]] dan [[Alkitab]]);
* '''Penguasa-penguasa''', makhluk yang menerima kuasa dan menjalankan kehendak atasannya ([[Jin]] sebagai sesembahan bangsa Timur Tengah pada waktu itu = lihat penjelasannya di [[Perjanjian Lama]]);
* '''Penghulu-penghulu''', pemimpin-pemimpin (manusia jahat yang melakukan kehendak [[Iblis]]= di [[Alkitab]] disebut sebagai anak iblis);
* '''roh-roh jahat''', roh-roh yang durhaka (legion,roh percabulan,roh keserakahan, dll = penjelasan lihat [[Alkitab]]).
 
=== Misi Iblis Menurut Pandangan [[Alkitab]] ===
----
Misi Iblis adalah tujuan yang menjadi pekerjaan Iblis terhadap waktu singkat yang diberikan [[Allah]] dalam keberadaanya di dunia ini, menurut sumber [[Alkitab]]:
 
* {{Alkitab|Wahyu 12:9}}, menyesatkan seluruh dunia;
* {{Alkitab|Ayub 1:11-22; 2:4-7}},mendatangkan kerugian fisik dan harta;
* {{Alkitab|Wahyu 12:10}}, mendakwa siang dan malam;
* {{Alkitab|Yohanes 10:10}}, mencuri, membunuh dan membinasakan;
* {{Alkitab|2 Korintus 4:3-4}}, membutakan pikiran;
* {{Alkitab|2 Korintus 11:13-15}}, menyamar sebagai '''Malaikat Terang''' dan menyusupkan roh-rohnya ke dalam umat [[Allah]], dengan menyamar sebagai pelayan kebenaran.
 
=== Riwayat Pemberotakan Iblis menurut [[Alkitab]] ===
----
==== Awal Pemberontakan di Surga ====
{{Main|Mesias}}
: Kesombongan untuk kemuliaan diri sendiri memupuk keinginannya untuk memperoleh kebesaran.
Namun begitu [[Mesias]] adalah '''''Penguasa Surga''''' yang diakui, satu kuasa dan wewenang dengan [[Allah]]. Dalam semua konsultasi [[Allah]], [[Mesias]] selalu turut di dalamnya, sementara [[Lucifer]] tidak diizinkan untuk ikut dalam maksud-maksud Ilahi. "Mengapa harus [[Mesias]] yang mempunyai kebesaran itu?"
: * Dengan meninggalkan tempatnya di hadapan [[Allah]], [[Lucifer]] pergi untuk menyebarkan ''roh ketidakpuasan'' di antara malaikat-malaikat. Sambil bekerja diam-diam dan misterius, dan untuk sementara menyembunyikan maksudnya yang sebenarnya dengan berpura-pura tampak menghormati [[Allah]], ia berusaha untuk membangkitkan ketidakpuasan terhadap hukum-hukum yang mengatur mahluk-mahluk surgawi, dengan mengatakan bahwa mereka dibebani dengan pembatasan-pembatasan yang tidak perlu. Oleh karena alamiah mereka adalah suci ia mendorong malaikat-malaikat itu untuk mengambil kehendak hati mereka sendiri. Ia berusaha mendapatkan simpati, dengan mengatakan [[Allah]] telah melakukannya dengan tidak adil dengan memberikan penghormatan tertinggi bagi [[Mesias]]. Ia mengatakan bahwa dalam cita-citanya untuk memperoleh kuasa dan penghormatan yang lebih besar bukan karena bercita-cita mau meninggikan diri, tetapi untuk memperoleh kebebasan bagi segenap penghuni surga, agar dengan begitu mereka memperoleh eksistensi yang lebih tinggi.
: * [[Allah]] di dalam hikmatNya, membiarkan [[Lucifer]] meneruskan '''''roh kebenciannya''''' matang untuk mengadakan pemberontakan. Dalam pandangan [[Allah]], adalah perlu bagi rencana-rencana [[Setan]] itu untuk benar-benar berkembang, agar sifat dan kecenderungan sebenarnya dapat dilihat semua oleh seluruh umat alam semesta. Pemerintahan [[Allah]] bukan saja atas penduduk surga, tetapi atas semua dunia-dunia yang dijadikanNya; dan [[Setan]] berpikir bahwa jika ia dapat membawa malaikat-malaikat surga bersamanya memberontak, maka ia juga dapat membawa dunia-dunia lain bersamanya. Dengan liciknya ia ''menggunakan argumentasi palsu dan penipuan untuk mencapai tujuan-tujuannya''.
 
===== Penanganan Awal terhadap Dosa di [[Surga]] =====
{{Main|Dosa}}
Untuk menangani dosa, Allah hanya dapat menggunakan keadilan dan kebenaran. Sedangkan [[Lucifer]] menggunakan apa yang [[Allah]] tidak mau gunakan yaitu sanjungan yang berlebihan dan penipuan atau kecurangan. [[Lucifer]] memalsukan firman [[Allah]] dan telah menyalah-tafsirkan rencana pemerintahan [[Allah]] di hadapan malaikat-malaikat dengan mengatakan bahwa [[Allah]] tidak adil dalam memberikan hukum-hukum dan peraturan-peraturan atas penghuni surga. Seluruh alam semesta harus melihat penipu itu dibuka kedoknya, sampai ia diputuskan tidak boleh lagi tinggal di surga, [[Allah]] tidak membinasakan [[Lucifer]] dan [[Setan]] (malaikat-malaikat yang jatuh).Oleh karena pelayanan kasih saja yang berkenan kepada [[Allah]], maka kesetiaan mahluk-mahluk ciptaanNya harus didasarkan atas keyakinan kepada keadilan dan kebajikanNya, sebab apabila [[Lucifer]] dan [[Setan]] segera dihapuskan keberadaannya, maka seluruh alam semesta akan memuliakan [[Allah]] dengan ''ketakutan'', bukan dengan ''cinta dan kasih''.
 
[[Allah]] membiarkan [[Lucifer]] dan [[Setan]] mengembangkan prinsip-prinsipnya dengan lebih sempurna, agar '''dakwaannya''' kepada pemerintahan [[Allah]] dapat dilihat dalam terangnya yang benar oleh semua mahluk ciptaan - bahwa keadilan dan kemurahan [[Allah]] serta keteguhan hukumNya - tidak akan dipertanyakan lagi selama-lamanya.
 
[[Berkas:Christus Ravenna Mosaic.jpg|thumb|right|200px|Yesus, diyakini oleh umat Kristiani sebagai Mesias]]
==== Pertentangan/Pertarungan Besar di [[Surga]] ====
----
{{Main|Lucifer}}
{{Main|Malaikat yang jatuh}}
{{Main|Kitab Henokh}}
: Hingga pada akhir pertentangan surga, perebut kekuasaan besar itu terus berusaha untuk membenarkan dirinya.
Pada waktu diumumkan bahwa ia bersama simpatisannya harus dikeluarkan dan diusir dari tempat tinggal yang penuh kebahagiaan itu, kemudian pemimpin pemberontak itu dengan berani menyatakan penghinaannya terhadap hukum [[Allah]]. Ia mengulangi tuntutannya bahwa malaikat-malaikat tidak perlu dikendalikan, dan harus dibiarkan menurut kehendak mereka sendiri, yang senantiasa menuntun mereka dengan benar. [[Setan]] dengan bala tentaranya bersepakat mempersalahkan pemberontakan mereka itu seluruhnya kepada [[Mesias]], dan menyatakan bahwa jika seandainya mereka tidak ditegur, mereka tidak akan memberontak. Dengan demikian ketidaksetiaan mereka yang penuh pembangkangan dan keras kepala itu berusaha menumbangkan pemerintahan Allah dengan sia-sia, namun dengan menghujat mengatakan bahwa mereka adalah korban yang tidak bersalah dari kekuasaan yang menindas. Sehingga pada akhirnya kepala pemberontak dan simpatisannya di usir dari surga. Lihat {{Alkitab|Wahyu 12:7-9}}.
: Dalam pengusiran [[Satan]] dari surga [[Allah]] menyatakan keadilanNya, dan mempertahankan kemuliaan takhtaNya.
Akan tetapi bilamana manusia berdosa melalui penyerahan kepada roh yang murtad atau [[Setan]], [[Allah]] memberikan bukti kasihNya oleh menyerahkan [[Mesias]]/[[Kristus]] - AnakNya yang tunggal mati bagi manusia yang jatuh itu. Dalam pendamaian tabiat [[Allah]] dinyatakan. Argumen terbesar salib menunjukkan kepada seluruh alam semesta bahwa tindakan dosa yang dipilih oleh [[Lucifer]] sekali-kali tidak dapat dituduhkan kepada pemerintahan [[Allah]].
Dalam pertentangan antara [[Kristus]] dan [[Setan]], selama masa pelayanan Juruselamat di dunia ini, tabiat si penipu besar itu telah disingkapkan. Tak ada sesuatu yang begitu berhasil menumbangkan [[Satan]] dari kasih sayang malaikat-malaikat surga dan seluruh alam semesta yang setia, selain perlawanannya yang begitu kejam terhadap '''Penebus Dunia'''. Hujatannya yang paling berani menuntut agar [[Kristus]] menyembah dia, keberaniannya yang gegabah membawa [[Kristus]] ke puncak gunung dan ke atas menara bait suci, kedengkiannya yang sungguh-sungguh untuk menghianatinya diungkapkan dengan menyuruh [[Kristus]] untuk menjatuhkan diriNya ke bawah dari ketinggian, niatnya yang jahat yang terus membuntutinya dari suatu tempat ke tempat yang lain, mengilhami hati imam-imam dan orang-orang untuk menolak kasihNya, dan pada teriakan terakhir,"Salibkan Dia! Salibkanlah Dia!" - semua ini menimbulkan kekaguman dan perasaan marah seluruh semesta alam terhadap [[Lucifer]].
: [[Satan]]lah yang mendorong dunia ini menolak [[Kristus]]/[[Mesias]].
Raja kejahatan itu mengarahkan seluruh kekuatannya dan kelicikannya untuk membinasakan [[Yesus]], karena ia melihat bahwa kasih dan kemurahan '''Juruselamat''', belas kasihanNya dan kelemah-lembutanNya menggambarkan kepada seluruh alam semesta dan dunia ini mengenai sifat kasih [[Allah]] yang tak terhingga. '''Setan''' menentang setiap pernyataan yang dikemukakan oleh [[Anak Allah]], dan menggunakan manusia sebagai alatnya untuk mengisi kehidupan '''Juruselamat''' dengan penderitaan dan dukacita. Kelicikan dan kepalsuan, dengan mana ia berusaha menghalangi pekerjaan [[Yesus]], kebencian yang dinyatakan melalui '''anak-anak pelanggaran''' (manusia berdosa), tuduhan-tuduhan kejam terhadap [[Mesias]] yang hidupNya adalah kebaikan dan kudus yang tiada tandinganNya, semuanya terbit dari rasa dendam di lubuk hatinya yang terdalam. Api kecemburuan dan permusuhan, kedengkian dan dendam kesumat meletus terhadap [[Mesias]] di '''Golgota''', sementara seluruh alam semesta dan surga menatap pemandangan itu dengan rasa ngeri.
Akan tetapi [[Mesias]] datang ke dunia ini menderita dan mati bukan semata-mata untuk melaksanakan penyelamatan manusia saja. Ia datang untuk membesarkan hukum itu ('''''injil''''') dan memuliakannya. Bukan cuma agar seluruh alam semesta dan dunia ini boleh menghargai hukum itu secara semestinya, tetapi menunujukkan bahwa hukum [[Allah]] tidak dapat diubah. Karena dengan setitik dosapun [[Allah]] tidak akan pernah berkenan terhadap manusia.
Seandainya tuntunanNya itu dikesampingkan, maka [[Anak Allah]] tidak perlu menyerahkan hidupnya untuk '''menebus''' pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum itu. Kematian [[Kristus]] membuktikan bahwa hukum itu tidak bisa diubah dan firman [[Allah]] adalah tetap. Dan pengorbanan sebagai pernyataan kasih '''Bapa''' dan '''Anak''', agar orang-orang yang berdosa dapat ditebus, menunjukkan kepada segenap alam semesta - apa yang tidak kurang dari rencana pendamaian ini sanggup lakukan - bahwa '''keadilan, kasih dan kemurahan''' adalah azaz dari hukum dan pemerintahan '''Allah'''.
 
==== Permusuhan antara Manusia dan Setan ====
----
{{Main|Adam}}
: '''''Aku''' akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.'' {{Alkitab|Kejadian 3:15}}.
Keputusan hukuman Ilahi yang diumumkan terhadap [[satan]] sesudah kejatuhan [[manusia]] adalah juga suatu nubuatan, yang mencakup segala zaman sampai pada kesudahan, dan yang membayangkan pertentangan besar yang melibatkan bangsa yang akan mendiami seluruh bumi.
: [[Allah]] mengatakan,"Aku akan mengadakan permusuhan."
Permusuhan ini bukanlah yang datang dengan sendirinya. Pada waktu [[manusia]] melanggar hukum Ilahi, maka sifat alamiahnya menjadi jahat, dan ia menjadi selaras, tidak berbeda dengan [[satan]]. Secara alamiah, tidak ada lagi pertentangan antara [[manusia]] yang berdosa dengan yang '''memulai dosa''' itu. Keduanya menjadi jahat oleh kemurtadan. Orang yang murtad tidak pernah merasa senang kecuali ia mendapat simpati dan dukungan oleh mengajak orang lain untuk mengikuti teladannya. Untuk ini, malaikat-malaikat yang sudah jatuh dan orang-orang jahat bersatu dalam persengkongkolan yang cemar. Seandainya [[Allah]] tidak campur tangan, [[satan]] dan [[manusia]] akan bersekutu melawan surga, dan gantinya bermusuhan melawan [[setan]], segenap [[manusia]] akan bersatu melawan [[Allah]]. [[Satan]] menggoda [[manusia]] supaya berdosa, sebagaimana ia menyebabkan malaikat-malaikat berontak, agar dengan demikian ia mendapatkan kerjasama dalam peperangannya melawan surga. Tidak ada perselisihan antara dirinya dengan malaikat-malaikat yang sudah jatuh, dalam hubungannya dengan kebencian mereka kepada [[Mesias]], sementara dalam hal lain ada pertentangan. Mereka teguh bersatu melawan kekuasaan '''Penguasa alam semesta'''. Tetapi pada waktu [[satan]] mendengar adanya deklarasi permusuhan antara keturunannya dengan keturunan perempuan ([[Hawa]]) itu, maka ia mengetahui bahwa usahanya untuk merusak sifat [[manusia]] akan terhalang; sehingga oleh sesuatu cara manusia akan sanggup melawan kuasa [[satan]] itu.
: Permusuhan [[setan]] terhadap [[manusia]]pun dimulai, sebab melalui [[Kristus]], manusia adalah tujuan kasih [[Allah]].
Ia ingin menggagalkan rencana Ilahi untuk menebus [[manusia]], dan mendatangkan kehinaan kepada [[Allah]] oleh menodai dan mencemarkan perbuatan tanganNya. [[Setan]] akan menyebabkan kedukaan di surga, dan memenuhi dunia ini dengan kesukaran dan kesusahan. Dan mengatakan semua kejahatan itu sebagai akibat pekerjaan [[Allah]] dalam menciptakan [[manusia]].
: Pertentangan yang terjadi antara '''Roh Mesias''' dan '''roh setan'''
diperagakan dengan cara mencolok dalam penerimaan dunia akan [[Yesus Kristus]]. [[Yesus Kristus]] tidak begitu menarik perhatian, sebab Ia muncul tanpa kekayaan, kemegahan atau kebesaran duniawi, sehingga orang [[Yahudi]] cenderung menolak Dia. Mereka melihat Dia memiliki kuasa yang lebih sekadar mencukupkan kekurangan keuntungan-keuntungan lahiriah, tetapi kemurnian dan kesucian [[Kristus]] mengundang kebencian kepadaNya dari orang-orang fasik/kafir. KehidupanNya yang penuh dengan penyangkalan diri dan pengabdianNya yang tidak berdosa merupakan teguran yang terus-menerus kepada orang-orang yang sombong dan yang penuh hawa nafsu. Hal inilah yang membangkitkan permusuhan melawan [[Anak Allah]]/[[Mesias]]. [[Setan]] dan malaikat-malaikat jahat bergabung dengan orang-orang jahat. Segenap kekuatan kemurtadan bergabung melawan '''Penghulu Kebenaran'''.
[[Berkas:Niedersächsischer Meister 001.jpg|thumb|left|200px|Kejatuhan Manusia: Bemalte Flachdecke der Hildesheimer Benediktiner-Klosterkirche St. Michel mit »Wurzel Jesse«, Detail: Adam und Eva.]]
: Permusuhan yang sama juga ditunjukkan kepada pengikut-pengikut [[Kristus]]
sebagaimana yang di tunjukkan kepada Guru mereka.
Siapa saja yang melihat sifat dosa itu menjijikkan, dan dengan kekuatan dari atas melawan penggodaan, maka dengan pasti akan menimbulkan kemarahan [[setan]] dan pengikut -pengikutnya (''ini dapat dideteksi bila mana manusia memiliki roh yang menentang Roh [[Mesias]] yang akan melawatnya''). Pengikut-pengikut [[Kristus]] dan budak-budak [[setan]] tidak bisa hidup secara harmonis. Perlawanan yang didengungkan [[iblis]] terhadap '''salib''' belum berakhir.
: "''Memang setiap orang yang mau hidup di dalam Yesus Kristus akan menderita aniaya''." ({{Alkitab|2 Timotius 3:12}})
: Sementara [[setan]] terus berupaya membutakan pikiran mereka kepada fakta, biarlah orang-orang [[Kristen]] tidak lupa bahwa
"''perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara''. ({{Alkitab|Efesus 6:12}}). Amaran yang diilhami ini diserukan berabad-abad sampai ke zaman kita: "''Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si [[iblis]] berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.''" ({{Alkitab|1 Petrus 5:8}}). "''Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata [[Allah]], supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat [[iblis]].''" ({{Alkitab|Efesus 6:11}})
 
== Iblis menurut pandangan Islam ==
 
 
=== Asal Mula ===
 
 
Sejak penciptaan manusia [[Adam]], iblis diperintahkan [[Allah]] untuk bersujud kepadanya, namun iblis tidak mau sujud kepadanya. Oleh karena itu, Iblis di keluarkan oleh [[Tuhan]] dari [[Surga]] dan menjadi mahluk yang terkutuk.
 
Ia meminta kepada Tuhan untuk menangguhkan kematiannya hingga hari [[kiamat]].
Iblis dendam kepada manusia, keturunan [[Adam]] karena lantaran kehadiran Adam, obsesinya jadi [[makhluk]] nomor satu jadi buyar. Iblis juga disebut [[Setan]] dan seluruh jin dan manusia yang menjadi pengikutnya juga disebut Setan.
 
Dalam sebuah kitab karangan [[Imam]] [[al-Ghazali]] disebutkan bahwa Iblis sebelum dilaknat oleh Allah, bernama asli [[Azazil]] dan sesungguhnya ia memiliki banyak nama/julukan, yaitu:
* Langit pertama ''al-Abid'' (ahli ibadah, selalu mengabdi luar biasa kepada Allah)
* Langit kedua ''ar-Raki'' (ahli ruku)
* Langit ketiga ''as-Saajid'' (ahli sujud)
* Langit keempat ''al-Khaasyi'' (selalu merendah dan takluk kepada Allah)
* Langit kelima ''al-Qaanit'' (selalu ta'at)
* Langit keenam ''al-Mujtahid'' (bersungguh-sungguh dalam beribadah)
* Langit ketujuh ''az-Zahid'' (sederhana dalam menggunakan sarana hidup)
 
=== Tempat Tinggal Iblis ===
 
Iblis dan anak cucunya tinggal di [[kamar mandi]], [[WC]], tempat yang bernajis dan kotor serta tempat maksiat. Berdasarkan [[Anas bin Malik]] r.a.,
Iblis telah bertanya pada Allah, katanya : "''Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman untuk mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman untukku''."
 
Firman Allah: "''Tempat kediamanmu adalah di dalam tandas''."
 
 
=== Iblis di Neraka ===
 
Dalam sebuah [[hadits]] diterangkan bahwa ketika para penghuni [[Neraka]] sudah sampai di neraka, di situ disediakan sebuah [[mimbar]], [[pakaian]], [[mahkota]] dan [[tali]] untuk mengikat Iblis, yang kesemuanya itu terbuat dari [[api]].
 
Kemudian ada [[suara]] yang memerintahkan Iblis untuk naik kemimbar: “Wahai Iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan berbicaralah kamu kepada penghuni neraka.”
 
Maka dia pun naik ke mimbar dan berkata: “Wahai para penghuni neraka.”
 
Semua orang yang berada dalam neraka mendengar ucapannya dan memandang ke arah [[pemimpin]] mereka itu.
 
“Wahai orang-orang yang [[kafir]] dan orang-orang [[munafiq]], sesungguhnya [[Allah SWT]] telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahwa kamu semua [[mati]] lalu akan dihimpun dan dihisab menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke [[Surga]] dan satu kumpulan ke [[Neraka]] Sa’ir.”
 
Iblis berkata lagi: “Kalian semua menyangka bahwa kalian semua tidak akan meninggalkan [[dunia]] bahkan kamu semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku [[kekuasaan]] di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kalian semua.”
 
“Akhirnya kalian semua mengikuti aku, maka [[dosa]] itu untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci aku, sebaliknya umpatlah dari kamu sendiri, karena sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat...”
 
“Mengapakah kamu tidak mau menyembah Allah SWT? Sedangkan Dia yang menciptakan segala sesuatunya...”
 
“Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari [[siksa]] Allah, dan kamu juga tidak akan dapat menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan [[Tuhan]].”
 
Setelah ahli neraka mendengar kata-kata Iblis itu, lalu mereka melaknati Iblis. Setelah itu Iblis dipukul oleh [[Malaikat]] [[Zabaniah]] dengan [[tombak]] yang terbuat dari api dan jatuhlah dia ke dasar Neraka yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya.
 
Malaikat Zabaniah lalu berkata kepada Iblis dan pengikutnya: “Tidak ada [[kematian]] bagi kamu semua dan tidak ada pula bagimu kesenangan, kamu kekal di Neraka untuk selama-lamanya.”
 
== Lihat pula ==
* [[Azazil]]
* [[Setan]]
* [[LuciferDemon]]
* [[Malaikat yang jatuh]]
* [[Raksasa (mitologi Hindu dan Buddha)]]
* [[Raksasa (mitologi India)]]
* [[Yesus]]
* [[Mesias]]
* [[Kerub]]
 
== Referensi ==
{{RefbeginReflist}}
1. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sebagai asal mula manusia’.” (Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94)
 
2. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu mengatakan: “Iblis adalah abul jin (bapak para jin).” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793)
 
3. Manna Sorgawi, No. 147 Tahun XIII Juni 2010
 
4. Alfa dan Omega - Kemenagan Akhir, Ellen G. White Copyright 1999 Indonesian Publishing House
 
== Pranala luar ==
5. Kamus-Lembaga Alkitab Indonesia, terbitan tahun 1997.
{{Commons|category:Devils|Iblis}}
{{Refend}}
* [http://mimbarjumat.com/archives/810 Kesaksian Iblis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120504182509/http://14n.org/dialog-iblis-vs-rasulullah-saw/ |date=2012-05-04 }}
* [http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/03/20/m1663t-kesombongan-iblis Kesombongan Iblis]
 
{{Authority control}}
{{mitologi-stub}}
{{Kristen-stub}}
 
[[Kategori:MitologiMakhluk Kristensupernatural]]
[[Kategori:MitologiIblis| menurut agama]]
[[Kategori:AlkitabMitologi]]
[[Kategori:Iblis dalam Kekristenan]]
 
{{agama-stub}}
[[ar:شيطان]]
[[ay:Supaya]]
[[az:İblis]]
[[bar:Deifi]]
[[bn:শয়তান]]
[[ca:Dimoni]]
[[cs:Ďábel]]
[[cu:Дїа́волъ]]
[[da:Djævel]]
[[de:Teufel]]
[[el:Διάβολος]]
[[en:Devil]]
[[eo:Diablo]]
[[es:Diablo (mitología)]]
[[eu:Deabru]]
[[fr:Diable]]
[[ia:Diabolo]]
[[io:Diablo]]
[[it:Diavolo]]
[[ja:悪魔]]
[[kw:Dyowl]]
[[la:Diabolus]]
[[mk:Ѓавол]]
[[myv:Идемевсь]]
[[nah:Tlācatecolōtl]]
[[nn:Djevelen]]
[[no:Djevel]]
[[nrm:Dgiâbl'ye]]
[[pl:Diabeł]]
[[pt:Diabo]]
[[qu:Saqra]]
[[ro:Diavol]]
[[scn:Diàvulu]]
[[sco:Deil]]
[[simple:Devil]]
[[sq:Dreqi]]
[[sr:Ђаво]]
[[sv:Djävul]]
[[te:సైతాను]]
[[zh:魔鬼]]