Dinasti Qing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(227 revisi perantara oleh 97 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox former country
| native_name = 大清<br><big>[[Berkas:Daicing gurun.svg|27px]]</big>
| conventional_long_name = Qing Raya
| common_name = Dinasti Qing
|
|
|
| era = [[Sejarah Tiongkok#Zaman kekaisaran|Zaman kekaisaran]]
|
| status_text =
| year_start = 1636
| year_end = 1912/1917
| date_end = 12 Februari
| event_start = Nama negara diubah menjadi "Daqing"
| event_end = [[Puyi]] [[turun takhta]]
| event1 = [[Penaklukan Ming oleh Qing]]
| date_event1 = 1644-1662
| event2 = [[Perang Candu Pertama]]
| date_event2 = 1839-1842
| event3 = [[Perang Candu Kedua]]
| date_event3 = 1856-1860
| event4 = [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama|Perang Tiongkok-Jepang]]
| date_event4 = 1 Augustus 1894–17 April 1895
| event5 = [[Revolusi Xinhai]]
| date_event5 = 10 Oktober 1911
| event_pre =
| date_pre =
| p1 = Jin Akhir (1616–1636){{!}}Jin Akhir
| p2 = Dinasti Ming
| flag_p2 = Flag of Ming Dynasty (fictitious).svg
| image_map2 = Qing Dynasty 1820.png
| image_map2_caption = Perluasan Qing sekitar tahun 1820
| image_flag = Flag of the Qing Dynasty (1889-1912).svg
| flag_type = [[Bendera Dinasti Qing|Bendera (1889–1912)]]
| image_coat = Seal_of_Qing_dynasty.svg
| symbol =
| symbol_type = Segel Kekaisaran
| image_map = Qing_dynasty_in_1760.svg
| image_map_caption = Qing Raya pada tahun 1760.Wilayah di bawah kendalinya ditampilkan dalam warna hijau tua; wilayah yang diklaim tetapi tidak di bawah kendalinya ditunjukkan dengan warna hijau muda
| national_anthem = 《鞏金甌》<br />"[[Gong Jin'ou]]"<br />({{Lang-id|"Piala Emas Murni"}})<br />(1911–1912)<br />{{center|[[Berkas:Gǒng Jīn'ōu.ogg]]}}
|
|
|
|
|
|
| longEW = E
| common_languages = [[Bahasa Mandarin|Mandarin]], [[Bahasa Manchu|Manchu]], [[Bahasa Mongolia|Mongolia]], [[Bahasa Tibet|Tibet]], [[Bahasa Chagatai|Chagatai]],{{sfnp|Elliott|2001|pp=290–291}} sejumlah bahasa daerah dan [[Bahasa Tionghoa lisan|Varian Tionghoa lainnya]]
| government_type = [[Monarki absolut]]
| title_leader = [[Daftar Kaisar Dinasti Qing|Kaisar]] ([[Kaisar Tiongkok|Huángdì]])
| leader1 = [[Hong Taiji]]
| year_leader1 = 1636–1643
| leader2 = [[Kaisar Shunzhi]]
| year_leader2 = 1644–1661
| leader3 = [[Kaisar Kangxi]]
| year_leader3 = 1661–1722
| leader4 = [[Kaisar Yongzheng]]
| year_leader4 = 1722–1735
| leader5 = [[Kaisar Qianlong]]
| year_leader5 = 1735–1796
| leader6 = [[Kaisar Jiaqing]]
| year_leader6 = 1796–1820
|
| year_leader7 = 1820–1850
| leader8 = [[Kaisar Xianfeng]]
| year_leader8 = 1850–1861
| leader9 = [[Kaisar Tongzhi]]
| year_leader9 = 1861–1875
| leader10 = [[Kaisar Guangxu]]
| year_leader10 = 1875–1908
| leader11 = [[Puyi|Kaisar Xuantong]]
| year_leader11 = 1908–1912/ 1917
| title_representative = [[Pemangku raja]]
| representative1 = [[Dorgon]]
| representative2 = [[Ibusuri Longyu|Longyu]] bersama [[Zaifeng]]
| year_representative1 = 1643–1650
| year_representative2 = 1908–1912
| deputy1 = [[Yikuang]]
| deputy2 = [[Yuan Shikai]]
| year_deputy1 = 1911
| year_deputy2 = 1911–1912
| title_deputy = [[Kanselir agung (Tiongkok)|Perdana Menteri]]
| religion = [[Birokrasi Surga|Pemujaan surga]], [[Buddhisme]], [[Kepercayaan tradisional Tionghoa|Kepercayaan tradisional]], [[Konfusianisme]], [[Taoisme]], [[Islam]], [[Kristen]], [[Shamanisme]], dll
| stat_year1 = 1760 <small>(termasuk vasal)</small><ref>{{cite journal|last1=Turchin|first1=Peter|last2=Adams|first2=Jonathan M.|last3=Hall|first3=Thomas D.|title=East-West Orientation of Historical Empires|journal=Journal of world-systems research|date=December 2006|volume=12|issue=2|pages=219–229|url=http://jwsr.ucr.edu/archive/vol12/number2/pdf/jwsr-v12n2-tah.pdf|accessdate=12 August 2010|issn=1076-156X|archive-date=2007-02-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20070222011511/http://jwsr.ucr.edu/archive/vol12/number2/pdf/jwsr-v12n2-tah.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| stat_area1 = 13150000
| stat_year2 = 1790
| stat_area2 =
| stat_year3 = 1740
| stat_pop3 = 140000000<!-- Citation needed -->
| stat_year4 = 1776
| stat_pop4 = 268238000<!-- Citation needed -->
| stat_year5 = 1790
| stat_pop5 = 301000000<!-- Citation needed -->
| stat_year6 = 1812
| stat_pop6 = 361000000<!-- Citation needed -->
| stat_year7 = 1820
| stat_pop7 = 383100000<!-- Citation needed -->
| stat_year8 = 1851
| stat_pop8 = 408000000<!-- Citation needed -->
| stat_year9 = 1865
| stat_pop9 = 367000000<!-- Citation needed -->
| stat_year10 = 1898
| stat_pop10 = 395918000<!-- Citation needed -->
| currency = [[Kas Tiongkok (mata uang)|Kas]] (wén), [[Tael]] (liǎng)
| today = 4 Negara<br>{{flag|Tiongkok}} <br> {{flag|Mongolia}} <br> {{flag|Taiwan}} <br> {{flag|Russia}} <br>
| s2 = Mongolia (1911–24){{!}}Bogd Mongolia
| flag_s2 = Flag_of_Bogd_Khaanate_Mongolia.svg
| flag_s3 = Flag_of_Tibet.svg
| image_s2 =
| s3 = Tibet (1912–1951){{!}}Tibet
| s1 = Republik Tiongkok (1912-1949){{!}}Republik Tiongkok
| flag_s1 = Flag of China (1912–1928).svg
| alt_flag =
}}
{{Sejarah Tiongkok}}
'''Dinasti Qing''' ([[Hanzi]]: 清朝; [[Hanyu Pinyin]]: Qīng Chao, 1636-1912/1917M), dengan nama resmi '''Negara Qing Raya''', adalah salah satu dari dua dinasti asing yang memerintah di [[Tiongkok]] setelah [[Dinasti Yuan|Dinasti Yuan Mongol]] dan juga merupakan dinasti yang terakhir berkuasa di Tiongkok. Asing dalam arti adalah sebuah dinasti pemerintahan non-[[Han]] yang dianggap sebagai entitas Tiongkok pada zaman dulu. Dinasti ini didirikan oleh [[suku Manchu|orang Manchuria]] dari klan [[Aisin Gioro]] (Hanyu Pinyin: Aixinjueluo), kemudian mengadopsi tata cara pemerintahan dinasti sebelumnya serta meleburkan diri ke dalam entitas Tiongkok itu sendiri.
== Sejarah ==
=== Jatuhnya dinasti Ming ===
Keadaan negara Ming saat itu kacau balau terutama setelah gerombolan pemberontak yang dipimpin [[Li Zicheng]] berhasil memasuki dan merebut ibu kota, [[Beijing]]. Kaisar dinasti Ming yang terakhir, [[Kaisar Chongzhen|Chongzhen]] bunuh diri dengan gantung diri setelah membunuh seluruh keluarga kerajaan untuk menghindari tertangkap oleh para pemberontak. Peristiwa ini membuat dinasti Ming secara resmi berakhir. Li Zicheng mendirikan [[dinasti Shun]] dengan Xi'an sebagai ibu kota. [[Wu Sangui]], jendral dinasti Ming yang menjaga [[gerbang Shanhai]] menolak bergabung dengan Li Zicheng dan meminta bantuan bangsa Manchu di bawah pimpinan pangeran wali Duo'ergun. Kesempatan ini diambil oleh pasukan-pasukan delapan bendera dinasti Qing untuk mengambil alih Beijing dan bergerak ke selatan. Jendral Wu Sangui membuka gerbang tembok besar dan pasukan delapan bendera dinasti Qing berhasil merebut Beijing dari Li Zicheng. Pada tahun [[1644]] pangeran Duo'ergun menyatakan dinasti Qing dengan kaisarnya Shunzhi menjadi pengganti dan pewaris dinasti Ming dan mandat langit telah beralih dari dinasti Ming kepada dinasti Qing. Dengan bantuan jendral-jendral dinasti Ming yang membelot ke dinasti Qing seperti Wu Sangui, [[Hong Chengchou]], [[Kong Youde]], [[Shang Kexi]], [[Shi Lang]], dan lain-lain, pasukan delapan bendera bangsa Manchu bergerak ke selatan menghabisi sisa-sisa dinasti Ming yang mendirikan tahta baru di selatan ('dinasti Ming selatan'). Baru pada tahun 1664 dinasti Qing benar-benar telah mengambil alih seluruh daratan Tiongkok. Di bawah pemerintahan [[Kaisar Kangxi]], pulau [[Taiwan]] akhirnya berhasil direbut dari sisa pasukan yang setia kepada dinasti Ming pada tahun 1683.
Dinasti Qing terkenal dengan kebijakannya yang tidak populer di kalangan bangsa Han dengan memaksa mereka menuruti cara berpakaian dan gaya rambut bangsa Manchu. Gaya rambut bangsa Manchu yang mencukur rambut bagian depan dan mengepang rambut bagian belakang dianggap penghinaan oleh bangsa Han, yang menganggap rambut adalah turunan yang didapatkan dari leluhur. Di zaman tersebut, bagi orang Han yang tidak mematuhi peraturan
=== Masa
Dinasti Qing mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi (memerintah [[1662]] - [[1722]]), [[Kaisar Yongzheng|Yongzheng]] ([[1723]] - [[1735]]) dan [[Kaisar Qianlong|Qianlong]] ([[1735]] - [[1796]]).
Pada tahun 1661 kaisar Shunzhi meninggal pada usia 24 tahun dan digantikan oleh putra keempatnya, Aixinjueluo Xuanyue sebagai [[Kaisar Kangxi]]. Pada masa awal pemerintahannya, Kaisar Kangxi dibantu oleh 4 Menteri Wali dan dibina oleh neneknya, [[Ibusuri Xiaozhuang]]. Pada tahun 1669, Kaisar Kangxi berhasil menggagalkan rencana salah satu Menteri Walinya, [[Aobai]] yang ingin memberontak. Ia juga berhasil meredam Pemberontakan Tiga Raja Muda (salah satunya adalah Wu Sangui, yang diberi wilayah dan gelar pangeran karena jasanya) dan pemberontakan suku-suku dari Mongolia. Taiwan yang dikuasai keluarga Zheng yang setia pada dinasti Ming, berhasil dikuasai pada tahun 1683. Perjanjian perbatasan dengan Rusia juga dibuat pada tahun 1689.
[[Berkas:The Kangxi Emperor.jpg|kiri|150px|jmpl|Kaisar Kangxi]]
Sepeninggal Kaisar Kangxi pada tahun 1722, putranya yang keempat pangeran Yong (terlahir Aixinjueluo Yinzhen) naik tahta sebagai Yongzheng. Pemerintahannya diwarnai dengan sengketa antara pangeran, yang merasa naiknya Kaisar Yongzheng adalah rekayasa. Kaisar Yongzheng dikenal sebagai kaisar yang pekerja keras. Pada masa pemerintahannya ekonomi negara Qing menguat.
Pangeran Bao ([[Aixinjueluo Hongli]]) menggantikan ayahnya dengan era Qianlong pada tahun 1735. Pada masa pemerintahannya wilayah Qing
Raya diperluas oleh kesuksesan Kampanye-kampanye Militernya yang dikenal sebagai Sepuluh Kampanye Besar. Sayangnya masa-masa akhir pemerintahannya tercemar oleh Korupsi yang mulai merajalela dalam pemerintahan pada masa akhir kaisar Qianlong, menandakan mulai melemahnya dinasti Qing.
=== Pemberontakan dan
Kehadiran bangsa barat pada awal abad ke-18 menggerogoti kekuasaan bangsa Manchu. Berbagai pemberontakan suku Han yang berniat menggulingkan dinasti Qing dan memulihkan dinasti Ming terjadi dalam berbagai skala. Namun salah satu pemberontakan besar adalah [[pemberontakan Taiping]] yang menjadikan [[Nanjing]] sebagai ibu kota. [[Perang Candu]] yang diakhiri dengan kekalahan juga membawa ketidakpuasan di kalangan bangsa Han terhadap bangsa Manchu.
[[Perang Candu I]] ([[1838]]), berujung pada kekalahan dinasti Qing yang memalukan pada tahun [[1842]]. [[Perjanjian Nanjing]] berdampak pada diserahkannya [[Hong Kong]] kepada [[Inggris]] dan dibukanya pelabuhan-pelabuhan Tiongkok pada bangsa barat.
=== Pemerintahan di balik tirai ===
Setelah kekalahan
=== Jatuhnya
[[Berkas:Yuan Shi-Kai.jpg|
Pada tahun 1908, Kaisar Guangxu dan Ibu Suri Cixi wafat pada saat yang bersamaan dan
Yuan menyingkirkan pangeran Chun dan membuat kabinet yang isinya adalah kroni-kroninya dengan Yuan sendiri sebagai Perdana Menteri. Namun Yuan berhubungan dengan Sun untuk kepentingan pribadinya. Sun setuju untuk menyerahkan tampuk kepresidenan untuk Yuan bila ia setuju untuk memaksa Kaisar Xuantong (Puyi) turun
Pada tahun [[1912]], [[Yuan Shikai]] memaksa [[Ibu Suri Longyu]] (janda kaisar Guangxu) untuk menurunkan maklumat turun
== Wilayah ==
[[Berkas:
Luas wilayah Dinasti Qing pada masa puncaknya pernah
== Sosial
[[Berkas:Pria manchu.jpg|
Dalam pemerintahan Dinasti Qing mempunyai kebudayaan yang unik, yang mana kebudayaan tersebut mengikuti kebudayaan masyarakat Manchu. Masyarakat Manchu memiliki gaya rambut yang istimewa. Mereka menggunting semua rambut di bagian depan kepala dan menjadikan rambut di bagian belakang kepala sebagai tocang yang panjang. Akan tetapi hal tersebut menjadi sebuah perdebatan,
Dalam hal arsitektur, pemerintahan Qing pada umumnya mewarisi tradisi dari Dinasti Ming, yang mana mereka beranggapan bahwa bangunan adalah sesuatu hal yang penting dalam teknologi pembinaan dan kemegahannya. Beijing, ibunegara Dinasti Qing telah memelihara pada asasnya keadaan asalnya daripada Dinasti Ming. Di dalam kota terdapat 20 buah gerbang yang tinggi dan megah, gerbang yang paling megah ialah Gerbang Zhengyang di dalam kota. Istana
[[Berkas:Rumah Qing.jpg|
Dalam periode
Dinasti Qing juga mengadopsi cara-cara dari dinasti Ming terutama anutan Konghucu. Walaupun pada awalnya pembauran antara bangsa Han dan Man dilarang
Bahkan pakaian
== Hubungan
[[Berkas:China LOC 2006635012.jpg|jmpl|kiri|250px|Peta pengaruh Dinasti Qing]]
Pada masa Dinasti Qing, pemerintah tetap menjunjung kebijakan pengembangan pertanian sebagai kebijakan pokoknya, tetapi dalam hubungan dengan luar negeri, Dinasti Qing sangat terisolasi karena cenderung menutup diri.
Setelah masa pertengahan, berbagai kontradiksi masyarakat Dinasti Qing mulai meruncing, sementara itu perjuangan pemberontakan juga kerap kali terjadi, di antaranya pemberontakan [[Balianjiao]] mengakhiri masa emas pemerintahan Dinasti Qing.
==
Pada masa dinasti KangXi terdapat beberapa pejabat setia:
* [[Wei Dong Ting]]
Baris 163 ⟶ 193:
* [[Daftar Kaisar Dinasti Qing]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://indonesian.cri.cn/401/2009/06/10/1s97709.htm Dinasti Qing] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100520165735/http://indonesian.cri.cn/401/2009/06/10/1s97709.htm |date=2010-05-20 }}
* [http://www.tionghoa.com/category/sejarah/dinasti-qing/ Sejarah Dinasti Qing]
{{Topik Dinasti Qing}}{{Empires}}
{{Bekas Monarki}}
[[
|