Lolicon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Reverted 1 edit by 103.156.16.9 (talk) (TWGlobal) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(85 revisi perantara oleh 65 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{unreferenced|date=Oktober 2018}}
[[Berkas:Lolicon Sample.png|jmpl|ka|Lolicon digambarkan dengan karakter imut-imut dengan tampilan sensual.]]
'''Lolicon''' ([[bahasa Jepang]]: ロリコン;
Istilah
Karena ruang lingkup penggunaan istilah ini di luar bahasa aslinya, dan hanya dipergunakan pada komunitas Otaku
== Lolicon dan pedofilia ==
Hukum telah berlaku untuk mengkriminalisasi "gambar cabul anak-anak, tidak peduli bagaimana mereka dibuat," untuk mencegah penyalahgunaan. [37] Sebuah argumen adalah bahwa gambar tidak senonoh menggambarkan fiksi anak-anak sebagai objek seks, sehingga memberikan kontribusi untuk anak pelecehan seksual. Argumen ini telah dibantah oleh klaim bahwa tidak ada dasar ilmiah untuk koneksi itu, [38] dan ekspresi seksual yang membatasi dalam gambar atau animasi game dan video sebenarnya dapat meningkatkan tingkat kriminalitas seksual dengan menghilangkan outlet tidak berbahaya untuk keinginan yang bisa memotivasi kejahatan. [11] Hal ini dicontohkan dalam kasus yang melibatkan seorang pria dari Virginia yang pada penangkapan menegaskan bahwa Lolicon melihat setelah di perpustakaan umum, ia berhenti mengumpulkan pornografi anak nyata dan beralih ke Lolicon. [39]▼
Secara etimologi, makna aslinya lolicon bermakna hampir sama dengan [[pedofilia]], yang membedakannya adalah lolicon lebih mengarah kepada kecintaan terhadap benda-benda atau objek yang imut, seperti loli, sedangkan pedofilia termasuk [[parafilia]].
=== Definisi umum ===
[[Hukum]] telah menerapkan untuk mengkriminalisasi "gambar cabul anak-anak, tidak peduli bagaimana mereka dibuat," untuk mencegah penyalahgunaannya. Terdapat sebuah argumen bahwa gambar tidak senonoh yang menggambarkan anak-anak [[fiksi]] sebagai objek [[seks]], memberikan kontribusi untuk [[pelecehan seksual]] terhadap anak-anak.
▲
Milton Diamond dan Ayako Uchiyama amati korelasi kuat antara peningkatan dramatis materi pornografi di Jepang dari tahun 1970-an dan seterusnya dan penurunan dramatis dalam melaporkan kekerasan seksual, termasuk kejahatan oleh remaja dan serangan pada anak-anak di bawah 13. Mereka mengutip temuan serupa di Denmark dan Jerman. Singkatnya, mereka menyatakan bahwa kekhawatiran bahwa negara-negara dengan ketersediaan luas materi seksual yang eksplisit akan mengalami peningkatan laju kejahatan seksual tidak divalidasi dan bahwa pengurangan kejahatan seksual di Jepang selama periode yang mungkin telah dipengaruhi oleh berbagai faktor mereka telah diuraikan dalam studi mereka. [12]▼
=== Pengertian yang salah ===
Sharon Kinsella diamati peningkatan dalam rekening sekolah berdasar prostitusi di media pada akhir tahun 1990an, dan berspekulasi bahwa laporan ini belum terbukti dikembangkan dalam perumpamaan-untuk pelaporan peningkatan pada wanita penghibur. Dia berspekulasi bahwa, "Mungkin gambar gadis-gadis senang menjual diri secara sukarela membatalkan gambar bersalah lain". [10]▼
Beberapa pendapat negatif terutama dari pihak yang tidak memahami perbedaan antara lolicon dan [[pedofilia]] menyatakan bahwa keduanya merupakan hal yang sama. Bahkan dinyatakan orang yang menyukai loli memiiki kepastian akan menuju ke arah pedofilia. Kritikus budaya [[Hiroki Azuma]] mengatakan bahwa sangat sedikit pembaca [[manga]] loli yang melakukan kejahatan. Dalam [[budaya otaku]], lolicon adalah "bentuk paling nyaman dari pemberontakan" terhadap masyarakat.
[[Milton Diamond]] dan [[Ayako Uchiyama]] mengamati korelasi kuat antara peningkatan dramatis materi [[pornografi]] di [[Jepang]] dari 1970-an dan seterusnya dan penurunan dramatis dalam laporan [[kekerasan seksual]], termasuk kejahatan oleh remaja dan serangan pada anak-anak di bawah 13 tahun. Mereka mengutip temuan serupa di [[Denmark]] dan [[Jerman]].
Sebuah organisasi nirlaba Jepang disebut Caspar telah mengklaim bahwa Lolicon dan majalah anime dan permainan lainnya lakukan mendorong kejahatan seks. Kelompok yang didirikan pada tahun 1989, kampanye peraturan penggambaran anak di bawah umur di majalah-majalah porno dan permainan video. [40] Publik perhatian dibawa untuk menanggung isu ini ketika Tsutomu Miyazaki menculik dan membunuh empat gadis berusia antara 4 dan 7 tahun 1988 dan 1989, tindakan melakukan dari necrophilia dengan mayat mereka. [41] Tokyo Pengadilan Tinggi memerintah dia waras, menyatakan bahwa "pembunuhan itu direncanakan dan berasal dari fantasi seksual Miyazaki" [42] dan dia dihukum gantung atas kejahatannya pada tanggal 17, 2008 [43.]▼
▲
Sentimen publik terhadap penggambaran kartun seksual anak di bawah umur itu dihidupkan kembali pada tahun 2005 ketika seorang pelaku seks dihukum, yang ditahan atas pembunuhan seorang gadis tujuh tahun di Nara, dicurigai sebagai seorang Lolicon. [40] Meskipun spekulasi media, itu menemukan bahwa si pembunuh, Kaoru Kobayashi, jarang memiliki bunga di manga, game atau boneka [44]. Dia menyatakan, bahwa ia telah menjadi tertarik pada gadis kecil setelah menonton video porno animasi sebagai mahasiswa sekolah tinggi. [45] Dia dijatuhi hukuman mati gantung.▼
▲[[Sharon Kinsella]]
Menurut Michiko Nagaoko, direktur organisasi nirlaba di Kyoto yang disebut Juvenile Panduan, didirikan pada tahun 2003, sekitar separuh dari 2.000 judul animasi pornografi didistribusikan di Jepang setiap tahunnya, termasuk film dan video game, karakter fitur sekolahan. [45]▼
▲Sebuah [[organisasi nirlaba]] Jepang yang disebut Caspar telah mengklaim bahwa Lolicon dan majalah anime dan permainan lainnya
Pada tanggal 11 Maret 2008, UNICEF Jepang mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pengetatan lebih lanjut dari undang-undang pornografi anak di Jepang, termasuk larangan penggambaran seksual anak di bawah umur di manga, anime dan permainan komputer. [46] seperti larangan, bagaimanapun, adalah tidak dianggap oleh para pejabat Jepang untuk sementara waktu. [47]▼
=== Tragedi Lolicon
▲Sentimen publik terhadap penggambaran kartun seksual anak di bawah umur itu dihidupkan kembali pada
▲Menurut [[Michiko Nagaoko]], direktur organisasi nirlaba di [[Kyoto]] yang disebut
Lolicon adalah satu bagian dari [[otaku]]. Karena sifat otaku lolicon yang obsesif cenderung konsumtif maka developer industri hiburan di Jepang memanfaatkan hal ini dengan membuatnya menjadi lebih intensif, lebih adiktif. Hingga saat ini [[lolita]] dikenal sebagai salah satu [[moe factor]] dari industri hiburan dan animasi Jepang. Soal keterlibatan dengan penampilan sensual & aktivitas seksual, Itu bukanlah sebuah keharusan. Itu hanya sekedar strategi memenuhi tuntutan konsumen tertentu.<ref name="loli">Aimeindo forum, statement bobil, salah satu member senior [http://www.animeindo.com/vbb/showthread.php?t=2941&page=5]</ref>▼
=== Pernyataan Unicef ===
Pendistorsian ciri fisik dari lolicon style sebenarnya merupakan hal yang baru dan sebuah revolusi dalam dunia industri manga dan anime. Semua ini dilakukan demi memenuhi tuntutan dari para konsumen yang kebanyakan adalah para otaku. Distorsi tubuh digunakan untuk menambahkan sisi sensualitas pada karakter lolicon. Sebuah strategi untuk memancing sebuah persepsi meski sebenarnya masih banyak cara lainnya, (contohnya coba bandingkan ciri fisik lolicon zaman sekarang dengan yang dulu. Ambil contoh; anime "minky momo").<ref name="loli">Aimeindo forum [http://www.animeindo.com/vbb/showthread.php?t=2941&page=5]</ref>▼
▲Pada tanggal 11 Maret 2008, [[UNICEF]] Jepang mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pengetatan lebih lanjut dari undang-undang pornografi anak di Jepang, termasuk larangan penggambaran seksual anak di bawah umur di [[manga]], [[anime]], dan [[permainan komputer]].
== Lolicon dalam industri hiburan di Jepang ==
== Pranala luar ==▼
▲Lolicon adalah satu bagian dari [[otaku]]. Karena sifat [[otaku]] lolicon yang obsesif cenderung konsumtif maka
▲Pendistorsian ciri fisik dari
[[Kategori:Manga]]▼
[[Kategori:Istilah seks Jepang]]▼
== Bacaan lanjutan ==
* {{cite journal|author=Davis, Jessie Christian|date=May 8, 2008|title=Japanese Animation in America and its Fans|url=http://ir.library.oregonstate.edu/xmlui/bitstream/handle/1957/8736/thesis.pdf?sequence=1|publisher=Oregon State University|accessdate=March 8, 2011}}
* {{cite news|last=Mead|first=Rebecca|archiveurl=https://web.archive.org/web/20081011130957/http://www.accessmylibrary.com/coms2/summary_0286-25145481_ITM|archivedate=October 11, 2008|url=http://www.accessmylibrary.com/coms2/summary_0286-25145481_ITM|title=Shopping rebellion; what the kids want. (Letter from Tokyo)|work=[[The New Yorker]]|date=March 18, 2002|accessdate=November 10, 2015}}
* {{Cite book|first=Jason|last=Thompson|authorlink=Jason Thompson (writer) |title=[[Manga: The Complete Guide]]|publisher=[[Ballantine Books]] & [[Del Rey Books]]|location=New York|year=2007|page=[https://archive.org/details/mangacompletegui0000thom_l3e2/page/450 450] |isbn=978-0-345-48590-8}}
* {{cite web|url=http://comipress.com/article/2007/07/17/2307|archiveurl=https://web.archive.org/web/20080731151255/http://comipress.com/article/2007/07/17/2307|archivedate=2008-07-31|title=A History of Shojo, Loli, and Harmful Books|publisher=Comipress|date=July 17, 2007}}
* [https://web.archive.org/web/20080702044426/http://comipress.com/article/2006/11/17/1027 "New Law Banning Lolicon?"] ''ComiPress'' (November 17, 2006)
* [http://www.gwern.net/docs/2010-sarrazin “Ero-Anime: Manga Comes Alive”] -(Stephen Sarrazin; ''Manga Impact'' 2010, {{ISBN|978-0714857411}})
<!-- Imageboards such as Renchan, not4chan, etc. are NOT permissible as outside links due to copyright violation concerns. DO NOT ADD THEM.-->
* [http://www.japantimes.co.jp/news/2017/05/05/national/social-issues/professor-examines-lolita-complex-first-looking-experience/ "Professor examines Lolita complex by first looking at his own experience"] ''Japan Times'', May 5, 2017.
▲== Pranala luar ==
* {{Commonscat-inline}}
{{Industri animasi di Jepang}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kata dan frasa Jepang]]
|