Wiro Sableng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(194 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove|date=September 2016}}
{{peacock}}
{{Superherobox
| image = [[Berkas:Wiro_Sableng_Roh_Dalam_Keraton.jpg|250px]]
| converted =
| caption = Sampul novel Wiro Sableng dalam episode ''Roh Dalam Keraton''
| character_name = Wiro Sableng
| real_name = Wira Saksana
| debut = Empat Brewok dari Goa Sranggeng
| creators = [[Bastian Tito]]
| publisher = Lokajaya<ref>[http://sinopsisnovelku.blogspot.com/2013/03/review-novel-wiro-sableng.html Sinopsis novel Wiro Sableng]</ref>
| alliances = Golongan Putih
| homeworld = [[Nusantara]]
| partners = [[Sinto Gendeng]]<br />Anggini<br />Bidadari Angin Timur<br />Rara Murni<br />Kala Hijau
| aliases = Pendekar Kapak Maut Geni 212<br />Pendekar Gunung Fuji<br />Ninja Merah
| powers = Ilmu bela diri dari berbagai aliran<br />
Ilmu gaib
| cat =
| subcat =
| hero =
| sortkey =
| twitter =
}}
'''Wiro Sableng''' atau '''Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212''' adalah [[tokoh fiksi]] serial [[novel]] yang ditulis oleh [[Bastian Tito]]. Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang terkenal di dunia persilatan dengan nama [[Sinto Gendeng]]. Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata [[Kapak]] Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah "212" di dadanya. Wiro memiliki banyak kesaktian yang diperoleh dari berbagai [[guru]] selama petualangannya di dunia persilatan.
==
Bastian Tito
=== Penulisan ===
# Dalam menyelesaikan satu episode rata-rata menghabiskan waktu 3 minggu.
# Pengetikan dilakukan oleh penulis sendiri, untuk proses penyuntingan dan penyelesaian buku dilakukan oleh asisten.
# Sekali menulis serial Pendekar 212, biasanya penulis menyelesaikan sekaligus langsung 2 sampai dengan 3 buku.
# Waktu penerbitan buku episode baru di pasaran tergantung stok cerita selanjutnya atau jumlah buku selanjutnya yang akan diterbitkan, apabila mengalami keterlambatan berarti stok buku berikutnya sudah hampir habis sedangkan penulis masih dalam proses menyelesaikan tulisannya.
# Apabila jumlah stok buku yang akan diterbitkan habis sedangkan penulis masih dalam proses penulisan biasanya akan terjadi keterlambatan terbit lebih dari 2 sampai 3 bulan.
# Keterlambatan ini biasanya disebabkan lamanya waktu yang dihabiskan penulis untuk survei tempat-tempat yang dikunjungi demi kepentingan penulisan.
# Untuk memperkuat dan menambah kualitas cerita, penulis langsung mengunjungi dan
# Untuk satu tempat biasanya membutuhkan waktu sampai 2 minggu sehingga penulis benar-benar bisa mengetahui adat, budaya, legenda maupun cerita-cerita masyarakat setempat dan dihubungkan dengan situasi, suasana alam dan keadaan
#
# Hal ini dilakukan untuk merekam semua yang dilihat dan didengar penulis, jadi setiap apa yang dilihat maupun percakapan yang didengar penulis kadang dituangkan ke dalam bukunya, jadi tidak mengherankan apabila isi cerita, isi percakapan para tokoh, gaya bahasa serta gaya penulisan penulis terasa benar-benar hidup.
# Tentu saja semua itu harus disertai pula ilmu dan bakat yang memadai untuk menjadi seorang penulis yang handal.
=== Judul buku terlaris ===
# Serial Wiro Sableng berhasil mencapai 2 kali orbit, tepatnya tahun 1989 dan 1994.
# Buku yang berhasil orbit ternyata buku terbitan lama tetapi dicari kembali dan laris pada tahun 90-an.
# Dua buku yang berhasil orbit berjudul Makam Tanpa Nisan dan Guci Setan.
# Judul Makam Tanpa Nisan meledak 921.020 eksemplar pada tahun 1989.
# Judul Guci Setan meledak 924.078 eksemplar pada tahun 1994.
# Berikut 10 judul serial Pendekar 212 yang terlaris selain 2 judul di atas (rata-rata terjual di atas 800.000 eksemplar): Badai Di Parang Tritis, Topeng Buat Wiro Sableng, Wasiat Iblis, Geger Di Pangandaran, Kiamat Di Pangandaran, Gerhana Di Gajah Mungkur, Kembali Ke Tanah Jawa, Senandung Kematian, Kematian Kedua dan episode terakhir Jabang Bayi Dalam Guci.
=== Waktu senggang penulis ===
# Penulis menyukai permainan catur, salah satu hal yang disukai penulis dari catur karena bidaknya selalu berwarna hitam dan putih.
# Tentu saja waktu senggang penulis utamanya dihabiskan untuk berkumpul, bercengkerama dan sesekali berekreasi bersama keluarga.
== Karakter Wiro Sableng ==
Jika dicermati, terasa sekali perubahan karakter, sifat dan sikap Wiro seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia.
Sejak Wiro masih muda dan masih sableng-sablengnya hingga dewasa, sedikit demi sedikit pribadinya berubah menjadi lebih bijaksana dan berpikirnya pun lebih dewasa serta mengurangi kesablengannya yang kadang menyakiti perasaan orang lain.
Walaupun sedikit ceriwis dan banyak disukai bahkan disayangi gadis-gadis cantik,
Sampai sejauh ini Wiro pernah mengungkapkan perasaan cintanya secara langsung hanya kepada dua orang gadis saja, yaitu Bunga dan Bidadari Angin Timur. Setelah mengungkapkan kata-kata sayang dan cinta kepada Bunga, Wiro hanya kepada Bidadari Angin Timur kembali mengungkapkan perasaan hatinya. Itu pun karena ada alasan kuat kenapa Wiro pada akhirnya tak bisa bersatu dengan Bunga. Saat Wiro mengungkapkan perasaan hatinya kepada Bidadari Angin Timur pun terpaut perbedaan waktu cukup jauh saat Wiro menyatakan cintanya kepada Bunga.
Wiro pernah menyukai atau mencintai gadis lain selain
== Kaitan beberapa episode ==
Berikut sedikit ulasan/catatan mengenai kaitan beberapa episode dalam serial Pendekar 212 Wiro Sableng yang menjadi alasan Padepokan 212 membuat urutan episode versi kedua:
=== Episode Empat Berewok Dari Goa Sanggreng, Maut Bernyanyi Di Pajajaran & Dendam Orang Orang Sakti ===
Ketiga episode ini merupakan tiga episode awal serial Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Wiro Sableng.
Karena tiga episode ini memiliki kaitan erat satu sama lain, maka
Pada episode Empat Berewok Dari Goa Sanggreng menceritakan tentang Wiro sejak masih bayi
Misi pertamanya adalah membalas dendam kematian kedua orangtuanya. Ketika kembali ke desa kelahirannya, yang ditemui Wiro hanya Kalingundil yang merupakan anak buah Suranyali. Saat itu Kalingundil sedang berseteru dengan komplotan Empat Berewok Dari Goa Sanggreng. Di akhir episode, Kalingundil kehilangan salah satu tangannya sewaktu berhadapan dengan Wiro.
Suranyali sendiri baru bisa ditemui Wiro dalam episode Maut Bernyanyi Di Pajajaran. Saat itu nama Suranyali telah berubah menjadi Mahesa Birawa dan membantu para pemberontak yang menyerang kerajaan Pajajaran. Dalam episode ini Wiro berhasil menuntaskan dendamnya terhadap Suranyali (Mahesa Birawa).
Dalam episode Dendam Orang-Orang Sakti, karena dendam, Kalingundil memfitnah Wiro atas pembunuhan sejumlah tokoh persilatan. Di Puncak Gunung Tangkuban Perahu semua tokoh silat yang mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang yang terbunuh berkumpul untuk membuat perhitungan dengan Pendekar 212 Wiro Sableng.
=== Episode Keris Tumbal Wilayuda & Neraka Lembah Tengkorak ===
Kaitan kedua episode ini hanya pada kemunculan Anggini sebagai Dewi Kerudung Biru secara berturut-turut.wiro sableng
=== Episode Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga & Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin ===
Kaitan kedua episode ini hanya pada kemunculan Sekar.
=== Episode Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin & Dewi Siluman Bukit Tunggul ===
Kaitan episode ini hanya pada kemunculan kembali Nenek Telinga Arit Sakti bersama gurunya di episode Dewi Siluman Bukit Tunggul.
Nenek ini ingin membalas dendam terhadap Wiro, karena sebelumnya nenek ini sempat bertarung dan dikalahkan Wiro di episode Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin.
=== Episode Dewi Siluman Bukit Tunggul & Banjir Darah Di Tambun Tulang ===
Kaitannya yaitu pada kemunculan Kiai Bangkalan. Pada episode Dewi Siluman Bukit Tunggul Kiai Bangkalan berjanji akan memberikan ilmu pengobatan kepada Wiro bila Wiro berkunjung ke tempat kediamannya. Saat Wiro berkesempatan menyambangi Kiai Bangkalan, ternyata Kiai Bangkalan telah terbunuh dan Kitab Seribu Pengobatan dilarikan pembunuhnya yang tak lain adalah Datuk Sipatoka.
=== Episode Munculnya Sinto Gendeng, Telaga Emas Berdarah & Iblis Berjanggut Biru ===
Pada episode Iblis Berjanggut Biru terjadi perebutan peta rahasia telaga emas yang disimpan Ki Rana Wulung. Di episode ini disebutkan 30 tahun, masih kurang jelas apakah peta itu yang berusia 30 tahun atau peta itu sudah disimpan Ki Rana Wulung selama 30 tahun. Apabila petanya yang berusia 30 tahun, ada kemungkinan peta tersebut adalah peta yang diberikan Sri Baginda di episode Munculnya Sinto Gendeng. Jika yang dimaksud adalah 30 tahun lamanya Ki Rana Wulung menyimpan peta tersebut, berarti peta itu bukan pemberian Sri Baginda.
Berarti ada peta telaga emas yang lain lagi, karena waktu kejadian pemberian peta itu oleh Sri Baginda tidak mungkin 30 tahun yang lalu karena waktu peta itu diberikan saat itu Wiro sudah ada.
Ciri peta di tiga episode itu pun ada sedikit perbedaan.
Atas dasar itulah saya tidak cantumkan episode Telaga Emas Berdarah sebagai episode yang berkaitan langsung dengan episode Munculnya Sinto Gendeng,
Episode Iblis Berjanggut Biru mungkin yang memiliki kaitan paling dekat dengan episode Munculnya Sinto Gendeng karena selain kaitannya dengan peta yang mungkin adalah peta pemberian Sri Baginda tersebut,
=== Episode Pangeran Matahari Dari Puncak Merapi, Bajingan Dari Susukan & Panglima Buronan ===
Tiga episode ini saya jadikan satu rangkaian episode karena memiliki kaitan cerita yang sangat dekat, mulai dari kemunculan Pangeran Matahari, tokoh-tokoh yang terlibat, permasalahan terjadi di sekitar dan berputar di kerajaan yang sama, juga keberadaan Ni Luh Tua Klungkung yang selalu menemani Wiro.
Juga dalam episode Kutunggu di Pintu Neraka di mana Pangeran Matahari sebagai penguasa Kerajaan Siluman yang memakai cincin berkepala ular sendok yang dikenal sebagai Cincin Warisan Setan
=== Episode Ki Ageng Tunggul Keparat & Ki Ageng Tunggul Akhirat ===
Supit Jagal dan Supit Ireng yang di akhir cerita episode Ki Ageng Tunggul Keparat disangka telah mati, di awal-awal cerita episode Ki Ageng Tunggul Akhirat diceritakan masih dalam keadaan hidup dan ada yang menyelamatkan.
Tak lama berselang datanglah Pangeran Matahari yang menjadikan kedua orang itu budak suruhannya.
Waktu kejadian di akhir episode Ki Ageng Tunggul Keparat dengan munculnya Pangeran Matahari di awal episode Ki Ageng Tunggul Akhirat sangat berdekatan, karena itu episode Ki Ageng Tunggul Akhirat saya jadikan lanjutan dari episode Ki Ageng Tunggul Keparat.
=== Episode Hari Hari Terkutuk, Bujang Gila Tapak Sakti & Purnama Berdarah ===
Di episode Hari Hari Terkutuk Bujang Gila Tapak Sakti muncul,
Di episode Bujang Gila Tapak Sakti, menceritakan tentang Bujang Gila Tapak Sakti mulai dari masa kecil hingga dewasa dan menjadi pendekar muda yang memiliki kesaktian sangat luar biasa.
Bujang Gila Tapak Sakti sendiri adalah keponakan Dewa Ketawa dan Dewa Sedih.
== Adaptasi ==
[[Berkas:wiro sableng perebutan luh ayu tantri.jpg|
Serial Wiro Sableng ini telah diadaptasi sebagai sinetron dan film. Film dibintangi oleh [[Tonny Hidayat]] dan [[Atin Martino]], dan sinetron dibintangi oleh [[Herning Sukendro]] (
=== Pemeran ===
==== Tony Hidayat ====
Judul yang tersedia:
* [[Empat Brewok dari Goa Sanggreng]] (1988)
* [[Sengatan Satria Beracun]] (1988)
* [[Sepasang Iblis Betina]] (1988)
* [[Siluman Teluk Gonggo]] (1988)
* [[Neraka Lembah Tengkorak]] (1988)
* [[Orang-Orang Sakti dari Tangkuban Perahu]] (1988)
* [[Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin]] (1988)
* [[Mustika Sakti]] (1989)
====
Judul yang tersedia:
* [[Satria Kapak Tutur Sepuh]] (1990)
====
Judul yang tersedia:
# Empat Berewok Dari Goa Sanggreng
# Maut Bernyanyi Di Pajajaran
# Dendam Orang-Orang Sakti
# Keris Tumbal Wilayuda
# Neraka Lembah Tengkorak
# Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga
# Dewi Siluman Bukit Tunggul
# Raja Rencong dari Utara
# Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin
# Kutukan Empu Bharata
# Banjir Darah di Tambun Tulang
# Rahasia Lukisan Telanjang
# Sepasang Setan Dari Tenggarong
===
Judul yang tersedia:
# Siluman Biru Menabur Dendam
#
# Mawar Merah Menuntut Balas
# Purnama Berdarah (tidak ditayangkan)
# Guci Setan (tidak ditayangkan)
====
Judul yang tersedia:
* [[Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212]]
== Hak cipta ==
Wiro Sableng terdaftar pada Departemen Kehakiman RI Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek di bawah nomor 004245.
==
{{reflist}}
[[Kategori:Tokoh cerita silat]]
[[Kategori:Novel Indonesia]]
|