Bahu (agraria): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
k →Daftar pustaka: clean up |
||
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Bahu''' atau '''''bau''''' (dari ''bouw'', kata [[bahasa Belanda]], berarti "garapan") dalam [[agraria]] adalah [[satuan]] [[luas]] [[lahan]] yang dipakai di beberapa tempat di [[Indonesia]], terutama di [[Jawa]].
Ukuran bahu agak bervariasi, namun kebanyakan adalah 0,70 hingga 0,74 [[hektare]] (7000-7400 meter persegi) dan ada pula yang menyamakannya dengan 0,8 ha.<ref>lihat Padmo, S. 2007.</ref> Seperempat bahu disebut satu ''iring'' dan seperdelapannya adalah satu ''sidu''. Dalam ukuran yang disepakati secara nasional, satu bahu adalah 500 [[Ubin (luas)|ubin]] (Satu ubin/ru/tumbak setara dengan 14,0625 meter persegi).
Satuan bahu banyak digunakan untuk areal pertanian ([[sawah]] atau [[ladang]]) dan telah dipakai sejak zaman [[Hindia
== Catatan ==
Baris 11:
== Daftar pustaka ==
* Padmo, S. 2007. [http://sejarah.fib.ugm.ac.id/artdetail.php?id=13 Politik agraria dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah di DIY: Sebuah refleksi historis]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Artikel pada situs Jurusan Sejarah, FIB UGM.
*
[[Kategori:Pertanahan di Indonesia]]
{{satuan-stub}}▼
[[Kategori:Satuan luas]]
▲{{satuan-stub}}
|